Anda di halaman 1dari 23

Strukturalisme

Asep Yudha Wirajaya


Pengantar
Sejak Abad ke-4 SM  4 Orientasi Sastra b’dasarkan urutan Sejarah
& Dialektikanya (lih. Abrams, 1981: 36 – 37) sbb.

Mimetik Pragmatik
(KS sbg tiruan Alam & (KS sbg sarana u/
Kehidupan) sampaikan tujuan ke
pembaca)

Ekspresif Objektif
(KS sbg luapan perasaan & (KS sbg sesuatu yg
pikiran pengarang) otonom/mandiri)
Kritik Objektif

• Muncul awal abad ke-20, yaitu sekitar tahun 1920


• Di USA terkenal sbg kritik baru (New Criticism)
• Terlepas dari tiruan, pendidikan ataupun pengarangnya
• KS harus dianalisis struktur dalamnya (Inner Structure)
• KS adlh sesuatu yang mandiri (otonom)
Gagasan Struktur
• KS adlh sebuah struktur
• 3 gagasan dlm struktur (lih. Piaget, 1995: 4
– 12) sbb.
a. Keseluruhan (Wholeness)
b. Transformasi (Transformation)
c. Pengaturan Diri (Self Regulation)
Wholeness

Sebuah KS mrp keseluruhan yg utuh, antara


bagian-bagiannya saling berkoherensi
(berjalinan erat)
Transformation

Struktur KS dpt ditransformasikan


berdasarkan sistem & aturan KS itu sendiri
Self Regulation

Struktur mengandung gagasan pengaturan


diri (Self Regulation), yaitu bila salah satu
berubah, maka bagian yg lain mengatur
dirinya sesuai dg perubahan tsb
Teori Strukturalisme
• KS mrp sebuah struktur yg kompleks
• Struktur adlh susunan/tata unsur-unsur yg saling
berhub antara bagian satu dg yg lain
• Sebuah unsur tdk mempunyai makna/arti sendiri
bila dipisahkan dg unsur2 yg lain &
keseluruhannya (lih. Hawkes, 1978: 17 – 18)
• Unsur KS adlh unsur fungsional, yaitu tiap2 unsur
mempunyai fungsi dlm hub dg unsur lain &
keseluruhannya
Analisis Strukturalisme
• Analisis yg m’hendaki tiap2 unsur KS itu
tdk boleh berdiri sendiri-sendiri atau
terpisah sec mutlak
• Analisis struktural mrp tugas prioritas sblm
analisis yang lain2 (lih. Teeuw, 1984: 61)
• Hal ini disebabkan o/ pentingnya analisis
ini u/ mencapai makna yg optimal.
Kutipan dr Teeuw ttg Struktur
“…Analisis struktur KS yg ingin diteliti dr segi manapun jg
mrp prioritas, pekerjaan pendahuluan. Sebab KS sbg
“Dunia dlm kata” (Dresden, 1965) mempunyai kebulatan
makna intrinsik hanya dpt kita gali dari karya itu sendiri.
Dalam arti kita “tergantung pd kata” (Teeuw, 1980 …
makna unsur-unsur KS itu hanya dpt kita pahami & kita
nilai sepenuh-penuhnya atas dasar pemahaman tempat &
fungsi unsur itu dlm keseluruhan KS. Jadi, menurut
pendapat saya, analisis struktur adlh suatu tahap dlm
penel sastra yg sukar kita hindari, sebab analisis semacam
ini baru memungkinkan pengertian yg optimal…“
Pengantar Metode Strukturalisme

• u/ dptkan makna KS  hrs dianalisis


• KS  struktur yg kompleks  dianalisis 
diket unsur2 KS & hub2 di antaranya
• Analisis yg tdk tepat  hasilkan fragmen2
yg terpisah secara analitik
Metode Strukturalisme

• Analisis hrs sesuai dg teori strukturalisme


yg jd dasarnya
• Analisis struktural adlh analisis unsur2 KS
& mencari hub2 antar unsur2 tsb
• Analisis KS tergantung pd jenis/genre sastra
Analisis Sajak

• Cenderung pd analisis lapis bunyi & lapis


artinya yg berupa kata-kata & kalimat sajak
• Analisis puisi cenderung pd analisis
kebahasaan
Analisis Fiksi #1
• Analsis struktur cerita yg terdiri atas:
a. tema
b. fakta cerita: tokoh, alur dan latar
c. sarana sastra (Literary Device): pusat
pengisahan, konflik dan gaya bhs, dsb (lih.
Stanton, 1965: 11, 25).
• Tema & fakta-fakta dipadukan/dilebur menjadi
satu (fused) oleh sarana sastra menjadi cerita
rekaan
Analisis Fiksi #2
1. Dicari/ditunjukkan hub & fungsi tiap-tiap unsur dlm
fiksi tsb
2. Tema berjalinan erat dg fakta2 & berhub erat dg sarana
sastra

Sec teoretis, tema mrp unsur yg pertama kali muncul,


kemudian dibuat penokohan yg sesuai dg temanya;
begitu jg sesuai dg peristiwa2 yg berankai mjd alurnya
& b’kaitan dg latar, tempat dan waktunya.

