Anda di halaman 1dari 14

Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Prepared by
Nurmawati, S.S
Amar ma’ruf nahi munkar ditekankan untuk mengantisipasi
maupun menghilangkan kemunkaran dengan tujuan utama
menjauhkan semua hal negatif di tengah masyarakat, tanpa
menimbulkan dampak negatif yang lebih besar. Amar ma’ruf
nahi munkar adalah upaya menegakkan agama dan
kemaslahatan di tengah-tengah umat.
Orang yang melakukan amar ma’ruf nahi mungkar pun harus
mengerti betul terhadap masalah yang akan ia tindak, agar
tidak salah dan keliru dalam bersikap.
Amar ma’ruf nahi munkar termasuk fardlu kifayah. Amar
ma’ruf nahi munkar tidak boleh dilakukan kecuali oleh orang
yang tahu betul keadaan dan siasat bermasyarakat agar ia
tidak tambah menjerumuskan orang yang diperintah atau
orang yang dilarang dalam perbuatan dosa yang lebih parah.
Karena sesungguhnya orang yang bodoh terkadang malah
mengajak kepada perkara yang batil, memerintahkan perkara
yang munkar, melarang perkara yang ma’ruf, terkadang
bersikap keras di tempat yang seharusnya bersikap halus dan
bersikap halus di dalam tempat yang seharusnya bersikap
keras.

(Syekh an-Nawawi al-Jawi, Tafsir Munir, Beirut, Dar al-Kutub


al-Ilmiyyah, 2005, cetakan ketiga, jilid II, halaman 59)
Firman Allah SWT
Amar Ma’ruf Nahi Munkar merupakan poros bagi Islam, salah satu argumentasi kuat
alasan Allah ‘azza wajalla mengutus para Nabi dan Rasul, dan sebagai dalil
kesempurnaan Iman, kebaikan Islam serta merupakan rahasia kemuliaan umat ini.

Allah ‘azza wajalla berfirman,


َ ُ‫ُوف َوتَ ْنهَ ْو َن َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوتُ ْؤ ِمن‬
ِ ‫ون بِاهَّلل‬ َ ‫اس تَأْ ُمر‬
ِ ‫ُون بِ ْال َم ْعر‬ ْ ‫ُك ْنتُ ْم َخ ْي َر أُ َّم ٍة أُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت لِلن‬ 

“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (
QS. Ali Imran: 110)

Amar Ma’ruf Nahi Munkar menjadi tanda keamanan kehidupan, sebagai jaminan
kebahagiaan individu dan komunitas, menegakkan makna-makna kebaikan dan
keshalihan umat, menghilangkan faktor-faktor yang merusak dan faktor-faktor yang
memperkeruh kehidupan.
Firman Allah SWT
‫ُوف َويَ ْنهَ ْو َن‬ َ ‫ْض يَأْ ُمر‬
ِ ‫ُون بِ ْال َم ْعر‬ ٍ ‫ضهُ ْم أَ ْولِيَا ُء بَع‬ ُ َ‫ون َو ْال ُم ْؤ ِمن‬
ُ ‫ات بَ ْع‬ َ ُ‫َو ْال ُم ْؤ ِمن‬
‫َع ِن ْال ُم ْن َك ِر‬
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi
penolong bagi sebahagian yang lain; mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah
dari yang munkar…” (QS. At-Taubah: 71)
Firman AlLAH SWT
Allah Ta’ala berfirman,

َ ‫ون إِلَى ْال َخي ِْر َويَأْ ُمر‬


ِ ‫ُون بِ ْال َم ْعر‬
‫ُوف َويَ ْنهَ ْو َن َع ِن‬ َ ‫َو ْلتَ ُك ْن ِم ْن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ ْد ُع‬
َ ِ‫ْال ُم ْن َك ِر َوأُولَئ‬
َ ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِح‬
‫ُون‬
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Ali Imran: 104)
Pesan Khusus
Secara khusus, kewajiban amar ma’ruf nahi munkar ini
harus melekat di pundak para pemangku amanat umat.
Karena di tangan merekalah ada kekuatan dan kekuasaan.
Allah Ta’ala berfirman,

ِ ‫صاَل ةَ َوآتَ ُوا ال َّز َكاةَ َوأَ َمرُوا بِ ْال َم ْعر‬


‫ُوف َونَهَ ْوا َع ِن‬ َّ ‫ض أَقَا ُموا ال‬
ِ ْ‫ين إِ ْن َم َّكنَّاهُ ْم فِي اأْل َر‬
َ ‫الَّ ِذ‬
ُ
ِ ‫ْال ُم ْن َك ِر َوهَّلِل ِ َعاقِبَةُ اأْل ُم‬
‫ور‬
“(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan
mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat,
menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-
lah kembali segala urusan.” (QS. Al-Hajj: 41)
Hadits Rasul
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َك ًرا فَ ْليُ َغيِّرْ هُ بِيَ ِّد ِه فَإِ ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَبِ ِل َسا ِن ِه َو َم ْن لَ ْم‬
ُ ‫ك أَضْ َع‬
‫ف اإْل ِ يْم‬ َ ِ‫يَ ْستَ ِط ْع فَبِقَ ْلبِ ِه َو َذل‬

Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka


hendaknya ia menghilangkannya dengan tangannya. Jika ia
tidak mampu, maka dengan lisannya. Orang yang tidak
mampu dengan lisannya, maka dengan hatinya. Dan dengan
hati ini adalah lemah-lemahnya iman.
(HR. Muslim)
Mengapa AMNM
Keberadaan Amar Ma’ruf Nahi Munkar akan membentuk
pola pikir seorang muslim untuk “rakus” terhadap adab-
adab dan keutamaan yang menjadi sumber kemuliaan
umat ini, menjadikan itu semua sebagai karakter diri dan
kekuasaan yang lebih kuat daripada sebuah kekuatan,
lebih adidaya daripada Qanun, membangkitkan rasa
ukhuwah, saling peduli, saling tolong menolong atas
kebaikan dan ketaqwaan, saling perhatian satu sama
lainnya.
Dan amar Ma’ruf Nahi Munkar inilah yang akan menjadi
penyebab datangnya pertolongan dan tamkin di dunia, dan
menjadi akses kebahagiaan dunia dan akhirat. (Mausu’ah
Nadhrah An-Na’im, 3/539)
Mengapa Amar ma’ruf nahi munkar?
Selain berdasarkan ayat Al-Qur’an dan hadits yang telah
dikemukakan, kita sekurang-kurangnya memiliki tiga
alasan m:engapa harus menegakkan amar ma’ruf nahi
munkar.:
a. Pertama, amar ma’ruf nahi munkar adalah wujud
solidaritas sosial
b. Kedua, amar ma’ruf nahi munkar dilakukan karena alasan
kemanusiaan dan kasih sayang
c. Ketiga, amar ma’ruf nahi munkar harus dilakukan dengan
alasan bahwa kebenaran itu harus dibela. Seandainya
kebenaran tidak dibela dan dijaga, apa jadinya?
Pertama, amar ma’ruf nahi munkar adalah wujud solidaritas sosial

Kerusakan pada satu bagian akan berpengaruh


pada bagian yang lain. Maka amar ma’ruf nahi
munkar adalah upaya mencegah menjalarnya
kerusakan-kerusakan.
Jika miras dibiarkan tentu akan timbul berbagai
keonaran dan berbagai kejahatan; jika perzinaan
tidak dicegah, tentu akan runtuhlah kekuatan
negara akibat lambatnya pertumbuhan demografi,
cepat atau lambat; jika pornografi dan pornoaksi
dilegalkan tentu akan marak kasus-kasus
kejahatan seksual, dst.
Kedua, amar ma’ruf nahi munkar dilakukan karena alasan
kemanusiaan danitu
 Umat manusia kasih sayang Orang yang lurus hatinya tentu akan
bersaudara.
merasa sedih bila melihat saudaranya berada dalam keburukan. Atas
dasar ini kita punya alasan untuk turut campur dalam ‘kebebasan
pribadi’ mereka. Karena alasan ini pulalah maka amar ma’ruf nahi
munkar harus selalu didasari seruan hikmah dan pelajaran yang baik.
 ‫ض َّل‬َ ‫ك هُ َو أَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬ َ َّ‫ل َم ْو ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِي ِه َي أَحْ َس ُن إِ َّن َرب‬Wْ‫ك بِ ْال ِح ْك َم ِة َوا‬ ِ ِ‫ع إِلَى َسب‬
َ ِّ‫يل َرب‬ ُ ‫ا ْد‬
‫ين‬ َ ‫َع ْن َسبِيلِ ِه َوهُ َو أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد‬
 “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125)
Ketiga, amar ma’ruf nahi munkar harus dilakukan dengan alasan
bahwa kebenaran itu harus dibela.
Allah Ta’ala berfirman,
ُ‫ات َواأْل َرْ ض‬ ِ ‫ق أَ ْه َوا َءهُ ْم لَفَ َس َد‬
ُ ‫ت ال َّس َما َو‬ ُّ ‫َولَ ِو اتَّبَ َع ْال َح‬
“Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka,
pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di
dalamnya…” (QS. Al-Mu’minun: 71)
Jika perbuatan aniaya dan meninggalkan keadilan
dibiarkan, tentulah akan terjadi kekacauan dan
kegoncangan hebat dalam masyarakat. Jika pelanggaran
hak dan perampasan harta tidak dilawan, tentulah si lemah
menjadi santapan yang empuk bagi si kuat, tentulah dunia
ini tidak akan aman dan tenteram selama-lamanya.

Anda mungkin juga menyukai