Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wa Ode Reni Milarni

NIM : C12109112

Di sebuah desa ada 3 gadis bersaudara. Si bungsu yang bernama Psychee terkenal dengan
kecantikannya. Dimana-mana dia diperebutkan oleh banyak orang. Karena kecantikannya, dewi
Venus yang juga terkenal akan kecantikannya menjadi iri dan ingin mencelakai Psychee. Dan
diperintahkanlah anaknya yang bernama dewa Eros (dewa cinta) untuk mencelakai Psychee. Saat
dewa Eros hendak mencelakai Psychee, rencananya menjadi berubah, karena dewa Eros tertarik
akan kecantikan Psychee dan membuatnya jatuh cinta. Agar Psychee tidak celaka, dewa eros
menyuruh Angin Selatan untuk membawa Psychee ke suatu kastil. Saat sampai Psychee sangat
terkagum-kagum melihat kastil yang indah dan megah di depan matanya. Bukan hany a itu,
kastil itu juga dapat mengerjakan apa saja secara otomatis. Segala sesuatu yang diinginkan
Psychee tiba-tiba saja langsung berada di depan mata. Pada malamnya, dewa Eros mengunjungi
Psychee dan mengatakan bahwa Dia adalah suaminya, tetapi pada saat dia memberitahunya,
dewa Eros tidak menampakkan wujudnya.

Setiap malam dan malam berikutnya dewa Eros selalu mengunjungi Psychee di kastil itu.
Lama kelamaan, dewa Eros melihat Psychee merasa kesepian, kemudian diperintahkanlah Angin
Selatan untuk membawa kedua kakak Psychee untuk menemaninya di kastil. Sesampainya di
kastil, kedua kakak Psychee sangat terkejut dan iri padanya. Kemudian mereka menanyakan
dimana dewa Eros berada, tetapi Psychee susah untuk menjelaskan. Kemudian, kedua kakaknya
itu mempengaruhi Psychee dan mengatakan kalau suaminya tersebut adalah seseorang yang jelek
dan buruk rupa. Mendengar perkataan kedua kakaknya tersebut, Psychee menjadi marah dan
memulangkan mereka kembali ke rumah. Setelah kedua kakaknya pergi, Psychee menjadi
gelisah dan memikirkan tentang perkataan kedua kakaknya tadi. Psyche menjadi penasaran, dan
untuk membuktikan dan menghilangkan rasa penasarannya, pada malam itu Psychee membawa
lampu pelita dan mendatangi tempat dimana suaminya tersebut sedang tidur. Betapa terkejutnya
Psychee setelah melihat suaminya itu yang ternyata seorang pemuda yang tampan dan begitu
gagah. Tanpa sadar, minyak dari lampu pelita yang dibawa oleh Psychee jatuh dan mengenai
bahu dewa Eros. Dewa Eros pun terbangun dan melihat Psychee berada disampingnya. Dewa
Eros yang merasa kecewa karena merasa Psychee tidak mau menunggu dan tidak menghargai
cintanya, dewa Eros pun pergi meninggalkan Psychee. Ketika Psychee hendak mengejarnya, Dia
telah tiada. Perginya dewa Eros disusul dengan menghilangnya kastil dan semua hal yang selama
ini menemaninya.

Anda mungkin juga menyukai