Anda di halaman 1dari 1
" KRONOLOGIS SINGKAT LAHIRNYA PIAGAM TAKARTA Kronologis singkat berikut ini disarikan dari buku Piagam Jakarta 22 Juni 1945, sebuah buku yang sangat berharga dan langka dalam jenisnya, karya besar almarhum H. Endang Saifuddin Anshari, MA, putra almarhum KH.Muhammad Isa Anshari yang pernah menjadi anggota Konstituante ( 1956 — 1959 ) dari partai Masyumi. Semoga Allah SWT merahmati dan meridhoi keduanya. 29 April 1945 Pembentukan “Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai” (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan) atau dikenal dengan nama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), dengan 62 anggota, termasuk Ketua Dr. Radjiman Wedyodiningrat dan Wakil Ketua R. P, Soeroso. 28 Mei 1945 Pelantikan BPUPKI, dengan tempat tugas di Gedung Pejambon, Jakarta. 29 Mei—1 Juni 1945 Sidang Pertama BPUPKI. Seusai sidang dibentuk Panitia Kecil beranggotakan sembilan orang, yang bertugas mencari solusi penyelesaian terbaik dari berbagai perselisihan sikap dan pendapat yang terjadi sepanjang Sidang Pertama BPUPKI. Sembilan anggota yang terpilih : Soekarno : nasionalis muslim sekuler . Mohammad Hatta : nasionalis muslim sekuler , A.A.Maramis + nasionalis kristen sekuler . AbikoesnoTjokrosoejoso = ——nasionalis Islami ( Syarikat Islam ) . Abdul Kahar Muzakkir : nasionalis Islami ( Muhammadiyah ) . Haji Agus Salim : nasionalis Islami ( Syarikat Islam ) . Ahmad Soebardjo : nasionalis muslim sekuler . KH_Abdul Wahid Hasyim : nasionalis Islami ( Nahdhotul Ulama ) . Muhammad Yamin : nasionalis musiim sekuler 22 Juni 1945 Panitia Sembilan menandatangani Piagam Jakarta sebagai gentleman's agreement antara pihak Islam dan pihak Kebangsaan. 10-16 Juli 1945 Sidang Kedua BPUPKI. Di akhir Sidang seluruh anggota BPUPKI secara bulat menerima Piagam Jakarta sebagai Preambul ( Pembukaan ) Undang- Undang Dasar 1945. 7 Agustus 1945 Pembentukan PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ), dengan 27 anggota, termasuk Ketua Soekarno, dan Wakil Ketua M. Hatta. Dari Panitia Sembilan yang masuk dalam PPKI hanya 4, yaitu: Soekarno, M. Hatta, Soebardjo ( ketiganya nasionalis muslim sekuler ) dan KH. Abdul Wahid Hasyim rhm ( nasionalis Islami dari NU ). 17 Agustus 1945 04.00 WIB =: Perumusan Naskah Proklamasi yang ditanda tangani oleh Soekarno — Hatta. 10.00 WIB =: Pembacaan Naskah Proklamasi oleh Soekarno. Petang hari : Seorang opsir Kaigun (| perwira Angkatan Laut Jepang ) dengan juru bahasa Mr. Nisyijima, pembantu Admiral Mayeda, menemui M. Hatta dan menuntut penghapusan_kalimat "dengan kewajiban — menjalankan syan'at Islam bagi pemeluk- pemeluknya” dari UUD 1945 baik di Pembukaan mau pun pasal 29 ayat 1, dengan alasan diskriminasi terhadap golongan minoritas. 18 Agustus 1945 Rapat PPKI tentang Perubahan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945. Dari Panitia Sembilan yang mengikuti rapat ini hanya tiga, yaitu: Soekarno, M. Hatta dan Soebardjo ( semuanya nasionalis muslim sekuler ). Lewat rapat ini disepakati penghapusan_ kalimat “dengan kewajiban menjalankan syari‘at Islam bagi pemeluk-pemeluknya” baik di Pembukaan mau pun di Pasal 29 ayat 1 UUD 1945. 5 Juli 1959 Dekrit Presiden 5 Juli 1959 menyatakan - “ Piagam Jakarta tertanggal 22 Juni 1945 menjiwai Undang-Undang Dasar 1945 dan adalah merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan konstitusi tersebut”.

Anda mungkin juga menyukai