Pengantar
”Dalam realitas sosial seorang orang yang melakukan
enterprise adalah one who organize, manage, and
assumes the risk of business or entreprice.
Menjalankan ini identik dengan menjalankan aktivitas
yang sarwa komplek, serta mengandung banyak resiko,
yang berarti lingkungan enterprise tidak pernah lepas
dari resiko, sedangkan konsekuensi yang harus dibayar
adalah pola sikap yang penuh mawas diri dan bertindak
tepat dan cepat.
Proaktif adalah gambaran manusia yang memiliki jiwa
entrepreuner, siap aksi yang dinuansai inisiatif yang
tinggi.
Filosofi inilah yang merupakan pemikiran mendasar dan mendalam tentang bagaimana
sebuah pekerjaan yang penuh resiko diubah menjadi sebuah peluang
Tatantangan dan ancaman silih berganti harus segera diantisipasi, sehingga buah yang
dapat diambil adalah nilai-nilai keuntungan (profit). Bagaikan sebuah peristiwa fisis
mulai dari nol derajat hingga seratus derajat, bila seorang menerjuni pekerjaan ini.
Maknanya jiwa entrepreuner dibangun mulai dasar dan selanjutnya mencapi puncak. Jiwa
ini jarring hadir seketika atau tiba-tiba, namun hadirnya perlu direncanakan secara
matang dan dipenuhi dengan ichtiar serta niatan yang baik.
PERCAYA DIRI
S ebuah gambaran intergitas keperibadian yang mantap, yang bernuasa sinergi antara
kematangan jasmani dan rochani. Pribadi yang penuh dengan independensi
(kemandirian) serta dipenuhi kentalnya tanggung jawab adalah modal utama. Percaya diri
bagi seorang wirausaha adalah sebuah daya yang mampu memberikan dukungan
kemantapan dalam mengambil keputusan, oleh karenanya stabilitas emosional tetap
dijadikan rujukkan.
Kata kunci yang harus diperhatikan adalah :
- kepercayaan
- keteguhan
- ketidakketergantungan
- kepribaian mantap
- optimisme
KEDEPANKAN PRESTASI
s arwa
manusia,
keputusan.
PENGAMBIL RESIKO
kompleksnya persoalan-persoalan
memberikan nuansa yang komprehensif kepada
utamanya kebimbangan dalam menetapkan sebuah
busines
KEPEMIMPINAN
S ifat kepemimpinan melekat pada diri seseorang, namun pendapat seorang pakar ada
juga yang mengatakan bahwa kepemimpinan dapat pula dibangun melalui
4
bergumulan empiris. Kepemimpinan memberikan dukungan berupa kemampuan
mengarahkan, kemampuan orgasisasional dan menerima saran dan kritik.
KEORSINILAN
W irausaha tidak terlepas pada persoalan persaingan, sehingga selalu dituntut untuk
selalu terdepan dalam segala hal. Keunggulan komparatif (Comparative
adventage) dan keunggulan kompetitif (Competitive adventage) merupakan indakasi
posistif yang harus disiasati. Untuk menciptakan keunggulan ini maka originalitas
merupakan solusi bijak. Melalui originalitas ini akan mengantarkan seorang yang
menekuni wirausaha menjadi "leader" atau memimpin dalam segenap produk yang
dihasilkan.
Originalitas sangat tipis batasnya dengan inovatif yang "Novelty" serba kebaharuan,
kemampuan inilah yang harus diciptakan, agar mampu menjadi "barrier" bagi pesaing.
- Inovatif
- kreatif
- fleksibelitas
- banyak sumber/alternatif
- mengetahui lebih banyak.
5
BEORIENTASI KEDEPAN
S eorang wirausaha harus memiliki prepektif masa depan, mempunyai visi ke depan,
dengan visi inilah akan mengantarkan kemampuan untuk mengahadirkan ide-ide
segar, sehingga dalam kancah persangan mampu meletakkan dirinya pada posisi leader
dan bukan sebaliknya menjadi pengekor (Follower).
Berpikir ke masa depan akan mengarahkan pada kemampuan menyusun perencanaan
strategik.
- pandangan kedepan
- perencanaan strategik
- posisi leader.
D alam menuju sukses seorang wirausaha diharapkan memalui delapan anak tangga
seperti yang diharapkan oleh "Murphy " dan "Peck".
6
Adapun 8 anak tangga yang dimaksud adalah :
8 ANAK TANGGA
SUKSES
MENUJU SUKSES
8