Anda di halaman 1dari 43

By: Fauzan

 Pengertian Ilmu dan Pendidikan Menurut


Islam
 Pendekatan IPI
 Ruang Lingkup kajiannya
 Tugas dan Fungsi Pendidikan Islam serta
Urgensi mempelajarinya
 Berbagai Pandangan Tentang Pendidikan
Islam
1. Ilmu atau ‘ilm (B. Arab) berarti
mengerti, memahami, dan
mengetahui. Ilmu adalah seluruh
usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia
Karakteristik Ilmu:
 Objektif

 Metodis

 Sistematis

 Universal
JENIS CARA POTENSI UKURAN
PENGETA OBJEK MEMPER YANG KEBENAR
HUAN OLEH DIGUNA AN
KAN
Sains Empiris Riset Akal dan Logis dan
Indera Empiris
Filsafat Abstrak Berpikir Akal Kelogisan
Logis Logis Argumen
Mistik Abstrak Latihan Hati/Rasa Keyakinan
Supra Meyakini /Pengalam
Logis an batin
Kata pendidikan disebut juga:
Paedagogie, education, 1) tarbiyah, mental
kepribadian, 2) ta’lim, wa’allama aadama al-
asmaa’a kullaha, 3) ta’dib, addabani rabbi fa
akhsana ta’diibi, 4) al-tadris, 5) al-tafaqquh,
falaula nafara min kulli firqotin, 6) al-tafakkur, 7)
tabyiiin, 8) al-Irsyad, 9) al-tadzkiyah, 10) al-
tadzkirah, 11) al-intidzar, 12) al-tadabbur, 13)
al-tahdzib, 14) at-Tilawah, 15) ta’aqqul dan 16)
al-mau'idzah
Pada First World Conference on Muslim
Education di King Abdul Aziz, Jeddah, 1977
Pengertian pendidikan terkandung dalam 3
Istilah:
1. Tarbiyah (Abdurrahman an Nahlawi
[1989:31-33])
2. Ta’lim (Abdul Fattah Jalal [1988:27])
3. Ta’dib (Naquib al Attas [1984:52])
 Baidlawi: Yaitu menyampaikan sesuatu
sedikit demi sedikit sehingga sempurna
 Abdurrahman al Bani: terdiri dari 4 Unsur
1. Menjaga dan memelihara fitrah
2. Mengembangkan potensi
3. Mengarahkan fitrah menuju kesempurnaan
4. Dilaksanakan secara bertahap
 Lebih universal dibanding tarbiyah
 Mencakup aspek-aspek pengetahuan lainnya

dan keterampilan yang dibutuhkan dalam


kehidupan serta pedoman berperilaku
 Pengenalan dan pengakuan yang
secara berangsur-angsur ditanamkan
ke dalam manusia, ttg tempat-
tempat yang tepat bagi segala
sesuatu di dalam tatanan wujud
sehingga hal ini membimbing ke
arah pengenalan dan pengakuan
tempat yang tepat di dalam tatanan
wujud
Pendidikan Islam cakupan pengertiannya
sangat luas yang mencakup seluruh aspek
dan potensi yang dimiliki manusia.
Paedagogie yang berarti bimbingan
yang diberikan kepada anak
Tarbiyah berarti, pertama, rabba – yarubbu yang
artinya bertambah dan berkembang. Kedua, rabiya –
yarbu yang dibandingkan dengan kata khafiya-yakhfa
berarti tumbuh dan berkembang. Ketiga, rabba –
yarubbu yang dibandingkan dengan kata madda-
yamuddu yang berarti memperbaiki, mengurusi
kepentingan, mengatur, menjaga, dan memperhatikan.
Ta’lim berarti ta’lim yang sering
diartikan sebagai pengajaran
Menurut al-Raghib al-Asfahani, kata al-ta'im adalah al-
tanbih al-nafs litashawwur al-ma'aniy, yang artinya
memperingatkan jiwa untuk menggambarkan berbagai
pengertian. Sedangkan kata al-ta'allum berarti proses
mengingatkan jiwa dengan tujuan untuk memperoleh
gambaran tentang berbagai makna. Kata ta'lim terkadang
digunakan juga untuk pengertian memberitahukan, jika
penggunaan kata ta'lim tersebut dilakukan secara berulang-
ulang.

