Bagaimana kabar Anda hari ini ? Semoga tetap dalam SEMANGAT PAGI dan selalu
mengisi hari-hari dengan kejernihan hati.
Salah satunya adalah karena sebagian besar orang hanya sebatas memiliki impian
dan tujuan semata. Banyak orang yang hanya memiliki impian dan tujuan sebatas
omongan, belum dalam realitas tindakannya. Itulah salah satu penyebab mengapa
banyak orang yang tidak mampu merealisasikan impiannya.
Kita harus menyadari bahwa kesuksesan dan kemuliaan hanya dapat diraih melalui
sebuah kerja besar, melalui usaha besar dengan cara yang cerdas, bukan dengan
omong besar semata. Kita harus menyadari bahwa sesuatu yang besar hanya dapat
diraih melalui kerja besar dan usaha yang besar. Maka bukan sekedar impian dan
tujuan semata, diperlukan kemampuan kita untuk mendefinisikan sasaran atau
target kesuksesan tersebut kedalam sebuah strategi perencanaan dan langkah-
langkah dalam tindakan yang harus dilakukan. Diperlukan penjabaran dalam strategi
dan langkah-langkah yang harus dilakukan dengan jelas, sehingga dapat menjadikan
setiap tindakan atau setiap kerja yang dilakukan selalu terarah sesuai dengan
sasaran impian tersebut. Dengan demikian bukan sekedar omong besar, namun
diperlukan kerja besar dengan strategi dan perencanaan yang terarah sesuai impian.
Karena kalau hanya melakukan kerja besar namun tidak memiliki strategi dan
perencanaan yang jelas dan terarah sesuai impian, maka akan menjadi sia-sia.
Mengubah sebuah impian dan tujuan menjadi sebuah strategi dalam perencanaan
tindakan nyata dalam kehidupan adalah hal yang sangat penting. Meski demikian itu
saja belum cukup, masih diperlukan lagi sebuah keyakinan akan kemampuan dalam
diri, komitmen tinggi untuk meraihnya, serta memiliki ketahanan mental yang tinggi
untuk menghadapi setiap tantangan dalam menjalankannya. Karena itu sangatlah
penting melaklukan usaha besar dengan tindakan nyata yang terarah, dibekali
dengan keyakinan yang kuat serta komitmen yang tinggi untuk mencapai sasaran
yang diinginkan.
• Sudah seberapa besarkah alokasi waktu dantenaga yang kita curahkan untuk
meraih impian kesuksesan yang kita cita-citakan ?
• Sudah berapa kuatkah keyakinan hati kita dapat memperjuangkan impian
kesuksesan yang kita canangkan ?
• Sudah berapa besarkah usaha yang kita lakukan dalam merealisasikan impian
kita ?
• Apakah kita sudah focus dan terarah dalam setiap tindakan mengacu pada
sasaran impian yang kita tetapkan ?
Satu hal yang harus kita yakini adalah kesuksesan itu tidak terjadi secara kebetulan.
Keberhasilan itu tidak diperoleh secara kebetulan. Semuanya itu diperlukan
semangat yang membara, kekuatan hati yang penuh, komitmen yang tinggi dalam
bekerja dan usaha yang besar dalam mewujudkannya. Dengan kata lain, melakukan
usaha besar, bekerja dengan cerdas dan keras, berpikir kreatif dan inovatif,
melakukan dengan keyakinan sepenuh hati adalah hal yang sangat bijaksana untuk
dikerjakan dan belum ada gantinya.
Maksud dan keinginan saya apakah saya bisa bertukar pikiran dan meminta saran
dari bapak mengenai apapun, khususnya pekerjaan. Saya sangat senang sekali jika
bapak mau membantu saya, khususnya memberikan masukan bagaimana caranya
memotivasi diri saya dalam bekerja, yang sekarang ini sedang tidak teratur. Terima
kasih, Yanti.”
Sahabat, dalam karier, hidup dan bisnis, kita memang seringkali dihadapkan pada
berbagai situasi atau keadaan yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Dalam
dunia pekerjaan, mungkin merasa tidak ada perubahan karier setelah sekian tahun
lamanya, mungkin merasa kurang berkembang, mungkin merasa tidak ada
perhatian perusahaan terhadap pengembangan diri, misalnya. Mungkin masalah-
masalah “office politic” dengan rekan kantor atau dengan atasan, mungkin
lingkungan kerja yang tidak menyenangkan, atau masalah pilihan pekerjaan yang
tidak sesuai dengan yang diharapkan,dan lain sebagainya.
Sahabat, situasi dan keadaan seperti ini kalau dibiarkan terus menerus, akhirnya
dapat melemahkan semangat kita. Kalau hal itu dibiarkan berlarut-larut, dapat
menurunkan motivasi kita. Lama kelamaan dapat menjadi bumerang yang akhirnya
akan merugikan masa depan karier dan kehidupan kita sendiri.
Membudayakan sikap positif dapat kita mulai dengan selalu memandang sisi positif
setiap apapun keadaan yang datang. Sesungguhnya setiap keadaan yang datang itu
tidak berarti apapun, sampai kemudian kita sendiri yang akan memberinya arti.
Apakah akan kita arahkan ke negatif atau kita arahkan ke sisi positif. Lebih baik kita
selalu berusaha mengarahkannya ke sisi positif, dengan memandang sesuatu selalu
ada hikmah dibalik setiap keadaan tersebut. Memandang setiap keadaan dengan sisi
positif akan dapat menjaga suasana hati kita menjaadi selalu positif dan ujungnya
motivasi kita tetap tinggi.
