Anda di halaman 1dari 8

Syi’ah dan Zionisme Drs.

Muhammad Thalib

Hal. | 1

Syi'ah

Kelahiran Syi'ah diawali ketika seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba' muncul dengan
mengaku sebagai seorang Muslim, mencintai Ahlul Bait (keluarga Nabi), ekstrem dalam
menyanjung 'Ali bin Abi Thalib dan mendakwakan adanya wasiat khusus bagi 'Ali untuk menjadi
khalifah sepeninggal Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, serta pada akhirnya ia mengangkatnya ('Ali)
ke tingkat ketuhanan. Ideologi inilah yang akhirnya diakui dalam buku-buku ajaran Syi'ah.

Al-Qummi, pengarang buku AI-Maqalat wal Firaq, mengakui dan menegaskan adanya Abdullah bin
Saba' ini dan menganggapnya sebagai orang pertama yang menobatkan 'Ali bin Abi Thalib sebagai
Imam Syi’ah serta kemunculan kembalinya ('Ali) sebelum kiamat. Abdullah bin Saba’ adalah orang
yang pertama mencela Abu Bakar, 'Umar, Utsman, dan para shahabat lainnya." 1)

Begitu juga an-Nubakhti dalam bukunya Firaqus Syi'ah 2), al-Kasyf dalam bukunya yang terkenal
Rijalul Kasyi3), mengakui hal ini, dan sudah menjadi suatu aksioma bahwa pengakuan adalah bukti
yang paling kuat.

Al-Baghdadi berkata, "Assabaiyyah adalah pengikut Abdullah bin Saba’, yang sangat ekstrem dalam
mengagung-agungkan 'Ali bin Abi Thalib, sehingga ia dianggap sebagai seorang Nabi, bahkan
sebagai Tuhan.”

Masih menurut AI-Baghdadi, sebagai seorang peranakan orang hitam, Abdullah bin Saba'
sebenarnya seorang Yahudi penduduk Hirah. Dia berupaya menampakkan keislamannya agar bisa

http://www.akhirzaman.info/
Syi’ah dan Zionisme Drs. Muhammad Thalib

menempati suatu kedudukan dan kepemimpinan di tengah penduduk Kufah. Karena itu, ia
mengatakan kepada penduduk Kufah bahwa ia mendapati dalam kitab Taurat bahwa setiap Nabi
memiliki washi (seorang pewaris yang menjadi khalifah atau imam) sepeninggalnya. Dan 'Ali adalah
orang yang mendapatkan wasiat langsung dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Asy-Syahrastani menyebutkan tentang Ibnu Saba' bahwa "la adalah orang Hal. | 2
yang pertama kali memunculkan pernyataan keimamahan 'Ali bin Abi Thalib
dan adanya wasiat tentang itu." Dia menyebutkan bahwa, “Sabi’iyyah
(pengikut Ibnu Saba') adalah sekte pertama yang menyatakan tentang
hilangnya imam mereka dan akan muncul kembali di kemudian hari sebelum
kiamat."

Pada masa berikutnya, ideologi ini diwarisi oleh orang-orang Syi'ah,


Ayatullah Khomeini meskipun mereka terbagi menjadi bermacam-macam sekte. Sehingga,
dapat dapat disimpulkan bahwa pengakuan tentang keimamahan 'Ali bin
Abi Thalib dan kekhalifahannya berdasarkan wasiat langsung dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
dalah peninggalan ajaran lbnu Saba'. Setelah itu, Syi'ah berkembang menjadi berpuluh-puluh sekte
dengan berbagai macam ideologinya.

Maka, jelaslah bahwa Syi'ah membuat ideologi-ideologi baru seperti adanya wasiat kekhalifahan
bagi 'Ali bin Abi Thalib dan kemunculannya kembali para imam Syi’ah di kemudian hari. Bahkan
mereka mengakui ketuhanan para imam mereka. Hal ini adalah bukti bahwa mereka mengekor
kepada Ibnu Saba’, seorang Yahudi." 4)

Syi'ah dan Rafidhah

Penamaan Syi'ah dengan Rafidhah dinyatakan sendiri oleh tokoh mereka yang bemama
al- Majlisi dalam bukunya Al-Bihar. Dia menyebutkan empat hadits (berasal dari mereka
sendiri).5)

