Anda di halaman 1dari 13

Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000

LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


NOMOR : 1452 K/10/MEM/2000
TANGGAL : 3 November 2000

PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI

.
I PENDAHULUAN dua tahap utama, yaitu : Penyelidikan umum
dan eksplorasi. Penyelidikan umum terdiri dari
1. Data dan informasi sumber daya mineral dan
survei tinjau dan prospeksi, sedangkan
energi mempunyai peranan yang sangat penting
eksplorasi terdiri dari eksplorasi umum dan
dalam menunjang kelancaran pembangunan
eksplorasi rinci.
daerah otonom dan kegiatan usaha di bidang
pertambangan secara nasional; a
. Survei tinjau adalah tahap penyelidikan
2. Sehubungan dengan pertimbangan tersebut umum untuk mengidentifikasikan daerah-
maka agar pengelolaannya dapat dilaksanakan daerah yang berpotensi bagi keterdapatan
secara efisien dan efektif, perlu ditetapkan bahan galian pada skala regional terutama
pedoman teknis mengenai penyelenggaraan berdasarkan hasil studi regional, di-
inventarisasi sumber daya mineral dan energi. antaranya pemetaan geologi regional,
pemotretan udara dan metode tidak
II. PENGERTIAN langsung lainnya , dan inspeksi lapangan
pendahuluan yang penarikan kesimpulan-
1. Sumber Daya Mineral dan Energi adalah unsur- nya berdasarkan ekstrapolasi.
unsur kimia, mineral, bijih, dan segala macam b. Prospeksi adalah tahap penyelidikan
batuan, yang merupakan endapan/suspensi alam. umum untuk membatasi daerah potensial
Termasuk di dalamnya mineral logam, mineral bahan galian dengan kategori sumber daya
industri dan batuan, batubara, gambut, serpih tereka, yang menjadi target tahap eksplorasi
bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. umum.
2. Inventarisasi sumber daya mineral dan energi c. Eksplorasi umum adalah tahap eksplorasi
adalah pencatatan atau pengumpulan data dan yang merupakan deliniasi awal dari suatu
informasi mengenai sumber daya mineral dan endapan yang teridentifikasi, berdasarkan
energi yang meliputi jenis, lokasi, potensi, dan indikasi sebaran, perkiraan awal mengenai
informasi lainnya yang terkait, termasuk di ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan
dalamnya melakukan peninjauan lapangan ke kualitas untuk mendapatkan sumberdaya
tempat-tempat yang diduga mengandung terunjuk. Tingkat ketelitiannya harus dapat
potensi sumber daya mineral. digunakan untuk menentukan akan
3. Data Sumber Daya Mineral dan Energi yang dilakukannya tahap eksplorasi rinci.
selanjutnya disebut data adalah semua fakta, d. Eksplorasi rinci adalah tahap eksplorasi
petunjuk, indikasi berupa tulisan, angka dan sebelum melakukan studi kelayakan
gambar baik yang berupa cetakan maupun digi- tambang, dengan mendeliniasi secara rinci
tal yang didapat dari hasil penyelidikan. Data dalam 3 dimensi terhadap endapan bahan
Sumber Daya Mineral dan Energi dapat dibagi galian untuk mendapatkan sumber daya
dalam 2 (dua) kelompok, yaitu : data primer terukur.
dan data sekunder.
4. Informasi Sumber Daya Mineral dan Energi III. INVENTARISASI
yang selanjutnya disebut informasi adalah
1. Inventarisasi sumberdaya mineral dan energi
rangkuman data yang telah mengalami proses
meliputi :
pengolahan dan/atau interpretasi yang disajikan
dalam bentuk peta dan/atau laporan baik berupa a
. pengumpulan data dan informasi primer;
cetakan maupun digital. Informasi Sumber Daya b
. pengumpulan data dan informasi sekunder;
Mineral dan Energi dapat dibagi dalam 2 (dua) c
. manajemen data dan informasi sumber daya
kelompok, yaitu : informasi primer dan mineral dan energi secara nasional dan
informasi sekunder. daerah;
5. Tahap Penyelidikan adalah urutan penyelidikan d. penetapan neraca sumber daya mineral dan
geologi yang umumnya dilaksanakan melalui energi nasional dan daerah.

