MAKALAH
oleh
KMB I
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. Anatomi Telinga
Telinga adalah organ pendengaran saraf yang melayani indera ini adalah
saraf cranial ke delapan atau nervus auditorius. Telinga terdiri dari telinga
luar, telinga tengah, dan telinga dalam. (H. Efiaty, dkk. Buku ajar Ilmu
Kesehatan THT).
KMB I
Jadi, telinga adalah organ penginderaan yang terdiri dari telinga luar,
telinga tengah, dan telinga dalam, yang berfungsi sebagai alat pendengaran
dan dipersarafi oleh saraf cranial VIII atau nervus auditorius.
KMB I
temporoman-dibular, yang dapat kita rasakan dengan ujung jari pada
KAE ketika membuka dan menutup mulut.
c. Kanalis Auditorius Eksternus
Panjangnya sekitar 2,5 cm, kulit pada kanalis mengandung kelenjar
glandulaseruminosa yang mensekresi substansi seperti lilin yang
disebut juga serumen. Serumen mempunyai sifat antibakteri dan
memberikan perlindungan pada kulit. Kanalis Auditorius Eksternus
akan berakhir pada membran timpani.
KMB I
telinga tengah dengan hidung bagian belakang yang memungkinkan
masuknya udara luar ke dalam telinga tengah.
3. Telinga Dalam, terdiri dari:
a. Koklea
b. Kanalis semisirkularis
KMB I
Bagian-bagian Telinga
B. Fisiologi Telinga
Proses mendengarkan diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh
daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau
tulang ke koklea. Getaran tersebut menggetarkan membrane timpani
kemudian diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang
pendengaran., perbandingan membrane timpani dan tingkap lonjong.
Energy getar yang telah diamplifikasikan ini diteruskan ke stapes yang
menggerakkan tingkap lonjong. Sehingga paralimfe pada skala vestibule
bergerak. Getaran diteruskan melalui membrane reisner yang mendorong
endolimfe, sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran
basalis dan membrane tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik
yang menyebabkan terjadinya deflekasi stereosila sel-sel rambut. Sehingga
melepaskan neurotransmitter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan
potensial aksi pada saraf auditorius lalu dilanjutkan ke nucleus auditorius
sampai ke korteks pendengaran (area 39 - 40) di lobus temporalis, secara
fisiologis telinga dapat mendengar nada antara 20 – 20.000 Hz, untuk
KMB I
pendengaran sehari-hari bentuk percakapan yang paling efektif antara 500
– 2000 Hz, Hz adalah singkatan dari herts, yang merupakan istilah
kontemporer dari siklus perdetik sebagai satuan frekuensi. Semakin tinggi
frekuensi maka semakin tinggi pula nadanya. Oleh karena itu, untuk
memeriksa pendengaran digunakan garputala.
A. Pengertian
Benda asing (korpus alienum) adalah benda-benda yang sebelumnya
memang tidak ada didalam telinga dan masuk ke dalam telinga secara
sengaja/tidak sengaja, sehingga menimbulkan gangguan baik dari segi
pendengaran maupun dari segi kenyamanan.
Irigasi telinga adalah mencuci rongga telinga bagian luar dengan
cairan yang dialirkan atau disemprotkan kedalamnya.
Irigasi telinga adalah mengumbah telinga bagian luar dengan cairan
yang disemprotkan ke dalam dan dialirkan keluar.
Irigasi kanal auditori dilakukan untuk menghilangkan serumen atau
benda asing. Larutan irigasi harus steril untuk untuk mencegah transmisi
mikroorganisme pada peristiwa ruptur membran timpani. Larutan harus
KMB I
pada suhu ruangan sehingga tidak menyebabkan mual atau vertigo (pusing
berat).
B. Tujuan
Tujuan melakukan irigasi telinga adalah:
Sebagai penatalaksanaan tindakan medis evakuasi benda asing atau
serumen dari telinga dan dan membersihkan rongga telinga dari nanah
dan kotoran telinga.
Liang telinga bersih dari benda asing, seperti: semut atau serangga
lainnya, dan biji-bijian.
