BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam perencanaan pembangunan di bidang Pendidikan Nonformal dan Informal
seperti perencanaan di Kabupaten/Kota diperlukan data dan informasi yang lengkap
tidak hanya menyangkut data di lingkungan Dinas Pendidikan melainkan juga di luar
Dinas Pendidikan. Pada kenyataannya, untuk mendapatkan data dan informasi,
khususnya di luar Dinas Pendidikan sangat sulit. Hal itu disebabkan karena semua
instansi memiliki data masing-masing dan belum ada instansi yang melakukan
integrasi terhadap data setiap instansi. Agar diperoleh data yang terintegrasi,
lengkap, dan mutakhir mengenai keadaan Pendidikan nonformal dan Informal maka
perlu dikaitkan dengan data dan informasi di luar Dinas Pendidikan seperti
administrasi pemerintah daerah, demografi, geografi, ekonomi, sosial budaya dan
agama serta transportasi dan komunikasi. Selain itu, untuk mengatasi masalah-
masalah Pendidikan Bukanformal dan Informal tidak hanya dapat dilakukan melalui
faktor internal pendidikan melainkan juga harus dilihat faktor eksternal lainnya atau di
luar pendidikan.
Untuk mengatasi masalah di atas, Profil Pendidikan Kesetaraan (Paket A setara
SD/MI, Paket B setara SMP/MTs dan Paket C setara SMA/MA) cukup komprehensif
di suatu Kabupaten/Kota dapat dipandang sebagai bahan masukan yang cukup
handal untuk penyusunan perencanaan pembangunan Pendidikan nonformal dan
Informal yang realistis. Oleh karena itu, dengan menggunakan profil pendidikan
kesetaraan tersebut dapat diketahui dan diperhitungkan berbagai faktor yang ada
dalam suatu wilayah, termasuk faktor pendukung dan penghambat perkembangan
pendidikan kesetaraan.
Berdasarkan data dan informasi yang komprehensif yang termuat di dalam profil
pendidikan Kesetaraan (Paket A setara SD/MI, Paket B setara SMP/MTs dan Paket
C setara SMA/MA) dapat dilakukan analisis secara deskriptif untuk mengetahui
kinerja pendidikan kesetaraan. Kemudian, dengan menggunakan kinerja yang ada
diharapkan dapat dilakukan identifikasi masalah terhadap pemerataan, mutu dan
relevansi, serta manajemen pendidikan kesetaraan dan pembinaan pengembangan
lebih lanjut.
1
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
B. TUJUAN
Tujuan umum disusunnya profil pendidikan kesetaraan adalah untuk
menghasilkan data dan informasi pendidikan bukan formal khususnya pendidikan
kesetaraan (Paket A setara SD/MI, Paket B setara SMP/MTs dan Paket C setara
SMA/MA) yang dapat digunakan untuk semua pihak yang berkepentingan dengan
pembangunan pendidikan.
Tujuan khususnya adalah untuk mengetahui kinerja pendidikan kesetaraan di
suatu daerah, masalah yang dihadapi sebagai bahan perencanaan yang
menyangkut pemerataan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi pendidikan,
dan manajemen pendidikan. Setelah diketahui masalah tersebut, diharapkan dapat
disusun cara mengatasi masalah tersebut. Di samping itu, kinerja pendidikan yang
telah dikaitkan dengan faktor eksternal tersebut dapat digunakan sebagai bahan
masukan untuk pengambilan keputusan seperti penyusunan perencanaan
pembangunan wilayah, perencanaan pembangunan pendidikan, penyusunan
kebijakan operasional pendidikan, dan informasi bagi pihak yang memerlukan,
khususnya informasi pendidikan di Kabupaten/Kota.
C. RUANG LINGKUP
Profil pendidikan kesetaraan ini menyajikan informasi tentang data-data
kependidikan kesetaraan yang dilengkapi dengan administrasi pemerintahan daerah,
demografi, geografi, ekonomi, sosial budaya dan agama, serta transportasi dan
komunikasi. Informasi itu sangat diperlukan dan mempunyai saling keterkaitan yang
mendukung perkembangan pendidikan di daerah. Keadaan umum pendidikan
mencerminkan variabel-variabel pendidikan menurut jenjang serta kemajuan yang
dicapai melalui indikator-indikator pendidikan di setiap jenjang pendidikan.
Sesuai dengan bahan yang tersedia disajikan kinerja dan analisis profil
pendidikan yang mencerminkan kaitan antara indikator-indikator internal dan
eksternal dengan permasalahannya sehingga diharapkan dapat memberikan
informasi untuk keperluan perencanaan. Data yang tersedia disajikan dalam bentuk
tabel dan memuat data dasar, (baik yang bersumber dari Pemda, BPS, Dinas
Pendidikan maupun dari instansi lain) mengenai pendidikan dan data olahan yang
menghasilkan indikator seperti angka, rasio, dan perbandingan pendidikan menurut
jenis dan jenjang pendidikan.
2
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
BAB II
KEADAAN UMUM
Profil Pendidikan Kesetaraan pada Bab II keadaan umum dimulai dengan peta
Kabupaten/Kota yang menggambarkan letak Kabupaten Kapuas Hulu dalam
kaitannya dengan lingkungan sekelilingnya. Kemudian, dilanjutkan dengan keadaan
bukan pendidikan yang meliputi enam faktor seperti administrasi pemerintahan
daerah, demografi, geografi, ekonomi, sosial budaya, dan transportasi dan
komunikasi. Terakhir dijelaskan tentang program pendidikan kesetaraan (Paket A
setara SD/MI, Paket B setara SMP/MTs dan Paket C setara SMA/MA).
A. PETA KABUPATEN KAPUAS HULU
Berdasarkan Peta Gambar.2.1 dapat dikemukakan bahwa batas wilayah
Kabupaten ini adalah sebelah utara berbatasan dengan Negara tetangga Malaysia (
serawak ) sebelah timur berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur sebelah
selatan berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Selatan dan sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Sintang Dengan melihat peta tersebut, diketahui
bahwa daerah tersebut dilalui oleh ______________ ,dll. Kabupaten Kapuas Hulu
sebagai Kabupaten yang ke 7 ( Tujuh ) secara geografis terletak di sebelah timur
daerah yang paling ujung dalam wilayah Propinsi Kalimantan Barat yakni terletak
diantara Kabupaten Sintang dan Propinsi kalimantan Timur
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kabupaten/Kota ______________
Sumber: ______________
1. Administrasi Pemerintahan Daerah
3
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
3 Manday 1.069,00
4 Lakis 1.184,00
5 Embaloh Hilir 1.869,10
9 Mentebah 781,26
10 Embau 422,50
12 Pengkadan 531,20
15 Suhaid 620,56
4
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
16 Semitau 562,70
17 Seberuang 573,80
21 Badau 700,00
22 Empanang 357,25
23 Puring Kencana 448,55
Sumber: ______________
2. Demografi
Berdasarkan undang-undang, pendidikan diperuntukkan bagi seluruh masyarakat
Indonesia dan salah satu tujuannya adalah meningkatkan kecerdasan dan
kesejahteraan penduduk secara maksimal. Dengan demikian, penduduk baik
sebagai perorangan maupun sebagai kelompok masyarakat merupakan sasaran
kegiatan pembangunan pendidikan. Oleh karena itu, aspek-aspek kependudukan,
dinamika penduduk dan masalah yang ditemui dalam masyarakat akan sangat
mempengaruhi pendidikan. Dengan demikian, aspek kependudukan perlu
dipertimbangkan dalam pengembangan pendidikan.
