Anemia Def Besi
Anemia Def Besi
CASE
A 55-year-old male came to the clinic with chief complaint of
weakness. He had prolonged symptoms of epigastric pain
and need antacid for relieving it. He has suffered from
rheumatoid arthritis since five years ago and always taken
Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs.
Physical examination :
General appearance : pale, fatique. HR : 94 x/menit, RR : 24
x/menit, Temperature : 36,8 C, BP : 110/60 mmHg. Liver and
spleen non palpable, No Lymphadenopathy, Epigastric pain.
Cheilitis positive, Koilonychias positive
Laboratory :
Haemoglobin is 5,0 g/dL, mean corpuscular volume (MCV) is
70 fL, MCH 25, MCHC 30%, RDW : 17, blood smear :
anisocytosis, hypochrome microcyter, poikilocytosis. Fecal
Occult Blood : positive
Others :
Serum Iron 8 µg/dl, TIBC 450 µg/dl, Saturation of Transferrin
1,7%, Ferritin 10 µg/L.
TERM CLARIFICATION
• Antacid
• Rheumatoid arthritis
• NSAID
• Fatique
• Cheilitis
• Koilonychias
• Anisocytosis
• Hypochrome microcyter
• Poikylocytosis
• Fecal Occult Blood
• Iron binding capacity
• Ferritin
PROBLEM ANALYSIS
• mekanisme lemah?
• mekanisme nyeri epigastrium
• hubungan eso pengobatan dengan penyakit terdahulu ?
• hubungan penyakit terdahulu dengan penyakit sekarang ?
• Apa interpretasi pemeriksaan fisik ?
• DD ?
• Apa interpretasi pem.lab dan pem.lainnya ?
• HTD, WD, pem.tambahan apa yang sebaiknya
dilakukan ?
• Etiologi, epidemiologi, factor resiko ?
• Patogenesis, Manifestasi klinis ?
• Penatalaksanaan, pencegahan, follow up ?
• Prognosis, komplikasi, dan KDU ?
HYPOTHESIS
Kompleks Fe2+-Tf-
hemosiderin Tfr
feritin
Gangguan Glikolisis
memudahkan
Iritasi mukosa lambung
kronik
Diagnosis periksa
MCV,MCH,MCHC
Serum besi
↓ n
thalasemia Anemia
sideroblastik
Cari penyebab def fe
Pemeriksaan tambahan
Pemeriksaan untuk mencari penyebab
anemia defisiensi besi :
1) Pemeriksaan feses untuk cacing
tambang,
2) Pemeriksaan darah samar dalam feses
3) Endoskopi
4) Barium intake / Barium inloop
Penegakan Diagnosis Anemia Defisiensi Besi
(modifikasi dari kriteria Kerlin et al) :
o Anemia hipokromik mikrositer (Apusan darah tepi) atau
MCV < 80 fl dan MCHC < 31% dengan salah satu dari
a,b,c, atau d.
o Dua dari tiga parameter dibawah ini :
1) Besi serum < 50 mg/dl
2) TIBC >350 mg/dl
3) Saturasi transferin : <15%
4) Feritin serum <20 µg/dl
• Pengecatan sumsum tulang dengan biru prusia (Perl’s
stain) ---> Cadangan besi (butir-butir hemosiderin)
negatif.
• Pemberian sulfas ferosus 3 x 200 mg/hari atau preparat
besi lain yang setara) selama 4 minggu disertai kenaikan
kadar hemoglobin lebih dari 2 g/dl.
Diagnosis Kerja : Anemia Defisiensi Besi
(Anemia yang timbul akibat berkurangnya
penyediaan besi untuk eritropoesis,
karena kosongnya cadangan besi /
Depleted iron store) yang mengakibatkan
penurunan pembentukan Hemoglobin).
Etiologi
1) Penurunan absorpsi zat besi
Post gastrektomi parsial atau total, gangguan
asimilasi zat besi dari makanan malabsorpsi
usus halus, celiac sprue
2) Kehilangan zat besi
Fisiologis:
Menstruasi
Kehamilan
Patologis:
Perdarahan saluran cerna (Penyebab paling
sering), infeksi cacing tambang, telangiektasis
herediter, perdarahan traktus gastrourinarius,
bronkiektasis, hemosiderosis paru idiopatik.
Penatalaksaan
1) Terapi kausal (Kasus : Perdarahan GIT e.c NSAID)
o Penggantian NSAID inhibitor COX non-selektif (COX-1) dengan
Inhibitor COX-2 selektif (Contoh: sulfonanilid)
* COX-1 merupakan Isoform konstitutis yang terdapat dalam
kebanyakan sel dan jaringan normal termasuk lambung,
sedangkan
COX-2 tidak.
* Berdasarkan penelitian, pemakai COX-1 tiga kali lebih
rentan
pendarahan GIT.
Komplikasi
o Gangguan pada struktur dan fungsi jaringan epitel
o Cold intolerance (gangguan vasomotor, neurologic pain,
kesemutan, dan tingling
o Gangguan tingkah laku
o Pertumbuhan anak terhambat
o Kelainan neurologis, daya ingat menurun
o Anemia yang parah dapat menyebabkan hypoxemia
o Penurunan fungsi imun