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 439
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000

2. Inventarisasi yang dilakukan setidak-tidaknya seperti disebutkan di atas harus


harus dapat memberikan data dan informasi dicantumkan.
tentang keadaan geologi, jenis sumber daya
1. Latar Belakang
mineral dan energi, lokasi keterdapatannya,
kualitas dan kuantitasnya, tahapan penyelidikan Dalam subpasal ini diuraikan alasan
(survei tinjau, prospeksi, eksplorasi umum, pemilihan daerah penyelidikan dan
eksplorasi rinci) serta data dan informasi lain komoditas yang diselidiki baik
yang terkait dan dapat digunakan sebagai berdasarkan pertimbangan geologi,
evaluasi untuk mengetahui prospek sumber daya kebutuhan pasar maupun sosial
mineral dan energi di suatu wilayah. ekonomi pada saat inventarisasi
3. Inventarisasi pada tahap penambangan meliputi dilakukan.
jumlah produksi dan cadangan. 2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyelidikan
IV. PENYUSUNAN LAPORAN harus dikemukakan secara jelas
1. Format dan struktur data sebagaimana tercantum sehingga telihat keterkaitannya
ke dalam Tabel a terlampir dapat digunakan dengan tahap inventarisasi. Daerah
sebagai acuan untuk menyusun laporan dan bahan galian utama serta
inventarisasi sumber daya mineral dan energi. ikutannya yang menjadi target
inventarisasi juga harus diuraikan.
2. Laporan Inventarisasi Sumber Daya Mineral dan
Energi yang dituangkan dalam Format dan 3. Lokasi Daerah Penyelidikan
Standar, Data sebagaimana dimaksud dalam Lokasi daerah penyelidikan baik
lampiran I.1 disusun sesuai sistematika sebagai secara administratif maupun
berikut : geografis harus diuraikan dan
disertai gambar/peta berskala
PERSYARATAN UMUM
beserta keterangannya dengan jelas.
A. SUSUNAN DAN ISI LAPORAN Luas daerah, cara pencapaian, sarana
Laporan inventarisasi meliputi ringkasan, dan prasarana perhubungan juga
tubuh utama laporan dan informasi harus dikemukakan dalam laporan.
pendukung. 4. Keadaan lingkungan
B. RINGKASAN Dalam subpasal ini diuraikan
Dalam ringkasan dituliskan uraian singkat tentang kondisi sosial budaya dan
mengenai gambaran umum dan pokok mata pencaharian penduduk
bahasan laporan secara informatif dan setempat. informasi rona awal
indikatif. lingkungan seperti iklim, topografi,
vegetasi, dan tataguna lahan juga
C. TUBUH UTAMA LAPORAN harus diuraikan dalam laporan.
Tubuh utama laporan inventarisasi bahan 5. Waktu
galian meliputi pendahuluan, kegiatan
Waktu berlangsungnya penye-
penyelidikan, hasil penyelidikan, hasil
lidikan mulai dari persiapan,
penyelidikan dan kesimpulan. Secara
kegiatan pengumpulan data,
garis besar isi setiap pasal tertera di bawah
pengolahan data sampai dengan
ini:
penyusunan laporan harus dikemu-
1. PENDAHULUAN kakan dengan jelas.
Dalam pendahuluan dikemukakan 6. Pelaksana dan Peralatan
informasi umum mengenai daerah Subpasal ini menjelaskan jumlah
penyelidikan yang diperoleh dari tenaga kerja terutama yang terlibat
literatur dan latar belakang pemilihan dalam kegiatan inventarisasi,
daerah, geografi, waktu penyelidikan, termasuk kualifikasi/keahliannya.
pelaksana dan peralatan yang digu- Peralatan yang digunakan seperti
nakan, hasil penyelidikan terdahulu alat ukur geofisika, pengeboran, alat
dan geologi umum. Judul masing- ukur dan lain sebagainya juga harus
masing subpasal tidak mengikat, akan dicantumkan. Bila peralatan yang
tetapi hal-hal yang bersifat umum dipakai cukup banyak dan