Jumlah penduduk di Kabupaten Kapuas Hulu adalah _____ orang. Dari jumlah
tersebut, _____ berusia 7-12 tahun (....... %), _____ berusia 13-15 tahun (....... %),
dan _____ berusia 16-18 tahun (....... %). (lihat Tabel 2.2)
5
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
6
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Sumber: .......
3. Geografi
Faktor geografi yang dimaksud antara lain mencakup aspek keadaan alam dan
sumber daya alam (SDA) sehingga dapat berpengaruh besar terhadap
pembangunan pendidikan. Pengaruh ini dapat bersifat menunjang dan dapat pula
bersifat menghambat. Tersedianya SDA merupakan faktor yang menunjang
pendidikan baik langsung maupun tidak langsung. Keadaan geografi yang tidak
menguntungkan antara lain keadaan pemukiman penduduk yang berpencar-pencar
dan terpencil serta pemukiman yang padat merupakan kendala dalam upaya
peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar.
Keadaan topografi Kabupaten/Kota perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan:
(1) rencana penentuan lokasi sekolah/tempat kelompok belajar; (2) rencana
rayonisasi penerimaan peserrta didik baru/kelompok belajar baru; (3) rencana
supervisi sekolah/penyelenggara pendidikan dan pengendalian; (4) rencana
penempatan guru/tenaga pendidik; (5) rencana pengadaan dan pendistribusian
7
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Gambar
Sumber: ______________
Rencana umum tata ruang (RUTR) Kabupaten Kapuas Hulu yang berwawasan
ramah lingkungan harus dijadikan pedoman perencanaan terpadu pembangunan,
8
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
agar tatanan lingkungan hidup dan pemanfaatan SDA, sumber daya manusia (SDM)
dan sumber daya buatan (SDB) dapat dilakukan secara tepat guna, berdaya-guna
serta berhasil-guna secara berkelanjutan.
Berhubungan dengan rencana umum tata ruang tersebut perlu diperhatikan
beberapa hal, yaitu:
a. Kawasan pemukinan = 2.120.000 Km2/Ha
b. Hutan lindung = 628.973 Km2/Ha
c. Kawasan wisata = 932.000 Km2/Ha
d. Kawasan industri = 1.082.000 Km2/Ha
e. Pertambangan = 357.000 Km2/Ha,
Diagram 2.1 Kawasan Pemukiman, Hutan Lindung, Wisata, Industri, Pertambangan Kabupaten/Kota
______________
Sumber: ______________
Faktor iklim yang mencakup antara lain aspek lamanya musim kemarau dan
musim penghujan serta banyaknya curah hujan juga akan berpengaruh terhadap
lingkungan seperti terhadap tingkat kesuburan lahan, kekeringan, banjir dan
sebagainya, yang pada gilirannya berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan
9
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
No Variabel Jumlah
Kayu
Rotan
Sumber daya alam yang
1. Batu Bara
berpotensi
Emas
Antimoni
2. Keadaan Alam 2 musim
a. Musim kemarau Juni – September
b. Musim penghujan Desember – Maret
3. Curah hujan 3,973,2 mm/tahun
a. Tertinggi 653,9 mm/tahun
b. Terendah 114,7 mm/tahun
Sumber: ______________
4. Ekonomi
Bidang ekonomi merupakan penggerak utama pembangunan seiring dengan
pengembangan kualitas SDM. Oleh karena itu, pembangunan di bidang pendidikan
yang merupakan bagian dari upaya peningkatan SDM memegang peranan yang
sangat penting. Melalui pendidikan diharapkan dapat terbentuk manusia yang
berkualitas sebagaimana yang dicita-citakan, yaitu manusia yang memiliki
kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung pembangunan ekonomi, sosial
budaya dan berbagai bidang lainnya secara serasi dan seimbang (harmonis).
10
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
No Komponen Jumlah
5. Mata pencaharian menurut sektor
1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, gas, dan air
5. Bangunan
6. Perdagangan
7. Perhubungan
8. Keuangan
9. Jasa lainnya
Sumber: ________
Tingkat pendapatan suatu daerah dapat diukur antara lain dari pendapatan per
kapita, penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB), pendapatan asli daerah (PAD)
serta gambaran kualitatif tentang keadaan sandang, pangan dan perumahan
masyarakat. PAD tahun 2007, Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebesar Rp
3.840.115.000, penerimaan dari PBB sebesar Rp 390.500.000 dan rata-rata pendapatan
per kapita adalah Rp 18.000.000/Tahun, sedangkan UMR yang berlaku adalah Rp 9.575
(Tabel 2.4)
Mengenai keadaan sandang, pangan, dan perumahan dapat dijelaskan sebagai
berikut.
a. Keadaan sandang (gambaran kualitatif)
______________________________________________________________
______________________________________________________________
b. Keadaan pangan (gambaran kualitatif)
______________________________________________________________
______________________________________________________________
c. Perumahan rakyat (gambaran kualitatif)
______________________________________________________________
______________________________________________________________
Mata pencaharian penduduk adalah di sektor pertanian, perburuan, dan
perikanan sebanyak ________ orang (…….. %); di sektor pertambangan dan
penggalian sebanyak ________ orang (……..%); di sektor industri pengolahan
sebanyak ________ orang (……..%), di sektor listrik, gas dan air sebanyak
________ orang (……..%); di sektor bangunan sebanyak ________ orang (……..
11
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 2.5 Keadaan Sosial Budaya dan Agama Kabupaten Kapuas Hulu
No Variabel Jumlah
1. Penduduk
a. Islam 121.490
b. Protestan 22.115
c. Katolik 64.838
d. Hindu 130
e. Budha 236
2. Tempat Ibadah
a. Mesjid/musholla 212
b. Gereja Kristen 107
c. Gereja Katolik
d. Pura
e. Vihara
3. Puskesmas induk 23
12
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
No Variabel Jumlah
4. Puskesmas pembantu 178
5. Rumah sakit 1
6. Balai Pengobatan 56
Sumber: __________
13
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
No Variabel Jumlah
1. Kelas Jalan
a. Kelas I
- Kondisi Baik
- Kondisi Sedang
- Kondisi Rusak
b. Kelas II
- Kondisi Baik
- Kondisi Sedang
- Kondisi Rusak
c. Kelas III
- Kondisi Baik
-Kondisi Sedang
- Kondisi Rusak
2. Jumlah TV
3. Jumlah Telepon
4. Jumlah Telegram
5. Jumlah Teleks
Sumber: ____________
Sehubungan dengan itu, dapat diinformasikan bahwa: (1) jaringan jalan kelas I
sepanjang _____ km, terdiri atas _____ km kondisinya baik, _____ rusak ringan,
dan _____ km rusak berat; (2) jaringan jalan kelas II sepanjang _____ km, terdiri
atas _____ km kondisinya baik, _____ km rusak ringan, dan _____ km rusak berat;
dan (3) jaringan kelas III sepanjang _____ km, di antaranya _____ km dalam
keadaan baik, _____ km rusak ringan, dan _____ km rusak berat. (Tabel 2.6)
Mengenai jumlah sarana transportasi di daerah perkotaan pada umumnya adalah
kendaraan pribadi seperti sepeda motor, mobil serta minibus dan di daerah
perdesaan adalah sepeda motor. Pada umumnya peserta didik berangkat ke lokasi
tempat pembelajaran berlangsung menggunakan kendaraan umum seperti ojek,
bentor maupun minibus.
