Pengenalan Administrasi Sistem
1.1. Administrator Sistem
Administrator Sistem adalah orang yang menjaga proses berjalannya sistem mencakup tugas sehari
hari, seperti proses backup, mengganti printer beserta tintanya dan tugastugas yang berhubungan
dengan administrasi sistem.
1.1.1. Tugas Administrator Sistem
Tugas utama seorang Administrator Sistem adalah memastikan sistem tetap berjalan lancar dalam
memberikan pelayanan kepada pengguna.
Tugastugas yang biasa dilakukan oleh seorang Administrator Sistem:
1. Menambah user baru, mengkonfigurasi direktori homenya dan hak akses yang akan dimilikinya.
2. Melakukan instalasi software baru, upgrade software dan mencari pemecahan masalah dari bug
yang terdapat di dalam sistem Linux.
3. Melakukan proses monitoring terhadap space harddisk dan melakukan backup filefile atau direktori
yang penting.
4. Menangani permasalahan sistem user.
5. Melakukan instalasi hardware baru.
1.2. Superuser
Superuser merupakan account dengan kemampuan akses yang tidak terbatas terhadap file dan perintah.
Nama user untuk account ini adalah root. Sebagian besar tugas administrasi sistem membutuhkan status
sebagai superuser.
1.2.1. Identitas Superuser
Pada file /etc/passwd
root::0:0:root:/root:/bin/bash
Pada file /etc/group
root:x:0:root
1.2.2. Lingkungan Superuser
Nama login root
Userid 0
Groupid 0
Home directory /root
Prompt tanda pagar (#)
1.2.3. Menjadi Superuser
Ada dua cara untuk menjadi superuser :
1. Login sebagai root secara langsung
2. Menjalankan perintah su
1.2.4. Beberapa Tips dalam menjalankan Superuser
1. Gunakan root hanya bila diperlukan dan sebaiknya seorang administrator mempunyai account
sebagai user biasa selain root.
2. Ganti password root secara rutin.
3. Jangan meninggalkan terminal dalam keadaan login sebagai root.
4. Mempersiapkan apa yang akan dilakukan dan menelti kembali apa yang telah dilakukan.
5.Administrator sebaiknya mempunyai catatan (log) untuk mencatat semua perubahan yang dilakukan
terhadap sistem.
1.3. Berkomunikasi dengan user
Ada beberapa cara berkomunikasi dengan user yaitu :
1. Mengirimkan pesan ke seorang user write
Sintaks : write namauser [tty]
Contoh :
2. Mengirimkan pesan ke seluruh user yang sedang login wall
Sintaks : wall
Contoh :
3. Pesan harian /etc/motd
Pesan yang akan disampaikan akan disimpan di file /etc/motd. Pesan akan diterima setiap kali
user login.
Contoh :
1.4. Tools untuk Administrator
Ada beberapa tools yang dapat digunakan untuk melakukan proses administrasi sistem Linux yang
tujuannya adalah mempermudah proses pengadministrasian yang biasanya dilakukan
denganmenggunakan command line atau pengaksesan file konfigurasi secara langsung tetapi sekarang
dapat digunakan beberapa tools berikut :
RedHat : Red Hat Config (dalam modus grafis)
Mandrake : Mandrake Control Center (dalam modus grafis)
1.5. Mendapatkan Dokumentasi
1.5.1 Man Page
Hampir setiap perintah Linux mempunyai halaman manual dan merupakan tools yang sangat berguna
dalam tugas seharihari seorang administrator.
Sintaks:
man [option] [section] [manual page]
Contoh:
1.5.2 Info Page
Info page melengkapi dokumentasi yang ada di manual page. Perintah untuk mengakses info page
adalah info. info dapat dijalankan dengan dua cara yaitu dijalankan tanpa argumen atau dengan
menambahkan nama perintah atau nama paket.
Contoh:
1.5.3 Howto
Howto diterbitkan oleh TLDP (The Linux Documentation Project) dan tersedia dalam berbagai bahasa.
Howto menyediakan jawaban atas berbagai pertanyaan atau solusi dari suatu permasalahan. Apabila
paket Howto ini terinstal maka akan berada di direktori /usr/share/doc/HOWTO/HTML/en/. Anda juga
bisa mendapatkannya dengan mengunjungi situs http://www.tldp.org/.
1.5.4 Direktori /usr/share/doc
Beberapa paket aplikasi menyertakan dokumentasinya di bawah direktori/usr/share/doc/namapaket.
Bab 2
Startup dan Shutdown
Memahami proses yang berlangsung pada saat startup dan shutdown akan memudahkan dalam mencari
kesalahan (troubleshooting) ketika terjadi masalah yang berhubungan dengan startup dan shutdown
komputer.
2.1. Proses Startup
Proses startup pada sistem Linux dapat dilihat pada gambar di bawah:
Keterangan:
1. Pertama kali mesin melakukan power on self test (pemeriksaan hardware).
2. Program BIOS yang ada di ROM akan dieksekusi.
3. Boot Loader yang ada di MBR akan dieksekusi.
4. Load Kernel Linux ( /boot/vmlinuz ) ke RAM.
5. Menjalankan program init.
2.1.1. init
init merupakan proses level user yang pertama kali dijalankan oleh kernel dan mempunyai nomor
proses (PID)=1. Selanjutnya init akan membaca file /etc/inittab dan menjalankan perintah
didalamnya.
2.1.2. File /etc/inittab
Format umum isi file /etc/inittab adalah sbb:
id:runlevel:action:process
Keterangan :
2.1.3. Run Level
Run level menggambarkan keadaan sistem yang mendefinisikan layanan apa yang sedang berjalan. Run
level ditunjukkan dengan angka. Seluruh baris di file /etc/inittab akan diproses sesuai dengan run level
yang berlaku. Baris yang tidak mempunyai run level, berarti proses pada baris tersebut dijalankan pada
setiap run level.
2.1.4. Tabel Run Level
2.1.5. Jenisjenis Action
Contoh isi file /etc/inittab:
id:3:initdefault:
Keterangan :
§ Baris di atas menunjukkan bahwa pada saat dijalankan sistem akan masuk ke run level 3.
1:2345:respawn:/sbin/getty 9600 tty1
Keterangan :
§ Kolom pertama menunjukkan bahwa baris ini untuk /dev/tty1
§ Kolom kedua menunjukkan bahwa baris ini diterapkan untuk run level 2,3,4,dan 5.
§ Kolom ketiga berarti bahwa perintah /sbin/getty akan dijalankan lagi apabila berhenti.