Telinga bebas dari kongesti dan rasa sakit.
C. Indikasi
Irigasi telinga dilakukan pada pasien dengan:
Telinga yang tersumbat serumen atau benda asing lainnya (serangga,
kacang-kacangan, mainan kecil, baterai kecil, nanah atau darah yang
mengering).
Otitis media purulenta.
D. Kontra Indikasi
Klien dengan menggunakan pipa timpanotomi magnet dari logam
dalam telinganya (Grommet).
Adanya perforasi membrane timpani.
KMB I
E. Persiapan Alat
a. Otoskop, cermin dan lampu kepala/head lamp.
b. Minyak mineral, larutan lidokain 2 % atau alcohol dan spuit 20 cc.
c. Handuk, kassa.
d. Handscoen disposible.
e. Kapas lidi.
f. Cairan irigasi dengan temperatur sesuai suhu tubuh sebanyak 500 ml
atau sesuai permintaan dokter.
g. Spuit 20 cc.
h. Perlak dan alasnya.
F. Persiapan Klien
Menjelaskan kepada klien mengenai tujuan dari tindakan yang akan
dilakukan.
Untuk memudahkan dalam melakukan irigasi telinga, sebaiknya klien
dalam posisi duduk.
KMB I
G. Langkah-langkah Kerja (Prosedur Tindakan)
No Langkah Rasional
1 Perawat mencuci tangan. Mengurangi penyebaran M.O.
2 Perawat memekai handscoen. Mengurangi pajanan M.O.
3 Berikan klien posisi duduk dengan Memudahkan melakukan
badan lurus dan tegak serta agak tindakan/prasat.
condong ke depan, atau boleh pada
posisi terbaring dengan telinga yang
ada benda asing menghadap ke arah
perawat.
4 Letakkan handuk dibawah telinga Mencegah membasahi pakaian
klien dan jika memungkinkan klien dan tempat tidur.
diminta memegang nierbekken.
5 Jika memungkinkan lakukan Untuk mengetahui benda
identifikasi visual menggunakan asing yang masuk pada
senter atau otoskop pada telinga yang telinga.
bermasalah.
6 Inspeksi kanalis auditorius terhadap Mengetahui kondisi telinga
akumulasi serumen/debris, angkat terhadap serumen dan
dengan aplikator. mengurangi trauma.
7 Untuk mengeluarkan serangga, Membunuh serangga yang
pertama-tama teteskan minyak dapat dilakukan sebelim
mineral, lidokain 2% atau larutan dilakukan tindakan irigasi.
alcohol kedalam kanalis dan secara
hati-hati dengan menggunakan forcep
keluarkan serangga tersebut.
8 Luruskan kanalis auditorius untuk Untuk memudahkan saat akan
memasukkan larutan. dilakukan tindakan irigasi.
Pada bayi => tarik aurikula ke
bawah dan ke belakang.
Pada orang dewasa => tarik
aurikula ke atas dan ke belakang.
10
KMB I
Dengan ujung spuit tepat di atas
9 kanalis, irigasi secara perlahan dengan Okulasi kanalis oleh spuit
aliran larutan yang tetap terhadap atap menyebabkan tekanan diatas
kanalis. membrane timpani selama
irigasi, larutan mengalir
dengan lancer keluar kanalis
Lanjutkan irigasi sampai semua debris sambil menghilangkan debris.
10 terangkat/ semua larutan telah habis. Membersihkan semua
serumen/debris yang
Keringkan aurikula dan pasang bola menghambat pendengaran.
11 kapas pada meatus auditorius. Pengeringan meningkatkan
kenyamanan klien dan dengan
bola kapas dapat menampung
Bereskan peralatan dan cuci tangan. kelebihan drainage.
12
Dokumentasikan tindakan yang telah Mengontrol transfer M.O.
13 dilakukan, kaji respon klien setelah Pencatatan tepat waktu
tindakan seperti adakan awitan mual, memberikan keakuratan
pusing. dokumentasi dari respon klien
terhadap prosedur.