Sarana komunikasi penting lainnya yang mempengaruhi arus komunikasi baik
bagi perorangan maupun kelompok masyarakat, lembaga pemerintah, dan swasta
serta lembaga perdagangan adalah: (1) jumlah TV sebanyak _____ (2) pemegang
izin penerima pesawat telepon sebanyak _____, (3) pemakaian telegram dalam
14
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
negeri/luar negeri sebanyak _____; dan (4) pemakaian teleks dalam negeri
sebanyak _____
B. PENDIDIKAN
Kemajuan pendidikan di Kabupaten Kapuas Hulu cukup memuaskan.
Pelaksanaan program pembangunan pendidikan di daerah ini telah menyebabkan
makin berkembangnya suasana belajar mengajar di berbagai jenis dan jenjang
pendidikan. Dengan dilaksanakannya program pembangunan, pelayanan pendidikan
telah dapat menjangkau daerah terpencil, daerah dengan penduduk miskin, dan
daerah jarang dengan dirintisnya Pendidikan Nonformal dan Informal melalui (Paket
A setara SD/MI, Paket B setara SMP/MTs dan Paket C setara SMA/MA) yang
diselenggarakan secara swadaya oleh masyarakat yang dibina oleh dinas
pendidikan daerah setempat di daerah tersebut. Secara rinci, pembangunan di setiap
jenjang pendidikan tidak sama, oleh karena itu, akan dijelaskan tentang keadaan
pendidikan kesetaraan program Paket A Setara SD/MI, Paket B setara SMP/MTs,
serta Paket C Setara SMU/MA.
Kelompok belajar
Lembaga Penyelenggara
Penyelenggara Program
No Kecamatan Program Paket A
Paket A
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
1. Putussibau Utara
2. Putussibau Selatan
3. Manday
4. Lakis
5. Embaloh Hilir
6. Embaloh Hulu
7. Bunut Hilir 1 1
8. Bunut Hulu
15
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Kelompok belajar
Lembaga Penyelenggara
Penyelenggara Program
No Kecamatan Program Paket A
Paket A
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
9. Mentebah
10. Embau 1 2
11. Boyan Tanjung
12. Pengkadan
13. Hulu Gurung
14. Selimbau
15. Suhaid
16. Semitau
17. Seberuang 1 2
18. Silat Hilir
19. Silat Hulu 1 1
20. Batang Lupar
21. Badau
22. Empanang
23. Puring Kencana
Jumlah
Sumber: Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota ______________ 2007/2008
Adapun lembaga penyelenggara pendidikan kesetaraan program Paket A yang
telah berbadan hukum sebanyak ______ lembaga dan yang belum mempunyai
badan hukum ______ lembaga. Sedangkan lembaga penyelenggara pendidikan
kesetaraan yang telah mempunyai izin operasional penyelenggaraan pendidikan
kesetaraan dari dinas pendidikan setempat sebanyak ______ lembaga dan yang
belum mempunyai izin operasional penyelenggaraan pendidikan kesetaraan
sebanyak ______ lembaga. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.8 Penyelenggara Program Paket A yang sudah Berbadan Hukum dan memiliki Izin
Operasional Tahun 2007/2008
16
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 2.9 Peserta Didik Kelas 1 s.d. 6 Program Paket A Tahun 2007/2008
17
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
18
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Adapun jumlah peserta didik program Paket A menurut kecamatan yang ada di
Kabupaten Lapuas Hulu digambarkan tabel 2.10 berikut:
19
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
______ (……… %). Sedangkan yang berasal dari DO kelas 6 (enam) SD adalah
sebanyak ______ (……… %). Hal ini digambarkan tabel 2.11 berikut:
Tabel 2.11 Latarbelakang Pendidikan Formal Peserta Didik Program Paket A Tahun 2007/2008
20
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Dari peserta didik kelas 6 (enam) program Paket A yang telah mengikuti UNPK
tahap 1 dan 2 pada tahun 2007 sebanyak 60 orang (60 %), dan yang lulus sebesar
40 orang (66 %). Sedangkan peserta didik kelas 6 (enam) program Paket A yang
telah mengikuti UNPK tahap 1 tahun 2008 sebanyak 40 orang (100 %), dan lulusan
UNPK tahap 1 tahun 2008 sebesar 20 orang (50 %). Hal ini dapat digambarkan
pada tabel berikut:
Tabel 2.12 Peserta Didik Program Paket A yang melaksanakan UNPK dan Lulus Tahun 2007/2008
21
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Pada tabel tersebut digambarkan pula, persentase peserta didik program Paket A
yang lulus UNPK tahun 2007 tahap 1 dan 2 adalah 40 (100 %).
Peserta didik program Paket A yang lulus pada UNPK tahun 2008 tahap 1 adalah
_______ (……… %).
Jumlah peserta didik program A mestinya juga diimbangi oleh tenaga pendidikan
dan kependidikan, seperti Tutor. Pada tabel berikut dapat digambarkan keadaan
tenaga pendidik atau Tutor program Paket A yaitu sebagai berikut:
22
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 2.14 Latarbelakang Pendidikan Tenaga Pendidik Program Paket A Tahun 2007/2008
*
) Coret yang tidak perlu
23
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 2.15 Latarbelakang Pekerjaan Tenaga Pendidik Program Paket A Tahun 2007/2008
24
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
25
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 2.17 Pemanfaatan Fasilitas Tempat Belajar Program Paket A Tahun 2007/2008
Tempat diklat
Kantor PKBM
Ruang SD/MI
Kantor SKB
keagamaan
(pesantren,
Susteran)
SMP/MTs
Lembaga
Lain-lain
SMU/MA
dan UPT
diniyyah
Rumah
No Kecamatan
Ruang
Ruang
PT
1 Putussibau Utara
2 Putussibau Selatan
3 Manday
4 Kalis
5 Embaloh Hilir
6 Embaloh Hulu
7 Bunut Hilir
8 Bunut Hulu
9 Mentebah
10 Embau
26
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Sekolah minggu,
Majelis Taklim,
Tempat diklat
Kantor PKBM
Ruang SD/MI
Kantor SKB
keagamaan
(pesantren,
Susteran)
SMP/MTs
Lembaga
Lain-lain
SMU/MA
dan UPT
diniyyah
Rumah
No Kecamatan
Ruang
Ruang
PT
11 Boyan Tanjung 1
12 Pengkadan
13 Hulu Gurung
14 Selimbau
15 Suhaid
16 Semitau
17 Seberuang 1
18 Silat Hilir
19 Silat Hulu
20 Batang Lupar
21 Badau
22 Empanang
23 Puring Kencana
Jumlah 2
Sumber: Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota _______________ 2007/2008
Diagram 2.2 Pemanfaatan Fasilitas Tempat Belajar Program Paket A Tahun 2006/2007
Diagram
Dari tabel diatas terlihat, ruang kelas yang dipakai untuk pembelajaran Paket A
adalah ruang ________________ sejumlah ______ (…… %), lainnya ruang
27
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
28
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 2.19 Penyelenggara Program Paket B yang sudah Berbadan Hukum dan memiliki Izin
Operasional Tahun 2007/2008
29
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 2.20 Peserta Didik Kelas 1 s.d. 3 Program Paket B Tahun 2007/2008
30
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Jumlah
*
) Coret yang tidak perlu
31
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 2.22 Latarbelakang Pendidikan Formal Peserta Didik Program Paket B Tahun 2007/2008
32
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Dari peserta didik kelas 3 (tiga) program Paket B yang telah mengikuti UNPK
tahap 1 dan 2 pada tahun 2007 sebanyak ______ orang (……… %), dan yang lulus
sebesar ______ orang (……… %). Sedangkan peserta didik kelas 3 (tiga) yang
telah mengikuti UNPK tahap 1 pada tahun 2008 sebanyak ______ orang (………
%), dan lulusan UNPK tahap 1 pada tahun 2008 sebesar ______ orang (……… %).
Hal ini dapat digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 2.23 Peserta Didik Program Paket B yang melaksanakan UNPK dan Lulus Tahun 2007/2008
33
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Pada tabel tersebut digambarkan pula, persentase peserta didik program Paket B
yang lulus UNPK tahun 2007 tahap 1 dan 2 adalah ____194___ (……… %).
Peserta didik program Paket B yang lulus pada UNPK tahun 2008 tahap 1 adalah
_______ (……… %).
Jumlah peserta didik program B mestinya juga diimbangi oleh tenaga pendidikan
dan kependidikan, seperti Tutor. Pada tabel berikut dapat digambarkan keadaan
tenaga pendidik atau Tutor program Paket B yaitu sebagai berikut:
34
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tutor
No Kecamatan Program Paket B
L P
1 Putussibau Utara 2 1
2 Putussibau Selatan 1 2
3 Manday 3 3
4 Kalis 6 3
5 Embaloh Hilir 1 2
6 Embaloh Hulu 1 2
7 Bunut Hilir 2 1
8 Bunut Hulu 2 1
9 Mentebah 7 2
10 Embau 2 1
11 Boyan Tanjung 3 3
12 Pengkadan 2 1
13 Hulu Gurung 5 4
14 Selimbau 2 1
15 Suhaid 3 3
16 Semitau 1 2
17 Seberuang 2 1
18 Silat Hilir 3 3
19 Silat Hulu 2 1
20 Batang Lupar
21 Badau
22 Empanang
23 Puring Kencana 2 1
Jumlah
*
) Coret yang tidak perlu
35
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 2.25 Latarbelakang Pendidikan Tenaga Pendidik Program Paket B Tahun 2007/2008
Jumlah
36
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Gambaran tentang pekerjaan Tutor program Paket B dapat dibagi dua yaitu yang
berlatarbelakang pekerjaan guru dan bukan guru. Tabel berikut dapat
menggambarkan latarbelakang pekerjaan Tutor program Paket B:
Tabel 2.26 Latarbelakang Pekerjaan Tenaga Pendidik Program Paket B Tahun 2007/2008
Jumlah
37
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
______ orang (……… %). Hal tersebut menggambarkan bahwa para Tutor program
Paket B telah mempunyai latarbelakang yang memadai, dengan adanya pengalaman
sebagai guru/pengajar, baik di sekolah negeri atau swasta.
Sarana pendidikan yang memadai tentunya perlu dilengkapi dengan bahan ajar,
oleh karena itu perlu diketahui jumlah bahan ajar dari tiap-tiap Kecamatan yang
sudah berbentuk cetak atau bukan cetak serta jenisnya sehingga dapat diketahui
apakah kelompok belajar tersebut pengadaan bahan ajar sudah cukup memadai.
38
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 2.28 Pemanfaatan Fasilitas Tempat Belajar Program Paket B Tahun 2007/2008
(pesantren, Susteran)
Lembaga keagamaan
Kantor PKBM
Ruang SD/MI
Kantor SKB
SMP/MTs
Lain-lain
SMU/MA
diniyyah
Rumah
No Kecamatan
Ruang
Ruang
UPT
PT
1 Putussibau Utara 1
2 Putussibau Selatan 1 1
3 Manday 1
4 Kalis 1
5 Embaloh Hilir 1
6 Embaloh Hulu 1
7 Bunut Hilir 1
8 Bunut Hulu 1
9 Mentebah 1 1
10 Embau 1
11 Boyan Tanjung 1
12 Pengkadan 1
13 Hulu Gurung 1
14 Selimbau 1
15 Suhaid 1
16 Semitau 1
17 Seberuang 1
18 Silat Hilir 1
19 Silat Hulu 1
20 Batang Lupar 1
21 Badau 1
22 Empanang 1
23 Puring Kencana 1
Jumlah 23 2
Sumber: Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota _______________ 2007/2008
39
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Dari tabel diatas terlihat, ruang kelas yang dipakai untuk pembelajaran program
Paket A adalah ruang ________________ sejumlah ______ (…… %), lainnya ruang
________________ sejumlah ______ (…… %), ruang ________________ sejumlah
______ (…… %), ruang ________________ sejumlah ______ (…… %), ruang
________________ sejumlah ______ (…… %), ruang ________________ sejumlah
______ (…… %), ruang ________________ sejumlah ______ (…… %), ruang
________________ sejumlah ______ (…… %), ruang ________________ sejumlah
______ (…… %), ruang ________________ sejumlah ______ (…… %) dan lain-lain
sejumlah ______ (…… %) Dengan demikian ruang pembelajaran yang paling
banyak dipakai adalah ruang ______ (…… %).
Diagram 2.3 Pemanfaatan Fasilitas Tempat Belajar Program Paket B Tahun 2007/2008
diagram
40
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
41
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 2.30 Penyelenggara Program Paket C yang sudah Berbadan Hukum dan memilki Izin
Operasional Tahun 2007/2008
42
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
adalah ______ orang (……… %). Jadi secara keseluruhan peserta didik program
Paket C pada tahun 2007/2008 adalah ______ orang (……… %).
Tabel 2.31 Peserta Didik Kelas 1 s.d. 3 Program Paket C Tahun 2007/2008
Jumlah
43
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
orang (……… %). Untuk kelas 1 (satu) peserta didik laki-laki/perempuan* lebih besar
dari peserta didik laki-laki/perempuan*. Pada kelas 2 (dua) peserta didik laki-
laki/perempuan* lebih besar dari peserta didik laki-laki/perempuan*. Pada kelas 3
(tiga) peserta didik laki-laki/perempuan* lebih besar dari peserta didik laki-
laki/perempuan*. Secara keseluruhan peserta didik laki-laki program Paket C
______ (……… %) lebih besar/kecil* dari peserta didik peserta didik perempuan
______ (……… %).
Tabel 2.32 Peserta Didik Program Paket C menurut Kabupaten/Kota Tahun 2007/2008
*
) Coret yang tidak perlu
44
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 2.33 Latarbelakang Pendidkan Formal Peserta Didik Program Paket C Tahun 2007/2008
45
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Jumlah
Dari peserta didik kelas 3 (tiga) program Paket C yang telah mengikuti UNPK
tahap 1 dan 2 pada tahun 2007 sebanyak ______ orang (……… %), dan yang lulus
sebesar ______ orang (……… %). Sedangkan peserta didik kelas 3 (tiga) program
Paket C yang telah mengikuti UNPK tahap 1 pada tahun 2008 sebanyak ______
orang (……… %). Hal ini dapat digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 2.34 Peserta Didik Program Paket C yang melaksanakan UNPK dan Lulus Tahun 2007/2008
46
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Pada tabel tersebut digambarkan pula, persentase peserta didik program Paket C
yang lulus UNPK tahun 2007 tahap 1 dan 2 adalah _______ (……… %).
Peserta didik program Paket C yang lulus pada UNPK tahun 2008 tahap 1 adalah
_______ (……… %) dibandingkan yang tidak lulus _______ (……… %). Pada tabel
tersebut dapat dijelaskan kelulusan tahap _______ sebanyak _______ (……… %)
lebih besar persentasenya dari tahap _______ sebanyak _______ (……… %).