Mereka dinamakan Rafidhah karena pemah mendatangi Zaid bin 'AIi bin
al-Hussayn seraya berkata, "Jauhkan diri kamu dari Abu Bakar dan
'Umar, dengan demikian kami akan bergabung bersamamu." Akan
tetapi, Zaid menjawab, "Mereka berdua adalah sahabat kakek saya,
saya tak akan bisa menjauhi mereka, bahkan akan selalu bergabung
dengan mereka dan setia kepada mereka. Lalu mereka berkata, "Kalau
begitu, kami menolakmu." Maka, mereka diberi nama "Rafidhah", yang
berarti golongan penolak. Adapun orang-orang yang berbaiat dan Ahmadinejad
setuju dengan Zaid diberi nama “Zaidiyyah”6)

Ada pendapat menyatakan nama Rafidhah disebabkan karena penolakannya atas


kekhalifahan Abu Bakar dan 'Umar, 7) Pendapat yang lain menyatakan Rafidhah yaitu
karena penolakannya terhadap Islam.8)

Syi'ah Kontemporer dan Zionis Israel

http://www.akhirzaman.info/
Syi’ah dan Zionisme Drs. Muhammad Thalib

Mahmoud Ahmadinejad sebagai simbol perlawanan Iran terhadap Amerika Serikat


berkunjung ke berbagai negara dengan penampilan sederhana, kemampuan diplomasi
yang lugas, tegas dan jelas, mampu menarik perhatian media massa dan kalangan
akademisi di Indonesia, menyaingi popularitas Osama bin Laden yang dianggap Bush
sebagai musuh nomor satu rezim Amerika Serikat. Berbagai kerja sama bilateral Iran-
Indonesia pun digagas setelah berturut-turut Parlemen Iran yang diketuai Gholam 'Ali Hal. | 3
Haddad Adel dan pejabat-pejabat Iran berkunjung ke Indonesia
sekaligus beretemu dengan Ketua PP Muhammadiyah, Din
Syamsuddin, dan Ketua PB Nahdatul Ulama, KH Hasyim Muzadi.
Menyambung serangkaian kunjungun tersebut pada tanggal 4 April
2007 bertepatan dengan 16 Rabi'ul Awwal dan masih dalam suasana
Usbu'ul Wahdah (Minggu Persatuan) yang
ditetapkan dan dperingati oleh pemerintah
Iran setiap 12-17 Rabi'ul Awwal, yaitu dengan
KH.Hasyim Muzadi menggelar Konferensi Intemasional Persatuan
Islam.

Di Bogor, Indonesia, diselenggarakan Konferensi Ulama


Intemasional Para Pemimpin Islam untuk Irak yang dihadiri sembilan
negara, yaitu Iran, Irak, Mesir, Malaysia, Lebanon, Pakistan, Suriah,
Turki, dan Indonesia, dengan melibatkan tokoh Sunni dan Syi'ah.
Din Syamsuddin
Apakah rencana perhelatan ini hasil hasil kolaborasi antara Indonesia
dan Iran?

Pemimpin Syi’ah memang sering kali melakukan kolaborasi dengan mitranya, bahkan
"musuh" sekalipun, demi memenuhi syahwat politik ekspansionis penyebaran ajaran dan
kekuasaan Syi'ah. Ketika Khomeini memegang tampuk pimpinan Revolusi Iran tahun
1979, dia memerintahkan Jenderal Ahmed Madani untuk menyerang penduduk kota
Arabistan yang non-Syi’ah disebabkan karena mereka menuntut hak yang telah dirampas
oleh Shah Pahlevi sebelum belum digulingkan. Namun, tuntutan tersebut dijawab oleh
Khomeini dengan pembunuhan dan pengusiran penduduk dari tanah air mereka
(Arabistan).

Selain itu, para pemimpin Iran juga melakukan propaganda ekspor revolusi untuk
menumbangkan rezim pemerintah negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim.
Hal ini mereka sampaikan kepada para tamu undangan dari negeri-negeri Muslim yang
hadir pada setiap ulang tahun Revolusi Republik Iran. Sehingga, tidak mengherankan
apabila pasca revolusi Iran memberikan bantuan kepada penguasa zalim Hafidz al-Asad
an Nashifi di Syria untuk melakukan tekanan-tekanan terhadap terhadap kaum mukminin,
dan menanamkan benih-benih fitnah di negara-negara Teluk seperti Bahrain, Quwait,
Qatar, Oman, Abu Dhabi, Dubai, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab guna memperluas
hegemoni kekuasaannya, sebagaimana pernyataan Presiden pertama Iran, Abolhassan
Banisadr9) pada majalah An-Nahar al-Ar-Abi (23 Maret 1980) sebelum dia dipecat dari
jabatannya bulan Juni 1981 (Dr. Muhammad Malullah, Asy-Sy'i'ah Wa Tahriful Qur'an, 1402
H/1982 M, Beirut: Daarul Wa'yul Islamy Beirut, terjemahan Pustaka Mantiq, Solo).