Setiap orang sudah memiliki bagiannya masing-masing sesuai dengan peran yang
dimainkannya. Mungkin Anda tidak merasa memiliki jabatan yang penting, atau
mungkin karier anda kurang berkembang misalnya, tetaplah berusaha
mensyukurinya. Atau mungkin anda merasa tidak memperoleh pekerjaan yang
tepat, atau nlingkungan pekerjaan yang kurang menyenangkan, misalnya, tetaplah
bersyukur. Tetaplah meyakini bahwa sekecil apapun pekerjaan yang menjadi
tanggungjawab anda, pastinya dapat memberikan kontribusi yang besar bagi
perusahaan. Kita harus menyadari bahwa masih banyak orang lain yang mungkin
kesulitan mendapatkan pekerjaan atau mendapatkan pekerjaan yang lebih tidak
menguntungkan , maka syukurilah apa yang anda peroleh.
Berusahalah tetap fokus pada karier Anda dan menjalankan tanggungjawab dengan
serius. Dengan bersyukur akan membangkitkan aura positif dalam diri kita yang
akan berpengaruh apda semangat dan motivasi diri kita.
Berusahalah menyusun target karier yang ingin anda capai dalam satu tahun, dua
tahun atau dalam lima tahun mendatang. Tulislah secara jelas dan jernih apa yang
ingin Anda capai dalam karier Anda. Kenali apa yang menjadi keinginan kuat dalam
hati Anda. Kemudian susunlah rencana-rencana dan langkah-langkah untuk
mencapainya.
Memiliki target karier atau tujuan karier sangat penting dalam membangkitkan
semangat dan motivasi dalam diri kita. Adanya harapan yang ingin dicapai dapat
menjadi dorongan kuat yang muncul dari dalam hati. Dengan adanya target yang
jelas, mungkin anda akan menyadari bahwa apa yang anda lakukan saat ini
sesungguhnya menjadi pijakan atau batu loncatan bagi tujuan target karir Anda
tersebut. Dengan memiliki target karier yang jelas dapat menjadi semacam pecutan
untuk selalu bersemangat dalam usaha meraih tujuan target karier anda.
Salah satu yang dapat memotivasi diri kita adalah berusaha menempatkan diri kita
dalam kehidupan sehari-hari dengan menjadi subjek bukan sekedar menjadi objek.
Artinya, kita harus terbiasa bersikap proaktif dan kreatif untuk selalu
menhgembangkan diri dan menciptakan karya baru yang bernilai jual tinggi. Ini
memerlukan kesadaran untuk selalu meningkatkan kualitas diri kita melalui
membaca, mengikuti milis yang bermanfaat, mengikuti seminar, training dan lain
sebagainya. Intinya berusahalah senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan, membaca buku dan belajar dari orang-orang yang sudah
berpengalaman dan lain sebagainya.
Manusia hidup tidak bisa dilepaskan dari ikhtiar atau usaha. Artinya melakukan
usaha dengan cara-cara yang cerdas dan kreatif. Selain tetap bersyukur dan
bersabar dengan keadaan yang diterima saat ini, bukan berarti kemudian hanya
pasrah menerima keadaan yang datang begitu saja. Kita harus selalu melakukan
ikhtiar lahiriah melalui usaha yang cerdas dan kreatif untuk meraih apa yang
menjadi cita-cita hidup kita. Hidupkan selalu motivasi dalam diri kita dengan
melakukan usaha-usaha yang cerdas dan kreatif.
6. Kembangkan Sikap Optimis
Sikap optimis dapat lahir dari adanya keyakinan dari dalam diri kita sendiri. Yakin
bahwa kita memiliki kemampuan yang luar biasa, yakin bahwa kita dapat mengatasi
setiap masalah yang datang dan yakin akan masa depan yang lebih baik. Adanya
keyakinan yang tinggi ini tidak bisa dilepasakan dengan keyakinan bahwa Allah
adalah penolong terbaik. Keyakinan bahwa Allah yang menjamin masa depan
kehidupan, sehingga melahirkan sikap optimis terhadap masa depan kita. Sikap
optimis ini akan mendorong tumbuhnya semangat dan motivasi terus berkembang
dalam diri kita.
Kalau demikian maka lakukan usaha batiniah, artinya hadapkan wajah kepada Allah
dan meminta pertolongan dari-NYA. Karena Dia-lah penolong terbaik kita. Kalau kita
meyakini adanya pertolongan Allah, maka tidak ada kekawatiran akan masa depan,
hidup menjadi lebih tenang, damai dan senantiasa memiliki semangat untuk
berjuang. Kalau sudah melakukan usaha dengan cerdas dan keras, selanjutnya
serahkan semuanya kepada Allah dan berharap Allah akan memberikan pertolongan
terbaikNYA. Semoga bermanfaat. Salam Motivasi Nurani.
***Eko Jalu Santoso adalah Founder Motivasi Indonesia, Penulis Buku The Art of Life
Revolution diteribtikan Elex Media Komputindo dan Buku HEART REVOLUTION,
segera diterbitkan Elex Media Komputindo.
”Gunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya; gunakanlah masa mudamu
sebelum masa tuamu, masa hidupmu sebelum datang kematianmu, waktu luangmu sebelum
waktu sibukmu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, dan waktu kaya sebelum waktu
miskinmu.” - Muhammad Rasulullah S.A.W.-
Kalau kita mencerna lebih dalam makna nasehat Rasulullah tersebut diatas, intinya
menganjurkan kita untuk tidak menunda melakukan pekerjaan kebaikan. Menganjurkan kita
semua untuk menggunakan segenap potensi yang ada dalam diri kita saat ini untuk
melakukan kebaikan bagi umat manusia. Karena sesungguhnya menunda-nunda melakukan
sesuatu kebaikan dapat menjadi penyebab dari kegagalan dalam hidup ini. Menunda-nunda
menggunakan segenap potensi diri kita untuk kebaikan dapat menjadikan kehilangan
kesempatan sehingga mengalami kerugiaan dalam hidup ini.
Mengapa demikian ? Karena waktu terus berjalan maju dan tidak pernah sedetikpun bergerak
mundur kembali. Waktu tidak pernah bisa diulang kembali. Waktu akan melibas siapa saja
yang melalaikannya dan tidak menggunakannya untuk kebaikan. Inilah keunikan waktu.
Namun sayangnya, banyak orang yang kurang menyadari hal ini. Mereka ini senang
menunda-nunda khususnya dalam melakukan kebaikan-kebaikan. Dengan mudahnya
mengatakan “ ah…, kan masih ada hari esok.” Mereka yang senang menunda-nunda dalam
melakukan kebaikan selalu beranggapan bahwa masih ada hari esok untuk melakukan
kebaikan yang seharusnya bisa dilaksanakan hari ini. Mereka ini sangat tidak menyadari
bahwa tidak ada jaminan bagi seseorang untuk dapat bertemu dengan hari esok.
Sahabat Motivasi Indonesia, ada beberapa alasan yang seharusnya menyadarkan setiap orang
untuk tidak menunda-nunda dalam melakukan kebaikan. Untuk tidak menunda-nunda
menggunakan potensi yang ada dalam kita untuk kebaikan bagi sesama kehidupan. Alasan-
alasan itu diantaranya adalah:
1. Pertama, waktu yang benar-benar kita miliki sesungguhnya hanyalah hari ini. Waktu terbaik
yang pasti kita miliki adalah hanya saat ini. Karena hari kemarin bukan lagi milik kita, tinggal
menjadi kenangan dan pengalaman. Sedangkan hari esok adalah sebuah misteri yang tidak
kita ketahui. Maka pastikan bahwa setiap memiliki kesempatan gunakan untuk melakukan
kebaikan dan jangan pernah menundanya. Pastikan bahwa waktu yang kita miliki hari ini
menjadi waktu terbaik kita. Pastikan bahwa hari ini telah kita gunakan sebaik-baiknya untuk
bekalk kesuksesan kehidupan dunia dan akhirat kita.
2. Kedua, tidak ada satupun manusia yang dapat menjamin untuk hidup sampai esok hari.
Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari, karena hari esok adalah milik
Allah semata. Maka ketika memiliki kesempatan, pastikan telah menggunakannya untuk hal-
hal kebaikan.
3. Ketiga, tidak ada satupun manusia yang dapat menjamin bahwa esok hari masih memiliki
apa yang dimilikinya hari ini. Siapa yang dapat menjamin bahwa esok hari masih diberikan
nikmat kesehatan, nikmat kekayaan, nikmat kekuatan, nikmat waktu luang sepertiyang
dimiliki hari ini ? Mereka yang menerima musibah gempa bumi di Bengkulu hingga rumahnya
luluh lantak, tidak pernah tahu sebelumnya kalau hanya dalam hitungan detik telah
menghancurkan semua harta bendanya. Demikian juga pelajaran dari berbagi peristiwa
kehidupan lainnya, hanya dalam hitungan detik semuanya bisa menjadi terbalik. Kalau
demikian maka janganlah pernah menunda-nunda lagi melakukan kebaikan selagi memiliki
kesempatan.
4. Keempat, orang yang senang menunda melakukan kebaikan dapat menyebabkan terbiasa
melakukannya. Kalau sudah merasa terbiasa dengan menunda kebaikan, maka kemudian
dapat menjadi suatu kebiasaan buruk. Kalau sudah menjadi kebiasaan buruk, memerlukan
energi yang lebih besar lagi untuk dapat mengubahnya atau menghilangkannya.
Saya yakin masih ada banyak alasan yang lainnya. Namun intinya, janganlah menunda
melakukan kebaikan. Apalagi saat ni kita memasuki bukan Ramdhan yang penuh berkah dan
ampunan. Adalah waktu terbaik yang kita miliki untuk lebih mensyukuri nikmat Allah dengan
lebih banyak menggunakannya untuk kebaikan. Adalah waktu terbaik banyak melakukan
kebaikan-kebaikan bagi sesama kehidupan. Kalau memiliki kecukupan harta, sisihkan untuk
membantu anak-anak Yatim dan fakir miskin yang memerlukan. Kalau memiliki ilmu, gunakan
untuk memberikan manfaat bagi banyak orang dan lain sebagainya.
Inilah salah satu bentuk mensyukuri nikmat Allah SWT yang telah dianugerahkan kepada kita.
Maka, sungguh amat merugi kalau kita melalaikan nikmat yang telah dianugerhakan dengan
tidak segera memanfaatkannya untuk kebaikan.