Jumlah peserta didik program Paket C mestinya juga diimbangi oleh tenaga
pendidikan dan kependidikan, seperti Tutor. Pada tabel berikut dapat digambarkan
keadaan tenaga pendidik atau Tutor program Paket C yaitu sebagai berikut:
Tutor
No Kecamatan Program Paket C
L P
1 Putussibau Utara
2 Putussibau Selatan 4 2
3 Manday
4 Kalis
5 Embaloh Hilir
6 Embaloh Hulu
7 Bunut Hilir
47
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tutor
No Kecamatan Program Paket C
L P
8 Bunut Hulu
9 Mentebah 3 3
10 Embau
11 Boyan Tanjung
12 Pengkadan
13 Hulu Gurung 4 2
14 Selimbau
15 Suhaid
16 Semitau
17 Seberuang
18 Silat Hilir
19 Silat Hulu 3 3
20 Batang Lupar
21 Badau
22 Empanang
23 Puring Kencana
Jumlah
Tabel 2.36 Latarbelakang Pendidikan Tenaga Pendidik Program Paket C Tahun 2007/2008
*
) Coret yang tidak perlu
†
) Coret yang tidak perlu
48
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Jumlah
49
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 2.37 Latarbelakang Pekerjaan Tenaga Pendidik Program Paket C Tahun 2007/2008
Jumlah
Sarana pendidikan yang memadai tentunya perlu dilengkapi dengan bahan ajar,
oleh karena itu perlu diketahui jumlah bahan ajar dari tiap-tiap Kecamatan yang
sudah berbentuk cetak atau bukan cetak serta jenisnya sehingga dapat diketahui
apakah dari sekolah-sekolah tersebut pengadaan bahan ajar sudah cukup memadai.
50
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Bahan Ajar
Tabel 2.39 Pemanfaatan Fasilitas Tempat Belajar Program Paket C Tahun 2007/2008
51
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Sekolah minggu,
Majelis Taklim,
Tempat diklat
Kantor PKBM
Kantor SKB
keagamaan
(pesantren,
Susteran)
SMP/MTs
Lembaga
Lain-lain
SMU/MA
dan UPT
diniyyah
Rumah
Ruang
Ruang
Ruang
SD/MI
PT
1 Putussibau Utara
2 Putussibau Selatan 1
3 Manday
4 Kalis 1
5 Embaloh Hilir
6 Embaloh Hulu
7 Bunut Hilir
8 Bunut Hulu
9 Mentebah 1
10 Embau
11 Boyan Tanjung
12 Pengkadan
13 Hulu Gurung 1
14 Selimbau
15 Suhaid
16 Semitau
17 Seberuang
18 Silat Hilir
19 Silat Hulu 1
20 Batang Lupar
21 Badau
22 Empanang
23 Puring Kencana
1.
2.
Jumlah
Sumber: Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota _______________ 2007/2008
Dari tabel diatas terlihat, ruang kelas yang dipakai untuk pembelajaran program
Paket A adalah ruang ________________ sejumlah ______ (…… %), lainnya ruang
________________ sejumlah ______ (…… %), ruang ________________ sejumlah
______ (…… %), ruang ________________ sejumlah ______ (…… %), ruang
________________ sejumlah ______ (…… %), ruang ________________ sejumlah
______ (…… %), ruang ________________ sejumlah ______ (…… %), ruang
52
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Diagram 2.4 Pemanfaatan Fasilitas Tempat Belajar Program Paket C Tahun 2007/2008
Diagram
BAB III
KINERJA PENDIDIKAN KESETARAAN
PROGRAM PAKET A, PAKET B DAN PAKET C
Kinerja pendidikan program Paket A, Paket B dan Paket C akan dimulai dengan
kinerja yang dipandang dari sudut pemerataan pendidikan dan perluasan akses
pendidikan kesetaraan, dan kebijakan peningkatan mutu, relevansi dan daya saing
pendidikan kesetaraan, serta kinerja tata kelola akuntabilitas dan citra publik
pendidikan kesetaraan. Kinerja yang dilihat adalah menurut jenjang pendidikan yaitu
program Paket A, Paket B, dan Paket C.
Adanya kondisi daerah di Indonesia yang luas dan tersebar memerlukan upaya
agar pendidikan kesetaraan dapat diakses secara luas oleh masyarakat di Indonesia.
Pendidikan kesetaraan melakukan diversifikasi layanan pendidikan secara luas
diantaranya melalui layanan pendidikan kesetaraan program Paket A, B dan c yang
dilakukan di PKBM. SKB dan lembaga lainnya. Diversifikasi layanan juga dilakukan
dengan model sekolahrumah (homeschooling).
53
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Home Schooling/Sekolahrumah
Jumlah Peserta Jumlah Peserta Jumlah Peserta
No Kecamatan Jumlah Program Paket A Program Paket B Program Paket C
Lokasi
L P L P L P
1 Putussibau Utara
2 Putussibau Selatan
3 Manday
4 Kalis
5 Embaloh Hilir
6 Embaloh Hulu
7 Bunut Hilir
8 Bunut Hulu
9 Mentebah
10 Embau
11 Boyan Tanjung
12 Pengkadan
13 Hulu Gurung
14 Selimbau
15 Suhaid
16 Semitau
17 Seberuang
18 Silat Hilir
19 Silat Hulu
20 Batang Lupar
21 Badau
22 Empanang
23 Puring Kencana
Jumlah
Sumber: Profil Kinerja Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota _______________ 2007/2008
Ket: L= Laki-laki, P= Perempuan
54
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 3.2 Layanan Pendidikan Kesetaraan Untuk Individu yang Mempunyai Keterampilan Khusus
Dari tabel diatas terlihat, Layanan Pendidikan Kesetaraan untuk individu yang
mempunyai keterampilan khusus adalah program Paket A ______ peserta didik,
Paket B ______ peserta didik, dan Paket C ______ peserta didik. Hal ini
menjelaskan bahwa layanan pendidikan kesetaraan untuk individu yang mempunyai
keterampilan khusus adalah pada program Paket A, Paket B dan Paket C.
55
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 3.3 Layanan Pendidikan Kesetaraan Untuk Anak Jalanan dan Pasar
56
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Dari tabel di atas terlihat, Layanan Pendidikan Kesetaraan untuk anak jalanan
dan pasar adalah program Paket A ______ peserta didik, Paket B ______ peserta
didik, dan Paket C ______ peserta didik. Hal ini menjelaskan bahwa layanan
pendidikan kesetaraan bagi anak jalanan dan pasar yang paling banyak adalah pada
program Paket A, Paket B dan Paket C.
Tabel 3.4 Layanan Pendidikan Kesetaraan Masyarakat Daerah Di Daerah Yang Sangat Terpencil
57
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Dari tabel diatas terlihat, Layanan Pendidikan Kesetaraan untuk daerah sulit
terpencil adalah program Paket A ______ peserta didik , Paket B ______ peserta
didik , dan Paket C ______ peserta didik .
Pendidikan kesetaraan juga memberikan layanan pendidikan bagi para pekerja
yang berada didaerah perbatasan Indonesia dan luar negeri dengan harapan akan
mengurangi bentuk-bentuk perlakukan ketidakadilan dan perlakuan buruk karena
ketidakberdayaan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan
dan keterampilan. Tentunya penyelnggaraannya lebih fleksibel dan tidak selalu tatap
muka tetapi dalam bentuk kegiatan belajar tutorial secara berkala dan mandiri, serta
belajar kelompok.
58
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Dari tabel diatas terlihat, Layanan Pendidikan Kesetaraan TKI untuk program
Paket A _______________ Paket B _______________ dan Paket C adalah
_______________ .
Layanan pendidikan kesetaraan juga dilakukan dilembaga pondok pesantren
yang tersebar diseluruh Indonesia. Layanan tersebut digambarkan pada tabel berikut
:
Tabel 3.6 Rintisan Pendidikan Kesetaraan Berbasis Pondok Pesantren
59
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
20 Batang Lupar
21 Badau
22 Empanang
23 Puring Kencana
Jumlah
Sumber: Profil Kinerja Pendidikan Kesetaraan Kabupaten Kapuas Hulu 2007/2008
Ket: L= Laki-laki, P= Perempuan
60
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Dari tabel diatas terlihat, Rintisan Pendidikan Komunitas (susteran, Majelis taklim,
komonitas biksu, panti) untuk program Paket A ______,Paket B ______, dan Paket
C adalah ______ peserta didik .
