Anda di halaman 1dari 4

Seratus Tokoh http://media.isnet.org/iptek/100/Pasteur.

html

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh


dalam Sejarah
oleh Michael H. Hart

Indeks Iptek | Indeks Artikel

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

12 LOUIS PASTEUR 1822-1895


Ahli kimia dan biolog Perancis, Louis Pasteur, umumnya dianggap
jempolan bin jempolan dalam sejarah obat-obatan. Pasteur
memang menyuguhkan banyak sumbangan pikiran penting bagi
kepentingan ilmu pengetahuan. Tetapi yang paling menonjol pada
dirinya ialah pendapatnya tentang teori baksil penyakit dan
pengembangan teknik pencegahan lewat penyuntikan.

Pasteur lahir di kota Dole tahun 1822, bagian timur Perancis.


Sebagai mahasiswa di Paris dia memperdalam ilmu pengetahuan.
Kegeniusannya belum tampak tatkala jadi mahasiswa bahkan salah
seorang mahagurunya menganggap Pasteur "sedang-sedang" saja
dalam ilmu kimia. Baru sesudah dia meraih gelar Doktor di tahun
1847, Pasteur membuktikan ucapan profesornya keliru besar.
Penyelidikannya tentang asam traktat (tartaric acid) pada kaca mengangkat derajatnya ke
tingkat ahli kimia yang tersohor di saat umurnya baru dua puluh enam tahun.

Kemudian dia mengalihkan perhatiannya kepada penyelidikan tentang peragian dan


membuktikan bahwa proses ini persis seperti proses yang terjadi pada sejenis mikro organisme
lainnya dapat memprodusir hasil-hasil yang tidak dikehendaki dalam hal peragian minuman.
Pendapat ini segera menuntunnya kegagasan lain bahwa semacam mikro organisme dapat pula
menghasilkan hal-hal yang tidak diharapkan dan dapat membawa pengaruh baik terhadap
manusia maupun hewan.

1 of 4 4/15/2006 09:35
Seratus Tokoh http://media.isnet.org/iptek/100/Pasteur.html

Pasteur dalam laboratoriumnya

Pasteur bukanlah orang pertama yang memasalahkan teori baksil penyakit. Hipotesa serupa
telah pernah dikembangkan lebih dulu oleh Girolamo Fracastoro, Friedrich Henle dan banyak
lainnya lagi. Tetapi, Pasteurlah yang paling menonjol dalam hal teori kuman penyakit yang
dibuktikannya lewat serentetan percobaan dan demonstrasi yang merupakan faktor utama dan
meyakinkan masyarakat cerdik pandai bahwa teorinya benar.

Apabila penyakit disebabkan oleh baksil, tampaknya masuk akal bahwa dengan mencegah
masuknya baksil itu ke dalam tubuh manusia, penyakit itu bisa dihindari. Karena itu Pasteur
menekankan pentingnya metode antiseptik buat para dokter, dan dia punya pengaruh besar
terhadap Joseph Lister yang memperkenalkan cara antiseptik kedalam bidang pembedahan.

Bakteri yang berbahaya dapat memasuki tubuh manusia lewat makanan dan minuman. Pasteur
mengembangkan teknik (biasa disebut pasteurisasi) untuk memusnahkan mikro organisme
dalam minuman. Teknik ini, jika dipraktekkan, dapat membinasakan susu yang kejangkitan
hama sebagai penyebab infeksi.

