Anda di halaman 1dari 1

Mikroba Asal Papua Jadi Pupuk "Beyonic"

Senin, 1 Februari 2010 | 07:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia berhasil mengisolasi


mikroba pilihan dan memberdayakannya menjadi pupuk unggulan yang disebut beyonic.
Peluncuran pupuk organik ini dilakukan di Kawasan Cibinong Science Center Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia oleh Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, Sabtu (30/1).

Mikroba yang telah teruji itu berguna untuk mengubah lahan pertanian menjadi lebih
baik.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Endang Sukara mengatakan, penggunaan
pupuk organik dapat mengurangi penggunaan pupuk sintetis serta pestisida dan herbisida.
Keuntungan lain adalah mengurangi biaya produksi dan emisi CO dari pabrik pupuk.
Pemerintah memperkirakan kebutuhan pupuk organik pada tahun 2010 mencapai sekitar
11,75 juta ton.

Beyonic adalah pupuk organik yang dipadukan dengan mikroba koleksi LIPI berupa
konsorsium yang mampu mengatasi masalah pertanian setempat dan berproduktivitas tinggi.
Saat ini koleksi mikroba LIPI, ujar Endang, telah mencapai sekitar 20.000 jenis, sekitar 4.000
mikroba telah teridentifikasi kemampuan unggulnya.

”Mikroba yang telah teruji itu berguna untuk mengubah lahan pertanian menjadi lebih baik,”
kata Heddy Sulistyo, peneliti di Pusat Penelitian Biologi LIPI.

Teknologi beyonic diharapkan dapat mengantisipasi dampak perubahan iklim pada lahan
kering dan dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Ditambahkan Sri Widiati, peneliti
Puslit Biologi LIPI, konsorsium mikroba yang digunakan pada beyonic, antara lain, berasal
dari Kawasan Penelitian Biologi LIPI di Wamena, Papua. Di Wamena, 16 mikroba unggulan
untuk pengembangan pupuk organik bisa diisolasi. (YUN)
http://sains.kompas.com/read/2010/02/01/07485975/Mikroba.Asal.Papua.Jadi.Pupuk..quot.Beyoni
c.quot.

Anda mungkin juga menyukai