b. Analisa data
Dengan melihat data subjektif dan data objektif dapat menentukan permasalahan yang dihadapi klien
dengan memperhatikan masalah dapat diketahui penyebab sampai pada efek dari masalah tersebut.
Dari hasil analisa data inilah dapat ditentukan diagnosa keperawatan yang muncul.
c. Diagnosa
Kesimpulan yang dibuat oleh perawat berdasarkan data yang telah terkumpul mengenai reaksi-reaksi
klien terhadap penyakit dan keperawatannya, kebutuhan dan masalah yang dihadapi klien. Masalah
yang dapat timbul dapat berupa potensial maupun aktual. Diagnosa keperawatan pada klien dengan
fraktur cruris (tibia & fibula) dextra terbuka dapat tersusun berdasarkan prioritas masalah sebagai
berikut :
1. Nyeri berhubungan dengan fraktur.
2. Resiko terjadi gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kekurangan pengembangan paru akibat
mobilisasi.
3. Menurunnnya mobilitas fisik berhubungan dengan neuromuskuler skletal, imobilisasi ekstremitas.
4. Gangguan integritas kulit ; dekubitus berhubungan dengan penurunan sirkulasi daerah yang tertekan
karena imobilisasi.
5. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.
6. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif.
7. Resiko terjadi gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan kurangnya aliran darah, trauma
langsung pada vaskuler dan jaringan serta edema yang berlebihan.
Rasional :
Dengan pergerakan extremitas bawah dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan tulang.
3. Ubah posisi klien setiap 2 jam
Rasional :
Dengan mengubah posisi klien dapat mengurangi penekanan bagian bawah.
4. Jelaskan pentingnya mobilisasi
Rasional :
Agar klien dapat mengerti mobilisasi dan dapat mempertahankan gerak.
c. Gangguan pemenuhan ADL b/d pembatasan aktivitas ditandai dengan :
- Klien mengatakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dibantu oleh keluarga.
- Klien mengatakan selama di rumah sakit belum pernah mandi
- Kebutuhan sehari-hari dibantu oleh keluarga
- Bab, bak dibantu oleh keluarga
- Tampak kulit kotor dan tercium bau badan.
Tujuan
Klien akan menunjukan kebutuhan sehari-hari terpenuhi dengan kriteria :
- Eliminasi bab, bak tidak dibantu oleh keluarga
- Kulit klien tampak bersih dan tidak tercium bau badan
Tindakan keperawatan
1. Kaji kesukaran-kesukaran yang dialami klien
Rasional :
Dengan mengkaji kesukaran-kesukaran yang dialami klien, kita dapat mengetahui kemampuan klien
memenuhi kebutuhannya.
2. Mandikan klien di tempat tidur
Rasional :
Dengan memandikan dapat memberi rasa segar dan bersih.
3. Libatkan keluarga dalam tindakan perawatan diri klien
Rasional :
Agar klien merasa diperhatikan oleh keluarga dan semua kebutuhan terpenuhi.
4. Beri penjelasan tentang perawatan diri
Rasional :
Dengan memberikan penjelasan maka klien dan keluarga dapat mengerti dan memahami tentang
pentingnya perawatan diri.
d. Resiko perluasan infeksi b/d adanya luka ditandai dengan :
- Tampak adanya luka pada tungkai kanan bawah
- Tampak oedema pada tungkai kanan bawah
- Terpasang gips spalk pada tungkai kanan bawah.
- Leukosit 20.000,103/mm3.
Tujuan
Peluasan infeksi teratasi dengan kriteria :
- Luka kering
- Tidak tampak oedema
- Tidak terpasang gips spalk
Tindakan keperawatan
1. Kaji tanda – tanda perluasan infeksi
Rasional :
Untuk mengetahui sejauhmana perluasan infeksi dan penentukan tindakan selanjutnya.
2. Pertahankan teknik aseptif dan antiseptif
Rasional :
Dengan teknik aseptif dan antiseptif dapat mencegah perluasan infeksi.
3. Ganti verban setiap hari
Rasional :
Untuk menyembuhkan luka dan mencegah berkembangbiaknya pertumbuhan mikroorganisme disekitar
luka.
4. Penatalaksanaan pemberian obat antibiotik :
- Cyprofloxacin 500 mg 3 x 1 tablet
- Metronidazole 500 mg 3 x 1 tablet
Rasional :
Dengan pemberian antibiotik dapat melemahkan dan membunuh kuman yang ada disekitar luka.
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah pengobatan dan perwujudan dan rencana keperawatan yang meliputi tindakan-
tindakan yang direncanakan oleh perawat.
Dalam melaksanakan rencana tersebut harus kerjasama dengan tim kesehatan yang lain, keluarga klien
dan dengan klien sendiri.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan :
- Kebutuhan klien
- Dasar dari tindakan
- Kemampuan perseorangan dan keahlian/keterampilan dari perawat
- Sumber-sumber dari keluarga dan klien sendiri
- Sumber-sumber dari instansi
4. Evaluasi
Evaluasi adalah merupakan pengukuran dari keberhasilan rencana keperawatan dalam memenuhi
kebutuhan klien
Tahap evaluasi merupakan kunci keberhasilan dalam menggunakan proses keperawatan.
Adapun evaluasi klien dengan fraktur cruris (tibia & fibula) dextra terbuka dilakukan berdasarkan kriteria
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dan asuhan keperawatan dikatakan berhasil apabila dalam
evaluasi terlihat pencapaian kriteria tujuan perencanaan yang diberikan pada klien dengan gangguan
sistem muskuloskletal dengan fraktur cruris (tibia & fibula) dextra terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Chairuddin Rasyid, Prof, Ph.D, FKS, 2000, Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi, Sub Bagian Bedah Ortopedi
Bagian Bedah Fakultas Kedokteran UNHAS Ujung Pandang.
Departemen Kesehatan, Pusdiknakes, 1995, Penerapan Proses Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Muskuloskletal
Lorraine. P. A. S, dan Wilson. M, 1995, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Jakarta, Edisi 4,
Buku Kedokteran EGC.