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 440
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000

bervariasi daftarnya dicantumkan 1. Persiapan


dalam lampiran. Dalam membahas subpasal ini
7. Penyelidikan Terdahulu hendaknya diuraikan mengenai
penyediaan peta dasar untuk
Pada subpasal ini harus diuraikan
kegiatan lapangan, misalnya peta
secara singkat mengenai para
topografi, peta geologi atau peta-
penyelidik terdahulu dan hasilnya.
peta hasil penafsiran data peng-
Selain itu diuraikan pula secara
inderaan jauh (foto udara, foto
ringkas informasi hasil penyeli-
satelit dan foto radar).
dikan geologi, geofisika, geokimia
atau metode lain yang pernah Selain itu diuraikan juga perlatan
dilakukan di daerah tersebut, baik yang akan digunakan.
oleh instansi/organisasi yang sama 2, Pemetaan Geologi
atau pihak lain.
Subpasal ini membahas mengenai
Dalam hal keterdapatan sumberdaya cara-cara yang digunakan dalam
mineral/energi di daerah penyeli- pemetaan geologi, misalnya
dikan sudah diketahui, agar pengukuran lintasan, pengamatan
diuraikan mengenai jenis, tipe singkapan, pengamatan manifestasi,
endapan/reservoar, bentuk dan penelusuran bongkah dan
sebarannya. sebagainya. Untuk pemetaan
Selain itu diuraikan juga perkiraan geologi yang lebih terperinci, harus
mengenai terbentuknya sumberdaya dicantumkan batas wilayah yang
mineral/energi dalam kaitannya dilengkapi dengan koordinat
dengan lingkungan geologi geografis/UTM, sekala dan luasnya.
tertentu. Harus dijelaskan juga mengenai
cara pengambilan contoh batuan,
8. Geologi Umum
bahan galian, air panas, uap panas
Geologi Umum menguraikan atau udara tanah, dsb. Daftar contoh
tentang keadan geologi secara re- agar dilampirkan dalam bentuk
gional yang berkaitan dengan tabel yang mencakup nomor contoh,
tujuan penyelidikan, dan diuraikan lokasi dan koordinat.
secara ringkas dan jelas. Data
Pemberian batuan, bahan galian dan
geologi umum tersebut dapat
tipe pembentukan sumberdaya
mengacu dari literatur atau
mineral/energi agar disertakan
penyelidikan terdahulu.
dalam bentuk tabel sebagai
Lokasi daerah penyelidikan harus lampiran.
tergambarkan pada Peta Geologi
Umum yang digunakan. 3. Penyelidikan Geokimia
Dalam subpasal ini harus diuraikan
II. KEGIATAN PENYELIDIKAN mengenai metode yang digunakan
Dalam pasal ini harus dikemukakan seperti geokimia endapan sungai,
seluruh rangkaian kegiatan yang tanah, batuan dan/atau pendulangan
dilakukan selama penyelidikan, mulai atau uap/air panas dan atau udara
dari persiapan, pengumpulan data tanah, sesuai dengan tahap
kegiatan di lapangan sampai pengo- inventarisasi yang dilakukan. Pola
lahan data, temasuk analisis labora- dan kerapatan pengambilan contoh
torium, dan penyusunan laporan. serta jumlahnya dibahas dengan
Metode pengumpulan dan pengolahan dengan rinci
data harus dicantumkan. Jenis kegiatan Lokasi contoh harus diperlihatkan
tersebut pada umumnya sesuai dengan dalam bentuk peta secara jelas dan
tahap inventarisasi dan dan berkaitan disertai daftar contoh yang
erat dengan maksud dan tujuan menunjukkan koordinat, jenis
penyelidikan. contoh dan hasil analisisnya.
Dalam hal pencontohan tidak
dilakukan di seluruh wilayah

