Supel, gesit dan mungil itu yang terekam Terkadang bawel tetapi periang Senyum selalu dia kembangkan kesemua orang Kecuali ketika mulai diikat benang merah Dia berubah ! Dia marah! Dia besedih ! Air matanya jatuh perlahan menyusuri perjalanan hidupnya Lalu dia kembali tegar seperti karang Berdiri tegak melawan angin takdir Dia tersenyum... Tersenyum kembali Menanti jiwa baru terlahir kembali Jiwa harapan hatinya
Temanku
Satu teman pergi
Pergi menata diri Meraih harapan hati Mencari takdir ilahi Lama tak bersua kembali Berharap suatu saat nanti Sebuah tempat di ujung bekasi
Hari ke-29
indah.. ketika senyum itu membalut wajahmu menggugah rasa haru mencoret kegetiran untuk sesaat