***Eko Jalu Santoso adalah Founder Motivasi Indonesia dan Penulis Buku “The Art of Life
Revolution”, diterbitkan Elex Media Komputindo dan Buku “HEART REVOLUTION” yang akan
segera diterbitkan Elex Media Komputindo.
Iklim kehidupan modern yang menghadirkan persaingan dan perubahan yang sangat
dinamis seringkali memaksa banyak manusia untuk mencari terbosan-terobosan,
mencari jalan alternative atau melakukan kreativitas agar berhasil memenangkan
persaingan. Namun sayangnya banyak orang yang kemudian mengambil jalan pintas
yang salah atau bahkan tidak sedikit yang menghalalkan segala cara demi meraih
keberhasilan. Mengapa demikian ? Inilah indikasi karena banyaknya manusia yang
tidak kokoh jiwanya.
Demikian juga kalau kita melihat dalam realitas kehidupan sekarang ini, mudah
sekali ditemukan orang yang mengaku beragama tetapi tetap melakukan
penyelewengan, korupsi, penipuan dan tindak pidana lainnya yang tidak sesusai
dengan akhlaq umat yang beragama. Mengapa demikian ? Inilah indikasi bahwa
banyak manusia yang meskipun mungkin beragama tetapi lemah jiwanya.
Akibatnya banyak orang yang merasa meraih sukses, tetapi kesuksesannya tidak
memberikan makna. Banyak orang yang meraih kekayaan, namun kekayaannya
tidak memberikan arti bagi kemuliaan hidupnya. Kalaupun berhasil meraih
kekuasaan, kekuasaannya tidak memberikan kesejahteraan bagi yang dipimpinnya.
Inilah akibat dari manusia yang lemah jiwanya.
Berusahalah untuk melakukan “inner journey” ke dalam diri kita sendiri agar dapat
mengenali diri sendiri lebih dalam. Manusia yang dapat mengenali dirinya, mengerti
hakekat hidupnya akan dapat menemukan siapa Tuhannya yang sebenarnya. Mereka
yang dapat menemukan Tuhannya akan memahami posisi dirinya dan mengerti
tujuan tertinggi hidupnya. Manusia yang memahami dirinya, mengerti hakekat
hidupnya dan mengenali siapa Tuhannya yang sebenarnya akan memiliki kekuatan
jiwa.
Kecenderungan banyak manusia sekarang ini adalah mencari harta lebih besar dari
pada mencari ilmu. Akibatnya banyak orang yang mendewakan harta, kemudian
mudah menghalalkan segala cara demi meraih tujuan kekayaan harta. Sebaiknya
mencari ilmu lebih besar dari pada mencari harta. Orang mengatakan bahwa 1 orang
yang pandai (berilmu) lebih ditakuti syaithan dibanding 1000 orang yang rajin
ibadah tetapi tidak berilmu.
Maknanya adalah mereka yang memiliki ilmu tidak akan mudah tergoda oleh
berbagai kehidupan duniawi yang menyilaukan yang sesungguhnya dalag godaan
syaithan. Sedangkan orang yang tidak berilmu, mudah terjebak dalam kehidupan
dunia kemudian mengabaikan nilai-nilai spiritualitas kebenaran. Karena orang yang
berilmu mengetahui pintu-pintu syaithan dan lebih mampu menjaga ibadahnya,
menjaga kekayaannya, menjaga kekuasaannya, menjaga kehidupannya dari riya
dengan ilmu (ma’rifat)-nya yang dalam.
Ibnu Qoyyim Az-Zaujiyah berkata : “Syahwat itu seperti kuda liar. Untuk
menjinakkannya dan menaikinya perlu waktu lama dan pengorbanan yang tidak
sedikit Karena itu jadilah orang yang mengendalikan kuda.”
Mengendalikan hawa nafsu tentu tidaklah mudah, karena inilah perang terbesar
sesungguhnya dalam kehidupan manusia. Banyak manusia yang kalah dan akhirnya
menjadi orang yang berjiwa lemah dan terjerumus dalam kekangan hawa nafsunya.
Mereka memperturutkan hawa nafsunya dengan menghalalkan segala cara. Ingin
meraih kekayaan berlimpah dengan cara-cara yang tercela. Ingin menggapai
kekuasaan dengan cara-cara yang tidak mulia. Ingin meraih kesuksesan bisnis
dengan cara-cara yang melanggar moral dan etika, dan lain-lain sebagainya.
Diperlukan latihan-latihan akan dapat menundukkan ego dan hawa nafsu kita. Salah
satu cara yang sangat efektif dalam melatih diri kita mengendalikan ego dan nafsu
adalah dengan ibadah puasa. Maka hendaklah puasa ramadhan ini benar-benar
digunakan sebagai latihan dalam mengendalikan ego dan nafsu kita, sehingga
berhasil melahirkan kekuatan jiwa.
Ego dan nafsu pribadi seringkali membawa seseorang pada perasaan serba kurang,
serba tidak cukup, merasa tidak pernah puas dengan apa yang diraih, sehingga
menjadi manusia yang tidak mudah bersyukur. Hidup seperti ini menjadikan jiwanya
lemah dan serba tidak damai dalam hatinya. Namun sebaliknya mereka yang
memiliki kemampuan mengendalikan ego dan nafsu pribadinya akan menjadi
manusia yang mudah bersyukur dan menjadikan dirinya selalu merasa hidupnya
berkecukupan dan damai.