Sikap Perawat:
- Tidak jijik saat melakukan tindakan. Sikap perawat yang
professional akan mendukung
- Hati-hati dan harus cermat.
rasa percaya klien terhadap
- Menjaga privacy klien. tindakan keperawatan yang
dilakukan.
11
KMB I
H. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan tindakan irigasi telinga:
Jangan pernah menyumbat kanal auditori eksternal dengan spuit.
Penyemprotan larutan dengan kuat dapat merusak membran timpani.
Pancaran cairan tidak boleh terlalu deras dan jangan langsung kedalam
liang telinga, harus diarahkan ke dinding telinga atas.
Bila klien mengeluh sakit, mual atau pusing, perasat dihentikan.
Suhu cairan harus tetap hangat.
12
KMB I
2.3 Memberikan Obat Tetes Telinga
Struktur telinga luar pada anak berbeda dari yang dimiliki orang dewasa.
Ketika memasukkan tetesan atau mengairi telinga, perawat harus meluruskan
saluran telinga. Pada bayi dan anak kecil perawat meluruskan saluran
kartilago telinga dengan memegang daun telinga dan menariknya ke bawah
dan ke belakang dengan lembut. Pada orang dewasa saluran telinga lebih
panjang dan tersusun atas tulang di bawahnya dan diluruskan dengan menarik
daun telinga ke atas dan ke belakang. Apabila saluran telinga tidak diluruskan
dengan benar, larutan obat tidak akan mencapai bagian dalam struktur telinga
luar.
A. Pengertian
Memberikan obat tetes telinga adalah memberikan obat cair dengan cara
meneteskan ke dalam lubang telinga klien.
B. Tujuan
Memberikan terapi sesuai dengan program pengobatan.
13
KMB I
Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai dengan program
pengobatan.
C. Indikasi
Otitis media perforate
Telinga yang tersumbat oleh serumen
Telinga yang kemasukan serangga
Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi pada telinga
D. Kontra Indikasi
Sesudah Operasi (post Op pada bagian telinga)
Bila ada perdarahan pada telinga
E. Persiapan Alat
a. Obat tetes telinga dan alat tetes
b. Daftar obat pesien
c. Korentang steril
d. Nierbeken
e. Kapas bulat
f. Kapas lidi steril basah
g. Tissue
h. Perlak dan handuk kecil
i. Senter / pen light
14
KMB I
F. Persiapan Klien
Periksa identitas klien/tanyakan nama (untuk memastikan prinsip 5B)
Menjelaskan kepada klien mengenai tujuan dan tindakan yang akan
dilakukan.
Memberikan posisi datar miring ke kiri atau kanan sesuai kebutuhan.
Jaga privacy klien.
No Langkah Rasional
15
KMB I
f. Handscoen disposible (k/p)
Periksa identitas klien dengan
4 Memastikan klien yang
membaca gelang identitas dan
menerima obat benar.
menanyakan namanya.
Kenakan sarung tangan.
5 Mengurangi pajanan M.O.
Kaji kondisi struktur telinga luar dan
6 Memberikan dasar untuk
salurannya.
menentukan apakah timbul
respon lokal terhadap
pengobatan , apakah kondisi
klien membaik atau apakah
telinga perlu dibersihkan dahulu
sebelum obat diberikan.
Jelaskan prosedur kepada klien.
7 Mengurangi rasa cemas.
Atur suplai di sisi tempat tidur.
8 Memastikan prosedur berjalan
lancar.
Minta klien mengambil posisi miring
9 Memudahkan memasukkan obat
dengan telinga yang akan di obati
kedalam telinga. Saluran telinga
berada di atas.
dalam posisi menerima obat.
16
KMB I
member jalan masuk langsung
11 Luruskan saluran telinga dengan ke bagian struktur telinga luar
menarik daun telinga ke bawah dan yang lebih dalam.
ke belakang (pada anak-anak) atau ke
atas dan keluar (pada dewasa).
17
KMB I
nyaman setelah tetesan diabsorbsi. infeksi.
16 Evaluasi kondisi telinga luar diantara Mengembalikan rasa nyaman.
pemasukkan obat.