Dalam melihat indikator pemerataan pendidikan kesetaraan, dapat tergambar
pada angka partisipasi kasar (APK) Paket A dapat digambarkan pada tabel berikut:
APK untuk SD adalah ______, APK untuk MI adalah ______, sedangkan APK
Paket A adalah ______ Dari tabel tersebut, ternyata APK tertinggi terdapat di tingkat
SD yaitu ______ dan yang terendah di tingkat PAKET A yaitu ______
Bila dilihat per jenis kelamin, ternyata masih ada perbedaan jender dilihat dari
APK pada tingkat ______ Dibandingkan dengan tingkat ______ Bila dilihat dari desa
dan kota, APK yang lebih tinggi terdapat di ______ yaitu ______ persen pada tingkat
61
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
______ dan terendah terdapat di ______. Yaitu ______ persen pada tingkat
______ Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tingkat ______ mempunyai kinerja
yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat ______ dan tingkat ______ Di daerah
ini anak yang mengikuti pendidikan di tingkat ______ paling banyak dibandingkan
dengan tingkat lainnya.
Tabel tersebut juga menggambarkan tentang rasio peserta didik per kelompok
atau per sekolah, dan kelompok belajar per pendidik, tempat. Rasio peserta didik
per kelompok belajar atau sekolah terpadat terdapat di ______ dengan angka
______ Hal itu menunjukkan bahwa ______ di daerah ini lebih banyak diminati.
Sedangkan rasio tutor per kelompok belajar pada Paket A adalah______, adapun
rasio guru SD per kelas adalah ______ dan rasio guru MI perkelas adalah ______
Hal ini menunjukkan telah cukupnya ______
Dengan melihat hasil indikator di atas, dapat disimpulkan bahwa kepadatan
penduduk usia sekolah dan banyaknya desa tertinggal tidak mempengaruhi
pencapaian indikator pemerataan. Hal itu ditunjukkan dengan masih tingginya angka
partisipasi bersekolah. Selanjutnya diketahui bahwa terdapat hubungan antara angka
partisipasi dengan keadaan sekolah. Bila APK tingkat PAKET A rendah, ternyata
rasio peserta didik per tempat belajar juga rendah yaitu _______ Hal itu
menunjukkan bahwa minat bersekolah di tingkat PAKET A kurang. Hal itu jug terlihat
dari rendah peserta didik per sekolah, sedangkan TPS ternyata rendah yang berarti
kesempatan belajar cukup tinggi.
Bila dikaitkan dengan tingkat kesulitan ke sekolah yang terdapat pada Tabel
_______ dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara angka partisipasi dengan
keadaan daerah. APK tingkat Paket A rendah, hal itu disebabkan karena kesulitan ke
sekolah yang berarti di daerah itu merupakan daerah sulit sehingga anak tidak
bersekolah. Selain itu, bila dilihat dari desa tertinggal ternyata hampir sebagian
sekolah tersebut terdapat di desa tertinggal. Tambahan pula, kepadatan anak usia 7-
12 tahun memang cukup besar. Kondisi ini menunjukkan bahwa pembangunan
pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan kondisi daerah. Bila hanya dilihat dari
pendidikan semata, maka akan sulit dilakukan pemecahannya tanpa
mengikutsertakan faktor di luar pendidikan yang mempengaruhi.
Dalam melihat indikator pemerataan pendidikan kesetaraan, dapat tergambar
pada angka partisipasi kasar (APK) Paket A dapat digambarkan pada tabel berikut:
62
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 3.9 Pemerataan Pendidikan Program Paket B, SMP dan MTs Tahun 2007/2008
APK untuk SMP adalah ______ APK untuk MTs adalah ______, sedangkan APK
Paket B adalah ______ Dari tabel tersebut, ternyata APK tertinggi terdapat di tingkat
______ yaitu ______ persen dan yang terendah di tingkat ______ yaitu ______
persen.
Bila dilihat per jenis kelamin, ternyata masih ada perbedaan jender dilihat dari
APK pada tingkat ______ dibandingkan dengan tingkat ______. Bila dilihat dari
kota/desa, APK yang lebih tinggi terdapat di ______, yaitu ______ persen pada
tingkat ______ dan terendah terdapat di ______ yaitu ______ persen pada tingkat
______ Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tingkat ______ mempunyai kinerja
yang lebih baik dibandingkan dengan tingkat ______ dan tingkat ______. Di daerah
ini peserta didik yang mengikuti pendidikan di tingkat ______ paling banyak
dibandingkan dengan tingkat lainnya.
Tabel tersebut juga menggambarkan tentang rasio peserta didik per kelompok
atau per sekolah, dan kelompok belajar per pendidik, tempat. Rasio peserta didik
per kelompok belajar atau sekolah terpadat terdapat di ______ dengan angka
______ Hal itu menunjukkan bahwa ______ di daerah ini lebih banyak diminati.
Sedangkan rasio tutor per kelompok belajar pada Paket B adalah ______, adapun
rasio guru SMP per kelas adalah ______ dan rasio guru MTs perkelas adalah
______ Hal ini menunjukkan telah cukupnya ______
Dengan melihat hasil indikator di atas, dapat disimpulkan bahwa kepadatan
penduduk usia sekolah dan banyaknya desa tertinggal tidak mempengaruhi
63
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
pencapaian indikator pemerataan. Hal itu ditunjukkan dengan masih tingginya angka
partisipasi bersekolah.
Selanjutnya diketahui bahwa terdapat hubungan antara angka partisipasi dengan
keadaan sekolah. Bila APK tingkat PAKET B rendah, ternyata rasio peserta didik per
tempat belajar juga rendah yaitu ________ yang menunjukkan bahwa minat
bersekolah di tingkat PAKET B kurang. Hal itu jug terlihat dari rendah peserta didik
per sekolah, sedangkan TPS ternyata rendah yang berarti kesempatan belajar cukup
tinggi.
Bila dikaitkan dengan tingkat kesulitan ke sekolah yang terdapat pada Tabel
________ dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara angka partisipasi
dengan keadaan daerah. APK tingkat Paket B rendah, hal itu disebabkan karena
kesulitan ke sekolah yang berarti di daerah itu merupakan daerah sulit sehingga
anak tidak bersekolah. Selain itu, bila dilihat dari desa tertinggal ternyata hampir
sebagian sekolah tersebut terdapat di desa tertinggal. Tambahan pula, kepadatan
anak usia 13-15 tahun memang cukup besar. Kondisi ini menunjukkan bahwa
pembangunan pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan kondisi daerah. Bila hanya
dilihat dari pendidikan semata, maka akan sulit dilakukan pemecahannya tanpa
mengikutsertakan faktor di luar pendidikan yang mempengaruhi.
Dalam melihat indikator pemerataan pendidikan kesetaraan, dapat tergambar
pada angka partisipasi kasar (APK) Paket C dapat digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 3.10 Pemerataan Pendidikan Program Paket C, SMA dan MA Tahun 2007/2008
64
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
APK untuk SMA adalah ______, APK untuk MA adalah ______, sedangkan APK
Paket C adalah ______ Dari tabel tersebut, ternyata APK tertinggi terdapat di tingkat
______ yaitu ______ persen dan yang terendah di tingkat ______ yaitu ______
persen.
