.
I PENDAHULUAN dua tahap utama, yaitu : Penyelidikan umum
dan eksplorasi. Penyelidikan umum terdiri dari
1. Data dan informasi sumber daya mineral dan
survei tinjau dan prospeksi, sedangkan
energi mempunyai peranan yang sangat penting
eksplorasi terdiri dari eksplorasi umum dan
dalam menunjang kelancaran pembangunan
eksplorasi rinci.
daerah otonom dan kegiatan usaha di bidang
pertambangan secara nasional; a
. Survei tinjau adalah tahap penyelidikan
2. Sehubungan dengan pertimbangan tersebut umum untuk mengidentifikasikan daerah-
maka agar pengelolaannya dapat dilaksanakan daerah yang berpotensi bagi keterdapatan
secara efisien dan efektif, perlu ditetapkan bahan galian pada skala regional terutama
pedoman teknis mengenai penyelenggaraan berdasarkan hasil studi regional, di-
inventarisasi sumber daya mineral dan energi. antaranya pemetaan geologi regional,
pemotretan udara dan metode tidak
II. PENGERTIAN langsung lainnya , dan inspeksi lapangan
pendahuluan yang penarikan kesimpulan-
1. Sumber Daya Mineral dan Energi adalah unsur- nya berdasarkan ekstrapolasi.
unsur kimia, mineral, bijih, dan segala macam b. Prospeksi adalah tahap penyelidikan
batuan, yang merupakan endapan/suspensi alam. umum untuk membatasi daerah potensial
Termasuk di dalamnya mineral logam, mineral bahan galian dengan kategori sumber daya
industri dan batuan, batubara, gambut, serpih tereka, yang menjadi target tahap eksplorasi
bitumen, panas bumi dan air bawah tanah. umum.
2. Inventarisasi sumber daya mineral dan energi c. Eksplorasi umum adalah tahap eksplorasi
adalah pencatatan atau pengumpulan data dan yang merupakan deliniasi awal dari suatu
informasi mengenai sumber daya mineral dan endapan yang teridentifikasi, berdasarkan
energi yang meliputi jenis, lokasi, potensi, dan indikasi sebaran, perkiraan awal mengenai
informasi lainnya yang terkait, termasuk di ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan
dalamnya melakukan peninjauan lapangan ke kualitas untuk mendapatkan sumberdaya
tempat-tempat yang diduga mengandung terunjuk. Tingkat ketelitiannya harus dapat
potensi sumber daya mineral. digunakan untuk menentukan akan
3. Data Sumber Daya Mineral dan Energi yang dilakukannya tahap eksplorasi rinci.
selanjutnya disebut data adalah semua fakta, d. Eksplorasi rinci adalah tahap eksplorasi
petunjuk, indikasi berupa tulisan, angka dan sebelum melakukan studi kelayakan
gambar baik yang berupa cetakan maupun digi- tambang, dengan mendeliniasi secara rinci
tal yang didapat dari hasil penyelidikan. Data dalam 3 dimensi terhadap endapan bahan
Sumber Daya Mineral dan Energi dapat dibagi galian untuk mendapatkan sumber daya
dalam 2 (dua) kelompok, yaitu : data primer terukur.
dan data sekunder.
4. Informasi Sumber Daya Mineral dan Energi III. INVENTARISASI
yang selanjutnya disebut informasi adalah
1. Inventarisasi sumberdaya mineral dan energi
rangkuman data yang telah mengalami proses
meliputi :
pengolahan dan/atau interpretasi yang disajikan
dalam bentuk peta dan/atau laporan baik berupa a
. pengumpulan data dan informasi primer;
cetakan maupun digital. Informasi Sumber Daya b
. pengumpulan data dan informasi sekunder;
Mineral dan Energi dapat dibagi dalam 2 (dua) c
. manajemen data dan informasi sumber daya
kelompok, yaitu : informasi primer dan mineral dan energi secara nasional dan
informasi sekunder. daerah;
5. Tahap Penyelidikan adalah urutan penyelidikan d. penetapan neraca sumber daya mineral dan
geologi yang umumnya dilaksanakan melalui energi nasional dan daerah.
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 439
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 440
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 441
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 442
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 443
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000
Lampiran I.1.
IV. KESIMPULAN
INFORMASI PENDUKUNG
a. Gambar
b. Foto
c. Tabel
d. Lampiran
e. Acuan
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 445
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000
Lampiran A
Penomoran gambar
G A M B A R
Lampiran A1
Penomoran foto
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 446
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000
Lampiran B
Contoh Tabel
Tabel 1 Hasil Analisis Contoh Batuan
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 447
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000
Lampiran C
(Normatif/informatif)
Contoh Sampul Depan
LAPORAN INVENTARISASI
BAHAN GALIAN EMAS
DI DAERAH CIEMAS JAWA BARAT
Penulis
Mohamad Ramadhan
Nama Instansi
Tahun 2000
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 448
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000
Lampiran D
3. HASIL PENYELIDIKAN
3.1. Geologi
3.2. Geokimia
3.3. Geofisika
3.4. Pengeboran
3.5. Bahan Galian
3.6. Estimasi Sumber Daya/Cadangan
4. KESIMPULAN
DAFTAR ACUAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil Analisis Contoh Batuan
Tabel 2 Data Statistik Unsur dalam Contoh Endapan
Sungai Aktif
Dst.
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 449
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000
Lampiran E
Pias atas 30 mm
Pias kiri 30 mm
Pias kana 20 mm
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 450
Lampiran I Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1452 K/10/MEM/2000
Lampiran F
1. Peta Lokasi/Kesampaian Daerah, peta ini juga dapat dicantumkan sebagai gambar dalam teks sub bahasan Lokasi
Daerah Penyelidikan
2. Peta Geologi
3. Peta Pebahan galianan
4. Peta Ubahan
5. Peta Lokasi Titik Pengamatan
6. Peta Lokasi Contoh
7. Peta Sebaran Lapisan Batubara
8. Peta dan Penampang Perhitungan Sumberdaya, Metode Penghitungan, dsb.
9. Peta Struktur Kontur Lapisan Batubara
10. Peta Isopach Lapisan Batubara
11. Iso - overburden
12. Iso - kandungan abu
13. Iso-sulfur
14. Peta Anomali Geokimia
15. Peta Anomali Geofisika
16. Peta Sebaran Bahan Galian
17. Penampang Geologi, Sumur uji, Parit uji, Penampang bor
18. Hasil Analisis Contoh
DEPARTEMENENERGIDANSUMBERDAYAMINERAL 451