Catat obat, konsentrasinya, jumlah Menentukan respon terhadap
17 tetesan, waktu pemberian, telinga obat.
mana yang akan dimasukkan obat Pencatatan yang tepat pada
18 pada format obat. waktunya mencegah kesalahan
dalam pemberian obat (mis.
19 Catat kondisi saluran telinga pada pengulangan pemberian dosis
catatan keperawatan. obat).
18
KMB I
2.4 Alat Bantu Mendengar (ABM)
A. Pengertian
Alat bantu dengar adalah suatu instrument dimana suara, baik suara
maupun suara lingkungan diterima oleh mikrofon, kemudian dikonversi
kembali menjadi sinyal akustik. (Bruner Suddart ed 8 2001: 2006)
B. Tujuan
AMPLIFIER
C. Indikasi
19
KMB I
Klien yang mengalami kehilangan pendengaran sensorineural.
D. Kontra indikasi
a. Deformitas konginetal
b. Pengeluaran cairan aktif dari dalam telinga
c. Keluhan pusing dan tinnitus
d. Timbunan serumen atau benda asing yang besar dalam kanalis
auditorius eksternus.
e. Nyeri dan tidak nyaman ditelinga.
20
KMB I
Tipe Alat Bantu Mendengar (Hearing Aid)
21
KMB I
3. ABM dipasang didalam telinga (ITE= In The Ear).
i. digunakan untuk klien dengan
gangguan pendengaran ringan-berat
ii. alat ini dipasang didalam telinga yang
nampak lebih alami; secara kosmetik lebih menarik karena mudah
disembunyikan.
iii. satu keping sesuai bentuk telinga tanpa
pipa atau kawat, dan miniatur mikrophone diletakkan dalam
telinga.
4. ABM dipasang didalam kanalis (ITC= In The Canalis).
i.digunakan untuk klien dengan gangguan pendengaran
ii.sama dengan yang didalam telinga, lebih tersembunyi dan
beberapa lebih menarik secara kosmetik.
KMB I
i. Alat ini digunakan pada klien yang tidak dapat memakai ABM
hantaran udara, misalnya klien yang lahir tanpa saluran telinga atau
klien yang dari telinganya keluar cairan.
ii. Alat ini dipasang di kepala, biasanya dibelakang telinga dengan
bantuan sebuah pita elastis, dimana suara dihantarkan melalui tulang
tengkorak ke dalam telinga dalam.
c. ABM tertanam
1. Alat Konduksi Tulang
i.digunakan pada klien dengan kehilangan pendengaran konduktif
yang kontraindikasi pemakaian ABM karena infeksi kronik.
ii.Alat ini ditanam dibelakang telinga dibawah kulit tulang tengkorak
dan sebuah alat eksternal dipakai diatas telinga.
2. Implan Koklea
i.ABM dipasang di dalam rumah siput (koklea)
ii.Berfungsi merangsang saraf pendengaran secara langsung dan
menggantikan sebagian fungsi koklea dalam menangkap dan
meneruskan gelombang suara ke otak dan diterjemahkan sebagai
suara.
iii.Indikasi pada anak dengan gangguan tuli saraf berat di kedua
telinga yang tidak memperoleh manfaat dengan memakai ABM dan
digunakan pada orang dewasa yang telah memiliki kemampuan
bahasa sebelumnya (post lingual).
3. Alat Bantu Mendengar Semi Tertanam.
(Saat ini masih dalam penelitian).
23
KMB I
No Langkah Rasional
1. Kaji pengetahuan klien dan Menentukan pemahaman klien dan
kegiatan pembersihan rutin kebutuhan pendidikan kesehatan.
perawatan alat bantu Adaptasikan metode perawatan
pendengaran denga prosedur klien
2 Tentukan apakah klien dapat Ketidakmampuan untuk
mendengar secara jelas dengan mendengar mungkin menunjukan
penggunaan alat bantu dengan kegiatan fungsi alat bantu
cara bicara dengan jelas dalam pendengaran
tekanan secara normal.