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 441
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000

penyelidikan, harus diuraikan dilengkapi dengan data koordinat.


mengenai daerah mana saja yang Hasil pengukuran topografi dan
diselidiki, batas wilayah, kordinat skalanya harus dilampirkan dalam
dan luasnya. bentuk peta.
4. Penyelidikan Geofisika 7. Penyelidikan Lain
Penyelidikan geofisika harus Untuk inventarisasi yang sudah
disertai penjelasan mengenai memasuki tahap rinci, penyelidikan
metode geofisika yang digunakan, lainnya seperti geoteknik, hidro-
seperti polarisasi terimbas, potensial geologi, hidrologi, lingkungan, uji
diri, seismik, gaya berat, geolistrik coba penambangan, pengolahan dsb,
dsb. Pola dan kerapatan titik harus dilaporkan.
pengamatan serta pengukuran
8. Analisis Laboratorium
lintasan harus dikemukakan secara
rinci. Nama laboratorium tempat analisis
Dalam hal pengamatan yang tidak kimia dan fisika harus disebutkan dan
dilakukan diseluruh wilayah sedapat mungkin menggunakan
penyelidikan, harus diuraikan laboratorium yang telah terkreditasi.
mengenai daerah mana saja yang 8.1. Analisis Kimia
diselidiki, batas wilayah (koordinat) Harus dijelaskan mengenai metode
dan luasnya. analisis dan pelarutan contoh yang
5. Pengeboran, Sumur Uji, Parit Uji digunakan. Penggunaan kontrol
analisis juga dibahas.
Pengeboran, sumur uji dan parit uji
harus dijelaskan maksud dan Jenis unsur dan jumlah contoh
tujuannya. yang dianalisis hendaknya dibahas
dan disertai hasil analisisnya.
Cara pembuatan sumur atau parit-
Sertifikat hasil analisis sedapat
uji harus dijelaskan dengan rinci
mungkin dilampirkan.
secara manual atau mekanis. Pola
dan kerapatan lokasi pengeboran, 8.2. Analisis Fisika
parit dan/atau simur-uji harus Dalam laporan harus dikemukakan
dikemukakan dalam laporan dan jenis analisis fisika yang dilakukan,
disertai peta lokasi. misalnya petrografi, mineragrafi,
Dalam hal pengeboran, sumberdaya mineral berat, mineral ubahan,
panas bumi harus dijelaskan metode permeabilitas, daya hantar, gaya
uji aliran fluida dan pengukuran berat dan lainnya, serta jumlah
logging. contoh yang dianalisis.
Data setiap pengebora, sumur dan Khusus untuk komoditi batubara
parit-uji yang menunjukkan yang digunakan sebagai “steaming
kedalaman jenis batuan dan bahan coal” harus dilakukan analisis titik
galian, serta informasi lain disusun leleh abu batubara.
dalam bentuk tabel dan dimasukkan Hasil analisis dimasukkan dalam
sebagai lampiran. laporan atau sebagai lampiran.
Untuk pengeboran harus dijelaskan 9. Pengolahan Data
jenis contoh yang diambil, misalnya
Dalam subpasal ini harus diuraikan
inti atau bukan inti. Cara
secara rinci mengenai metode/teknik
pencontohan dan jumlah contoh
pengolahan data yang digunakan.
hendaknya juga dikemukakan
misalnya dengan cara statistik,
dengan rinci
menggunakan komputer atau manual.
6. Pengukuran Topografi Dasar penafsiran yang dibuat untuk
Pengukuran topografi diuraikan menentukan anomali geofisika,
dengan rinci, meliputi metode geokimia maupun data mineral berat
pengukuran, peralatan ukur yang dan perhitungan sumber daya juga
digunakan, proses pengolahan data, dijelaskan.
dan luas daerah yang diukur,