Orang bijak mengatakan, “Barangsiapa yang mengejar dunia semata, maka dunia
akan semakin menjauh dan semakin tak terkejar. Tetapi, barangsiapa yang
mengejar akhirat dengan keikhlasan hatinya, maka yakinlah bahwa dunia akan
mengejarnya.” Maknanya adalah bagaimana kita dapat menyeimbangkan kehidupan
ini dengan tetap realistis dalam kehidupan dunia yang modern tanpa mengabaikan
tujuan tertinggi kehidupan akhirat nanti.
Semoga Bermanfaat. Selamat Menunaikan Ibadah Puasa dan semoga amal ibadah
puasa kita diterima oleh Allah S.W.T. Salam Motivasi Nurani.
*** Eko Jalu Santoso adalah Founder Motivasi Indonesia dan Penulis Buku “The Art
of Life Revolution”, diterbitkan Elex Media Komputindo.
Anda tentu pernah mendengar istilah “time is money” atau waktu adalah uang. Ini
adalah istilah yang sangat popular di dunia barat yang pada umumnya sangat
mengagungkan keberhasilan professional seperti pangkat, jabatan, popularitas
ataupun kekayaan materi. Namun bagi para ahli kebijaksanaan, mereka
mengibaratkan waktu adalah pedang. Waktu ibarat pedang yang akan siap menebas
siapa saja yang tidak dapat memanfaatkannya dalam kebaikan dan kemuliaan.
Waktu memiliki keunikan selalu bergerak maju dan tidak pernah mundur sedetikpun.
Waktu tidak bisa diulang dan akan selalu meninggalkan setiap orang yang
melalaikannya. Waktu akan selalu meninggalkan mereka yang tidak mengelolanya
dengan cerdas untuk kehidupannya.
Mereka yang akan menjadi pemenang dalam hidup ini adalah mereka yang dapat
mensyukuri nikmat waktu yang diberikan Allah SWT. Mereka yang dapat
memanfaatkan waktu dan kesempatan yang telah dianugerahkan kepadanya untuk
hal-hal kebaikan dan kemuliaan hidupnya. Namun sebaliknya mereka yang menjadi
orang kalah dan gagal adalah mereka yang tidak menggunakannya waktunya
dengan baik. Mereka yang telah memboroskan waktu kehidupannya untuk hal-hal
yang tidak berguna.
Ingatlah bahwa usia hidup manusia itu begitu singkatnya. Mungkin kita merasakan
baru kemarin menikmati masa remaja, sekarang ini ternyata sudah dewasa atau
bahkan sudah memasuki usia paruh baya. Karena itu, jangan pernah menunda-
nunda memanfaatkan waktu untuk kebaikan. Kita tidak akan pernah tahu sebera
banyak waktu yang kita miliki. Kita tidak akan pernah tahu mengenai hari esok.
Maka merugilah siapa saja yang tidak segera mempergunakan usia hidup dengan
sebaik-baiknya.
Sudahkah kita memanfaatkan waktu yang kita miliki sebaik-baiknya ? Sudahkah kita
menggunakan waktu kita untuk meraih kehidupan dunia dan kehidupan akhirat kita
dengan seimbang ? Memasuki bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan ini
adalah waktu yang tepat untuk mempertanyakan kembali, kemudian berusaha
memperbaki kualitas waktu kehidupan kita.
Hidup ibarat sebuah perniagaan dengan Allah S.W.T. Hanya mereka yang pandai
menggunakan waktunya dengan baik dan seimbang yang akan memperoleh
keuntungan dalam perniagaan. Maka berusahalah pandai-pandai dalam mengelola
waktu hidup kita untuk menghasilkan banyak kebaikan. Mereka yang semakin
banyak menghasilkan kebaikan, semakin beruntunglah perniagaannya dengan Allah.
Jangan biarkan waktu kita terbuang percuma sehingga mengakibatkan perniagaan
kita merugi, karena penyesalan di kemudian hari tiada berguna lagi.
Sahabat Motivasi Indonesia, pada saat memasuki awal tahun 2007 lalu, tentu setiap
diri kita sudah memiliki rencana ataupun target yang menjadi tujuan pencapaian diri
Anda di tahun 2007 ini. Dan saya yakin setiap orang pastinya sudah merencanakan
untuk untuk terus tumbuh dan berkembang meraih kemajuan-kemajuan dalam
hidupnya. Masih ingatkah Anda dengan rencana-rencana yang ingin Anda capai
dalam memasuki tahun 2007 ? Masih ingatkan Anda dengan target-target
pencapaian yang ingin anda peroleh di tahun 2007 ini ?
Memasuki bulan September 2007 sekarang ini, menurut saya adalah saat yang tepat
untuk mempertanyakan kembali hal itu. Karena bulan sepetember ini sangat
berbeda dan istimewa. Pertama, artinya kita sudah memasuki bulan ke 9, yang
berarti kita sudah melewati 8 bulan perjalanan di tahun 2007 ini. Delapan bulan
perjalanan tentu bukanlah waktu yang singkat dan pastinya sudah memberikan
banyak hal-hal berharga dalam hidup ini. Merupakan waktu yang tepat di bulan ke 9
ini untuk merenungkan sejenak, kembali mengevaluasi pencapain-pencapaian yang
sudah kita lakukan selama perjalanan 8 bulan yang sudah kita lewati. Apakah itu
kegagalan atau keberhasilan, apakah itu kesulitan atau kemudahan, apakah itu
kesusahan atau kebahagiaan, apakah itu kemunduran atau kemajuan. Tanyakan
kembali ke dalam diri Anda dan temukan jawaban kejujuran hati Anda, karena hanya
anda sendiri yang dapat mengukur pencapaian-pencapaian Anda sejauh ini.