§ Kolom terakhir menunjukkan program /sbin/getty akan dijalankan pada virtual console yang pertama.
2.1.6. Memeriksa runlevel saat ini
Untuk memeriksa runlevel yang saat ini sedang berlaku dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Menggunakan perintah who
2. Menggunakan perintah runlevel
2.1.7. Mengganti runlevel
Sintaks:
init [runlevel]
Contoh:
1. Menjalankan runlevel 0 atau melakukan proses shutdown
# init 0
2. Menjalankan runlevel 1 atau masuk ke modus single user
# init 1
2.1.8. Script Inisialisasi
Script yang akan dijalankan sesuai dengan run level. Disimpan di direktori sesuai run level, dibawah
direktori /etc/rc.d/rc[x].d berupa file symbolic link. Script asli disimpan di
/etc/rc.d/init.d.
Catatan:
File yang diawali oleh huruf S (Start) merupakan file untuk menjalankan service tersebut sedang
apabila diawali oleh huruf K (Kill) berarti untuk menghentikan service yang bersangkutan.
2.2. Shutdown
Sebelum mesin dimatikan (power off), sebaiknya sistem di shutdown dulu dengan
perintah/sbin/shutdown . Perintah tersebut akan melakukan halhal berikut :
1. Memberitahukan kepada user yang login bahwa sistem akan dimatikan.
2. Menghentikan seluruh proses yang masih berjalan.
3. Melakukan unmount filesystem.
4. Menyimpan seluruh file yang masih di memori ke harddisk.
Sintaks :
shutdown [pilihan] [waktu] [pesan]
Bab 3
Boot Loader
Boot Loader merupakan program yang mempunyai fungsi utama untuk menempatkan kernel suatu
sistem operasi ke dalam memori komputer. Boot loader sangat berguna terutama bila di dalam satu hard
disk terdapat lebih dari satu sistem operasi, karena akan memudahkan untuk memilih sistem operasi
mana yang akan dijalankan pada saat boot. Pada bab ini akan dibahas dua boot loader yang paling
banyak digunakan di Linux yaitu LILO dan GRUB.
3.1. LILO
LILO (LInux LOader) telah digunakan sebagai boot loader di Linux selama bertahun tahun.
LILO dapat diinstal di Master Boot Record (MBR) ataupun di sektor pertama dari partisi root.
3.1.1. Option pada file /etc/lilo.conf
Konfigurasi LILO disimpan di file /etc/lilo.conf. Contoh file /etc/lilo.conf :
Contoh di atas menunjukkan bahwa sistem dikonfigurasi untuk dua sistem operasi, yaitu Linux
dan DOS. Berikut penjelasan barisbaris yang terdapat pada contoh di atas.
3.1.2. Menyimpan perubahan
Untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan pada file /etc/lilo.conf ke MBR lakukan
perintah berikut:
# /sbin/lilo
3.1.3. Menghapus LILO
Untuk menghapus LILO dari MBR lakukan langkah berikut :
# /sbin/lilo u
LILO juga bisa dihapus menggunakan perintah DOS sbb:
a:\fdisk /mbr
3.2 GRUB
GRUB (GRand Unified Boot loader) saat ini telah menjadi boot loader default di beberapa distribusi
Linux menggantikan LILO. Seperti halnya LILO, GRUB juga dapat diinstal di MBR atau di sektor
pertama dari partisi root.
3.2.1. Fitur GRUB
1. Menyediakan lingkungan preOS berbasis perintah. Fitur ini memungkinkan user untuk
menyertakan option pada saat masuk ke sistem operasi.
2. Mendukung mode Logical Block Addressing (LBA). Fitur ini memungkinkan boot loader dapat
membaca partisi di atas silinder 1024.
3. Dapat membaca partisi ext2. Fitur ini memungkinkan GRUB dapat membaca file konfigurasinya
yaitu /boot/grub/grub.conf setiap kali sistem di boot.
3.2.2. Cara kerja GRUB
Ketika komputer melakukan booting, BIOS akan melakukan pengecekan terhadap komputer seperti
jumlah RAM, waktu dan tanggal disk yang terpasang dan membaca media yang dianggap sebagai boot
media sesuai dengan konfigurasi pada BIOS. Proses pemanggilan GRUB meliputi beberapa tahap
yaitu :
1. Memanggil Primary Boot Loader.
Primary bootloader berisi program dengan ukuran lebih kecil dari 512 bytes karena diletakkan pada
MBR, yang hanya berukuran sebesar 512 bytes. Kemudian memanggil secondary bootloader.
2. Memanggil Secondary
Secondary bootloader akan membawa kita ke menu pilihan sistem operasi yang akan kita jalankan.
GRUB menjalankan dua pilihan utama yaitu pilihan menu sistem operasi dan menu bootloader
command.
3. Memanggil Sistem Operasi pada posisi partisi tertentu
Dalam memanggil sistem operasi, GRUB mendapat instruksi tertentu untuk memanggil sistem operasi
tersebut. Instruksi ini bisa kita definisikan melalui konfigurasi GRUB, atau kita ketikkan secara manual
pada mode bootloader command.
3.2.3. Instalasi GRUB
Berikut langkahlangkah menginstal GRUB :
1. Pastikan anda sudah memiliki paket GRUB pada sistem anda, baik dari tarball ataupun dari
RPM.
2. Pada Konsol lakukan login sebagai root.
login: root
password: _
3. Dari shell prompt ketikkan :
# grubinstall /dev/hda
4. Selanjutnya reboot sistem anda.
Bab 4
Manajemen User
4.1. Mengakses Sistem Linux
Untuk dapat mengakses sistem Linux seseorang harus mempunyai username atau login name.
Contoh Mengakses Sistem :
login: badu
password: _
4.2. File /etc/passwd
Merupakan file yang berisi informasi mengenai user dan mempunyai format teks ASCII. File ini dapat
dibaca oleh seluruh user tetapi hanya dapat diubah oleh superuser. Setiap baris mewakili seorang user
yang terdiri dari 7 kolom yang dibatasi oleh titik dua (:) berisi informasi sbb:
4.3 File /etc/group
Berisi informasi mengenai group dimana user tergabung. Seperti halnya file /etc/passwd, file
/etc/group juga dapat dibaca oleh seluruh user. Setiap baris mewakili sebuah group yang
terdiri dari 4 kolom yang dibatasi oleh titik dua (:) berisi informasi sbb:
4.4 File /etc/shadow
File /etc/shadow digunakan apabila sistem Linux Anda menerapkan fasilitas shadow password.