http://www.akhirzaman.info/
Syi’ah dan Zionisme Drs. Muhammad Thalib

Tidak puas dengan luas teritorial yang telah


dikuasai, Iran pun menyerang Irak dengan dalih
akan menumbangkan rezim Ba'ats pimpinan
Saddam Hussein, kemudian membunuh ribuan
rakyat Irak pada tahun 1981 (Perang Teluk I).
Persis sebagaimana yang dilakukan George W Hal. | 4
Bush la'natullah yang memborbadir Irak karena
ingin menumbangkan rezim Saddam Hussein
dengan tuduhan Irak mengembangkan senjata
pemusnuh massal.

Di pentas dunia, konspirasi


internasional skandal Iran Gate terjadi ketika berkecamuk perang
Irak-Iran. Hal ini merupakan persekongkolan rezim Khomeini dengan
presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan, menghadapi
penyanderaan agen CIA, William Buckley, dan beberapa warga asing
yang diculik Hezbollah di Lebanon. Tim negosiator Amerika Serikat
yang tergabung dulam National Security Council (NSC), yakni wakil
Ronald Reagan
presiden (saat itu) George H. Bush, Menteri Luar Negeri George
Shultz, Menteri Pertahanan Caspar Weinberger, Direktur CIA
William Casey, Penasehat Keamanan Nasional
Robert Mc Farlane, dan Letnan Kolonel Oliver
North berhasil membebaskan sandera, meski
agen CIA William Buckley tewas ditembak.
Sebagai kompensasi atas pembebasan sandera
tersebut, Iran meminta imbalan penjualan George Shultz
senjata Amerika Serikat dalam jumlah besar, di
antaranya ribuan rudal antipesawat Hawk, rudal anti-tank dan suku
Bush Sr.
cadang pesawat terbang, yang sejak Revolusi Iran pecah Amerika
Serikat mengembargo persenjataan bagi Iran. Dan, sebagian senjata-senjata itu
diselundupkan melalui Israel.

Pendekatan perjuangan kelas mustadh'afin


terhadap rerim zalimin dijadikan peluang kaum
Syi'ah untuk memperluas pengaruh dan
kekuasaan mereka di negeri-negeri Muslim.
Sementara itu, propaganda keberanian
menghadapi superpower Amerika Serikat dan
kebrutalan Israel secara terus-menerus
William Buckley didengungkan. Presiden Mahmoud
Ahmadinejad dengan lantang menyuarakan William Casey
penghapusan Israel dari peta dunia dan kebohongan holokos. Dan
Iran siap menghancurkan instalasi-instalasi penting Amerika Serikat di seluruh dunia jika
Amerika Serikat menyerang Iran karena kasus reaktor nuklirnya.

http://www.akhirzaman.info/
Syi’ah dan Zionisme Drs. Muhammad Thalib

Ditengah nyaringnya tantangan Iran,


pernahkah orang bertanya, kapan pemerintah
Iran membantu rakyat Afghanistan
menghadapi serangan kebiadaban Amerika
Serikat, dan membantu rakyat atau pemimpin
Palestina menghadapi kebrutalan Israel? Hal. | 5
Pernahkah Iran menyokong perjuangan rakyat
Lebanon menghadapi Israel tanpa reserve bagi
kepemimpinan sekte Syi’ahnya?. Ketika
Caspar Weinberger pemimpin Syi'ah Lebanon melakukan cease fire
dengan Israel, Israel pun bebas membantai Oliver North
rakyat Muslim Palestina di Jalur Gaza. Sementara itu Pemimpin
Syi'ah Lebanon, Hassan Nashrallah, muncul di media-media massa memberikan
pernyataan atas kemenangannya menghadapi Israel.

