Anda di halaman 1dari 1
CATATAN PENTING SEKITAR KELAHIRAN PIAGAM JAKARTA 1. Perbandingan golongan Islam dan Sekuler di sepuluh tahun pertama kemerdekaan RI : PERBANDINGAN | KETERWAKILAN ISLAM ISLAM | SEKULER | BPUPKI Panitia Sembilan 5 44% PPKI j 23 15 % Pemilu| th. 1955 Jadi keterwakilan Islam dalam Panitia Sembilan sangat representatif, dan itu dibuktikan lewat Pemilu Pertama tahun 1955. Sebaliknya, keterwakilan Islam dalam BPUPKI dan PPKI sama sekali tidak representatif. 2. Piagam Jakarta yang didapat dengan susah payah, lewat sidang-sidang alot, dan perdebatan sengit, dalam suasana musyawarah yang demokratis, penuh kekeluargaan dan saling pengertian, lintas sektoral, tanpa intervensi asing, melibatkan berbagai komponen bangsa secara representatif, lahir sebagai gentleman's agreement antara pihak Islam dan_ pihak Kebangsaan dari segenap Founding Father bangsa Indonesia. Akhirnya diubah lewat proses yang kontroversial, terburu-buru, penuh tanda tanya, bahkan melahirkan benih pertentangan sikap dan pertikaian pemikiran serta perang ideologi yang berkepanjangan dan tak kunjung henti hingga saat ini. 3. Dalam pembentukan PPKI secara nyata terlihat tidak banyak melibatkan lagi tokoh- tokoh Islam yang pernah duduk di BPUPKI dan ikut dalam proses penyusunan naskah preambul UUD 1945 (Piagam Jakarta), yang semestinya tokoh-tokoh tersebut adalah orang yang paling patut dilibatkan karena paling tahu esensi dan tujuan serta kemanfaatan Preambul UUD 1945 untuk bangsa Indonesia. Bahkan kejanggalan dan ketidakjujuran dalam proses perubahan Preambul UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 lebih kasat mata, dengan sama _ sekali tidak dilibatkannya seorang tokoh Islam pun dari Panitia Sembilan selaku perumus Preambul tersebut. 4. Berdasarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 seharusnya Piagam Jakarta diberlakukan kembali seiring dengan pemberlakuan kembali UUD 1945. Karena Dekrit tersebut secara eksplisit menyebutkan bahwa Piagam Jakarta dan UUD 1945 merupakan rangkaian kesatuan konstitusi yang tak terpisahkan. Namun pada prakteknya ternyata Piagam Jakarta tetap diabaikan.

Anda mungkin juga menyukai