File ini hanya bisa dibaca dan diubah oleh root. Kolom pada setiap baris berisi informasi sbb:
4.5. File /etc/gshadow
File /etc/gshadow digunakan apabila sistem Linux Anda menerapkan fasilitas shadow
password. File ini hanya bisa dibaca dan diubah oleh root. Kolom pada setiap baris berisi
informasi sbb:
4.6. Manajemen User
4.6.1. Menambah User Baru
Sintaks : useradd [option] nama_user
Option pada perintah useradd :
Catatan :
User yang dibuat dengan perintah useradd secara otomatis akan dilock. Agar dapat digunakan
harus diunlock dengan cara menambahkan password menggunakan perintah passwd.
Contoh :
a. Membuat user badu dengan properti default.
# useradd badu
b. Menambahkan password untuk user badu.
# passwd badu
New UNIX password : _
Retype new UNIX password : _
4.6.2. Mengubah Atribut User
Sintaks : user mod [option] nama_user
Option pada perintah usermod :
Contoh :
a. Mengubah/menambahkan nama lengkap pada user badu.
# user mod c "Badu Sugarda" badu
b. Menonaktifkan user badu untuk sementara waktu.
# user mod L badu
4.6.3. Menghapus User
Sintaks : userdel [option] nama_user
Option pada perintah userdel :
Contoh :
a. Menghapus user badu tanpa menghapus home directorynya
# userdel badu
b. Menghapus user badu berikut home directorynya
# userdel r badu
4.7 Manajemen Group
4.7.1. Menambah Group Baru
Sintaks : groupadd [option] nama_group
Option pada perintah groupadd :
Contoh :
a. Membuat group keuangan dengan gid default.
# grouadd keuangan
b. Membuat group staf dengan gid=1000
# groupadd g 1000 staf
4.7.2. Mengubah Atribut Group
Sintaks : groupmod [option] nama_group
Option pada perintah groupmod :
Option Descritption
g Group ID, harus unik dan lebih dari 499
n Nama group
Contoh :
a. Merubah gid group keuangan dengan gid=555
# group g 555 keuangan
b. Merubah nama group dari elektro menjadi informatika
# groupmod n informatika elektro
4.7.3. Menghapus Group
Sintaks : groupdel nama_group
Option pada perintah groupdel :
Contoh :
a. Menghapus group keuangan dengan gid default
# groudel keuangan
4.8 User Standar
4.9 Group Standar
4.10. Quota User dan Group
Quota adalah pembatasan pemakaian hard disk untuk user dan atau group. Hal ini sangat penting
karena jika tidak ada pengaturan pemakaian jatah hard disk maka dalam waktu singkat server akan
penuh dengan data pribadi. Jika data user melebihi quota yang sudah ditetapkan, maka user tersebut
tidak bisa lagi menyimpan data kecuali jika dia menghapus datadatanya.
4.10.1. Hal yang harus diperhatikan
1. Quota hanya dapat digunakan pada filesystem ext2 dan ext3. Jika menggunakan filesystem lain,
sebaiknya mencari dokumentasi di internet bagaimana menggunakan filesysytem selain ext2 dan ext3.
2. Quota akan gagal jika proses pembuatan account user masih salah. Penentuan home directory, owner,
dan group home directory harus benar.
3. Jika telah menginstal linux pada beberapa buah partisi atau beberapa buah hard disk, maka
tentukanlah partisi dari hard disk yang digunakan untuk menyimpan home directory user. Melakukan
quota user pada hakikatnya adalah melakukan quota home directory user tersebut.
4. Root tidak dapat diquota.
5. Siapkan CD Installer Centos. Konfigurasi quota yang salah dapat menyebabkan linux hang terutama
jika salah mengkonfigurasi file /etc/fstab. File ini sebaiknya diback up terlebih dahulu sebelum
melakukan perubahan apa pun.
4.10.2. Konfigurasi Quota
1. Cek paket
Cek apakah paket quota sudah ada dalam system atau tidak.
2. Pastikan user
Sebelum mengquota, pastikan bahwa user yang akan di quota sudah ada di dalam sistem. Dalam
contoh ini kita akan membuat user taufiq.
# useradd -m taufiq
# passwd taufiq
3. Backup file /etc/fstab
# cp /etc/fstab /etc/fstab.old
4. Lokasi home directory
Kita harus mengetahui lokasi home directory. Untuk mengetahuinya gunakan perintah mount
# mount
Pada contoh output di atas ternyata tidak ada partisi khusus yang disediakan untuk home directory.
Berarti directory /home berada satu partisi dengan root directory (/) yaitu di /dev/sda3. Mungkin partisi
yang anda gunakan mungkin saja berbeda dengan contoh di atas. Jadi, amatilah dengan seksama.
5. Edit File fstab
Edit /etc/fstab, dengan cara:
# vi /etc/fstab
lalu tambahkan argumen berikut pada baris yang menunjukkan lokasi home directory:
A.) Jika lokasi /home sama dengan / maka editlah baris:
menjadi:
B.)Jika lokasi /home terpisah dengan / maka editlah baris:
menjadi:
Sehingga menjadi seperti berikut:
Kita harus berhatihati menambahkan kedua option ini. Tambahkan tepat setelah defaults dan jangan
menggunakan spasi, dan pisahkan dengan koma. usrquota digunakan untuk quota peruser sedangkan
untuk grpquota digunakan untuk quota perkelompok(group) user.
6. Mount
Untuk merubah mount, gunakan perintah:
# mount o remount /
Jika /home terpisah, maka gunakan perintah:
Untuk melihat hasilnya gunakan perintah:
# mount
Dari gambar di atas terlihat bahwa quota sudah di set dalam sistem.
7. File Database untuk quota
Menyiapkan file database untuk quota dengan perintah:
# quotacheck -cugm /
# quotacheck -cugm /home (digunakan hanya jika partisi /home terpisah)
# ls -l /aquo*
contoh tampilannya:
Perintah diatas hanya dilakukan sekali saja.
8. Menentukan quota per user
Untuk menentukan quota per user, kita digunakan sintaks sebagai berikut:
setquota -u user bs bh is ih -a fs
keterangan singkat:
user > username
bs > block soft limit
bh > block hard limit
is > inode soft limit
ih > inode hard limit
fs > filesystem
Soft limit: Jumlah maksimum pemakaian disk yang masih diizinkan
Hard limit: Jumlah absolut pemakaian disk yang tidak dapat dilampaui oleh user. Dalam prakteknya
hard limit hampir mirip dengan soft limit, namun hard limit hanya berfungsi jika option "grace period"
diaktifkan. Option grace period digunakan untuk menentukan "time limit" sebelum batas soft limit
"dipaksakan" oleh sistem. Secara default, lama batasan quota adalah 7 hari. Namun kita dengan mudah
dapat merubahnya. Setting waktu yang diijinkan adalah hari, jam, menit, dan detik. Dengan grace
period maka admin dapat memperingatkan user bahwa dalam 7 hari home directorynya akan mendekati
batas quota.