Pada tanggal 21 Juni 2001, dalam majalah online Indianews.com dinyatakan bahwa India
dan Iran mendukung rencana-rencana Amerika Serikat dan Rusia untuk melakukan
serangkaian operasi terbatas terhadap Taliban. Menurut artikel tersebut, operasi militer
itu akan dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat dan Rusia dengan dukungan dari
Uzbekistan dan Tazikistan.

Mengapa Syi’ah begitu bernafsu mengembangkan pengaruhnya di negeri-negeri Muslim?


Dan bagaimana doktrin Syi'ah yang berbeda dan bertentangan dengan ajaran Islam
dapat diinjeksikan kepada umat Islam?

Syi’ah adalah sebuah agama yang memiliki doktrin penuh manipulasi dengan berkedok
dalam kitab-kitab induk kaum Syi'ah dapat diketahui doktrin-doktrin Syi’ah yang secara
diametral bertentangan dengan al-Qur’an, Hadits dan akidah para shahabat Nabi.
Walaupun di dalam kenyataannya kaum Syi’ah jarang sekali atau bahkan tidak pernah
mengemukakan doktrin mereka di tengah-tengah kaum Muslimin, namun dalam
komunitas Syi’ahnya mereka menyakini doktrin tersebut dengan sepenuh hati.

Salah satu sebab mengapa mereka menyembunyikan doktrin ajarannya adalah apabila
doktrin tersebut diajarkan sebelum seseorang menjadi Syi'ah, pasti akan mendapat
banyak penolakan. Karena, doktrin itu bertentangan dengan ajaran Islam yang selama ini
diketahui umum. Oleh karena itu, merekapun menyembunyikan ajaran tersebut dengan
doktrin taqiyah (berpura-pura), dan mereka menyatakan bahwa Syi’ah juga sebuah
mazhab dalam Islam sebagaimana mazhab-mazhab lain seperti mazhab Syafi'i, Hambali,
Maliki, dan Hanafi.

Untuk menggiring seseorang agar menerima doktrin-doktrin Syi'ah, seseorang harus


dijauhkan dulu dari pegangan pokok ajaran Islam, yaitu al-Qur'an dan hadits. Misalnya,
pertama, mereka mengatakan bahwa mushaf al-Qur’an yang ada sekarang ini (mushaf
Utsmaniy) perlu dikaji dan dikritisi karena mengandung subjektivitas dan kepentingan-
kepentingan politis untuk memojokkan shahabat 'Ali radhiyallahu 'anhu yang seharusnya
menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Sehingga, terjadilah
penambahan dan pengurangan (tahrif) terhadap ayat-ayat al-Qur'an dalam mushaf

http://www.akhirzaman.info/
Syi’ah dan Zionisme Drs. Muhammad Thalib

tersebut. Mushaf Utsmany yang selama ini diaku adalah untuk mengecoh kaum
Muslimin. Di sisi lain, kaum Syi'ah memiliki mushaf al-Qur'an sendiri.

Kedua, kitab Hadits yang menjadi pegangan kaum Muslimin sekarang ini mereka klaim
sebagai kitab Hadits yang disusun oleh perawi-perawi yang cacat dan munafik sehingga
tidak layak dijadikan rujukan. Dan beberapa cara lain juga mereka gunakan untuk Hal. | 6
mendiskreditkan ajaran-ajaran Islam atas nama para shahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam.

Ada tujuh belas doktrin Syi'ah yang selalu mereka sembunyikan dari kaum Muslimin
sebagai langkah taqiyyah (menyembunyikan Syi'ahnya) sebagai berikut:

1. Dunia dengan seluruh isinya adalah milik para imam Syi'ah. Mereka akan memberikan
dunia ini kepada siapa yang dikehendaki dan mencabutnya dari siapa yang
dikehendakinya (al-Kulaini, Ushulul Kafi, hlm. 259, cet. India).

Jelas doktrin semacam ini bertentangan dengan firman Allah Subhanahu wa


Ta'ala, surat al-Araf 7:128: "Sesungguhnya bumi adalah milik Allah, Dia karuniakan
kepada siapa yang Dia kehendaki”.

Kepercayaan Syi'ah di atas menunjukkan penyetaraan kekuasaan para imam dengan


AIIah dan doktrin ini merupakan aqidah syirk.