Ta’lim berarti ta’lim yang sering diartikan sebagai


pengajaran atau transfer of information (mengalihkan
atau mengalirkan informasi) atau transfer of knowledge
(mengalihkan atau mengalirkan ilmu pengetahuan).
Tazkiyah berarti digunakan sebagai asal dari
kata Zakat yang berarti al-numu al-hasil min
barakat Allah Ta'ala, yaitu pertumbuhan atau
perkembangbiakan yang dihasilkan dari
keberkahan yang berasal dari Allah SWT.,
munsucikan (yuzakki) dapat diidentikan dengan
mendidik
Tadris berarti belajar. inti dari belajar adalah
usaha untuk memperoleh kesan atau pengaruh
dari apa yang dipelajarinya, dalam bentuk
hafalan yang tersimpan dalam memori yang
sewaktu-waktu dapat direproduksi kembali.
Tafaqquh berasal dari kata tafaqqaha yatafaqqahu
tafaqquhan yang berarti mempelajari. Kata tafaqquh ini
berasal dari kata faqiha atau al-fiqh yang berarti al-
tawashul ila ilm ghaib bi ilm syahid fahuwa akhashsha
min al-ilm, yaitu menghubungkan kepada pengetahuan
yang ghaib (rasional) dengan ilmu yang tampak. Fiqih
adalah lebih khusus daripada ilmu.
Azyumardi Azra; pendidikan merupakan
suatu proses penyiapan generasi muda
untuk menjalankan kehidupan dan
memenuhi tujuan hidupnya secara lebih
efektif dan efisien
UU No. 20 Tahun 2003;
usaha sadar dan terencana untuk mewujukan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa
dan negara.
Ramayulis, pendidikan merupakan
pencapaian kedewasaan (jasmani dan
rohani) yang dilakukan oleh orang dewasa
(pendidik) terhadap anak didik.
Abdurrahman al-Nahlawi: Menjaga dan
memelihara fitrah anak menjelang dewasa,
Mengembangkan seluruh potensi,
Mengarahkan seluruh fitrah dan potensi
menuju kesempurnaan, yang dilaksanakan
secara bertahap.
Komponen Pendidikan
1. Visi, misi, tujuan pendidikan;
2. Pendidik;
3. Peserta didik;
4. Kurikulum;
5. Proses belajar mengajar;
6. Metode pendidikan &pengajar;
7. Sarana Prasarana;
8. Lingkungan;
9. Pengelolaan;
10.Evaluasi.
 Harun Nasution: agama yang ajaran-ajarannya berisis tentang
berbagai aspek yang diwahyukan Tuhan kepada manusia
melalui Nabi Muhammad;
 Abuddin Nata: agama yang bersumber pada wahyu yang
datang dari Allah SWT (bukan dari manusia),yang berisi ajaran
tentang berbagai aspek kehidupan; Poisi dalam agama Islam
diakui sebagai yang ditugasi oleh Allah untuk menyebarkan
ajaran Islam kepada ummat manusia.
 Islam adalah agama yang memiliki visi rahmatan
lil’alamin, yang berarti dapat memberi rasa aman,
dapat memecahkan segala probelamtika hidup, dan
mampu menstimulus manusia agar senantiasa taat
terhadap segala yang dititahkan Tuhan; kondisi ini
tidak hanya terbatas pada kalangan ummat Islam,
tetapi bagaimana rahmatan lil alamin juga bisa
dirasakan oleh seluruh makhluk lain.
Karakteristik Ajaran Islam
 Perpektif Sosial, Islam hadir sebagai pembebas dari
keterkungkungan dan belenggu sosial. Islam memandang
bahwa semua manusis berasal dari keturunan yang sama,
laki-laki dan perempuan, dan tidak ada perbedaan sedikit
pun satu sama lain yang dikarenakan suku, bangsa, ras,
atau warna kulit.
 Perspektif Ekonomi, Al-Qur’an sangat menekankan
keadilan distributif. Al-Qur’an menganjurkan agar orang
kaya mendermakan hartanya untuk anak yatim, janda-
janda, fakir dan miskin (lihat QS 59 : 7; 9: 34, 2: 219, 2:
275-278, 30: 39)
 Perspektif Agama, Al-Qur’an menegaskan dengan jelas,
tidak ada paksaan dalam agama (QS 2: 256), dan bagimu
agamamu, bagiku agamaku (QS 190: 6). Al-Qur’an juga
memrintahkan kaum muslimin agar tidak mencaci maki
orang yang menyembah selain Allah karena mereka tdk
tahu
Karakteristik Ajaran Islam
Dengan demikian, Islam sangat menghargai keyakinan
dan agama orang lain; perbedaan, keanekaragaman
(pluralitas) adalah sesuatu yang pasti dan tidak
mungkin dibantah, oleh karenanya harus diterima
sebagai bagian dari sunnatullah.
 Perspektif Ibadah (makhdah), dalam yurisprudensi
Islam telah ditetapkan bahwa urusan ibadah
tidakboleh ada “KREATIVITAS” , sebab yang mencreat
atau yang membentuk suatu ibadah dalam Islam
dinilai sebagai bid’ah.
 Perspektif Ilmu, Islam mengajarkan kepada
pemeluknya untuk bersikap terbuka (inklusif) (QS
al-’Alaq: 1-5);
 Perspektif Pendidikan, islam memandang bahwa
pendidikan adalah hak setiap orang, laki-laki,
perempuan dan berlangsung sepanjang hayat (long life
education);
 Menurut Arifin (IPI:2000)
1. Pembuktian terhadap teori-teori
kependidikan Islam
2. Memberikan informasi tentang realitas
pendidikan
3. Sebagai korektor terhadap kesenjangan
antara teori dan praktek pendidikan

Anda mungkin juga menyukai