Untuk merubahnya, gunakan perintah edquota -t
# edquota -t
maka akan ada tampilan sebagai berikut:
Jika ingin merubah batasan quota, rubahlah pada Block dan Inode grace period.
Jumlah inode identik dengan jumlah file. Umumnya 1 block setara dengan 1 kb.
Contoh Membuat quota:
() membuat quota untuk user taufik:
Jika ada user yang bernama nana mendapat jatah 250 MB dalam server, maka setquota dapat di set
sebagai berikut:
9. Aktifkan quota
Aktifkan quota dengan dengan perintah:
# quotaon -guva
Perintah di atas hanya digunakan ketika baru saja membuat file database. Untuk selanjutnya centos
akan mengaktifkan quota secara otomatis.
10. Cek user
Cek apakah user taufik sudah berhasil di quota
# quota -u taufik
contoh tampilannya:
11. Reboot komputer
Reboot komputer untuk mengecek apakah quota aktif secara otomatis dan hasil konfigurasi tidak
berubah.
Setelah reboot selesai, cobalah cek quota yang tadi kita buat dengan perintah:
# quota -u taufik
12. User dengan quota sama
Apabila ada beberapa user yang memiliki quota yang sama dengan sebelumnya maka kita gunakan
perintah edquota untuk user yang lain. Misalnya user adang dan anggi di set untuk memiliki quota
yang sama dengan nana, maka berikan perintah:
Namun, harus diingat bahwa sebelumnya home directory untuk adang dan anggi sudah dibuat.
13. Cek user
# quota -u adang
contoh tampilannya:
# quota -u anggi
contoh tampilannya:
14. Report Quota
Untuk mengecek report quota, ketikkan perintah sebagai berikut:
# repquota -a
Contoh Tampilannya:
15. Restart Quota
Untuk merestart Quota, Gunakan perintah berikut:
# quotaoff -a
# quotaon -a
Bab 5
Filesystem, Disk, Device
Filesystem merupakan cara dan struktur data yang digunakan oleh sistem operasi untuk memelihara
file di suatu disk atau partisi.
5.1. Block & Character Device
Ketika pertama kali bisa login ke sistem Linux, anda akan sedikit bingung karena tidak menemukan
drive A:, B: atau hard disk C: maupun D:. Bagi mereka yang telah lama mengenal sistem operasi
DOS /Windows ini merupakan sesuatu yang sungguh berbeda, di lingkungan Linux dan juga UNIX ,
semua device atau hardware device di komputer kita akan dianggap sebagai file. Jadi itulah yang
menyebabkan drivedrive tersebut tidak tampak. Filefile khusus yang merupakan simbol untuk semua
device tersebut disimpan dalam direktori /dev. Devicedevice tersebut dapat berupa block device
ataupun character device.
Character device adalah serangkain karakter yang dibaca berurut misalnya serangkaian karakter yang
kita tekan dari keyboard atau serangkaian data byte yang dikirim berurutan melalui serial line.
Sedangkan block device atau sering disebut random access device adalah alat yang dapat menyimpan
data dan menawarkan akses keseluruh bagian secara acak. Contoh block deviceadalah hard disk dan
disket. Dengan menggunakan hard disk kita dapat mengakses data yang tersimpan secara acak
sedangkan bila menggunakan serial line misalnya, kita hanya dapat mengakses data sesuai urutannya.
Masingmasing device node memiliki major dan minor number device. Major number memberitahu
kernel, device apa yang mewakili node tersebut. Misalnya major number 3 adalah IDE hard disk dan
major number 8 adalah SCSI disk. Minor number mewakili nomor partisi, minor number 0 adalah
keseluruhan hard disk yang pertama dan minor number 1 hingga 15 adalah partisi yang mungkin bisa
dibuat di hard disk tersebut. Contohnya, jika anda memiliki 2 buah IDE hard disk maka hard disk
pertama adalah /dev/hda dan hard disk kedua adalah /dev/hdb. Jika masingmasing hard disk
tersebut memiliki 2 buah partisi maka anda memiliki /dev/hda1, /dev/hda2, /dev/hdb1
dan /dev/hdb2.
Di bawah ini contoh isi dari direktori /dev. Perhatikan huruf b di bagian paling kiri, menunjukkan
bahwa itu adalah block device sedangkan character device akan ditunjukkan dengan huruf c.
5.2. Filesystem
5.2.1. Filesystem Support
Linux memiliki dukungan terhadap beberapa filesystem lain sehingga kita dapat menggunakan atau
mengakses filesystem yang berbeda tanpa harus melakukan konversi lebih dulu. Berikut ini adalah
beberapa filesystem yang bisa di dukung Linux sejak kernel 2.0.30 di keluarkan: (Anda dapat
mengkonfigurasi dukungan filesystem ini saat konfigurasi kernel )
Minix : Merupakan filesystem Linux yang pertama dan saat ini masih banyak
digunakan untuk boot disk dan beberapa format disket.
Extended fs : Tidak banyak yang menggunakannya lagi dan sebaiknya tidak perlu di kompile
dalam kernel.
Second Extended fs : Saat ini merupakan filesystem default untuk Linux dan seharusnya di kompile
dalam kernel karena filesystem root tidak bisa bekerja bila berupa modul.
xiafs filesystem : Diperkenalkan bersamaan dengan second extended fs dan dimaksudkan untuk
menggantikan extended fs. Saat ini jarang digunakan dan sebaiknya tidak di
kompile dalam kernel kecuali Anda membutuhkannya.
DOS FAT fs : Pada dasarnya bukan merupakan sebuah filesystem tapi merupakan dasar bagi
filesystem berbasis FAT lainnya seperti MSDOS FAT, VFAT (Windows95)
atau umsdos.
MSDOS FAT fs : Jika Anda menginginkan Linux dapat mengakses sistem berbasis DOS maka
Anda dapat menkompilenya dalam kernel. Sangat berguna untuk komputer yang
memiliki sistem dualboot.
VFAT (Windows95) fs: Merupakan peningkatan dari MSDOS FAT fs dan mendukung format long
filename. Ini juga berguna untuk komputer yang memiliki sistem dualboot.
Umsdos : Dukungan ini dibutuhkan bila ingin menjalankan Linux diatas partisi DOS tapi
sepertinya RedHat Linux tidak akan bisa berjalan pada sebuah filesystem
umsdos.
