Amar Ma’ruf Nahi Munkar hukumnya fardhu kifayah, artinya bila sebagian umat sudah
menegakkannya dengan jumlah dan kekuatan yang memadai untuk mengajak kepada
kebajikan dan mencegah kemunkaran maka gugurlah kewajiban sebagian umat lainnya.
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang
makruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan mereka
ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Qs.At Taubah (9):71
“Mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf
dan mencegah dari munkar, dan bersegera berbuat pelbagai kebajikan. Mereka
termasuk orang-orang yang sholeh.” Qs. Al-A’raf 157
“Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.” Qs. Al Maa’idah
(5):79
"Bukan dari golongan kami orang-orang yang tidak mengasihi yang muda dan tidak
menghormati yang tua, serta tidak mengajak orang lain untuk berbuat baik dan
melarang yang munkar."
Al-imam Abi Daud rhm meriwayatkan bahwa Abdullah Ibn Mas’ud r.a. mendengar
Rasulullah SAW bersabda bahwa : “Sungguh demi Allah, hendaklah engkau benar-benar
menyerukan yang ma’ruf dan benar-benar mencegah yang munkar, dan sungguh-sungguh
menentang tangan-tangan yang zholim, dengan mengembalikannya kejalan yang benar,
dan agar menjaganya selalu di jalan yang benar”
Aisyah r.a. berkata, “Rasulullah SAW. bersabda : “Penduduk sebuah desa yang
berjumlah delapan belas ribu orang disiksa, padahal amal-amal mereka seperti amal
para nabi. Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, bagaimana hal itu bisa terjadi?’
Nabi SAW menjawab, ‘Mereka tidak pernah marah karena Allah Azza Wa Jalla, karena
mereka tidak melakukan amar makruf dan nahi mungkar.”