Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fitrahwati Sudarmo (0606040702)

Luhur Cayektie (0606040772)


Tugas ESO (analgesik Opiat)

Gol.Obat : Analgetik Opiat

Nama Obat Indikasi Mekanisme ROTD Lain-lain


 Morfi Diindikasikan Opiat terikat pada reseptor  Frekuensi yang tidak jelas: flushing, depresi Pemberian opioid biasanya
n untuk nyeri berat spesifik di otak yaitu reseptor μ, CNS, sedasi, pelepasan ADH, ketergantungan bersama dengan laksativa,
yang tidak dapat κ, δ. fisik dan psikologi, diaforesis. karena dapat menyebabkan
dikurangi oleh  Reseptor μ  >10%: kardiovaskuler: palpitasi, hipotensi, sembelit
analgetik non- Memperantai efek analgesik, bradikardi; SSP: drawsines, pusing, bingung,
opioit atau obat euforia, depresi napas, dermatologi: pruritus, GIT: mual, muntah,
analgetik opioit miosis, berkurangnya konstipasi, xerostomia, Genitourinari: retensi
lainnya yang lebih motilitas sal. cerna urin; Lokal: sakit di tempat penyuntikan;
lemah efeknya  Reseptor κ neuromuskular dan skeletal: lemah. Lain lain:
Memperantai analgesia, pelepasan histamin
sedasi serta miosis dan  1-10%: SSP: restlessness,pusing, perasaan
depresi napas, yang tidak bersalah. GIT: anreksia, iritasi
sekuat agonis μ garstrointestinal, paralisis ileus.
 Reseptor δ Genitourinari: penurunan berkemih,
Menimbulkan depresi neuromuskular dan skeletal: trembling.
pernapasan yang ditimbulkan Okular: gangguan penglihatan. Pernapasan:
opioid depresi respiratorius, dispnea
 <1%: anafilaksis, biliary tract spasm,
halusinasi, insomnia, obstruksi intestinal,
peningkatan tekanan intrakranial,
peningkatan tes fungsi hati, depresi mental,
miosis, rigiditas otot, stimulasi paradoks
CNS, vasodilatasi periferal, spasme saluran
kencing, peningkatan transaminase.
Mengurangi rasa Menstimulasi reseptor opiate di  CNS depresan (contoh transkuilizer,
 Codei sakit sedang hingga CNS dan juga menyebabkan sedative,alkohol): menyebabkan aditif depresi
n berat, penekanan depresi pernafasan, vasodilatasi CNS
batuk peripheral, inhibisi peristaltic  Reaksi samping
intestinal, stimulasi kemoreseptor  Kardi vascular:
yang menyebabkan muntah, Hipotensi, Hipotensi
meningkatkan warna kandung ortostatik
kemih dan penekanan reflek Bradikardi, Takikardi,
batuk. Shyok
 CNS:
Sakit kepala ringan
Pusing
Sedasi
Disorientasi
Inkoordinasi
Euphoria
Delirium
 DERM:
Berkeringat
Pruritus
Urticaria
 EENT:
Miosis
 GI:
Mual
Muntah
Konstipasi
Nyeri abdominal
Anoreksia
Spasme saluran pernafasan
 GU:
Retensi urin atau keraguan
berkemih
 RESP:
Laringospasme
Depresi reflek batuk
Depresi respiratori
 Lain:
Toleransi
Ketergantungan fisik dan
psikologi dengan
penggunaan kronik

Untuk analgetik  Frekuensi tidak jelas:


pada nyeri berat, Selama pemakaiaan jangka panjang, ROTD
 Metad dan juga digunakan dapat turun selama beberapa minggu;
on untuk, mengobatai bagimanapun konstipasi dan berkeringat
ketergantungan mungkin dapat muncul. Shock, hipotensi,
heroin edema, aritmia, ritme bigeminal, ekstrasistol,
takikardi, torsade de pointes,fibrilasi
ventrikular, takikardi ventrikular, perubahan
ECG, perpanjangan interval QT, inversi
gelombang T, kardiomiopati, kemerahan,
gagal jantung, palpitasi, plebitis, hipotensi
ortostatik.
 SSP: euforia, disforia, sakit
kepala,insomnia, agitasi, disorientasi,
drowsiness, pusing, lightheadedness, sedasi,
bingung, seizure,
 Dermatologi: pruritus, urtikaria, rash,
hemoragik urtikaria
 Endokrin dan metabolik: penurnan
libido, hipokalemia, hipomagnesemia, efek
antidiuretik dam amenorea.
 GI: nausea, vomiting, konstipasi,
anoreksia, keram perut, xerostomia, spasme
tract biliari, sakit abdominal, glositis, dan
peningkatan berat.
 Genitourinari: retensi urin, hesitasi
dan impoten.
 Hematologi: trombositopenia
 Neuromuskular dan skeletal: lemah.
 Lokal: injeksi IM/SK; sakit eritema;
sweling: Injeksi IV; pruritus, urikaria, rash,
urtikaria hemoragik.
 Okuler: miosis, gangguan
pengelihatan
 Pernapasan: depresi pernapasan,
pernapasan tertahan, pulmonari edema,
 Lain-lain: ketergantungan fisik dan
Untuk obat psikologis.
praoperatif pada
waktu anastesi dan
 Meper untuk analgetik  Kardiovaskular: hipotensi
idin pada persalinan  SSP: fatique, drowsiness, pusing,
nervousness, sakit kepala, restlesness, malais,
bingung, depresi mental, halusinasi, stimulasi
paradoks CNS, peningkatan tekanan
intrakarnial, seizure (akumulasi metabolit)
 Dermatologi: rash, urtikaria,
 GI: nausea, vomiting, konstipasi,
anoreksia, keram perut, xerostomia, spasme
biliari, eleus paralitik.
 Genitourinari: spasme ureteral,
penurunan urinasi.
 Lokal: sakit pada tempat suntikan
 Neuromuskular dan skeletal: lemah
 Pernapasan: dispnea
 Lain-lain: pelepasan histamin,
ketergantungan fisik dan psikologis

 >10%:
 Fentan
il  Kardiovaskuler: bradikardi, hipotensi,
vasodilatasi periferal
 SSP: drowsiness, sedasi, peningkatan tekanan
intrakranial
 GI: nausea, vomiting
 Endokrin dan metabolisme: pelepasan
hormon antidiuretik
 Neuromuskular dan skeletal: rigiditas dinding
dada (dosis IV tinggi)
 Okular: miosis

 1%-10%
 kardiovaskular: kardiak aritmia, hipotensi
ortostatik
 SSP: bingung, depresi CNS
 GI: konstipasi
 Okular: pengelihatan tidak jelas

 <1%: pengelihatan tida jelas,


bronkospasm, konvulsi, karies gigi, edema,
gum line erotion, hipercarbia, laringospasm,
depresi pernapasan, takikardi, tooth loss,
weigth los

Daftar pustaka:
1. Handbook of Drug Information Jilid I. Hal 651-999
2. http://cetrion.blogspot.com
3. Riyanto W, Budi. Pengaruh narkotika terhadap susunan syaraf pusat. Bogor: Rumah Sakit Marzuki Mahdi

Anda mungkin juga menyukai