Anda di halaman 1dari 5

ELIMINASI GAUSS DAN ELEMEN PIVOT

Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aljabar Linier

Oleh :

Ewald Liadi < 22094799 >

I Putu Guna P R < 22094790 >

Harry Sandry < 22094791 >

Giovanno < 22094769 >

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA

YOGYAKARTA

2009 / 2010
ELIMINASI GAUSS

Eliminasi gauss digunakan untuk mencari akar sistem persamaan linier.

𝑓1 (𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … , 𝑥𝑛)

𝑓2 (𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … , 𝑥𝑛)

𝑓3 (𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … , 𝑥𝑛)

𝑓𝑛 (𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 , … , 𝑥𝑛)

Contoh: Ditinjau dari sistem persamaan:

2X1 - 7X2 + 4X3 = 9


1X1 + 9X2 - 6X3 = 1
-3X1 + 8X2 + 5X3 = 6

Persamaan diatas dalam bentuk matriks dapat ditulis sebagai berikut:

Bxu
2 −7 4 𝑥1 9
1 9 −6 𝑥2 = 1
−3 8 5 𝑥3 6

Untuk menjelaskan eliminasi gauss,maka dibentuk suatu matriks sebagai berikut:

2 −7 4 9 1 0 0
| u | I  1 9 −6 1 0 1 0 
−3 8 5 6 0 0 1

Kita kalikan baris 1 dengan ½,tambahkan (-1 x baris 1 yang baru) kepada baris 2,dan tambahkan
(3x baris 1 yang baru)kepada baris 3.
1 −7/2 11 9/2 1/2 0 0
0 25/2 8 −7/2 −1/2 1 0
0 −5/2 11 29/2 3/2 0 1
Operasi diatas sama dengan pembentukan/pengubahan sistem persamaan asli menjadi :

7 9
𝑥1 − 𝑥2 + 2𝑥3 =
2 2
25 7
𝑥2 − 8𝑥3 = −
2 2
5 39
𝑥2 + 11𝑥3 =
2 2

Selanjutnya dilakukan operasi sebagai berikut: kalikan baris 2 dengan 2/25 dan
tambahkan (5/2 x baris 2 yang baru) kepada baris 3.

1 −7/2 11 9/2 1/2 0 0


0 1 −16/25 −7/2 −1/25 2/5 0
0 0 47/5 94/25 7/5 1/5 1

Operasi terakhir mengubah persamaan menjadi

7 9
𝑥1 − 𝑥2 + 2𝑥3 =
2 2
16 7
𝑥2 − 𝑥3 = −
25 25
47 94
𝑥3 =
5 25

Kalikan baris 3 dengan 5/47. Tambahkan ke baris 2: (16/25 x baris 3 yang baru).
Tambahkan ke baris 1: (-2 x baris 3 yang baru).

1 −7/2 0 1/2 19/24 −2/47 −10/47


0 1 0 1 13/235 22/235 16/235
0 0 1 2 7/47 1/47 5/47

Akhirnya tambahkan ke baris 1: (7/2 x baris 2)


1 0 0 1/2 93/235 67/235 6/235
0 1 0 1 13/235 22/235 16/235
0 0 1 2 7/47 1/47 5/47

Jadi sistem persamaan menjadi x1= 4, x2= 1, x3 =2 dan inverse matriks [B] adalah

93/235 67/235 6/235


13/235 22/235 16/235
7/47 1/47 5/47
Jadi kalau di ‘resume’ :

2 −7 4 9 1 0 0
| u | I  1 9 −6 1 0 1 0 
−3 8 5 6 0 0 1

menjadi

93/235 67/235 6/235


 1 0 0 1/2
 I| u |  0 1 0 1 13/235 22/235 16/235
0 0 1 2 7/47 1/47 5/47

Eleminasi Pivot

Eleminasi pivot adalah suatu solusi atau cara untuk menyelesaikan SPAL (Sistem Persamaan
Aljabar Linear) yang juga temasuk dalam bagian Eleminasi Gauss.

Teknik Pivoting dalam Metode Eliminasi Gauss

Dalam beberapa kasus, terutama bila dijumpai matriks-matrik yang bersifat „singular‟ karena
adanya „kombinasi linier‟, solusi secara langsung menggunakan algoritma metode eliminasi
Gauss tidak memberikan hasil dan ketelitian yang baik, bahkan seringkali memberikan hasil
yang meleset jauh dari yang diharapkan. Untuk menghindari fenomena tersebut, diperlukan
modifikasi dari algoritma eliminasi Gauss. Pada prinsipnya, modifikasi tersebut
dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

o Harga pivot diambil yang terbesar dari setiap baris dan kolom yang sesuai, yaitu
komponen aii ,
o Pemilihan pivot dilakukan berdasarkan „pembandingan harga terbesar
(maksimum)‟ dari setiap elemen a ji " j ³ i ,
o Untuk hasil terbaik, sebaiknya gunakan variabel „presisi ganda‟

Contoh Solusi SPAL dengan Eliminasi Gauss


Diberikan SPAL berikut:
Maka, solusinya adalah sebagai berikut:
2x1 + x2 + 3x3 = 11
4x1 + 3x2 + 10x3 = 28
2x1 + 4x2 + 17x3 = 31
Tahap I : Triangularisasi
Eliminasi x1 dari persamaan kedua dan ketiga (dalam hal ini :
persamaan pertama disebut “persamaan pivotal”, sedangkan
koefisien pertama dari persamaan kedua disebut “pivot”)
Persamaan pertama dikalikan dengan 2 untuk mengeliminasi
x1 pada persamaan kedua ; Persamaan pertama dikalikan
dengan 2 untuk mengeliminasi x1 pada persamaan ketiga :
2x1 + x2 + 3x3 = 11
x2 + 4x3 = 28
3x2 + 14x3 = 31
Eliminasi x 2 dari persamaan ketiga (dalam hal ini :
persamaan kedua menjadi “persamaan pivotal”,
sedangkan koefisien x 2 dari persamaan ketiga disebut
“pivot”)
Persamaan kedua dikalikan dengan 3 untuk
mengeliminasi x2 pada persamaan kedua :
2x1 + x2 + 3x3 =11

X2 + 4x3 =6

2x3 =2

Eleminasi pivot terjadi ketika suatu nilai dalam matriks di baris kiri dan kolom bawahnya
memiliki nilai nol. Elemen pivot ini berguna untuk menentukan suatu matriks memiliki baris
eselon atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai