Anda di halaman 1dari 3

Neutron KKN dalam Reaksi Fisi Bangsa Indonesia

Oleh: Christoforus D,

Reaksi fisi Uranium dibawah ini menunjukkan suatu reaksi pembelahan inti

dimana U membelah menjadi inti Ba dan inti Kripton Kr. Reaksi dimulai dengan
U menyerap sebuah neutron lambat, menghasilkan suatu inti gabungan U-326. Inti

gabungan tidak stabil ini meluruh dengan cepat menjadi Ba, Kr, dan 3 buah
neutron.

1 235 141 92 1
n + U Ba + Kr + 3 n
0 92 56 36 0

Menurut saya, Reaksi Fisi Uranium-235 mirip seperti proses pertumbuhan KKN
di Indonesia.
Jika sebuah neutron lambat yang diserap oleh Uranium-235 kita anggap sebagai
bibit-bibit korupsi, kolusi, dan nepotisme yang diwariskan oleh pendahulu kita pada
zaman penjajahan, dimana feodalisme dan kolonialisme merajalela. Sedangkan Uranium-
235 dianggap sebagai Bangsa Indonesia yang baru berkembang dan berjalan menjauhi
feodalisme, imperialisme, dan kolonialisme, dan belum memiliki perisai prinsip yang
kuat sehingga sangat reaktif terhadap “neutron lambat” tadi. Tentu reaksi tadi
menghasilkan Inti gabungan yang tidak stabil seperti Bangsa Kita yang tidak stabil
sehingga cepat “meluruh” menjadi Ba-141 yang saya anggap sebagai kebodohan, Kr-92
sebagai kemiskinan, dan tentunya tiga buah neutron perlambang “cucu-cucu” dari KKN
tadi.
Tiap pembelahan satu inti U-235 menghasilkan rata-rata 2,5 neutron dan tiap
neutron yang dibebaskan dapat diserap oleh inti U-235 yang belum membelah untuk
menghasilkan fisi U-235 lainnya. Dengan demikian menghasilkan Neutron yang lebih
banyak, yang akan menghasilkan sederetan pembelahan inti sehingga semua inti U-235
yang tersedia habis membelah dengan cepat, maka ini adalah reaksi berantai tak
terkendali ( uncontrolled chain reactions ). Terbayang oleh kita bagaimana dengan cepat
dan tak terkendali-nya KKN menghabisi Bangsa Indonesia.
Maka membuat sebuah Reaktor Termal ( Thermal Reactor ) KKN adalah salah
satu cara untuk mengamankan neutron-neutron KKN. Jika kita mencontoh reaktor atom
pertama yang dibangun oleh Enrico Fermi ( 1942, Universitas Chicago, USA ) yaitu
Rektor Termal Fisi yang memiliki 5 komponen dasar. Yang pertama adalah elemen
bahan bakar guna memperkaya (menaikkan) isotop U-235, dengan kata lain memperkaya
bangsa Indonesia dengan IMTAQ dan IPTEK sehingga menjadi lebih kuat fondasi
bangsa kita. Yang kedua, Moderator neutron yang memperlambat kelajuan neutron,
dengan kata lain menghambat laju KKN dengan membuat rambu-rambu dan pengawasan
ketat bagi para “neutron KKN”. Yang ketiga ialah batang pengendali yang berguna untuk
menyerap kelebihan neutron. Maka dibutuhkan sebuah lembaga seperti KPK yang
bertugas menangkap dan menghukum para pelaku KKN dengan tegas dan tidak pandang
bulu sesuai peraturan berlaku. Yang keempat adalah pendingin untuk suhu reaktor yang
sangat tinggi. Pendingin disini berarti peredam segala dampak buruk yang disebabkan
oleh KKN yang telah terjadi dengan membuka lapangan kerja bagi para pengangguran,
memberikan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang bermutu tetapi terjangkau sesuai
kemampuan tiap -tiap penduduk Indonesia. Dan yang kelima adalah perisai radiasi yang
berguna untuk melindungi dinding reaktor dengan memantulkan neutron kembali ke
perisai inti reaktor dan melindungi pekerja reaktor. Perisai radiasi itu tak lain adalah Doa,
Doa seluruh bangsa Indonesia kepada Tuhan Yang Mahakuasa agar bangsa ini terhindar
dari “kebocoran reaktor” dan terhindar dari neutron KKN selanjutnya yang sangat fatal
akibatnya sebagai ekses dari pertumbuhan KKN terdahulu.
Jadi, sudah harus kita buat Reaktor Termal Fisi KKN ala generasi muda Indonesia
agar bangsa Indonesia bangkit dari keterpurukan moral, kemiskinan, dan kebodohan.
Belum ada kata terlambat bagi siapapun yang mau berubah dan bangkit. Sebab seperti
bunyi hukum pertama Newton yang berbunyi, “Benda yang mula-mula diam akan tetap
diam jika resultan gayanya nol; benda akan mengalami percepatan jika padanya bekerja
suatu gaya resultan yang bukan nol”, maka bangsa Indonesia juga akan tetap dalam
keterpurukan, kemiskinan, dan kebodohan bila kita sebagai generasi muda Indonesia
tidak dapat memberikan “resultan gaya” yang bisa membangkitkan Indonesia. Resultan
gaya yang bisa menghambat laju neutron-neutron KKN sampai neutron itu berhenti
berkembang. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki rasa sadar bahwa
KKN itu berbahaya seperti halnya senjata pemusnah massal. Kita mulai dari diri kita
sendiri dengan mendisiplinkan diri, menjaga kebersihan hati dengan mendekatkan diri
kepada Sang Pencipta, dan MAJU BERSAMA, BERANTAS KKN !!!
BANGKITLAH INDONESIA-KU!!!

CHRISTOFORUS DEBERLAND
MaBa Jurusan Teknik Mesin FTUI.
0806329905.

Anda mungkin juga menyukai