Bila dilihat per jenis kelamin, ternyata masih ada perbedaan jender dilihat dari
APK pada tingkat ______ dibandingkan dengan tingkat ______ bila dilihat dari desa
dan kota, APK yang lebih tinggi terdapat di ______ yaitu ______ persen pada tingkat
______ dan terendah terdapat di ______ yaitu ______ persen pada tingkat ______
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tingkat ______ mempunyai kinerja yang
lebih baik dibandingkan dengan tingkat ______ dan tingkat ______ Di daerah ini
anak yang mengikuti pendidikan di tingkat ______ paling banyak dibandingkan
dengan tingkat lainnya.
Tabel tersebut juga menggambarkan tentang rasio peserta didik per kelompok
atau per sekolah, dan kelompok belajar per pendidik, tempat. Rasio peserta didik
per kelompok belajar atau sekolah terpadat terdapat di ______ dengan angka
______ Hal itu menunjukkan bahwa ______ di daerah ini lebih banyak diminati.
Sedangkan rasio tutor per kelompok belajar pada Paket C adalah ______, adapun
rasio guru SMA per kelas adalah ______ dan rasio guru MA perkelas adalah
______ Hal ini menunjukkan telah cukupnya ______
Dengan melihat hasil indikator di atas, dapat disimpulkan bahwa kepadatan
penduduk usia sekolah dan banyaknya desa tertinggal tidak mempengaruhi
pencapaian indikator pemerataan. Hal itu ditunjukkan dengan masih tingginya angka
partisipasi bersekolah.
Selanjutnya diketahui bahwa terdapat hubungan antara angka partisipasi dengan
keadaan sekolah. Bila APK tingkat PAKET C rendah, ternyata rasio peserta didik
per tempat belajar juga rendah yaitu ______ Hal itu menunjukkan bahwa minat
bersekolah di tingkat PAKET C kurang. Hal itu jug terlihat dari rendah peserta didik
per sekolah, sedangkan TPS ternyata rendah yang berarti kesempatan belajar cukup
tinggi.
Bila dikaitkan dengan tingkat kesulitan ke sekolah yang terdapat pada Tabel
______ dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara angka partisipasi dengan
keadaan daerah. APK tingkat Paket C rendah, hal itu disebabkan karena kesulitan ke
sekolah yang berarti di daerah itu merupakan daerah sulit sehingga anak tidak
bersekolah. Selain itu, bila dilihat dari desa tertinggal ternyata hampir sebagian
65
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
sekolah tersebut terdapat di desa tertinggal. Tambahan pula, kepadatan anak usia
16-19 tahun memang cukup besar. Kondisi ini menunjukkan bahwa pembangunan
pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan kondisi daerah. Bila hanya dilihat dari
pendidikan semata, maka akan sulit dilakukan pemecahannya tanpa
mengikutsertakan faktor di luar pendidikan yang mempengaruhi.
Dalam melaksanakan kebijakan pokok Perluasan dan Pemerataan Akses
Pendidikan Kabupaten/Kota _____________ selama kurun waktu 2007 sampai 2008
telah dicapai hasil sebagai berikut :
Kondisi Awal
No Pilar Kebijakan Indikator Kunci Sukses Realisasi 2007
2007
Angka Partisipasi Kasar Paket A/SD/MI
Perluasan Akses
1 Pendidikan Angka Partisipasi Kasar Paket B/SD/MI
Kesetaraan
Angka Partisipasi Kasar Paket C/SD/MI
Disparitas APK Paket A/SD/MI antar
Kabupaten/Kota
Pemerataan Akses Disparitas APK Paket B/SD/MI antar
2.
Pendidikan Kabupaten/Kota
Disparitas APK Paket C/SD/MI antar
Kabupaten/Kota
Sumber: Profil Kinerja Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota _______________ 2007/2008
66
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Dari tabel diatas tergambar persentase tenaga pendidik kesetaraan. Tenaga tutor
program Paket A, B dan C ______ orang (…… %).
Peningkatan mutu terkait juga dengan dukungan dana untuk program pendidikan
kesetaraan. Dukungan dana dapat berupa dukungan dana APBN, dana dana APBD.
Dukungan dana terhadap program dan kegiatan pendidikan kesetaraan digambarkan
tabel berikut:
67
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
68
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
dan APBN untuk program Paket B adalah Rp. _______________ (…… %).
Sedangkan Biaya APBD dan APBN untuk program Paket C adalah Rp.
______________ (…… %).
Untuk meningkatkan mutu, diberikan juga beapeserrta didik bagi peserta didik
program Paket A, B dan C yang berprestasi. Hal tersebut digambarkan pada tabel
berikut.
69
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 3.15 Peserta Didik Kesetaraan yang melaksanakan UNPK dan Lulus tahun 2007 Tahap 1 dan 2
Peserta didik Kesetaraan yang ikut UNPK dan yang lulus 2007 pada tahap 1 dan 2
Paket A Paket B Paket C
Paket A Paket B Paket C
No Kecamatan Peserta Peserta Peserta
Lulus Lulus Lulus
UNPK UNPK UNPK
L P L P L P L P L P L P
1 Putussibau Utara
2 Putussibau Selatan
3 Manday
4 Kalis
5 Embaloh Hilir
6 Embaloh Hulu
7 Bunut Hilir
8 Bunut Hulu
9 Mentebah
10 Embau
11 Boyan Tanjung
12 Pengkadan
13 Hulu Gurung
14 Selimbau
15 Suhaid
16 Semitau
17 Seberuang
18 Silat Hilir
19 Silat Hulu
20 Batang Lupar
21 Badau
22 Empanang
23 Puring Kencana
Jumlah
70
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Dari tabel diatas peserta didik kesetaraan yang ikut UNPK 2007 tahap 1 dan 2
untuk program Paket A adalah ______ peserta didik dan yang lulus 2007 tahap 1
dan 2 untuk program Paket A adalah ______ peserta didik (……… %). Peserta didik
kesetaraan yang ikut UNPK 2007 tahap 1 dan 2 untuk program Paket B adalah
______ peserta didik dan yang lulus 2007 tahap 1 dan 2 untuk program Paket B
adalah ______ peserta didik (……… %), Peserta didik kesetaraan yang ikut UNPK
2007 tahap 1 dan 2 untuk program Paket C adalah ______ peserta didik dan yang
lulus 2007 tahap 1 dan 2 untuk program Paket C adalah ______ peserta didik
(……… %).
Tabel 3.16 Peserta Didik Kesetaraan yang melaksanakan UNPK dan Lulus tahun 2008 Tahap 1
Peserta didik Kesetaraan yang ikut UNPK dan yang lulus 2008 tahap 1
Paket A Paket B Paket C
Paket A Paket B Paket C
No Kecamatan Peserta Peserta Peserta
Lulus Lulus Lulus
UNPK UNPK UNPK
L P L P L P L P L P L P
1 Putussibau Utara
2 Putussibau Selatan
3 Manday
4 Kalis
5 Embaloh Hilir
6 Embaloh Hulu
7 Bunut Hilir
8 Bunut Hulu
9 Mentebah
10 Embau
11 Boyan Tanjung
12 Pengkadan
13 Hulu Gurung
14 Selimbau
15 Suhaid
16 Semitau
17 Seberuang
18 Silat Hilir
19 Silat Hulu
20 Batang Lupar
71
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Peserta didik Kesetaraan yang ikut UNPK dan yang lulus 2008 tahap 1
Paket A Paket B Paket C
Paket A Paket B Paket C
No Kecamatan Peserta Peserta Peserta
Lulus Lulus Lulus
UNPK UNPK UNPK
L P L P L P L P L P L P
21 Badau
22 Empanang
23 Puring Kencana
Jumlah
Sumber: Profil Kinerja Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota _______________ 2007/2008
Ket: L= Laki-laki, P= Perempuan
Dari tabel diatas peserta didik kesetaraan yang ikut UNPK 2008 tahap 1 untuk
program Paket A adalah ______ peserta didik dan yang lulus 2008 tahap 1 untuk
program Paket A adalah ______ peserta didik (……… %). Peserta didik kesetaraan
yang ikut UNPK 2008 tahap 1 untuk program Paket B adalah ______ peserta didik
dan yang lulus 2008 tahap 1 untuk program Paket B adalah ______ peserta didik
(……… %). Peserta didik kesetaraan yang ikut UNPK 2008 tahap 1 untuk program
Paket C adalah ______ peserta didik dan yang lulus 2008 tahap 1 untuk program
Paket C adalah ______ peserta didik (……… %).