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 442
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000

Cara penggambaran peta anomali penafsiran yang dibuat untuk menentukan


untuk geofisika, geokimia dan peta anomali. Kemungkinan mengenai adanya
isopah harus dijelaskan. kesalahan dalam penafsiran juga harus
10. Pengelolaan Contoh dijelaskan termasuk mengenai penafsiran
geologi, bahan galian dan sistim panas
Dalam subpasal ini, selain metode bumi yang dilakukan untuk mengontrol
percontohan hendaknya juga anomali geofisika.
dijelaskan mengenai pencontohan
Peta anomali geofisika dan penampangnya
duplikat, cara preparasi, prosedur
harus dilampirkan.
pengiriman dari lapangan ke
laboratorium dan tempat penyim- 4. Sumur-Uji, Parit-Uji, Pengeboran
panan. Agar dijelaskan pula mengenai Hasil pengeboran, sumur-uji, parit-uji harus
pengarsipan dan penyimpanannya. disusun dalam bentuk korelasi satu sama
lain. Berdasarkan data tersebut hendaknya
III. HASIL PENYELIDIKAN diuraikan mengenai geologi, bahan galian
Bab ini menguraikan seluruh hasil kegiatan atau sistim panas bumi sehingga jelas
penyelidikan yang telah dilakukan, mulai dari kelihatan gambaran mengenai bentuk
pemetaan geologi, penyelidikan geokimia, endapan atau model panas bumi dan
penyelidikan geofisika dan metode lain yang kontinuitasnya di bawah permukaan.
dilakukan, termasuk pembahasan infrastruktur. Informasi mengenai jumlah lubang bor,
Uraian dapat dipisahkan dalam pasal, subpasal sumur-uji, parit-uji yang memotong
atau alinea tersendiri. endapan bahan galian atau sistim panas
Hasil penyelidikan bukan hanya menge- bumi harus dikemukakan dengan jelas.
mukakan data tetapi harus pula disertai analisis Hasil analisis contoh dan peta korelasi
berdasarkan acuan yang ada. antara sumur-uji, parit-uji dan lubang bor
harus dilampirkan.
1. Geologi
Dalam subbab ini diuraikan mengenai 5. Endapan Bahan Galian/Sistem Panas
karakteristika litologi, struktur, endapan Bumi
bahan galian, mineralogi, ubahan batuan Dalam subpasal ini dikemukakan dengan
di daerah penyelidikan dan keter- rinci mengenai keadaan endapan bahan
kaitannya satu sama lain, termasuk model galian seperti tipe, jurus dan kemiringan,
pembentukan bahan galian atau sistim sebaran atau kontinuitasnya, bentuk,
panas bumi. Selain itu model geologi ukuran dan cara perolehan data, misalnya
bawah permukaan dan penarikan dari pengeboran, sumur uji, parit uji, dsb.
kesimpulan yang dilakukan berdasarkan Dijelaskan pula mengenai kualitas bahan
model ini juga harus diuraikan. galian atau fluida panas bumi yang
Peta geologi dan penampang harus didasarkan dari data lubang bor dan
dilampirkan informasi contoh lain yang digunakan
2. Geokimia dalam penafsiran sebaran bahan galian.
Sejauh mungkin harus dijelaskan
Dalam subpasal ini harus diuraikan
hubungannya dengan genesa bahan galian,
mengenai keterdapatan dan pola anomali
termasuk sumber, proses dan umur
masing-masing unsur, keterkaitan atau
keterjadian serta kadar bahan galian.
hubungan antar unsur dan asosiasinya.
Harus dijelaskan pula mengenai penafsiran Peta sebaran endapan bahan galian atau
daerah anomali dalam kaitannya dengan sistim panas bumi yang menggambarkan
keadaan geologi, sehingga jelas hubungan bentuk, sebaran, kemenerusan, dan ukuran
antara anomali dengan kondisi geologi endapan bahan galian atau reservoar panas
atau pembentukan bahan galian/sistim bumi harus dilampirkan.
panas bumi. 6. Estimasi Sumber Daya Bahan Galian
Peta anomali geokimia dan hasil analisis Dalam subpasal ini diuraikan mengenai
contoh harus dilampirkan. pembahasan endapan bahan galian atau
3. Geofisika sebaran sistim panas bumi yang akan
Subpasal ini menguraikan secara rinci diestimasikan potensi/sumber dayanya.
mengenai pengolahan data dan dasar Agar dijelaskan cara pembatasan endapan

