Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KUNJUNGAN YPAN BHINA PUTERA

Disusun untuk memenuhi Tugas Psikologi Sosial


Dosen Pengampu : Dra. Hj Erni Hestiningrum

Disusun Oleh
Ratna Puspitasari
07001041

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2009
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rohmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah tentang laporan kunjungan di YKPN Bhina Putera yang berkaitan dengan
tugas psikologi sosial dengan baik,dan tepat waktu.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, tetapi kami tidaklah menyesalkan hal itu. kami merasa telah
bersungguh-sungguh menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin
walaupun hasilnya belum mendekati sempurna.Akhir kata kami mengucapakan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu kami dalam
menyelesaikan laporan ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Dan tak
lupa kami meminta krtitik dan saran yang membangun.

Yogyakarta, 17 Juni 2009

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

JUDUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A...................................................................................................LAT
AR BELAKANG.......................................................................... 1
B...................................................................................................MAN
FAAT............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
A...................................................................................................SEJA
RAH BERDIRINYA YPAN BHINA PUTERA.......................... 2
B...................................................................................................HASI
L OBSERVASI............................................................................ 3
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 8

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Anak nakal adalah anak yang bertingkahlaku menyimpang dari norma
baik norma agama, masyarakat, dan hukum. Dalm kehidupan sehari-hari
sering terjadi kenakalan pada anak. Misalnya : bersikap bandel, pemarah,
pemberontak, suka mencuri, suka berkelahi, merokok, suka minuman keras,
pembohong, suka keluyuran atau menggelandang, minta-minta, dan lain-lain.
Dengan bermacam-macam permasalahan pada anak, akan tetapi masyarakat
atau lingkungan kurang begitu memikirkannya atau malah masyarakat
memandang sebelah mata terhadap anak tersebut sehingga menyebabkan anak
merasa tersisihkan oleh lingkungan hal tersebut akan mempengaruhi keadaan
psikologis anak. Oleh sebab itu perlu adanya lembaga pendidikan formal yang
menangani anak bermasalah dengan kenakalan yang sangat kompleks.
Sebagaimana peran pendidikan yaitu mendidik, mengarahkan, dan
membibimbing anak agar individu dapat mengembangkan diri dan
melangsungkan kehidupan sesuai degan harapan maka dengan pendidikan
khusus anak bermasalah diharapkan dapat mengubah perilaku anak nakal
menjadi tidak nakal lagi.
Untuk itu Saya berusaha sedikit memaparkan tentang YPAN Bhina
Putera di Solo yang merupakan salah satu dari lembaga pendidikan formal
bagi anak yang bermasalah.

B. MANFAAT
1. Mengetahui sejarah atau latar belakang berdirinya YPAN Bhina
Putera
2. Dapat mengetahui dan memahami program penanganan dan
metode yang digunakan dalam menangani anak bermasalah

1
3. Dengan melakukan wawancara baik dengan siswa ataupun gurunya
sehingga dapat mengetahui kegiatan penanganan anak dan kondisi anak
secara langsung.
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH BERDIRINYA YPAN BHINA PUTERA


