ISLAMIC
MINT
NUSANTARA,
DINARFIRST
DAN
KESULTANAN
NUSANTARA
A
Defences
For
Muslim
In
Nusantara
Ashadu
ala
ilaha
illa
llahu
wa
ashadu
ana
Muhammadur-Rasulullah
Allahumma
salli’
ala
Sayyidina
Muhammad
din
‘abdika
wa
rasulika
n-
nabiyyi
l-‘
ummiyi
wa-‘ala
‘alihi
wa-sahbihi
wa-salim
taslima.
Assalamualaikum,
kepada
keluarga
besar
Sultan-Sultan,
semua
muslim,
kiosk-dinarfirst,
gerai,
pimpinan
jamaah
muslim,
asosiasi,
pengusaha,
pedagang,
koperasi,
wakala,
ukm,
petani,
nelayan,
pengurus
masjid,
badan
zakat,
yayasan
sosial,
ulama,
pimpinan
pesantren,
tokoh
masyarakat
dan
seluruh
elemen
masyarakat
di
Nusantara.
Bismillahirrahmanirrahim.
Bersama
ini
kami
ingin
memberikan
maklumat
terhadap
berbagai
hal
yang
terkait
dengan
perkembangan
dan
penerapan
dinar-‐dirham
terkait
dengan
Islamic
Mint
Nusantara
(IMN)
dan
Dinarfirst
(DF)
dan
Titipan
Dinarfirst.
Semoga
penjelasan
ini
dapat
membuka
hati
dan
pikiran
bagi
kita
semua
yang
ingin
menegakkan
Islam
yang
di
dasari
oleh
persaudaraan
muslim,
ketakwaaan
dan
cinta
kepada
Allah
dan
rasulullah
salallahu
alaihi
wassalam.
Posisi
Islamic
Mint
Nusantara
Dan
Dinarfirst
Saat
Ini
Islamic
Mint
Nusantara
sebagai
Pelopor
Pencetakan
Pertama
dinar-‐dirham
di
Indonesia,
terbentuk
dengan
semangat
untuk
mentaati
Allah
dan
menjadi
sarana
dalam
melayani
muslim
di
Indonesia
(Nusantara)
dalam
menyediakan
koin
emas
dan
koin
perak
Islam
dengan
kadar
dan
kualitas
terjaga
dimana
ini
terkait
dengan
berbagai
aspek
muamalah.
Saat
ini
IMN
terus
berupaya
untuk
selalu
menyediakan
dinar
dirham
dengan
harga
cetak
yang
adil
dan
dengan
kualitas
yang
baik.
Selain
pencetakan
koin
emas
dan
perak,
IMN
juga
mengembangkan
sistem
pertukaran
dinar-‐dirham
mobile
pertama
di
Nusantara
dan
mungkin
di
dunia
yang
disebut
Dinarfirst-mobile
exchange
system
dan
telah
berjalan
dengan
baik
yang
kini
tengah
diterapkan
secepatnya
menjadi
model
sistem
keuangan
islam
yang
di
integrasikan
berbagai
aspek
muamalah
seperti
pasar
islam,
perdagangan
islam,
wakaf,
zakat,
paguyuban
dan
permodalan
qirad-‐syirkah
yang
menjadi
alternatif
masyarakat
untuk
keluar
dari
sistem
riba
(uang
kertas
dan
rentenir
perbankan)
yang
dibenci
oleh
Allah
dan
rasul-‐Nya.