3. Bantu klien memberi saran Klien menjadi tidak nyaman jika
setiap tips perawatan tidak mampu mendengar dengan
tambahan; jelaskan bahwa jelas. Minimalkan kebingungan
anda akan membersihkan dan dan kecemasan.
mengganti alat bantu
pendengaran
4. Kaji apakah alat bantu Tentukan kebutuhan untuk baterai
pendengaran bekerja dengan baru. Lengkingan suara yang baik
memindahkan dari telinga akan menyebabkan suara
klien. Tutup kotak baterai dan melengking yang kasar.
putar volume tinggi secara
perlahan. Tutup pada atas
lipatan telinga dengan tangan.
Jika alat bantu tidak
mengeluarkan suara, ganti
baterai dan kaji kembali.
5. Periksa untuk memastikan Selang yang retak atau terlipat
apakah selang penghubung mencegah transmisi suara.
plastik tidak terlilit atau retak.
6. Periksa untuk memastikan Dapat menyebabkan iritasi pada
apakah lipatan telinga retak kanal telinga luar.
atau mempunyai pinggir yang
kasar.
7. Periksa adanya akumulasi Mencegah penerimaan dan
24
KMB I
serumen sekitar lipatan telinga transmisi suara yang jelas.
dan menyumbat.
8. Persiapkan peralatan dan
bahan-bahan yang digunakan:
a. piala ginjal untuk muntah
b. sabun ringan dan air hangat Dilakukan untuk merendam
c. sikat panjang lekukan telinga.
d. jarum suntik (tambahan) Digunakan untuk membersihkan
e. handuk yang lembut selang penghubung plastik.
f. washlap Digunakan untuk membersihkan
g. kotak penyimpan pintu pada lekukan telinga.
h. sarung tangan disposible.
25
KMB I
yang menyumbat pembukaan
lekukan.
Tetasan air yang tertinggi pada
f. Jika alat bantu akan selang penghubung dapat masuk
disimpan, letakkan di tempat kedalam alat bantu pendengaran
penyimpanan yang diberi label dan merusak bagian-bagiannya.
nama klien. Jika lebih dari satu Angkat kelembaban dan kotoran
alat bantu catat bagian kanan yang mengganggu transmisi suara
atau kiri. Matikan jika tidak dan fungsi alat bantu pendengaran.
digunakan. Praktikan kembali untuk
g. Simpan alat bantu memeriksa fungsi alat .
pendengaran dalam tempat
penyimpanan jika klien akan
mandi, berjalan ditengah
hujan, menggunakan
pengering rambut, duduk di
bawah lampu atau panas
matahari, operasi atau prosedur
yang besar, pergi tidur,
diaphoresis.
10. Memasukan alat bantu
pendengaran:
a. Periksa baterai (lihat Diperlukan untuk amplipikasi suara
langkah 4) ; ganti baterai jika secara tepat. Selalu ganti baterai di
diperlukan. permukaan yang lembut (misalnya
handuk atau tempat tidur) untuk
menghindari kerusakan.
b. Matikan alat bantu dan putar Melindungi klien dari paparan
pengontrol volume ke bawah suara yang tiba-tiba.
c. Pegang alat bantu sehingga
bore-bagian yang panjang
dengan lubang berada di
26
KMB I
bawah
d. Pertama-tama masukan bore
ke dalam kanal. Gunakan Ketepatan posisi memastikan
tangan yang lain untuk transmisi suara yang optimal.
menarik keatas dan kebelakang
pada telinga luar. Secara
lembut tekan dan putar sampai
lekukan terasa pas.
e. Atur volume bertahap
sampai ketingkat yang nyaman
untuk berbicara dengan klien Penyesuaian secara bertahap
dengan suara biasa dengan mencegah pemaparan klien pada
jarak 1-1,25 m. Putar control lengkingan yang keras atau suara
volume ke arah hidung untuk balik. Klien seharusnya mendengar
meningkatkan volume. suara perawat secara nyaman.
f. Angkat peralatan yang kotor
dari samping tempat tidur. Mempertahankan kebersihan
Buang yang telah digunkan. lingkungan dan mengurangi resiko
Cuci tangan. infeksi.