Yayasan pendidikan anak-anak nakal bhina putera di Solo, bertujuan
membantu pemerintah mendidik anak-anak nakal. Diutamakan pendidikan
mental, agama hingga menjadi anak baik.
M. Soedarno BA terpikirkan tentang pendidikan anak nakal. Ia kemudian
mendirikan Yayasan Pendidikan Anak-Anak Nakal Bhina Putera. Sebetulnya
7 tahun sebelum tahun 1969 itu, sudah ada panti asuhan anak nakal yang
bernama Prayuwana, tempatnya di sebelah timur Pesanggrahan Langenharjo.
Tapi sejak tahun 1966 yang lalu, pendidikan tersebut tidak aktif lagi karena
tidak mampu memperbaiki keadaan ruangan yang rusak.. Sekarang, biarpun
Bhina Putera beralamat jelas di kota kota Solo, namun tidak semua anggota
masyarakat Sala mengenalnya. Bhina Putera dimaksudkan untuk "membantu
pemerintah di dalam usaha menanggulangi dekadensi moral", dengan
mendidik anak-anak nakal agar bisa baik (tak nakal).
YPAN Bhina Putra Solo berdiri sejak 26 Juni 1969. Sedang SLB (E)
berdiri sejak 2 Februari 1970 berdiri dibawah naungan YPAN bhina putera.
Sekolah luar biasa ini berada di Jalan Bibis Baru no 3, Kampung Cengklik,
Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari itu merupakan lembaga
pendidikan yang mendidik dan menangani anak-anak bermasalah.
"Bermasalah itu misalnya mengalami kesulitan belajar, perilaku asosial yang
disebabkan gejala penyimpangan emosi, hiper agresif, pasif-agresif, dan
autisme.Yang sekarang Drs Rachmad Zaeni, adalah Kepala SLB itu.
Gejala perilaku asosial misalnya bersikap bandel, pemarah, pemberontak,
suka mencuri, suka berkelahi, merokok, suka minuman keras, pembohong,
suka keluyuran atau menggelandang, dan minta-minta.

2
Adapun masalah kesulitan belajar, biasanya ditandai dengan nilai yang
terus menurun, malas belajar, suka membolos, tidak bisa konsentrasi, dan
sangat sulit menerima pelajaran.
Pasif agresif, gejalanya bersikap pendiam, ngambek, mengurung diri, tapi
kalau tersinggung langsung menyerang membabi buta. Sementara kalau
agresif dan autisme ditandai dengan banyak gerak, tidak bisa konsentrasi,
pelupa, suka mengganggu dan membuat gaduh, serta sulit menerima pelajaran.
"Anak-anak yang mengalami penyimpangan seperti itulah, yang menjadi
murid sekolah YPAN Bhina Putera.

B. HASIL OBSERVASI
YPAN bhina putera adalah Lembaga, yang mengutamakan pendidikan
mental, dengan tekanan khusus pada mata pelajaran agama. Namun, seperti
juga sekolah biasa, di sini diberikan juga pelajaran praktis alias prakarya.
Misalnya: menganyam, beternak ayam serta burung, stir dan montir mobil
serta lainnya. Tapi harap dimengerti, yang baru dapat dilaksanakan baru
beberapa saja. Yang lain belum jalan, karena belum ada biaya. Pengertian
kenakalan yang melekat pada anak-anak yang dimasukkan ke lembaga ini
antaranya berkelahi, mencuri, berjudi serta merokok. Tapi tidak terdapat
kenakalan yang agak serius, seperti kejahatan sex, obat bius, narkotika dan
sejenisnya. Menurut pimpinan lembaga ini, 70 anak nakal di situ disebabkan
karena rumah tangga orangtua yang berantakan, 16% karena masalah
ekonomi, 10% akibat pengaruh pengaruh lingkungan, dan 5% sebah yang
lainnya.
Criteria kenakalan siswa yang masuk di sekolah ini adalah :
- frekuensi kenakalan siswa banyak. Yang dimaksud di sini yaitu
bahwa anak mengalami kenakalan yang berulang-ulang atau sering terjadi
kenakalan pada anak tersebut.
- Laporan dari orang tua, masyarakat, se kolah dan lain lain yang
secara langsung menitipkan anak di sekolah ini.

