Bagian IKM FK.Maranatha Bandung Pendahuluan • ±500.000 penderita baru di seluruh dunia umumnya terjadi di negara berkembang. • Dunia Insidensi dan mortalitas urutan kedua setelah karsinoma payudara. • Negara berkembang urutan pertama penyebab kematian akibat karsinoma pada wanita usia reproduktif • Indonesia ±40.000 kasus pertahun dan masih merupakan karsinoma perempuan tersering • Mortalitas tinggi terdiagnosa pada stadium invasif Skrining Pap smear Negara Maju terbukti mampu menemukan lesi prekanker, menurunkan insiden dan menurunkan angka kematian. Negara berkembang Tidak terbukti mampu menurunkan insiden dan angka kematian Indonesia bervariasi, oleh karena : Keterbatasan pengetahuan Status sosial ekonomi Kebudayaan dan politik Geografi Demografi Ditangani oleh perorangan, perkumpulan, dan lembaga swadaya masyarakat Etiologi • Infeksi Human Papiloma Virus (HPV) – Penyebab utama – > 90% jenis skuamosa mengandung DNA virus HPV – 50 % berhubungan dengan HPV tipe 16 – Penyebaran terutama melalui hubungan seksual • Bahan Karsinogenik – Bahan yang dapat merusak DNA sel epitel skuamosa dan bersama dengan infeksi HPV mencetuskan transformasi maligna. CARA PENULARAN VIRUS HPV • Melalui jalur seksual : – hubungan intim, kelamin-kelamin, mulut-kelamin, tangan-kelamin. Kebanyakan pria dan wanita yang telah berhubungan intim berisiko terinveksi HPV, apalagi yang sering berganti pasangan dan kehidupan seksualnya tidak bersih, maka lebih dari 75% pernah terinveksi HPV • Melalui jalur non seksual : – Penularan langsung, yaitu dari ibu ke bayinya pada saat persalinan.Tentu saja ini pada ibu yang telah tertular virus HPV • Tidak melalui kelamin : – Peralatan atau benda yang tidak steril Peranan HPV • Virus HPV famili papovavirus suatu virus DNA. • Menginfeksi membrana basalis pada daerah metaplasia dan zona transformasi serviks. • Setelah menginfeksi serviks meninggalkan sekuensi genomnya pada sel inang • Genom HPV berupa Episomal bentuk lingkaran dan tidak terintegrasi dengan DNA inang • Dari hasil pemeriksaan sekuensi DNA > 200 tipe HPV, dimana kebanyakan bersifat jinak. Peranan HPV • Infeksi terjadi melalui kontak langsung dan Pemakaian kondom tidak cukup aman (hanya menutupi sebagian organ genital saja) • Dari banyak tipe HPV, tipe 16 dan 18 mempunyai peranan yang penting melalui sekuensi gen E6 dan E7 dengan mengode pembentukan protein-protein yang penting dalam replikasi. • Onkoprotein E6 mengikat dan menjadikan gen penekan tumor (p53) tidak aktif • Onkoprotein E7 akan berikatan dan menjadikan produk gen retinoblastoma (pRB) Gambaran Histopatologis Ca Cervix Faktor Risiko Umur muda pada koitus pertama (< 20 tahun) Banyak pasangan seksual Kawin muda Umur muda pada kehamilan pertama Paritas yang tinggi Perceraian Status sosioekonomi bawah Merokok Melakukan hubungan seksual dengan orang yang sering berganti pasangan Gejala Klinis • Pendarahan yang tidak normal • Pendarahan setelah melakukan hubungan intim • Pendarahan abnormal diluar waktu haid • Pendarahan sesudah menapouse • Kelainan pada vagina • Keluarnya cairan kekuningan kadang bercampur darah, berbau sangat busuk • Sakit disekitar pinggul, kaki.
Harus diwaspadai juga bahwa pada kebanyakan
wanita penyakit ini TIDAK menunjukkan gejala, dan banyak orang dapat MENULARKAN HPV TANPA menyadarinya. Perlu diingat bahwa pria dapat menularkan HPV Stadium Ca Cervix Prognosis • Tergantung dari stadiumnya • 5-year survival rate : – Stadium I >90% – Stadium II 60-80% – Stadium III 50% – Stadium IV <30% Pencegahan • Meningkatkan hygiene perorangan – Pencegahan dan pengobatan cervitis dan vaginitis – Sirkumsisi – Penis dicuci sebelum koitus – Penggunaan kondom • Mencegah hubungan seksual pada usia muda dan membatasi jumlah pasangan • Melakukan skrining sitologi secara teratur pada semua wanita • Pemeriksaan dengan Kolposkopi dan biopsi • Pengobatan pada suspek lesi serviks