/proc : Filesystem ini dipakai oleh kernel untuk menyediakan informasi mengenai
sistem kepada user program, seperti ps, top, xload, free atau netstat. Filesystem
ini memang seharusnya selalu ada dan walaupun ada isinya tapi tidak akan
mengisi spasi hard disk.
NFS : Dibutuhkan bila Anda akan mengakses remote filesystem dan untuk sebuah
server dukungan ini merupakan suatu keharusan.
SMB :Sangat berguna bila Anda menginginkan memiliki akses langsung ke
Windows95 atau NT.
NCP : Dukungan terhadap NetWare melalui protokol NCP.
ISO9660 : Bila Anda memiliki CDROM sebaiknya memanfaatkan dukungan ini karena
banyak sekali CDROM yang ada dipasaran menggunakan format ISO9660 ini.
OS/2 HPFS :Mendukung filesystem OS/2 dan HPFS. Linux hanya dapat membaca filesystem
tersebut (readonly).
System V & Coherent : Merupakan filesystem UNIX generasi lama dan dukungan ini hanya
diperlukan bila Anda memiliki datadata lama dan ingin memindahkannya ke filesystem yang baru.
Amiga FFS : Masih berupa experimental code dan sebaiknya gunakan dengan hatihati.
UFS : Filesystem ini digunakan oleh beberapa sistem UNIX, Solaris dan SunOS(4.2).
Linux hanya dapat membaca filesystem ini.
5.2.2. Membuat Filesystem
Sintaks:
mkfs [pilihan] nama_device
Pilihan:
t fstype : tipe filesystem
c : cek bad block
l namafile : baca daftar bad block dari namafile
Untuk membuat filesystem pada floppy disk langkahlangkahnya:
# fdfor mat n /dev/fd0
# mkfs t ext2 c /dev/fd0
5.2.3. mount Filesystem
Mount merupakan proses untuk membuat isi suatu disk dapat diakses oleh sistem dan
menggabungkannya ke dalam pohon direktori sistem.
Sintaks:
mount nama_device nama_direktori
Contoh:
# mount /dev/fd0 /mnt/floppy
# mount /dev/cdrom /mnt/cdrom
5.2.4. unmount Filesystem
unmount bisa dilakukan apabila filesystem yang akan di unmount sedang tidak diakses
Sintaks:
umount nama_device
atau
umount nama_direktori
Contoh:
# umount /dev/fd0
# umount /mnt/floppy
5.2.5. Utilitas Filesystem
5.2.5.1 fsck
fsck dapat digunakan untuk memperbaiki filesystem yang mengalami kerusakan misalnya akibat
sistem tidak di shutdown secara benar. Filesystem yang akan diperbaiki harus dalam keadaan
tidak di mount.
Sintaks:
fsck nama_device
Contoh:
# fsck /dev/fd0
5.2.5.2. badblocks
Digunakan untuk memeriksa bad block suatu disk. Hasil dari perintah bad block berupa daftar
block yang rusak. Daftar ini dapat digunakan oleh fsck untuk menghindari sistem menulis ke
block yang rusak tersebut.
Sintaks:
badblocks nama_device > nama_file
Contoh:
# badblocks /dev/fd0 > badblock
# fsck l badblock /dev/fd0
5.2.5.3. df
Digunakan untuk melihat free space disk.
Sintaks:
df
Contoh:
# df
5.2.5.4 du
Digunakan untuk mengetahui pemakaian disk oleh suatu direktori.
Sintaks:
du nama_direktori
Contoh:
# du /home
Bab 6
Manajemen Paket dengan RPM
6.1. RPM Red Hat Package Manager
RPM memungkinkan user untuk membuat database dan melakukan pencarian terhadap paket software.
RPM dapat digunakan untuk melakukan install, uninstall, upgrade d an query database paket software.
RPM melakukan pemeriksaan kebutuhan space hard disk dan ketergantungan antar paket pada saat
instalasi.
6.2. Install Paket dengan RPM
Sintaks :
r pm ivh nama_paket
Contoh :
6.3. Uninstall Paket dengan RPM
Sintaks :
r pm e nama_paket
Contoh :
6.4. Upgrade Paket dengan RPM
Sintaks :
r pm Uvh nama_paket
Contoh :
6.5. Query Paket dengan RPM
Sintaks :
r pm q nama_paket
Contoh :
Contoh lain :
• Menampilkan seluruh paket yang telah terinstal
• Menampilkan seluruh file yang tergabung dalam suatu paket
• Menampilkan nama paket yang memiliki suatu file
Bab 7
Backup dan Restore
Tidak ada satupun sistem komputer yang sempurna di dunia ini. Oleh karena itu melakukan backup
merupakan suatu keharusan. Akan tetapi hal ini seringkali diabaikan oleh sebagian besar pengguna
maupun administrator sistem.
7.1. Tipe Backup
7.1.1. Full Backup
Menuliskan seluruh file pada suatu filesystem ke media backup. Pada tipe full backup tidak ada
pemeriksaan apakah suatu file mengalami perubahan atau tidak.
7.1.2. Incremental Backup
Menuliskan hanya file yang mengalami perubahan ke media backup.
7.2. Strategi Backup
Multilevel Backup :
Full Backup = level 0
Incremental Backup = level 1, 2, 3 dst.
Skema Multilevel Backup :
Senin Pertama tiap bulan : level 0
Senin berikutnya : level 1
Selasa Jum'at : level 2
Contoh Penerapan Skema :
7.3. Memilih Media Backup
Halhal yang harus dipertimbangkan :
1. Cost
2. Reliability
3. Speed
4. Availability
5. Usability
7.4. Media Backup
Media backup untuk saat ini sangat bervariasi mulai dari kapasitas yang rendah maupun yang tinggi,
tetapi semua ini tidak lepas dari kita sebagai penggunanya. Ada beberapa media backup yang sering
digunakan yaitu :
1. Magnetic Tape
2. Floppy Disk
3. Removable Disk
4. Writeonce CDROM
5. Hard disk
7.4.1. Magnetic Tape
Tape merupakan media penyimpanan data yang pertama kali digunakan secara luas.
7.4.2. Floppy Disk
Merupakan media penyimpanan data yang memiliki kapasitas tebatas, sekarang ukuran floppy disk ini
31/2 inci dengan kapasitas penyimpanan 1.44 MB
7.4.3. Removable Disk
Subuah media penyimpanan yang memiliki kapasitas tinggi, hampir sama dengan Floppy Disk tetapi
memiliki kapasitas yang besar sekarang dikenal dengan istilah USB flash disk, kapasitas
penyimpanannya bervariasi mulai dari 64MB s/d 4GB.
7.4.4. Writeonce CDROM
Suatu alat penyimpanan optikal yang berkapasita tinggi yang menggunakan teknologi compact disk.
Ukurannya 4.72 inchi dengan kapasitas ratarata 600MB.
7.4.5. Hard Disk Drive
Suatu alat penyimpanan yang menggunakan sekumpulan disk yang dilapisi magnet dan berputar yang
disebut dengan platter u ntuk menyimpan data atau program.
7.5. Utilitas Backup
7.5.1. tar
• Full Backup dengan tar
# tar cvf /dev/fd0 /home
• Incremental Backup dengan tar
# tar cvf /dev/fd0 `find /home mtime 1 print`
• Memeriksa Hasil Backup
# tar tvf /dev/fd0
• Restore File dengan tar
# tar xvf /dev/fd0
7.5.2. cpio
• Full Backup dengan cpio
# find /home print | cpio o > /dev/fd0
• Incremental Backup dengan cpio
# find /home mtime 1 | cpio o > /dev/fd0
• Memeriksa Hasil Backup
# cpio it < /dev/fd0
• Restore File dengan cpio
# cpio i < /dev/fd0
Bab 8
Menjalankan Tugas secara otomatis
Di Linux, suatu tugas dapat dikonfigurasikan agar dapat berjalan secara otomatis pada waktu tertentu
atau pada hari tertentu. Seorang administrator sistem dapat menggunakan tugas otomatis ini untuk
melakukan backup, memonitor sistem atau menjalankan suatu script. Utiliti yang dapat digunakan
untuk menjalankan tugas secara otomatis adalah cron, anacron, at dan batch.
8.1. Cron
Cron merupakan sebuah daemon yang dapat digunakan untuk menjadwalkan pelaksanaan suatu tugas
yang berulangulang sesuai dengan kombinasi jam, hari dalam bulan, bulan dalam tahun, hari dalam
minggu dan minggu. Cron akan menganggap bahwa sistem berjalan secara terus menerus. Jika sistem
sedang tidak berjalan pada saat suatu tugas dalam jadwal, maka tugas tersebut tidak akan dijalankan.
8.1.1. Konfigurasi Cron
File utama konfigurasi untuk cron, /etc/crontab, berisi barisbaris seperti berikut :
8.1.2. Menjalankan dan menghentikan service
Untuk menjalankan service cron, gunakan perintah
/sbin/service crond start
Untuk menghentikannya gunakan perintah
/sbin/service crond stop
Bab 9
X Window System
X Window System atau biasa disebut X merupakan lingkungan grafis yang digunakan di sistem operasi
UNIXlike. Implementasinya di Linux menggunakan XFree86 yang bersifat open source. X
menggunakan arsitektur client/server dimana X server mendengarkan koneksi dari X client melalui
jaringan atau secara lokal melalui loopback interface. X Server berperan melakukan komunikasi
dengan hardware seperti misalnya video card, monitor, keyboard dan mouse. Sedangkan aplikasi X
client yang berada di level user, menciptakan GUI untuk user dan melewatkan permintaan user kepada
X server.
9.1. XFree86
XFree86 yang saat ini digunakan adalah versi 4.x. Filefile yang berhubungan dengan Xfree86 biasanya
ditempatkan di dua direktori yaitu:
• /usr/X11/R6 – berisi X server dan sejumlah aplikasi client d an juga file header, librari,
modul dan dokumentasi.
• /etc/X11 – berisi file konfigurasi untuk X client dan aplikasi server termasuk file
konfigurasi untuk X server.
9.2. Desktop Environment
Desktop environment berfungsi mengatur bagaimana menjalankan fungsi drag & drop dan mengatur
iconicon pada sebuah dekstop.
Dua desktop environment yang paling banyak digunakan di Linux, yaitu :
● GNOME – GNU Network Object Environment, desktop environment b erbasis GTK+.
● KDE – K Desktop Environment, desktop environment berbasis Qt.
9.3. Window Manager
Window manager merupakan program X client yang dapat dijalankan secara standalone maupun
menjadi bagian dari desktop environment. Fungsi utama window manager adalah untuk mengatur
tampilan sebuah window d i layar diantaranya melakukan pergerakan window, perubahan ukuran
window juga menambahkan tomboltombol minimize, maximize, restore dan close pada sebuah
window.
Window manager yang sering digunakan di Linux diantaranya :
1. kwin – default window manager untuk KDE desktop environment.
2. metacity – default window manager u ntuk GNOME desktop environment.
3. sawfish – default window manager untuk GNOME desktop environment versi lama.
4. mwm – Motif Window Manager, hanya dapat dijalankan secara standalone.
5. twm – Tab Window Manager, dapat dijalankan baik secara standalone maupun dengan desktop
environment.
Window manager di atas dapat dijalankan tanpa desktop environment. Caranya adalah dengan
mengetikkan perintah xinit –e <pathwindowmanager>.
Contoh:
# xinit –e /etc/X11/twm
9.4. File Konfigurasi XFree86 Server
XFree86 server merupakan single binary executable (/usr/X11R6/bin/XFree86/) yang secara
dinamis akan memanggil modul X server yang diperlukan dari direktori
/usr/X11R6/lib/modules/. Beberapa modul ini akan secara otomatis dipanggil oleh server,
sedangkan yang lain bersifat pilihan dan harus dimasukkan ke dalam file konfigurasi Xfree86 server.
XFree86 server dan file konfigurasinya disimpan di direktori /etc/X11/. File konfigurasi untuk
XFree86 server adalah /etc/X11/XF86Config.
9.5. XF86Config
File XF86Config sangat jarang diedit secara manual tapi akan sangat berguna untuk memahami
struktur file ini terutama pada saat troubleshooting.
10.5.1. Struktur
File /etc/X11/XF86Config terdiri dari beberapa section yang merujuk ke suatu system hardware.
Setiap section akan diawali dengan baris yang berisi "<sectionname>" dimana <sectionname>
merupakan judul dari section tersebut dan diakhiri dengan baris yang berisi EndSection. Barisbaris
yang ada dalam sebuah section berisi nama option dan paling sedikit satu nilai option. Baris yang
diawali dengan tanda pagar (#) dianggap sebagai komentar. Beberapa option d i dalam
file /etc/X11/XF86Config menerima nilai boolean yang berarti on atau off.
Nilai boolean yang dapat diterima yaitu :
• 1, on, true atau yes – yang berarti on
• 0, off, false atau no – yang berarti off
9.5.2. ServerFlags
ServerFlags section berisi konfigurasi XFree86 server yang bersifat global.
Contoh isi ServerFlags section :
Option yang sering digunakan pada ServerFlags section yaitu :
• "DontZap" "<boolean>" – apabila nilai <boolean> diisi dengan true maka akan menon
aktifkan fungsi kombinasi tombol [Ctrl][Alt][Backspace] untuk mereset XFree86 server.
• "DontZoom" "<boolean>" – apabila nilai <boolean> d iisi dengan true maka akan menon
aktifkan fungsi kombinasi tombol [Ctrl][Alt][KeypadPlus] atau [Ctrl][Alt][Keypad
Minus] untuk mengatur resolusi video.
9.5.3. ServerLayout
ServerLayout section mendefinisikan input dan output device yang digunakan oleh XFree86
server.
Contoh isi ServerLayout section :
Berikut ini adalah entri yang umum digunakan pada ServerLayout section :
• Identifier – menyatakan nama yang unik untuk ServerLayout section
• Screen – menyatakan nama screen section yang digunakan oleh XFree86 server. Section ini
boleh berisi lebih dari satu screen option.
• InputDevice – menyatakan nama InputDevice section yang digunakan oleh XFree86
server. Paling sedikit harus ada dua entri InputDevice yaitu satu untuk mouse dan satu lagi
untuk keyboard.
• Option "<optionname>" – entri pilihan yang menyatakan parameter tambahan yang
digunakan pada section.
9.5.4. Files
Files section mendefinisikan path dari service yang digunakan oleh XFree86 server, seperti
misalnya font path.
Contoh isi Files section :
Berikut ini adalah entri yang umum digunakan pada Files section :
• RgbPath – menyatakan lokasi RGB color database.
• FontPath – menyatakan dimana XFree86 server harus melakukan koneksi untuk
mendapatkan font d ari xfs font server.
• ModulePath – p arameter pilihan yang menyatakan direktori alternatif tempat menyimpan
modul XFree86 server.
9.5.5. Module
Module section mendefinisikan modul mana saja yang ada di direktori /usr/
X11R6/lib/modules yang akan diload o leh XFree86 server.
Contoh isi Module section :
9.5.6. InputDevice
Masingmasing InputDevice section mendefinisikan satu input device yang digunakan oleh XFree86
server. Suatu sistem biasanya paling sedikit mempunyai dua InputDevice section yaitu keyboard dan
mouse.
Contoh isi InputDevice section untuk mouse :
Berikut ini adalah entri yang umum digunakan pada InputDevice section :
• Identifier – menyatakan nama yang unik untuk InputDevice section .
• Driver – menyatakan nama device driver yang harus diload o leh XFree86 server.
• Option – menyatakan option yang diperlukan oleh device.
Untuk mouse option ini biasanya adalah :
● Protocol – menyatakan protocol yang digunakan oleh mouse.
● Device – menyatakan lokasi device secara fisik.
● Emulate3Button – menyatakan apakah membolehkan two button mouse berlaku seperti
three button mouse atau tidak.
9.5.7. Monitor Section
Masingmasing Monitor section mendefinisikan satu tipe monitor yang digunakan oleh sistem.
Contoh isi Monitor section :
Catatan:
Hatihati pada saat memasukkan nilai secara manual pada Monitor section . Nilai yang tidak tepat dapat
merusak monitor secara permanen.
Berikut ini adalah entri yang umum digunakan pada Monitor section :
• Identifier – menyatakan nama yang unik untuk Monitor section.
• VendorName – p arameter pilihan yang menyatakan nama vendor monitor.
• ModelName – p arameter pilihan yang menyatakan nama model monitor.
• DisplaySize – p arameter pilihan yang menyatakan ukuran fisik monitor dalam milimeter.
• HorizSync – menyatakan nilai frekwensi horizontal sync d alam KHz.
• VertRefresh – menyatakan nilai frekwensi vertical refresh yang didukung oleh monitor
dalam KHz.
• Modeline – parameter pilihan yang menyatakan mode video tambahan untuk monitor pada
resolusi tertentu.
• Option "<option-name>" – entri pilihan yang menyatakan parameter tambahan yang
diperlukan.
9.5.8. Device
Masingmasing Device section mendefinisikan satu tipe device yang digunakan oleh sistem.
Contoh isi Device section :
Berikut ini adalah entri yang umum digunakan pada Device section :
• Identifier – menyatakan nama yang unik untuk Device section.
• Driver – menyatakan nama device driver yang harus diload oleh XFree86 server.
• VendorName – parameter pilihan yang menyatakan nama vendor video card.
• BoardName – p arameter pilihan yang menyatakan nama video card.
• VideoRam – parameter pilihan yang menyatakan jumlah RAM yang ada pada video card
dalam kilobyte.
• BusID – entri pilihan yang menyatakan lokasi bus video card.
• Screen – entri pilihan yang menyatakan monitor mana yang terhubung ke video card.
• Option "<option-name>" – entri pilihan yang menyatakan parameter tambahan yang
diperlukan.
9.5.9. Screen
Masingmasing Screen section menghubungkan satu video card dengan satu monitor yang masing
masing merujuk ke Device section d an Monitor section yang sesuai.
Contoh isi Screen section :
Berikut ini adalah entri yang umum digunakan pada Screen section :
• Identifier – menyatakan nama yang unik untuk Screen section.
• Device – menyatakan nama yang unik untuk Device section.
• Monitor – menyatakan nama yang unik untuk Monitor section.
• DefaultDepth – menyatakan default kedalaman warna dalam bit.
• SubSection "Display" – menyatakan screen mode yang tersedia untuk kedalaman warna
tertentu.
• Option "<option-name>" – entri pilihan yang menyatakan parameter tambahan yang
diperlukan.
9.5.10. DRI
DRI section merupakan section p ilihan dan mendefinisikan parameter untuk Direct Rendering
Infrastructure (DRI). DRI merupakan sebuah interface yang memungkinkan aplikasi software 3D
menggunakan kemampuan 3D hardware acceleration yang terdapat pada hardware video masa kini.
Section ini akan diabaikan apabila DRI tidak diaktifkan pada Module section .
Contoh isi DRI section :
9.6. Runlevels dan XFree86
XFree86 dapat dijalankan pada runlevel 3 maupun runlevel 5.