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 443
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000

bahan galian tersebut, baik secara b


. Foto
intrapolasi atau ekstrapolasi sesuai dengan Foto harus jelas dan terkait dengan uraian dalam
kompleksitas dan sumberdaya panas bumi. teks, serta mencantumkan lokasi foto. Foto harus
Disamping itu juga dibahas mengenai menunjukkan adanya ukuran tertentu dengan skala
kerapatan titik pengamatan dan contoh garis atau benda berukuran tertentu sebagai
untuk meyakinkan kesinambungan pembanding.
endapan bahan galian dan untuk Judul foto dan nomor urutnya diletakkan di bawah
menyediakan data dasar yang memadai foto bagian tengah, penomoran dimulai dengan
bagi keperluan korelasi. angka 1 (satu)
Harus dijelaskan pula metode estimasi
sumber daya bahan galian dan cadangan c
. Tabel
yang digunakan dan alasan penggu- Tabel harus dibuat dengan jelas. Tabel yang
naannya. berjumlah banyak (misalnya hasil analisis
Klasifikasi sumber daya bahan galian dan laboratorium) diletakkan dalam lampiran.
cadangan, harus mengacu kepada tatacara Judul tabel diletakkan di atas tabel atau diberi nomor
yang sudah baku (SNI No. 13-4726-1998 urut dimulai dengan angka 1 (satu)
dan SNI No. 13-5014-1998). Sedangkan d. Lampiran
klasifikasi potensi energi panas bumi Lampiran diberi tanda urut berupa huruf kapital.
mengacu pada SNI 03-5012-1999. Bila lampiran berupa peta yang harus dilipat, nomor
Peta penghitungan sumberdaya atau lampiran dan judul peta hendaknya dapat terbaca/
cadangan harus dilampirkan terlihat tanpa membuka lipatan.
IV. KESIMPULAN e
. Daftar pustaka
Pada kesimpulan harus dikemukakan mengenai Daftar pustaka disusun berdasarkan abjad penyusun.
hasil penyelidikan berdasarkan penafsiran data Penulisan acuan dimulai dengan nama penyusun,
lapangan yang dikumpulkan, analisis, sintesis, dan tahun, judul, tempat pemuatan artikel (majalah), dan
evaluasi. Jika dianggap perlu saran dan/atau rencana penerbit.
tindak lanjut dapat dicantumkan.
PERSYARATAN TAMBAHAN
INFORMASI PENDUKUNG
Secara berurutan Laporan Inventarisasi beturut-turut
Informasi pendukung dapat merupakan gambar (peta, terdiri dari halaman judul, keterangan, daftar isi, tubuh
sketsa, bagan alir, penampang, grafik dan sebagainya), utama laporan, daftar acuan, dan lampiran.
foto, tabel; dan daftar pustaka, yang berdasarkan
keterkaitannya dapat masuk ke dalam tubuh laporan Halaman judul laporan harus jelas menunjukkan
atau lampiran. komoditas dan daerah yang diselidiki, penyusun
laporan,perusahan atau instansi pelapor, dan tahun
Daftar masing-masing informasi pendukung, judul dan pelaporan.
nomor halamannya harus dicantumkan secara berurutan
setelah Daftar Isi. Daftar isi harus memuat isi laporan secara keseluruhan
berturut-turut mulai dari keterangan, pasal dan sub-pasal
a. Gambar dalam tubuh laporan, daftar tabel, daftar gambar, daftar
Gambar yang dimaksud disini antara lain berupa foto, dan daftar lampiran.
sketsa, diagram alir, grafik, penampang atau peta
Mulai ringkasan sampai dengan daftar isi dicantumkan
yang dimasukkan dalam tubuh utama laporan
halaman urut dengan angka Romawi.
maksimal berukuran satu halaman, sedangkan yang
berukuran lebih besar dimasukkan ke dalam
lampiran. Gambar beserta keterangannya harus jelas
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
terbaca.
Bila gambar merupakan peta atau yang ttd.
menunjukkan adanya ukuran tertentu harus disertai
skala garis atau benda berukuran tertentu sebagai Purnomo Yusgiantoro
pembanding.
Gambar dalam bentuk peta harus disertai peta indeks
dan koordinat.
Judul gambar dan nomor urutnya diletakkan di
bawah gambar bagian tengah, penomoran dimulai
dengan angka 1 (satu).
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 444
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000