2. 'Ali bin Abi Thalib yang diklaim sebagai imam Syi’ah yang pertama dinyatakan sebagai
dzat yang pertama dan terakhir, yang zhahir dan yang batin, sebagaimana termaktub
dalam surat al-Hadid 57:3 (Rijalul Kashi hlm. 138)

Doktrin semacam ini jelas merupakan kekafiran Syi'ah yang berdusta atas nama
Khalifah 'Ali bin Abi Thalib. Dengan doktrin semacam ini Syi'ah menempatkan 'Ali
sebagai Tuhan. Dan hal ini sudah pasti merupakan tipu daya Syi'ah terhadap kaum
Muslimin dan kesucian akidahnya.

3. Para imam Syi’ah merupakan wajah Allah, mata Allah, dan tangan-tangan Allah yang
membawa rahmat bagi para hamba Allah (Ushulul Kafi, hlm. 83)

4. Amirul Mukminin 'Ali bin Abi Thalib oleh Syi'ah dikatakan menjadi wakil Allah dalam
menentukan surga dan neraka, memperoleh sesuatu yang tidak diperoleh oleh
manusia sebelumnya, mengetahui yang baik dan yang buruk, mengetahui segala
sesuatu secara rinci yang pernah terjadi dahulu maupun yang gaib (Ushulul Kafi, hlm.
84).

5. Keinginan para imam Syi'ah adalah keinginan Allah juga (Ushulul Kafi, hlm. 278)

6. Para imam Syi'ah mengetahui kapan datang ajalnya dan mereka sendiri yang
menentukan saat kematiannya karena bila imam tidak mengetahui hal-hal semacam
itu, maka tentu ia tidak berhak menjadi imam (Ushulul Kafi, hlm. 158)

http://www.akhirzaman.info/
Syi’ah dan Zionisme Drs. Muhammad Thalib

7. Para imam mengetahui apa pun yang tersembunyi dan dapat mengetahui dan
menjawab apa saja bila kita bertanya kepada mereka karena mereka mengetahui hal
gaib sebagaimana yang Allah ketahui (Ushulul Kafi, hlm. 193)

8. Allah bersifat bala’ yaitu baru mengetahui sesuatu bila sudah terjadi. Akan tetapi,
para imam telah mengetahui lebih dahulu hal yang belum terjadi (Ushulul Kafi, hlm. Hal. | 7
40). Menurut al-Kulaini, Allah tidak mengetahui bahwa Husein bin ‘Ali akan mati
terbunuh. Menurut pada mulanya Tuhan tidak tahu, karena itu Tuhan membuat
ketetapan baru sesuai dengan kondisi yang ada. Akan tetapi, imam Syi’ah telah
mengetahui apa yang akan terjadi. Oleh karena itu, menurut doktrin Syi’ah, Allah
bersifat bala’. (Ushulul Kafi, hlm. 232)

9. Para imam Syi'ah merupakan gudang ilmu Allah dan juga penerjemah ilmu Allah. Para
imam bersifat maksum (bersih dari kesalahan dan tidak pernah lupa apalagi berbuat
dosa). Allah menyuruh manusia untuk menaati imam Syi'ah, tidak boleh
mengingkarinya, dan mereka menjadi hujjah (argumentasi kebenaran) Allah atas
langit dan bumi. (Ushulul Kafi, him. 165).

10. Para imam Syi'ah sama dengan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam (Ibid).

11. Yang dimaksud para imam Syi'ah adalah 'Ali bin Abi Thalib, Husein bin 'Ali, Hasan bin
'Ali, dan Muhammad bin 'Ali (Ushulul Kafi, hlm.109).

12. AI-Qur'an yang ada sekarang telah berubah, dikurangi, dan ditambah (Ushulul Kafi,
hlm. 670). Salah satu contoh ayat al-Qur’an yang dikurangi dari aslinya yaitu ayat al-
Qur'an, surah an-Nisa' 4:47, menurut versi Syi'ah berbunyi: "Ya ayyuhalladzina uwtul
kitaba aminu bima nazzalna fi 'Aliyyin nuranmubinan" (Fashlul Khithab, hlm. 180)

13. Menurut Syi'ah, al-Qur'an yang dibawa Jibril kepada Nabi Muhammad ada 17 ribu
ayat, namun yang tersisa sekarang hanya 6660 ayat (Ushulul Kafi, hlm. 671)

14. Menyatakan bahwa Abu Bakar, 'Umar, Utsman bin Affan, Muawiyah, "Aisyah,
Hafshah, Hindun, dan Ummul Hakam adalah makhluk yang paling jelek di muka bumi;
mereka ini adalah musuh-musuh Allah. Barangsiapa yang tidak memusuhi mereka,
maka tidaklah sempurna imannya kepada Allah, Rasul-Nya, dan imam-imam Syi'ah
(Haqqul Yaqin, hlm. 519 oleh oleh Muhammad Baqir al-Majlisi).