11. Kembali ke klien untuk Jika lekukan telinga tidak aman
mengkaji apakah pendengaran pada tempatnya maka alat ini akan
jelas atau alat bantu melengking atau tidak berfungsi.
pendengaran untuk
menghasilkan suara baik yang
tidak sesuai.
12. Dokumentasi bahwa alat bantu Melindungi terhadap kemungkinan
telah dilepas dan disimpan jika kehilangan alat bantu dengar.
klien akan menjalani
pembedahan atau prosedur
khusus.
13. Laporkan kesulitan yang Meningkatkan kontinuitas
dialami klien dalam perawatan teknik komunikasi klien.
27
KMB I
berkomunikasi dan staf
keperawatan.
14. Catat pada kardex keperawatan Memberikan kewaspadaan kepada
bahwa klien menggunakan alat petugas akan gangguan
bantu dengar. pendengaran.
A. Pengertian
Terapi wicara adalah suatu ilmu dan kiat yang mempelajari perilaku
komunikasi normal dan abnormal, yang digunakan untuk memberikan
terapi (proses penyembuhan) pada klien yang meliputi kemampuan
bahasa, kemampuan bicara, kemampuan suara dan irama/kelancaran
sehingga klien mampu berinteraksi dengan lingkungan secara wajar, tidak
28
KMB I
mengalami gangguan psiko-sosial serta mampu meningkatkan hidup
secara optimal. (Bambang Setyono, Sp Th 1996:96).
B. Tujuan
a. Meningkatkan kemampuan klien dalam memantau suara yang
dihasilkan
b. Meningkatkan kesadaran mengenai situasi dimana penyalahgunaan
suara dapat terjadi.
c. Mendidik klien dalam hal anatomi dan fisiologi normal pada
mekanisme vokal.
d. Menghilangkan kebiasaan berbicara salah.
e. Menurunkan penyalahgunaan vokal.
f. Menurunkan ketegangan muskuloskeletal.
b. Gangguan bahasa
c. Gangguan suara
29
KMB I
d. Gangguan irama kelancaran
e. Gangguan menelan
b. Terapi kelompok
c. Konsultasi
30
KMB I
E. Beberapa tehnik yang dapat digunakan untuk mempermudah pendengaran
klien dalam hal wicara
a. Membaca bibir
b. Bahasa isyarat
31
KMB I
x. Tampilkan ekspresi wajah, gambar, petunjuk-petunjuk untuk
memudahkan klien.
xi. Ulangi kalimat anda jika perlu, dengan lembut dan tenang untuk
memfasilitasi komunikasi.
BAB III
32
KMB I
PENUTUP
3.1 Simpulan
Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks,
pendengaran dan keseimbangan. Secara anatomi telinga terbagi tiga bagian,
yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Irigasi telinga adalah
mencuci rongga telinga bagian luar dengan cairan yang dialirkan atau
disemprotkan kedalamnya. Irigasi telinga adalah mengumbah telinga bagian
luar dengan cairan yang disemprotkan ke dalam dan dialirkan keluar.
Memberikan obat tetes telinga adalah memberikan obat cair dengan
cara meneteskan ke dalam lubang telinga klien. Alat bantu dengar adalah
suatu instrument dimana suara, baik suara maupun suara lingkungan diterima
oleh mikrofon, kemudian dikonversi kembali menjadi sinyal akustik. Terapi
wicara adalah suatu ilmu dan kiat yang mempelajari perilaku komunikasi
normal dan abnormal, yang digunakan untuk memberikan terapi (proses
penyembuhan) pada klien yang meliputi kemampuan bahasa, kemampuan
bicara, kemampuan suara dan irama/kelancaran sehingga klien mampu
berinteraksi dengan lingkungan secara wajar, tidak mengalami gangguan
psiko-sosial serta mampu meningkatkan hidup secara optimal.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
33
KMB I
Ari Setyarini, Elizabeth. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Sistem Pendengaran dan Wicara. Bandung : STIKes St.
Borromeus.
http://images.google.co.id
http://kesehatan-dan-kecantikan.tokobagus.com
http://medicastore.com/apotek_online/obat_telinga.html
http://profesionalnurse.blogspot.com/2009/01/prosedur-irigasi-telinga.html
34
KMB I