Lampiran I.1.

FORMAT DAN STRUKTUR DATA LAPORAN INV ENTARISASI

PERSYARATAN UMUM PERSYARATAN TAMBAHAN


A. Susunan dan Isi Laporan
DAFTAR LAMPIRAN
B. Ringkasan
C. Tubuh Utama Laporan Lampiran A Penomoran Gambar
Lampiran A1 Penomoran Foto
.
I PENDAHULUAN
Lampiran B Contoh Tabel
1. Latar Belakang
Lampiran C Sampul Depan Laporan Inventarisasi Bahan
2. Maksud dan Tujuan
Galian
3. Lokasi daerah penyelidikan
Lampiran D Contoh Daftar Isi Laporan Inventarisasi Bahan
4. Keadaan lingkungan
Galian
5. Waktu
Lampiran E Ukuran kertas dan batas pengetikan
6. Pelaksana dan peralatan
7. Penyelidikan terdahulu Lampiran F Contoh Daftar Lampiran
8. Geologi Umum

II. KEGIATAN PENYELIDIKAN


1. Persiapan
2. Pemetaan geologi
3. Penyelidikan geokimia
4. Penyelidikan geofisika
5. Pengeboran, sumur uji, parit uji
6. Pengukuran topografi
7. Penyelidikan lain.
8. Analisis laboratorium
9. Pengolahan data
10. Pengelolaan contoh

III. HASIL PENYELIDIKAN


1. Geologi
2. Geokimia
3. Geofisika
4. Pengeboran, sumur-parit, parit-uji
5. Endapan bahan galian
6. Estimasi sumber daya bahan galian

IV. KESIMPULAN

INFORMASI PENDUKUNG

a. Gambar
b. Foto
c. Tabel
d. Lampiran
e. Acuan

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 445
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000

Lampiran A

Penomoran gambar

G A M B A R

Gambar 1 Peta Lokasi Daerah Penyelidikan

Lampiran A1
Penomoran foto

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 446
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000

Lampiran B

Contoh Tabel
Tabel 1 Hasil Analisis Contoh Batuan

Kordinat Hasil analisis


No. Con Keterangan
East North Au Ag Cu Pb Zn As

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 447
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000

Lampiran C

(Normatif/informatif)
Contoh Sampul Depan

LAPORAN INVENTARISASI
BAHAN GALIAN EMAS
DI DAERAH CIEMAS JAWA BARAT

Penulis
Mohamad Ramadhan

Nama Instansi
Tahun 2000

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 448
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000