3
Pimpinan lembaga berterus terang bahwa problem utama yang dihadapi
adalah masalah keuangan.Bantuan dari pemerintah; BOS, akan tetapi untuk
dana dari BOS itu esndiri sangat memprihatinkan, sehingga yayasan lah yang
mencukupi keperluan sekolah ini Bayaran anak-anak murid saja rupanya tak
bisa diandalkan lagi. Sebenarnya di sana tidak banyak pakai teori-teori
pemungutan pokoknya setiap orangtua membayar Rp 5000 sampai tak
terhingga setiap bulannya dan untuk siswa yang dari keluarga miskin atau
tidak mampu membayar maka tidak diwajibkan untuk membayar administrasi
sekolah tapi ada saja di antara orangtua murid yang ketika memasukkan
anaknya mengaku-ngaku miskin, biarpun sebenarnya tidak begitu. Teoritis,
alasan yang dibuat-buat agar mendapat prioritas, tidak bisa diterima lembaga.
Tapi lembaga mengeluh karena umumnya para orangtua tampaknya begitu
saja menyerahkan anaknya ke panti itu tanpa berusaha memikirkan sendiri
(setidaknya bersama dengan lembaga tersebut) nasib putera-puterinya kelak.
"Para orangtua menyerahkan anaknya begitu saja, seperti halnya membuang
sampah",
Latar belakang siswa :
- kebanyakan dari keluarga miskin.
- Kebanyakan orang tua siswa adalah orang yang mengadu nasib di
daerah setempat atau urbanisasi.
- Ada keluarga siswa yang tinggal di pinggir sungai.

Lembaga ini terdiri dari Guru 17 PNS, 7 pembimbing, dan 2 karyawan


dan penjaga yang sangat terbatas sekali untuk membimbing murid di sekolah
ini karena siswa seluruhnya 103 orang sehingga guru yang mengajar harus
sabar, ulet, trampil.
Untuk idealnya 1 guru untuk 5 anak dan untuk SMP dan SMA 1 guru
untuk 8 anak. terdapat 18 ruang yang meliputi ; ruang kelas, ruang guru, ruang
perpustakaan, ruang kepala sekolah, mushola, ruang computer, asrama, dan
rumah pengasuh asrama.Anak yang autis,tuna grahita, nakal, dijadikan 1
kelas,

4
Yayasan pembinaan di YPAN Bhina Putera yaitu meliputi:
1. Sekolah (SLBE).
2. Panti rehabilitas anak nakal.
3. Biro konsultasi keluarga.
4. Latihan ketrampilan bagi anak-anak.
Usaha lembaga dalam menangani anak, ada 2 macam:
1. melalui bimbingan,ada 2 aspek:
a. Pribadi
b. Sosial
2. Melalui pendidikan
a. SDLB
Ada 2 pararel:
- A : Mampu intelegensinya, masuk SD regular dan umum, dan
dapat ikut mengikuti ujian Nasional.
- B : Tidak mampu intelegensinya, masuk PLB, dan dapat mengikuti
ujian sekolah.
b. SMP LB
Pengajarannya yaitu
- Akademis : 40 %
- Ketrampilan : 60 %
c. SMA LB
Pengajarannya yaitu:
- Ketrampilan ; 70 %
- Akademis ; 30 %
Kurikulum pemberian meteri pembelajaran sesuai dengan sekolah
pada umumnya.
Pendekatan yang digunakan dalam proses belajar mengajar atau
metode yang digunakan dalam belajar mengajar dengan cara individual
yang dimaksud disini yaitu banyak menggunakan berbagai macam metode
mengajar atau campuran tergantung dari gurunya dan disesuaikan dengan

5
kondisi siswa. Bagi murid yang mampu intelegensinya maka akan
diikutkan pada UAS.
Kriteria dalam kenaikan kelas anak yaitu:
- Dapat berfikir secara idealis
- Mempunyai cita-cita
- Intelegensi
- Motivasi
Untuk masalah penempatan kerja, Saat ini belum ada lapangan kerja tetapi
sekolah mengusahakannya.Dan pada kenyataannya banyak lulusan YPAN
bhina putera ani yang sudah bekerja manjadi polisi, guru, sopir, pengurus
masjid, pengusaha dan lain sebagainya.
Kendala atau hambatan dari sekolah :
1. SDM yaitu latar belakang guru harus mempunyai ketrampilan yang
banyak atau di berbagai bidang.Misalnya seorang guru mempunyai
ketrampilan menjahit maka dapat digunakan untuk mengajar siswa
dalam ketrampilan menjahit.
2. Dana yaitu sumber dana sangat sedikit atau minim oleh sebab itu maka
ryayasan lah yang harus bertanggung jawab.
3. Kerja sama dengan instansi dan lmbaga. Yaitu dengan kerja sama pada
lembaga department agama, kepolisian, kelurahan, UMS, RSJ, RS dan
sebagainya.
4. Permassalahan ank bias berkembang pada permasalahan orangtua,
masyarakat, dan ekonomi. Contohnya ; Ada orang tua yang datang ke
sekolah bukan berkonsultasi atas permasalahan anaknya akan tetapi
pinjam uang untuk keperluan keluarga.
Untuk mendeteksi anak pada kelainan ganda dan tuna social dapat di
lakukan dengan: Observasi, tes, dan study kasus.
Dalam berdialog secara langsung terhadap murid sebenarnya sekolah
belum mengizinkan karena emosi anak belum terkontrol.