Kalau kita merasa sudah berhasil, memperoleh banyak kemajuan dalam hidup dan
telah berhasil mencapai tujuan atau target yang kita rencanakan, maka pantaslah
kalau kemudian kita bersyukur dan bersuka cita atas pencapaian kita selama ini.
Bersyukurlah agar kita tidak lupa diri bahwa semua pencapaian itu datangnya adalah
dari Allah S.W.T. Ungkapkanlah rasa syukur dan suka cita Anda dengan lebih banyak
lagi berbagi dan berbagi kebaikan dengan sesama.
Kedua bahwa bulan September ini menjadi terasa lebih istimewa lagi khususnya bagi
umat islam, karena bulan ini berarti akan memasuki bulan Ramadhan yang penuh
dengan keberkahan dan kemuliaan. Bulan yang sudah ditunggu-tunggu dan sangat
dirindukan oleh berjuta umat muslim di dunia. Adalah waktu yang tepat di awal
bulan ini untuk merenungkan kembali semua pencapain-pencapain kita,
mengevaluasi diri apa yang sudha kita lakukan ataupun keberhasilan-keberhasilan
yang sudah kita dapatkan selama perjalanan sejauh ini. Bertanyalah kedalam diri
kita, apakah kemajuan-kemajuan yang sudah kita lakukan selama setelah bulan
ramadhan tahun lalu sampai dengan sekarang ini ?
Ingatlah bahwa kesuksesan dan kemajuan itu bukan hanya diukur dari segi
pencapain karier professional ataupun pencapaian kekayaan materi. Bukan hanya
diukur seberapa banyak harta yang sudah kita dapatkan atau seberapa tinggi
pangkat, jabatan yang kita peroleh ataupun berbagai ukuran kemajuan duniawi
lainnya semata. Namun makna kemajuan, kesuksesan dan kemuliaan hidup adalah
juga diukur dari kemajuan kekayan spiritualitas kita. Justru yang terpenting adalah
diukur dari segi nilai-nilai spiritualitas, manfaat yang sudah kita berikan bagi sesama
dan kemajuan hubungan kita dengan Allah Sang Maha Pencipta.
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi diri, menelaah diri untuk
memahami apa yang sudah kita lakukan selama ini, apakah sudah sesuai dengan
yang kita rencanakan ?. Saatnya untuk mengevaluasi diri kemajuan dan pencapain
kita, bukan saja dari segi pencapaian materi duniawi, tetapi khususnya dalam nilai-
nilai sosial seperti hubungan kita dengan sesame kehidupan. Juga dalam nilai-nilai
spiritualitas seperti kualitas hubungan kita dengan Allah Sang Maha Kuasa.
Kini adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri kita sebaik-baiknya dengan
membersihkan hati kita dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan ini.
Tidak ada waktu yang lebih baik dari pada saat bulan suci Ramadhan ini bagi kita
semua untuk melakukan perbaikan-perbaikan diri, melakukan peningkatan kualitas
hubungan kita dengan Sang Pencipta dan dengan sesame kehidupan. Tidak ada saat
yang tepat dibanding saat kita melakukan ibadah puasa satu bulan penuh guna
membersihkan hati kita, agar kita dapat menjadi manusia yang lebih baik, lebih
sukses dan mulia.
***Eko Jalu Santoso adalah penulis buku “The Art of Life Revolution” yang
diterbitkan Elex Media Komputindo dan Founder Motivasi Indonesia:
motivasiindonesia-subscribe@yahoogroups.com
MENSYUKURI KEMERDEKAAN
Thursday, August 16th, 2007
Kita wajib berterimakasih kepada para pahlawan, Wajib bersyukur atas kemerdekaan
yang telah diperjuangkannya, Semangat mereka adalah keteladanan bagi kita,
Perjuangan mereka adalah inspirasi bagi kita, Pengorbanan mereka adalah motivasi
bagi kita, Untuk melanjutkan perjuangan mereka, mengisi kemerdekaan ini dengan
prestasi, karya dan kreativitas, Menggelorakan semangat bagi kejayaan bangsa.
Wahai anak bangsa, bersyukurlah atas atas Rahmat darn karunia kemerdekaan ini,
berterimakasihlah kepadaNYA atas nikmat kemerdekaan ini, Dengan tetap setia
menjalankan amanah yang kita emban sebaik-baiknya, Dengan tetap setiap pada
hati nurani, Dengan tetap setia mengabdikan hidup kita untuk kesejahteraan sesama
kehidupan, Dengan lebih banyak peduli memikirkan sesama kehidupan, Dengan
tetap setia pada kebenaran dan keadilan.