Lampiran D

Contoh Tabel Isi Laporan

Ringkasan DAFTAR GAMBAR


Daftar Isi Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Penyelidikan
Daftar Tabel Gambar 2. Peta Geologi Panas Bumi Daerah Mataloko
Daftar Gambar Gambar 3. Peta Fisiografi Regional Sumatera Tengah
Daftar Foto Dst.
Daftar Lampiran (peta, tabel hasil analisis, dsb.)
DAFTAR FOTO
1. PENDAHULUAN Foto 1. Singkapan granit batu granit di S. Indragiri Hulu
1.1. Latar Belakang Foto 2. Retas pegmatit dalam granit di S. Akar
1.2. Maksud dan Tujuan Foto 3. Singkapan Batuan Ubahan Daerah Panas Bumi
1.3. Lokasi Daerah Penyelidikan Ulumbu
1.4. Keadaan Lingkungan dst
1.5. Waktu
1.6. Pelaksanan dan Peralatan DAFTAR LAMPIRAN
1.7. Penyelidikan Terdahulu Lampiran 1. Hasil Analisis Kimia Unsur pada Contoh
1.8. Geologi Umum Endapan Sungai Aktif.
2. KEGIATAN PENYELIDIKAN Lampiran 2. Hasil Analisis Mineral Butir Contoh
2.1. Persiapan Konsentrat Dulang.
2.2. Penyelidikan Lapangan Lampiran 3. Hasil Analisis Kimia Unsur Hg daerah
2.2.1. Pemetaan Geologi Panas Bumi Margabayur
2.2.2. Penyelidikan Geokimia Lampiran 4. Peta Lokasi Pengambilan Contoh
2.2.3. Penyelidikan Geofisika Dst.
2.2.4. Pengeboran, sumur uji, parit uji
2.3. Penyelidikan Laboratorium
2.3.1. Analisis Kimia
2.3.2. Analisis Fisika
2.4. Pengolahan Data
2.4.1. Penghitungan Statistik Unsur
2.4.2. Penghitungan Statistik Bahan
Galian Berat

3. HASIL PENYELIDIKAN
3.1. Geologi
3.2. Geokimia
3.3. Geofisika
3.4. Pengeboran
3.5. Bahan Galian
3.6. Estimasi Sumber Daya/Cadangan

4. KESIMPULAN

DAFTAR ACUAN

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil Analisis Contoh Batuan
Tabel 2 Data Statistik Unsur dalam Contoh Endapan
Sungai Aktif
Dst.

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 449
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000

Lampiran E

Ukuran kertas A4 (210 mm x 297 mm) dengan batas pengetikan


(mengacu pada BSN Pedoman 08 - 2000)

Pias atas 30 mm

Pias kiri 30 mm

Lebar dalam 160 mm

Tinggi bagian dalam 246,9 mm

Pias kana 20 mm

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 450
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000

Lampiran F

Contoh Daftar Lampiran

1. Peta Lokasi/Kesampaian Daerah, peta ini juga dapat dicantumkan sebagai gambar dalam teks sub bahasan Lokasi
Daerah Penyelidikan
2. Peta Geologi
3. Peta Pebahan galianan
4. Peta Ubahan
5. Peta Lokasi Titik Pengamatan
6. Peta Lokasi Contoh
7. Peta Sebaran Lapisan Batubara
8. Peta dan Penampang Perhitungan Sumberdaya, Metode Penghitungan, dsb.
9. Peta Struktur Kontur Lapisan Batubara
10. Peta Isopach Lapisan Batubara
11. Iso - overburden
12. Iso - kandungan abu
13. Iso-sulfur
14. Peta Anomali Geokimia
15. Peta Anomali Geofisika
16. Peta Sebaran Bahan Galian
17. Penampang Geologi, Sumur uji, Parit uji, Penampang bor
18. Hasil Analisis Contoh

DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 451

Anda mungkin juga menyukai