C. CONTOH KASUS ANAK

6
1. Identitas anak
Nama : Ria Agustina
Jenis kelamin ; Perempuan
Umur ; 18 tahun
Kelas ; 2 SMP
Asal ; Solo
Alamat ; Blibis baru.
Pelajaran yang di sukai ; IPA
Cita-cita : Dapat membahagiakan orangtua
Hasil wawancara dengan anak: Ia tinggal bersama orang tuanya, anak
pertama dari 4 bersaudara. Salah satu adiknya juga sekolah di YPAN
Bhina Putera. Berangkat dan pulang sekolah jalan kaki. Masuk sekolah
dari pukul 9.30 dan pulang pukul 10.30. Mulai masuk di sekolah ini dari
kelas 3 SD dan atas keinginan orang tuanya. Dari keluarga yang tidak
mampu.
Hasil wawancara dengan guru : Penanganan untuk menangani anak yang
bermasalah berbeda-beda tergantung tingkat kenakalan siswa.
Contohnya : Untuk menangani ank yang bandel, dengan menakut-nakuti
akan dibawa ke kantor polisi antau pihak yang berwenang sehingga ank
menjadi takut dan tidak mengulangi pernuatan yang tidak baik lagi.
Menurut Saya melalui hasil wawancara dengan guru,penanganan
yang di lakukan terhadap siswa kurang tepat karena dengan menakut-
nukuti anak maka akan berdampak negative bagi kondisi psikologis
siswa,dalam diri siswa akan timbul trauma.
Penanganan kasus anak yang dilakukan sekolah :
- bimbingan pribadi
- bimbingan social
- kunjungan rumah (home visit)
- alih tangan kasus

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
YPAN Bhina Putera adalah lembaga pendidikan yang menangani anak
bermasalah. Dalam usaha membantu pemerintah mengatasi detendensi moral.
Yang disebut anak bermasalah disini yaitu anak yang berperilaku
menyimpang dari norma dan nilai. Yang sebagian besar disebabkan oleh
faktor keluarga, lingkungan dan ekonomi. Dalam usaha mengatasi
permasalahan ini perlu menekankan pada pendidikan moral dan keagamaan.
Dan untuk penanganan terhadap anak lembaga melakukan beberapa cara
yaitu dengan bimbingan pribadi, Bimbingan social, kunjungan rumah dan alih
tangan kasus.

B. SARAN
Mengingat keterbatasan tenaga pengajar atau guru sebaiknya perlu
tambahan guru terutama dalam bidang bimbingan dan konseling dan pada
guru ketrampilan karena dalam penanganan kasus ini perlu adanya seorang
guru yang paham tentang kondisi psikologis siswa sehingga dapat
mempermudah penanganan permasalahan para siswa. Dan untuk ketrampilan
juga sangat penting bagi anak karena dapat di jadikan bekal bagi siswa setelah
lulus sekolah, Oleh sebab itu sangat perlu guru ketrampilan yang berprofesi
pada bidang tertentu agar kegiatan pembelajaran siswa berjalan sesuai dengan
harapan.

Anda mungkin juga menyukai