Apakah Anda salah satu pencinta sepakbola ? Kalau ya, pasti Anda tidak akan
melewatkan pertandingan sepakbola antara Indonesia melawan Korea Selatan tadi
malam. Sebuah harapan besar yang tadinya menjadi milik pemain kesebelasan
Indonesia dan juga menjadi harapan besar bagi berjuta-juta masyarakat pencinta
sepakbola Indonesia agar tim Indonesia mampu mengukir sejarah baru, akhirnya
harus kandas oleh kesebelasan Korea Selatan.
Kekalahan itu tentu menyakitkan tidak hanya bagi pelatih dan pemain, namun juga
bagi pencinta sepakbola Indonesia. Kekalahan itu telah menjadi perbincangan
hampir di semua sudut-sudut kantor di pagi hari ini.
Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa kekalahan seperti ini. Cepat atau
lambat, masa-masa sulit seperti itu pasti akan datang dalam kehidupan setiap
orang. Dan reaksi masing-masing pribadi sesungguhnya akan sangat menentukan
bagaimana kualitas kehidupan, kebahagiaan dan kesuksesan seseorang di masa
depannya.
“Seorang pecundang tak tahu apa yang akan dilakukannya bila kalah, tetapi
sesumbar apa yang akan dilakukannya bila menang. Sedangkan, pemenang tidak
berbicara apa yang akan dilakukannya bila ia menang, tetapi tahu apa yang akan
dilakukannya bila kalah.”
- Eric Berne -
Sejak lahir di dunia ini, setiap diri pribadi sudah di takdirkan akan mengalami
berbagai tantangan kehidupan, mulai dari kesulitan dan kemudahan, kegagalan dan
kesuksesan, kemenangan dan kekalahan dalam hidupnya. Tiap-tiap diri
sesungguhnya telah ditakdirkan untuk menjumpai saat-saat sulit, masa-masa penuh
tantangan ataupun saat-saat menerima kekalahan yang menyakitkan.
Sahabat, lihatlah lebih cermat lagi, mungkin kita akan mendapati bahwa masa-masa
sulit, menerima kekalahan seringkali telah menjadikan kesempatan bagi sebagian
orang untuk terus maju, namun juga banyak menjadikan orang malah semakin
terpuruk dalam kemalangan. Itu semua adalah bagaimana mereka menyikapinya.
Kekalahan dalam hidup kita, bisa memberi kita “inspirasi” atau malah menjadikan
“keputusasaan”. Bagi mereka yang yang termasuk kelompok orang-orang yang
mudah menyerah, kekalahan dalam kehidupan seringkali menjadikan mereka
semakin terpuruk. Menjadikan mereka semakin larut dalam kemalangan.
Namun tidak demikian bagi mereka yang termasuk kelompok orang-orang yang
selalu optimis dan berpikir positif, kesulitan dan kekalan dapat memberikan makna
bagi setiap petumbuhan dirinya. Kekalahan dalam kehidupan tidak menjadikan
mundur, tetapi terus bersemangat kerja sampai benar-benar mendapatkan apa yang
mereka inginkan. Termasuk kelompok manakah diri Anda ?
Bukankah sebuah batu yang awalnya tak berharga akan dapat menjadi sesuatu yang
amat berharga bila kita gosok. Begitu juga diri kita, hidup kita, kita tak akan pernah
menemukan potensi dalam diri kita, kalau tidak pernah kita mencobanya. Hampir
setiap orang yang meraih sukses telah melewati kekalahan-kekalahan. Maka jangan
pernah bilang kita dapat berhasil tanpa melalui perubahan-perubahan.
Bukankah mempersiapkan diri dari sekarang akan lebih baik dari pada hanya
menunggu datangnya masa-masa sulit dalam kehidupan kita ?. Teruslah berjuang
untuk meraih kemenangan.
Apakah Anda pernah mendengar tentang hukum kekekalan energi yang disampaikan
oleh Isaac Newtown ? Ilmuwan dunia terkenal ini menjelaskan bahwa setiap energi
di bumi ini tidak pernah hilang dari kehidupan, tetapi hanya sekedar berubah bentuk
saja. Contohnya adalah zat cair yang menguap, kemudian akan mengembun dan
akhirnya turun kembali menjadi hujan. Zat cair ini sesungguhnya tidak pernah
berkurang dari kehidupan, hanya berubah bentuk dan akhirnya kembali lagi dalam
keseimbangan sebagai zat cair di alam ini.
Dalam kehidupan manusia pada umumnya, hukum kekekalan energi “Isaac Newton”
ini sebenarnya juga berlaku dalam aplikasi kehidupan nyata sehari-hari. Di dalam
tubuh kita sudah tersimpan sumber energi yang tak terbatas. Setiap energi yang
dilepaskan oleh tubuh kita - apakah itu energi positif maupun energi negative -
sesungguhnya tidak pernah hilang dari muka bumi ini. Artinya setiap energi yang
dipancarkan dari tubuh kita, nilainya tidak akan pernah berubah. Kalau yang kita
pancarkan dari tubuh kita adalah energi positif, maka yang akan kembali adalah
energi positif yang akan kita terima lagi. Demikian sebaliknya, kalau energi negatif
yang kita pancarkan, maka yang akan kembali ke kita adalah energi negatif.