Begitu jg, sarana sastra disesuaikan dg tema & fakta-


fakta ceritanya
Contoh - BELENGGU
• Tokoh2 utamanya: Tono, Tini dan Yah
• Mrk terjalin dlm konflik cinta yg di samping mrk ada
tokoh tingkat ke-2: Mardani, Hartono dan paman Tini
• Di samping itu ada tokoh tingkat ke-3: ketua persatuan
wanita, anggota2 persatuan wanita, sopir dan perempuan
pembantu
• Tokoh2 tingkat ke-2 dan ke-3 itu berfungsi u/ menciptakan
konflik & penghubung di antara tokoh utamanya
• Begitu jg alur & latar mrp struktur yg terdiri atas unsur-
unsur yg saling berhub dg erat
• Fakta2 cerita, tokoh, alur dan latar saling berkaitan dg erat
• Kehadiran fakta2 tsb u/ memunculkan tema novel
Belenggu
• Dg analisis demikian, makna Belenggu dpt dikonkretkan
Kelemahan Strukturalisme

• Melepaskan KS dari relevansi sejarah sastra


• Mengasingkan KS dari relevansi sosial-
budayanya (lih. Teeuw, 1984: 61)
Hubungan Strukturalisme & Semiotik #1

• Kritik struktural itu sangat penting


• Para ahli sastra berusaha mengatasi kelemahannya
• Roland Barthes menggabungkan pendekatan
Struktural dengan pendekatan Pragmatik (Teeuw,
1984: 61)
Pembaca dipandang sbg pemberi makna KS yg
cukup mutlak
Pendekatan ini mjd sangat subjektif, akibatnya
interpretasinya tdk mungkin lagi dicek sec ilmiah
Hubungan Strukturalisme & Semiotik #2
• Jan Mukarovsky & muridnya, Felix Vodicka
mengembangkan Strukturalisme Dinamik atas
dasar konsepsi semiotik
• u/ dpt memahami KS sec sepenuhnya sbg struktur
hrs diinsyafi ciri khasnya sbg tanda, sign. Tanda
itu baru mendapat makna sepenuhnya lewat
persepsi pembaca (Teeuw, 1984: 2)
• Jadi, di sini ada penggabungan strukturalisme dg
teori semiotik
• Hal ini spt jg dikemukakan o/ Umar Junus (1981)
bahwa semiotik itu mrp lanjutan strukturalisme
Hubungan Strukturalisme & Semiotik #3

• Dg prinsip bhw KS mrp sistem tanda pd


sistem semiotik, maka hal ini dpt menunjuk
hal2 di luar struktur
• Hal ini disebabkan tanda2 itu mempunyai
makna berdasarkan konvensi bhs, sastra dan
budaya masyarakatnya.
Hubungan Strukturalisme & Semiotik #4

• Riffatere (via Teeuw, 1984: 65) menyatakan bhw KS


mrp respon/jwb thd KS, atau lebih luas teks sebelumnya
• Jadi, KS itu terikat pd kerangka waktu & urutan sej
sastra
• Oleh krn itu, makna KS seringkali baru dpt digali sec
lengkap dlm rangka kesejarahan sastra itu.
• Dg demikian, diperlukan analisis intertekstual antara dua
teks sastra yg menunjukkan adanya hub kesejarahan tsb
• Teks sebelumnya yg menjadi latar penciptaan suatu teks
disebut hipogram (hypogram)
Hubungan Strukturalisme & Semiotik #5

• KS mrp hasil karya sastrawan


• Sastrawan adlh anggota masyarakat
• Ia (sastrawan) tdk dpt lepas dr masyarakat &
kebudayaannya
• Hal ini tercermin dlm KS yg mrp sistem tanda2 yg
mempunyai arti & makna b’dasarkan konvensi
masyarakat & kebudayaannya
• Oleh krn itu, pemaknaan semiotik dpt melengkapi
pemaknaan analisis struktural sastra
Kesimpulan
• Strukturalisme mrp salah satu teori orientasi objektif yg
memandang KS sbg kesatuan yg utuh
• Strukturalisme mrp teori yg memandang KS sbg sebuah
struktur yg terdiri atas unsur2 yg saling berjalinan dg erat
• Tiap2 unsur KS mrp unsur yg fungsional, yaitu unsur yg
mempunyai fungsi tertentu dlm kaitannya dg strukturnya
• Teori strukturalisme mempunyai kelemahan krn
mengasingkan KS dr relevansi sejarah sastra & sosial-
budayanya
• Salah satu cara mengatasi kelemahannya adlh
menggabungkannya dg teori semiotik krn KS mrp stuktur
tanda2 yg bermakna b’dasarkan konvensi bhs, sastra dan
sosial-budaya

Anda mungkin juga menyukai