Anda di halaman 1dari 3

HENTIKAN BUDAYA SUAP

(Naskah Materi Bingluh)

Oleh: Elvi Anita Afandi

Suap berarti memberi sejumlah harta benda kepada pihak yang berwenang (pelaku birokrasi)
yang mana dengan tanpa pemberian tersebut hal itu memang sudah menjadi kewajibannya yang
harus ditunaikan.
Hukum suap menjadi sangat diharamkan jika tujuannya adalah memutarbalikkan yang batil
menjadi benar atau membenarkan kebatilan atau menganiaya seseorang. Sedang menurut Ibnu
Abidin bahwa suap adalah sesuatu yang diberikan seseorang kepada hakim atau lainnya supaya
orang itu memutuskan sesuatu hal yang memihak kepadanya atau agar ia memperoleh keinginannya.
Suap termasuk salah satu dosa besar yang diharamkan Allah atas hamba-hamba-Nya, dan
Rasulullah SAW- pun melaknat pelakunya. Kita wajib menjauhi dan waspada terhadapnya serta
memberi peringatan kepada orang-orang yang melakukannya karena suap mengandung kejahatan
dan merupakan dosa besar serta berakibat sangat buruk. Allah Subhannahu wa Ta'ala melarang kita
untuk bekerjasama dalam dosa dan pelanggaran. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman:
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." (Al Maidah: 2)
Allah Swt juga melarang kita memakan harta orang lain dengan cara yang batil, sebagaimana
firman-Nya: "Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara
kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan
berbuat) dosa, padahal kamu menge-tahui." (Al Baqarah: 188)
Suap termasuk cara paling buruk dalam memakan harta orang lain dengan jalan batil, karena
ia memberi uang kepada orang lain (secara tidak semestinya) dengan maksud untuk menghalangi
kebenaran.
Pengharaman suap meliputi 3 unsur yaitu: Penyuap, yang disuap dan perantara dari
keduanya, sebagai-mana sabda Rasulullah Saw: "Allah Swt melaknat penyuap, yang disuap dan
perantara dari keduanya." (HR. Ahmad dan Thabrani)
Laknat Allah itu berarti diusir atau dijauhkan dari limpahan rahmat-Nya dan ini hanya
terjadi pada perbuatan dosa besar. Suap merupakan perbuatan buruk dan diharamkan Al Qur'an dan
As Sunnah. Dan sungguh Allah Swt telah mengancam dan mencela orang-orang Yahudi karena
memakan yang haram, sebagaimana firman-Nya: "Mereka itu adalah orang-orang yang suka
mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram." (Al Maidah: 42) Begitu juga firmanNya:
"Dan kamu akan melihat keba-nyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa,
permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan
itu. Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka
mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram Sesungguhnya amat buruk apa yang
telah mereka kerjakan itu." (Al Maidah: 62-63)
Terdapat banyak hadits yang memberikan peringatan dari perbuatan yang haram ini dan
menerangkan akibat buruk bagi pelakunya, di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan Ibnu Jarir
dari Ibnu Umar ra dari Nabi Saw, beliau bersabda: "Setiap daging yang tumbuh dari yang haram
maka neraka lebih pantas baginya."
Kemudian ditanyakan kepada Nabi Saw : "Apakah barang yang haram itu?" Nabi menjawab:
"Suap dalam proses hukum." Diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Amr bin Ash ra.berkata: Saya
mendengar Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Baik, tidak mau menerima kecuali baik
dan sesungguhnya Allah Swt menyuruh orang-orang mukmin sebagaimana menyuruh kepada para
rasul.
Allah Swt berfiman: "Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan
kerjakanlah amal yang shalih. (Al Mukminun : 51) Dan Dia berfirman: "Hai orang-orang yang
beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu." (Al Baqarah:
172) Kemudian Nabi Saw menuturkan cerita seorang laki-laki yang datang dari tempat yang jauh,
rambutnya tidak terurus dan badannya penuh debu sambil menadahkan tangannya ia mengucapkan:
Ya Rabbi, Ya Rabbi, sedang makanannya haram, minuman-nya haram, pakaiannya haram dan diberi
makan dengan yang haram, maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan.
Hindarkanlah diri dan keluarga kita dari harta yang haram dan memakan yang haram, agar
kamu dan keluargamu selamat dari api neraka yang dijadikan Allah Swt lebih pantas ditempati bagi
setiap daging yang tumbuh dari yang haram.

Sesungguhnya makanan yang haram menjadi sebab terhalang dan tidak terkabulnya do'a.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah. Thabrani juga meriwayatkan dari
Ibnu Abbas ra ia berkata: Dihadapan Rasulullah Saw dibacakan ayat: "Hai sekalian manusia
makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi." (Al Baqarah: 168)
Kemudian Sa'ad bin Abi Waqash berdiri dan berakta: Ya Rasulullah, berdo'alah Anda
kepada Allah agar Dia menjadikan aku orang yang selalu dikabulkan bila berdo'a. Lalu Nabi
menjawab: "Wahai Sa'ad, bersihkanlah isi perutmu, niscaya engkau menjadi orang yang selalu
dikabulkan do'anya, demi jiwa Muhammad yang berada digeng-gamanNya, sesungguhnya
seseorang yang menelan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya, maka AllahSwt tidak
akan menerima ibadahnya selama empat puluh hari. Dan hamba mana saja yang daging (tubuhnya)
tumbuh dari yang haram maka neraka lebih pantas baginya. (Dikutip oleh Al Hafizh Ibnu Rajab
dalam Kitab Jami'ul Ulum wal Hikam yang diriwayatkan oleh Thabrani).
Hadits di atas menerangkan bahwa tidak memilih makanan yang baik dan halal
menyebabkan do'a seseorang terhalang, tidak sampai kepada Allah Swt , ia akan selalu mendapat
kesusahan dan kerugian. (Na'udzu billahi min dzalik)
Ketahuilah, sesungguhnya Allah Swt menyeru agar menjauhkan diri dari neraka dan dari
siksa-Nya yang pedih, sebagaimana firman-Nya: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At
Tahrim: 6)
Hanya Allah Swt tempat kita meminta, semoga Allah menjadikan kita semua termasuk
orang-orang yang mendengarkan firman-Nya, kemudian mengikutinya, dan termasuk yang saling
tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa, senantiasa berpegang teguh dengan Kitabullah dan
sunnah Rasul-Nya. Dan semoga Dia melindungi kita dari kejahatan jiwa dan keburukan perbuatan
kita. Semoga Alllah senantiasa memberikan taufiq kepada pemimpin-pemimpin kita yang membawa
kebaikan bagi rakyat dan negara. Sesungguhnya Dialah Pelindung dan Yang Maha Kuasa atas
segalanya. Wallahu a’lam.

Anda mungkin juga menyukai