Tabel 3.17 Peserta didik Kesetaraan yang Diterima Bekerja (formal dan Informal) tahun 2008
Peserta didik Kesetaraan yang diterima bekerja (formal dan informal) tahun 2008
Paket A Paket B Paket C
Paket A Paket B Paket C
No Kecamatan Diterima Diterima Diterima
Lulusan Lulusan Lulusan
kerja kerja Kerja
L P L P L P L P L P L P
Putussibau
1
Utara
Putussibau
2
Selatan
3 Manday
4 Kalis
5 Embaloh Hilir
Embaloh
6
Hulu
7 Bunut Hilir
8 Bunut Hulu
9 Mentebah
10 Embau
Boyan
11
Tanjung
72
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Peserta didik Kesetaraan yang diterima bekerja (formal dan informal) tahun 2008
Paket A Paket B Paket C
Paket A Paket B Paket C
No Kecamatan Diterima Diterima Diterima
Lulusan Lulusan Lulusan
kerja kerja Kerja
L P L P L P L P L P L P
12 Pengkadan
13 Hulu Gurung
14 Selimbau
15 Suhaid
16 Semitau
17 Seberuang
18 Silat Hilir
19 Silat Hulu
20 Batang Lupar
21 Badau
22 Empanang
Puring
23
Kencana
Jumlah
Sumber: Profil Kinerja Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota _______________ 2007/2008
Ket: L= Laki-laki, P= Perempuan
Dari tabel di atas peserta didik kesetaraan yang diterima bekerja (formal dan
informal) 2008 untuk lulusan Paket A adalah ______ peserta didik (……… %), Paket
B ______ peserta didik (……… %), dan Paket C ______ peserta didik (……… %).
Tabel 3.18 Penyelenggaraan Lomba Peserta didik Kesetaraan Berprestasi tingkat Kabupaten/Kota
Tahun 2007-2008
73
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 3.19 Penyelenggaraan Lomba Peserta didik Kesetaraan Berprestasi tingkat Kecamatan
Tahun 2007-2008
Tabel 3.20 Mengembangkan Kurikulum Pendidikan Kesetaraan Berbasis Pertanian Dan Kelautan
Tahun 2007-2008
74
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Dari tabel diatas dapat digambarkan adanya beberapa lembaga yang telah
mengembangkan kurikulum pendidikan kesetaraan berbasis pertanian dan kelautan.
Jumlah lembaga penyelenggara ______, lokasinya adalah di __________________ .
Jumlah peserta ______ orang.
Dalam melaksanakan kebijakan Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing
Pendidikan Kabupaten/Kota _______________ selama kurun waktu 2007 sampai
2008 telah dicapai hasil sebagai berikut :
75
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 3.21 Capaian Kebijakan Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing Pendidikan Tahun 2007-
2008
76
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 3.23 Rencana Aksi Daerah tingkat Kecamatan Kabupaten/Kota __________________ Tahun
2007-2008
77
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 3.24 Sosialisasi dan Publikasi Program Pendidikan Kesetaraan Dengan Berbagai Media
Tahun 2007-2008
78
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 3.26 Kemah Karya tingkat Kecamatan Kabupaten/Kota __________________ Tahun 2007-
2008
79
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
80
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 3.28 Gelar Karya tingkat Kecamatan Kabupaten/Kota __________________ Tahun 2007-
2008
81
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
82
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 3.30 Diversifikasi Layanan Pendidikan Kesetaraan dengan Pendekatan Lumbung Sumber
Daya
83
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
10 Embau
11 Boyan Tanjung
12 Pengkadan
13 Hulu Gurung
14 Selimbau
15 Suhaid
16 Semitau
17 Seberuang
18 Silat Hilir
19 Silat Hulu
20 Batang Lupar
21 Badau
22 Empanang
23 Puring Kencana
Jumlah
Sumber: Profil Kinerja Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota _______________ 2007/2008
Ket: L= Laki-laki, P= Perempuan
Tabel 3.31 Diversifikasi Layanan Pendidikan Kesetaraan dengan Pendekatan Pangkalan Belajar
84
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 3.32 Diversifikasi Layanan Pendidikan Kesetaraan dengan Pendekatan Layanan Pendidikan
Bergerak
85
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
86
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
87
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
Tabel 3.34 Capaian Kebijakan Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik Pendidikan
Tahun 2007/2008
Kondisi Awal
No Pilar Kebijakan Indikator Kunci Sukses Realisasi 2008
2007
1 Penguatan Tata Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah
Kelola Tingkat Kabupaten/Kota
Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah
Tingkat Kabupaten/Kota
2. Penguatan Pelaksanaan Gelar Karya
Akuntabilitas Pendidikan Kesetaraan Tingkat
Kabupaten/Kota
Pelaksanaan Gelar Karya
Pendidikan Kesetaraan Tingkat
Kabupaten/Kota
Diversifikasi Layanan Pendidikan
Kesetaraan dengan Pangkalan
Belajar
Diversifikasi Layanan Pendidikan
Kesetaraan dengan Layanan
Pendidikan Bergerak
Diversifikasi Layanan Pendidikan
Kesetaraan dengan E-Learning
3. Penguatan Citra Sosialisasi dan Publikasi Paket A
Publio Sosialisasi dan Publikasi Paket B
Sosialisasi dan Publikasi Paket C
Sosialisasi dan Publikasi Pendidikan
Kesetaraan lainnya
Sumber: Profil Kinerja Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota _______________ 2007/2008
BAB IV
PENUTUP
Pada akhir laporan Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota Tahun 2008
yaitu pada Bab IV akan dijelaskan tentang kesimpulan yang dapat diambil dari
88
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
kinerja yang ada dari pendidikan dasar sampai menengah. Berdasarkan kesimpulan
tentang pendidikan dasar dan menengah pendidikan kesetaraan, maka dapat
disusun saran atau rekomendasi dalam rangka meningkatkan kinerja pendidikan
dasar dan menengah di Kabupaten/Kota atau Kecamatan.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang terdapat dalam profil pendidikan dan kajian terhadap hasil
indikator pendidikan seperti pemerataan, peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi
internal pendidikan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dipandang dari segi pemerataan pendidikan dan perluasan akses pendidikan
kesetaraan
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
2. Dipandang dari segi peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan
kesetaraan
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
3. Dipandang dari segi kinerja tata kelola akuntabilitas dan citra publik
pendidikan kesetaraan.
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
89
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
B. REKOMENDASI
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa rekomendasi yang diusulkan
adalah sebagai berikut:
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
DAFTAR KEPUSTAKAAN
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
90
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
91
Profil Pendidikan Kesetaraan Kabupaten/Kota 2008
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
92