15. Menghalalkan nikah Mut'ah, bahkan menurut doktrin Syi'ah orang yang melakukan
kawin Mut'ah empat kali derajatnya sama tingginya dengan Nabi Muhammad
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam (Tafsir Minhajush Shadiqin, hlm. 356, oleh Mullah
Fathullah Kasani).

16. Menghalalkan tukar-menukar budak perempuan untuk disetubuhi kepada sesama


temannya. Kata mereka, Imam Ja’far berkata kepada temannya, ‘Wahai Muhammad,
kumpulilah budakku ini sesuka hatimu. Jika engkau sudah tidak suka kembalikan lagi
kepadaku" (Al-Istibshar III, hlm. 136 oleh Abu Ja'far Muhammad Hasan ath-Thusi).

http://www.akhirzaman.info/
Syi’ah dan Zionisme Drs. Muhammad Thalib

17. Rasulullah dan para shahabat akan dibangkitkan sebelum hari kiamat. Imam Mahdi,
sebelum hari kiamat, akan datang dan dia membongkar kuburan Abu Bakar dan
'Umar yang ada di dekat kuburan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Setelah
dihidupkan, kedua orang ini akan disalib. (Haqqul Yaqin, hlm. 360 oleh Mulla
Muhammad Baqir al-Majlisi).
Hal. | 8

Ketujuh belas doktrin Syi'ah di atas, apakah dapat dianggap sebagai sebagai aqidah Islam
sebagaimana dibawa oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan dipegang teguh
oleh para shahabat serta kaum Muslimim yang hidup sejak zaman tabi'in hingga
sekarang?. Adakah orang masih percaya bahwa Syi’ah itu bagian dari umat Islam?
Menurut Imam Malik dan Imam Ahmad, barangsiapa yang tidak mengkafirkan akidah
Syi'ah ini, maka dia termasuk kafir.

Kitab-kitab yang disebutkan di atas adalah kitab-kitab induk atau rujukan pokok kaum
Syi’ah yang posisinya seperti halnya kitab- kitab Hadits Imam Bukhari, Muslim, Ahmad bin
Hambal, Nasa'i, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah bagi kaum muslimin. Oleh karena
itu, dengan tegas harus ditolak upaya-upaya untuk menanamkan kesan bahwa Syi'ah
adalah bagian dari kaum Muslimin, hanya berbeda dalam beberapa hal yang tidak prinsip.

Catatan kaki:

1. Al-Qummi, al-Maqalat wal Firaq, hlm. 10-21


2. Firaqus Syi’ah, hlm. 19-20
3. Lihat al-Kasyi membawakan beberapa riwayat tentang Ibnu Saba’ dan akidahnya,
hlm. 170-174 dan 106-108.
4. Ushul I’tiqad Ahlus-Sunnah wal Jama’ah, hlm. 1/22-23.
5. Al-Majlisi, al-Bihar, hlm. 68, 96, 97 (termasuk referensi modern mereka).
6. Syaikh Abdullah al-Jibrin, at-Ta’liqat ala Matni lum’atil I’tiqad, hlm. 108.
7. Maqalatul Islamiyyin, hlm. 1/89. Footnote oleh: Mahyuddin Abdul Hamid.
8. Maqalatun Islamiyyin, hlm. 1/89.
9. Abolhassan Banisadr adalah presiden pertama Iran sejak negara itu berbentuk
republik, yakni sejak dijatuhkannya Shah Reza Pahlevi pada 1979.

Sumber: Syi’ah, Menguak Tabir Kesesatan dan Penghinaannya Terhadap Islam, Bab I, hal. 30-39, oleh. Drs.
Muhammad Thalib, Penerbit El-Qossam, Jl. Wonosari – Jogya Km 2.1, Logandeng 55861.

"Bilamana pemilik Hak Cipta berkeberatan dengan digunakan bahan-bahan miliknya, silahkan menghubungi
kami dan dalam kesempatan pertama, insya-Allah kami akan segera menarik kembali.”

(admin@akhirzaman.info )

Semoga Bermanfaat

http://www.akhirzaman.info/

Anda mungkin juga menyukai