Tatkala umurnya mendekati pertengahan lima puluhan, Pasteur beralih lagi perhatiannya
kepada penyelidikan baksil penyakit ternak, sejenis penyakit infeksi serius yang menyerang
binatang ternak dan binatang-binatang lain, tidak kecuali manusia. Pasteur mampu
menunjukkan bahwa sejenis baksil menjadi sebab sesuatu penyakit. Karya lebih penting
lainnya ialah pengembangan tekniknya memproduksi corak baksil penyakit ternak yang sudah
dilemahkan. Dengan cara disuntikkan ke tubuh ternak, baksil penyakit yang sudah dilemahkan
ini dapat menimbulkan penyakit yang ringan dan tidak mengakibatkan fatal sehingga
memungkinkan ternak-ternak itu memperoleh kekebalan untuk menghadapi penyakit normal.
Demonstrasi Pasteur di depan umum mengenai efektivitas teknik mengebalkan hewan dari
baksil penyakit ternak menimbulkan kegemparan. Segera disadari bahwa metode umum dapat
digunakan untuk pencegahan rupa-rupa penyakit masyarakat.

2 of 4 4/15/2006 09:35
Seratus Tokoh http://media.isnet.org/iptek/100/Pasteur.html

Pasteur dengan alat bakterinya

Penemuan pribadi Pasteur yang paling termasyhur adalah pengembangan teknik penyuntikan
terhadap manusia untuk mencegah penyakit Rabies yang ditakuti. Lain-lain ilmuwan, dengan
meniru gagasan dasar Pasteur, sejak itu mengembangkan vaksin untuk mencegah lain-lain
penyakit berat seperti tifus dan poliomyelitis.

Pasteur, seorang yang suka kerja luar biasa banyak, menciptakan penemuan-penemuan kurang
penting namun tetap berguna bagi keharuman namanya. Adalah tak lain dari penemuannya
--melebihi arti penemuan orang-orang lain-- yang secara meyakinkan mendemonstrasikan
bahwa mikro organisme tidak tumbuh lewat pembiakan. Pasteur juga menemukan fenomena
anaerobiosis, misalnya sesuatu mikro organisme dapat hidup dalam ketiadaan udara maupun
oksigen. Karya Pasteur mengenai penyakit ulat sutera mendatangkan nilai komersial yang
tinggi. Penemuan lainnya adalah pengembangan vaksin untuk mencegah berjangkitnya
penyakit kolera pada ayam dan penyakit yang menyerang unggas. Pasteur menghembuskan
nafas terakhir di dekat Paris tahun 1895.

Orang sering membuat bandingan antara Pasteur dengan Edward Jenner, ahli fisika Inggris
yang mengembangkan vaksin untuk pencegahan cacar. Meskipun Jenner melakukannya 80
tahun sebelum Pasteur, saya menganggap arti penting Jenner tidaklah sebesar Pasteur, karena
sistem pengebalannya berlaku hanya untuk satu jenis penyakit saja, sedangkan sistem Pasteur
dapat --dan telah terbukti-- ampuh untuk mengebalkan terhadap banyak penyakit.

3 of 4 4/15/2006 09:35
Seratus Tokoh http://media.isnet.org/iptek/100/Pasteur.html

Pasteur pada usia lanjut

Terhitung sejak pertengahan abad ke-19, kebutuhan hidup penduduk dunia nyaris bertambah
dua kali hpat. Pertambahan kebutuhan yang bukan kepalang cepat dan beraneka luas
jangkauannya ini lebih hebat dari apa yang pernah terjadi di sepanjang sejarah ummat
manusia. Akibatnya, pengetahuan modern dan dunia kedokteran sebetulnya telah
menyuguhkan kita masa kehidupan yang kedua. Apabila penambahan jangka perpanjangan ini
dapat dihubungkan dengan semata-mata karya usaha Pasteur, saya tidak ragu dan bimbang lagi
menempatkannya pada tingkat pertama dalam daftar urutan buku ini. Bagaimanapun,
sumbangan Pasteur begitu mendasarnya sehingga tak perlu dipertanyakan lagi bahwa Pasteur
punya saham besar dalam hal mencegah angka kematian pada akhir abad ini. Dan karena itu
Pasteur layak ditempatkan dalam urutan tinggi daftar buku ini.

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah


Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
Indeks Iptek | Indeks Artikel

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota


Please direct any suggestion to Media Team

4 of 4 4/15/2006 09:35

Anda mungkin juga menyukai