9.6.1. Runlevel 3
Pada saat berada di runlevel 3, cara yang terbaik untuk menjalankan X adalah dengan melakukan login
dan mengetikkan startx. Perintah startx adalah fronend dari perintah xinit yang akan menjalankan
XFree86 server dan menghubungkan aplikasi X client ke X server. Setelah perintah startx dieksekusi,
selanjutnya sistem akan mencari file .xinitrc yang berada di home directory user untuk menentukan
desktop environment yang akan digunakan. Apabila tidak ditemukan maka sebagai gantinya akan
menggunakan system default /etc/X11/xinit/xinitrc. Script xinitrc kemudian akan
mencari file yang didefinisikan oleh user, yaitu .Xresources, .Xmodmap dan .Xkbmap yang
berada di home directory user serta Xresources, Xmodmap dan Xkbmap yang berada di direktori
/etc/X11/. Selanjutnya script xinitrc akan mengekseskusi script yang berada di direktori
/etc/X11/xinit/xinitrc.d/. Dan terakhir script xinitrc akan mengeksekusi .Xclients
yang berada di home directory user atau /etc/X11/xinit/Xclients jika tidak ditemukan. User
akan kembali ke mode teks setelah log out dari X.
9.6.2. Runlevel 5
Apabila sistem di set ke runlevel 5 maka pada saat sistem boot akan menjalankan display manager yang
berfungsi sebagai pintu bagi user untuk login ke dalam sistem. Ketika masuk ke runlevel 5, script
prefdm akan dieksekusi untuk menentukan display manager yang akan dijalankan sesuai dengan isi file
/etc/sysconfig/desktop. Setiap display manager akan melihat isi file
/etc/X11/xdm/Xsetup_0 untuk mensetup login screen. Apabila seorang user login maka script
/etc/X11/xdm/GiveConsole akan dijalankan untuk memberikan kepemilikan console kepada
user. Kemudian script /etc/X11/xdm/Xsession akan dijalankan untuk menyelesaikan tugastugas
yang biasanya dikerjakan oleh script xinitrc jika menjalankan X dari runlevel 3. Ketika user mengakhiri
X session dan logout, script /etc/X11/xdm/TakeConsole akan dijalankan untuk mengembalikan
kepemilikan console kepada user root. Kemudian kendali akan diserahkan kembali kepada display
manager yang akan menampilkan login screen .
Bab 10
Mengontrol dan memonitor proses
Ketika suatu sistem linux dijalankan, dan berbagai program dieksekusi, hal ini memerlukan suatu man
agemen dalam mengontrol dan memonitor setiap proses. Proses di linux tercatat dalam bentuk bilangan
angka (PID), sehingga setiap proses dapat diamati dari memory yang dipakai, user yang
menjalankannya (process owner), lamanya proses tersebut di jalankan dan lain sebagainya. Proses yang
berlangsung dapat berupa daemon, aplikasi pengguna, utilitas dan lain lain.
Proses yang dijalankan di console, shell, xterm, dan lainlainnya disebut sebagai foreground process.
sedangkan background process adalah proses yang dijalankan secara background dan biasanya di
jalankan dengan menambahkan "&" pada akhir dari baris perintah.
contoh :
Perintah diatas akan mengakibatkan mesin akan melakukan ping ke sistem dengan ip 192.168.0.1 secara
kontinyu dan bekerja di background (di belakang layar) Untuk memonitor prosesproses yang di
jalankan oleh system dapat di gunakan perintah ps dan top. Sedangkan untuk mengontrol proses dalam
dilakukan dengan utilitas kill,yang akan mengirim signal kepada suatu proses.
10.1 Utilitas dalam manajemen proses
10.1.1 ps
Utilitas ps ini digunakan untuk melihat proses apa saja yang sedang dijalankan system. option yang
umum digunakan adalah "aux", untuk option lengkapnya dapat dilihat dengan mengeksekusi
"ps help"
Sintaks dari utilitas ini:
$ ps [option]
Contoh tampilan:
Keterangan :
USER : pemilik proses
PID : proces ID (Nomor Proses)
%CPU : penggunaan CPU oleh proses
%MEM : penggunaan Memory (dalam KB) oleh proses
VSZ : penggunaan virtual memory dalam proses
RSS : penggunaan memory yang resident oleh proses
TTY : terminal (tty), tempat asal proses tsb dijalankan
STAT : keadaan suatu proses
R : proses dalam kondisi Running
S : proses dalam kondisi Sleeping
I : proses dalam kondisi idle
Z : proses Zombie
D : uninterruptible sleep ( biasanya IO )
< : proses dengan prioritas tinggi
N : proses dengan prioritas rendah
dan lain lain
START : saat proses dijalankan
TIME : laman proses dijalankan
COMMAND : Baris perintah yang dijalankan
10.1.2 top
Utilitas ini secara mendasar fungsinya sama seperti ps, hanya saja top lebih aktual karena setelah kita
eksekusi, top akan update proses yang dijalankan secara berkala. Juga top lebih spesifik dalam menje
laskan keadaan sistem. Kelemahannya adalah proses top ini lebih memakan banyak memory.
Sintaks dari utilitas ini :
$ top
contoh :
10.1.3 kill
Perintah kill berguna untuk mengirimkan sinyal kepada sebuah proses. Ada beberapa macam sinyal
yang dikenal, dan tidak semuanya berguna untuk "membunuh" sebuah proses, seperti yang
diindikasikan oleh nama perintahnya. Sinyal STOP misalnya, dapat digunakan untuk menghentikan
sementara (pause) sebuah proses yang Anda curigai menghabiskan resource atau membuat sistem
lambat. Sintaks perintah kill:
Di mana <PID> adalah PID proses ybs. Anda perlu menjadi root untuk bisa menyetop proses lain yang
bukan milik Anda.
Ketika load sistem sudah turun, maka prosesproses yang Anda 'pause' tadi dapat Anda aktivasi
kembali dengan mengirim sinyal pasangannya yaitu CONT:
Selain perintah kill, terdapat juga perintah killall yang sama seperti kill namun alihalih
menggunakan PID, Anda menggunakan nama prosesnya. Anda dapat melakukan STOP dan CONT ini
secara berkala bergantian, misalnya dulu saya menggunakan skrip bernama backupharian untuk
melakukan proses backup harian. Setiap proses ini berjalan malammalam, sistem terasa berat sekali.
Karena itu saya biasanya mengetikkan perintah ini:
# while true; do
killall -STOP backup-harian; sleep 7
killall -CONT backup-harian; sleep 2
done
Sehingga, skrip backup berjalan 2 detik saja, lalu distop selama 7 detik, lalu berjalan kembali selama 2
detik, dst. Efeknya adalah, load menjadi lebih ringan dan aktivitas saya di depan komputer tidak terlalu
terganggu.