Sederhananya begini, dalam aplikasi nyata kehidupan kalau Anda menolong orang
lain yang sedang memerlukan bantuan pertolongan misalnya, maka sebenarnya
tubuh kita sedang memancarkan energi positif yakni berupa tindakan positif
kebaikan. Energi positif kebaikan yang Anda pancarkan dari diri Anda sesungguhnya
tidak akan hilang dari muka bumi ini. Energi kebaikan yang anda pancarkan akan
selalu ada di alam ini dan akan kembali kepada diri Anda. Bentuknya bisa saja sama,
apakah kita ditolong kembali oleh orang lain pada saat memerlukan bantuan, atau
bisa juga dalam berubah dalam bentuk nilai positif yang berbeda. Misalnya, Anda
mendapatkan ketenangan jiwa, keselamatan hidup, kebahagiaan hati, penghargaan
dari orang lain dan bahkan pahala dari Tuhan YME.
Dan luar biasanya lagi adalah, setiap orang yang senang berbagi energi kebaikan
kepada orang lain, ia tidak akan pernah kekurangan sumber energi kebaikan dalam
dirinya. Dalam kehidupan keagamaan kita, hal ini diperkuat dengan apa yang
difirmankan Allah SWT,
Bentuk pengembalian yang kita terima bisa saja berupa makin dicintai orang lain,
menerima banyak kasih sayang dari sesama manusia, mendapatkan kebaikan dan
kemuliaan hidup, meraih kemudahan dalam berusaha, meraih keberhasilan dalam
bekerja dan berbagai kemudahan hidup lainnya.
Dengan demikian kalau hidup semakin banyak digunakan untuk melepaskan energi
positif dengan banyak melakukan tindakan positif bagi orang lain, berbagi kebaikan,
menolong sesama kehidupan, dibandingkan dengan hanya mementingkan diri
sendiri, akan semakin mengangkat derajat atau “value” diri seseorang dihadapan
manusia dan dihadapan Tuhan. Inilah yang saya maksudkan dengan daya ungkit
energi positif bagi kesuksesan. Semakin besar energi positif dalam hidup yang kita
pancarkan dari tubuh kita, akan menjadikan daya ungkit luar biasa dalam
meninggikan kehidupan meraih sukses dan kemuliaan hidup. Hidup akan terasa
menjadi semakin mudah, lebih tenteream, semakin ringan dan membahagiakan hati.
Bagaimana agar kita dapat meningkatkan sumber energi positif sehingga dapat
menjadi daya ungkit bagi sukses dan kemuliaan hidup kita ?.
Sumber energi positif sesungguhnya sudah ada dalam diri pribadi masing-masing
individu. Seringkali kita tidak menyadari, kurang memahami atau bahkan tidak
perduli dengan sumber energi dalam diri kita. Di dalam buku saya The Art of Life
Revolution yang diterbitkan Elex Media Komputindo, dibahas apa saja energi
positif dalam bisnis, pekerjaan dan hidup dan diuraika bagaimana menghidupkan
energi positif dalam karier, bisnis dan hidup sehingga meningkatkan kesuksesan.
Disini kami ingin berbagi 4 tips agar dapat meningkatkan sumber energi sukses
mulia dalam hidup:
1. Memiliki tujuan hidup yang dilandasi oleh idealisme pada nilai-nilai luhur
dan kemuliaan
Prinsipnya memberi dan melupakan merupakan landasan berpikir ikhlas dari dalam
hati. Memiliki keikhlasan melakukan pekerjaan positif, memancarkan energi
kebaikan kepada orang lain. Kita hanya perlu meyakini bahwa setiap energi positif
yang kita pancarkan sesungguhnya tidak akan pernah berkurang. Meyakini bahwa
energi positif tidak hilang dari kehidupan, tetapi akan kembali mengalir kedalam diri
kita. Kita tidak perlu kawatir akan menjadi kekurangan, tidak perlu memiliki
ketakutan tentang masa depan yang belum pasti, karena kita meyakini suatu saat
energi positif ini pasti akan kembali. Ini merupakan suatu keniscayaan atau suatu
hukum alam yang sejati.
Bagaimana caranya untuk dapat memiliki jiwa empati ? Cara sederhana adalah kita
dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain. Kita dapat mengerti apa yang
dibutuhkan orang lain. Jadi mengelola hati untuk dapat membantu kebutuhan orang
lain. Kita memiliki kepekaan dan kepedulian yang kemudian diinterpretasikan melalui
tindakan nyata membantu orang lain.
Memiliki jiwa empati merupakan energi positif ini akan memberikan efek positif bagi
kebahagiaan ketika melakukan kebaikan. Tidak mementingkan hidup untuk dirinya
tetapi membagi kepedulian dengan segera mengulurkan tangannya bagi mereka
yang membutuhkan tanpa harus diperintah orang lain.
Sumber: Daya Ungkit Energi Positif oleh Eko Jalu Santoso, Penulis Buku The Art
of Life Revolution, Diterbitkan Elex Media Komputindo, Founder Motivasi
Indonesia, motivasiindonesia-subscribe@yahoogroups.com
Oleh sebab itu, letakkan satu standar impian yang lebih tinggi,
sehingga potensi diri kita dapat ditingkatkan. William Faulkner,
seorang novelis peraih hadiah nobel, mengatakan, “Impikan dan
bidiklah selalu lebih tinggi daripada yang Anda sanggupi. Janganlah
hanya bercita- cita lebih baik daripada pendahulu atau sesama Anda.
Cobalah menjadi lebih baik daripada diri sendiri.” Artinya, kita
senantiasa memerlukan impian sebagai kontrol terhadap sikap dan
mencapai kemajuan hidup yang berarti.
« Previous Entries