Anda di halaman 1dari 3

E.

Kelebihan dan Kelemahan konseling trait and factor

Adapun kontribusi yang diberikan teori ini adalah:


1. Teori ciri dan sifat menerapkan pendekatan ilmiah pada konseling
2. Penekanan pada penggunaan data tes objektif, membawa kepada upaya perbaikan
dalam pengembangan tes dan penggunanya, serta perbaikan dalam pengumpulan data
lingkungan.
3. Penekanan yang diberikan pada diagnose mengandung makna sebagai suatu perhatian
terhadap masalah dan sumbernya mengarahkan kepada upaya pengkreasian teknik-teknik
untuk mengatasinya.
4. Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan pandangan lain
yang lebih menekankan afektif atau emosional.

Adapun kelemahan konseling trait and factor, sebagai berikut:


a. Kurang diindahkan adanya pengaruh dari perasaan, keinginan, dambaan aneka nilai
budaya (cultural values), nilai-nalai kehudupan (personal values), dan cita-cita hidup,
terhadap perkembangan jabatan anak dan remaja (vocational development) serta pilihan
program/bidang studi dan bidang pekerjaan (vocational choice).
b. Kurang diperhatikan peran keluarga dekat, yang ikut mempengaruhi rangkaian pilihan
anak dengan cara mengungkapkan harapan, dambaan dan memberikan pertimbangan
untung-rugi sambil menunjuk pada tradisi keluarga; tuntutan mengingat ekonomi
keluarga; serta keterbatasan yang konkrit dalam kemampuan finansial, dan sebagainya.
c. Kurang diperhitungkannya perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat, yang
ikut memperluas atau membatasi jumlah pilihan yang tersedia bagi seseorang.
d. Kurang disadari bahwa konstelasi kualifikasi yang dituntut untuk mencapai sukses di
suatu bidang pekerjaan atau program studi dapat berubah selama tahun-tahun yang akan
datang.
e. Pola ciri-ciri kepribadian tertentu pasti sangat membatasi jumlah kesempatan yang
terbuka bagi seseorang, karena orang dari berbagai pola ciri kepribadian dapat mencapai
sukses di bidang pekerjaan yang sama.

TEORI KONSELING TRAIT AND FACTOR & RATIONAL


EMOTIVE THERAPY Desember 24, 2009

Diarsipkan di bawah: Daftar Artikel — spupe @ 2:50 am

KONSELING TRAIT AND FACTOR


A. Konsep Utama
Menurut teori ini kepribadian merupakan sistem atau faktor yang saling berkaitan satu
dengan yang lainnya seperti kecakapan, minat, sikap dan tempramen. Beberapa tokoh
yang sering dikenal dalam teori trait and factor adalah Walter Bigham, John Darley,
Donald G.Paterson dan E.G.Williamson.
Ada beberapa asumsi pokok yang mendasari teori konseling trait and factor, adalah:
1. Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan kemampuan yang
terorganisasikan secara unik, dank arena kualitas yang relative stabil setelah remaja,
maka tes objektif dapat digunakan untuk mengindentifikasi karakteristik tersebut.
2. Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan perilaku kerja tertentu.
3. Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas dan minat yang berbeda
dalam hal ini dapat ditentukan.
4. Baik siswa maupun konselor hendaknya mendiagnosa potensi siswa untuk mengawali
penempatan dalam kurikulum atau pekerjaan.
5. Setiap orang memiliki kecakapan dan keinginan untuk mengindentifikasi secara
kognitif kemampuan sendiri.
B. Pengertian Konseling Trait and Factor (TF)
Yang dimaksud dengan trait adalah suatu ciri yang khas bagi seseorang dalam berpikir,
berperasaan, dan berprilaku, seperti intelegensi (berpikir), iba hati (berperasaan), dan
agresif (berprilaku). Ciri itu dianggap sebagai suatu dimensi kepribadian, yang masing-
masing membentuk suatu kontinum atau skala yang terentang dari sangat tinggi sampai
sangat rendah.
Teori Trait-Factor adalah pandangan yang mengatakan bahwa kepsibadian seseorang
dapat dilukiskan dengan mengidentifikasikan jumlah ciri, sejauh tampak dari hasil testing
psikologis yang mengukur masing-masing dimensi kepribadian itu. Konseling Trait-
Factor berpegang pada pandangan yang sama dan menggunakan tes-tes psikologis untuk
menanalisis atau mendiagnosis seseorang mengenai ciri-ciri dimensi/aspek kepribadian
tertentu, yang diketahui mempunyai relevansi terhadap keberhasilan atau kegagalan
seseorang dalam jabatan dan mengikuti suatu program studi.
Dan juga Istilah konseling trait-factor dapat dideskripsikan adalah corak konseling yang
menekankan pemahaman diri melalui testing psikologis dan penerapan pemahaman itu
dalam memecahkan baraneka problem yang dihadapi, terutama yang menyangkut pilihan
program studi/bidang pekerjaan.
C. Tujuan Konseling Trait and Factor
TF memiliki tujuan untuk mengajak siswa (konseling) untuk berfikir mengenai dirinya
serta mampu mengembangkan cara-cara yang dilakukan agar dapat keluar dari masalah
yang dihadapinya. TF dimaksudkan agar siswa mengalami:
• Self-Clarification / Klarifikasi diri
• Self-Understanding / Pemahaman diri
• Self-Acceptance / Penerimaan diri
• Self-Direction / Pengarahan diri
• Sel-Actualization / Aktualisasi diri
D. Proses Konseling Trait and Factor
Ada 6 (enam) tahap yang harus dilalui dalam konseling pendekatan trait and factor , yaitu
:1. Analisis
Mengumpulkan data tentang diri siswa, dapat dilakukan dengan wawancara, catatan
anekdot, catatan harian, otobiografi dan tes psikologi.

2. Sintesis
Merangkum, menggolongkan, dan menghubungkan data yang dipeoleh sehingga
memperoleh gambaran tentang kelemahan dan kelebihan siswa.
3. Diagnosis
Menarik kesimpulan logis atas dasar gambaran pribadi siswa yang diperoleh dari hasil
analisis dan sintesis. Dalam tahap ini terdapat tiga kegiatan yang dilakukan, yaitu :
• Identiffikasi masalah
Berdasar pada data yang diperoleh, dapat merumuskan dan menarik kesimpulan
permasalahan klien.
• Etiologi (Merumuskan sumber-sumber penyebab masalah internal dan eksternal)
Dilakukan dengan cara mencari hubungan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan.
• Prognosis (tahap ke-4 dalam konseling)
4. Prognosis
Upaya untuk memprediksi kemungkinan yang akan terjadi berdasarkan data yang ada.
5. Konseling (Treatment)
• Pengembangan alternatif masalah
Proses pemecahan masalah dengan menggunakan beberapa strategi
• Pengujian alternatif pemecahan masalah
Dilakukan untuk menentukan alternatif mana yang akan diimplementasikan, sehingga
perlu diuji kelebihan dan kelemahan, keuntungan dan kerugian, serta faktor pendukung
dan penghambat.
• Pengambilan keputusan
Keputusan diambil berdasarkan syarat, kegunaaan, dan fleksibilitas yang dipilih klien
6. Follow Up
• Hal-hal yang perlu direncanakan dari alternatif pemecahan masalah yang dipilih.
• Tindak lanjut dari alternatif yang telah dilaksanakan di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai