Anda di halaman 1dari 3

KEUTAMAAN SEDEKA

INNAL HAMDA LILLAAHI NAHMADUHU WANASTA’IINUHUU WANASTAGHFIRUH WA NA’UUDZUBILLAAHI MIN SYURUURI


ANFUSINAA WA MIN SAYYIAATI A’MAALINAA, MAN YAHDIHILLAAHU FALAA MUDHILLALAH WA MAN YUDHLILHU FALAA
HADIYALAH.

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHUU
WARASUULUHU LAANABIYYA BA’DAH.

ALLAAHUMMA SHALLI WA SALLIM WABAARIK ‘ALAA MUHAMMADIN WA ‘ALAA AALIHII WA SHOHBIHI WA MANITADA BI
HUDAAHU ILAA YAUMIL QIYAAMAH. YAA AYYUHANNAS UUSHIKUM WA IYYAAYA BI TAQWALLAAHI FA QAD FAAZAAL
MUTTAQUUN.

QAALA TA’AALAA: YAA AYYUHALADZIINA AAMANU TAQULLAH HAQQATUQAATIHII WALA TAMUUTUN NAA ILLAA WA
ANTUM MUSLIMUUN. YAA AYYUHALLADZIINA AMANUT TAQULLAAHA WA QUULUU QAULAN SADIIDAA.

YUSLIH LAKUM A’MAALAKUM WA YAGHFIRLAKUM DZUNUUBAKUM WA MAN YUTHI’ILLAAHA WA RASUULAHU FA QAD


FAAZA FAUZAN ‘ADZIIMAA.

Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah…


Harta yang kita miliki, yang Allah berikan kepada kita adalah sebuah ujian. Apakah kita bersikap baik terhadap harta itu ataukah
sebaliknya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. At-
Taghabun: 15)
Sebagian manusia ada yang membelanjakan hartanya pada perkara-perkara yang diharamkan Allah subhanahu wa ta’ala,
sehingga hartanya semakin menjadikan ia jauh dari Allah. Inilah yang manjadikan hartanya sebagai bencana bagi dirinya,
na’udzubillah.
Dan di antara manusia ada juga yang membelanjakan hartanya demi mendapatkan ridha Allah subhanahu wa ta’ala dengan
membelanjakannya pada hal-hal yang sejalan dengan syari’at Allah.
Seseorang yang dianugerahi harta oleh Allah subhanahu wa ta’ala lalu ia gunakan untuk berinfaq di jalan kebenaran dan
tidaklah ia infaqkan hartanya melainkan di jalan yang Allah ridhai, maka inilah yang perlu kita ikuti dan kita teladani.       
Allah subhnahu wa ta’ala sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang dermawan, yang kedua tanganya selalu terbuka lebar
untuk memberi kepada orang lain. Orang yang bersedekah dengan suka rela pasti mencintai dan dicintai Allah, karena ia
mampu mengalahkan dirinya yang diciptakan dengan kecenderungan sangat mencintai harta. Orang yang ikhlas karena Allah
dalam bersedekah, maka kita akan melihatnya melakukan beragam sedekah dan merasa senang dengan pemberiannya itu.
Bahkan ia lebih gembira daripada kegembiraan orang yang menerima pemberiannya. Begitulah Rasulullah shallallahu ‘alayhi
wa sallam melakukannya.

Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah…


Tidaklah Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alayhi wa sallam menganjurkan sedekah kepada kaum Muslimin, melainkan karena di
dalam sedekah banyak sekali terdapat keutamaan. Di antara keutamaan sedekah adalah sebagai berikut:
1.      Sedekah adalah bentuk ketundukan kepada perintah Allah dan Rasul-Nya.
Di antara sifat orang yang beriman dan bertakwa adalah bersegera dalam memenuhi perintah Allah ‘azza wa jalla, sedang
sedekah adalah di antara perkara yang diperintahkan oleh Allah, dituntun dan diajurkan oleh-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala
berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum
datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang
yang zalim.” (QS. Al-Baqarah: 254)
2.      Seorang Mukmin berada dalam naungan sedekahnya pada Hari Kiamat kelak.Yaitu pada hari yang pasti akan di saksikan oleh
seluruh makhluk, dimana seorang anak akan beruban, matahari akan mendekat ke kepala manusia, keringat bercucuran hingga
menenggelamkan manusia. Pada saat itu manusia sangat membutuhkan naungan yang dapat menaungi dirinya dari teriknya
matahari mahsyar, hingga datanglah sedekah lalu menaungi palakunya.
3.      Sedekah itu akan menghindarkan dari musibah dan menjauhkan dari kematian yang buruk. Sedekah memiliki dampak terhadap
pelakunya dalam memelihara diri pelakunya dari musibah-musibah dan bencana-bencana, dari Abu Umamah radhiyallahu
‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
“Perbuatan-perbuatan baik akan menghindarkan diri dari pintu-pintu keburukan, sedekah yang tersembunyi itu akan
memadamkan amarah Rabb, dan menyambung tali silaturahim akan menambah umur.” (HR. Ath-Thabrani) Ibnu Abi Al-Ja’d
berkata, “Sesungguhnya sedekah itu menghindarkan diri dari tujuh puluh pintu keburukan”. Dan juga di antara dampak dari
sedekah adalah memelihara hamba dari kematian yang buruk.
4.      Sedekah adalah tanda dan bukti nyata dari iman yang benar.
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
“Bersuci itu sebagian dari iman, Alhamdulillah memenuhi timbangan, subhanallah dan Alhamdulillah memenuhi apa yang ada
di antara langit dan bumi, shalat itu cahaya, sedekah itu bukti nyata, sabar itu pelita, sedangkan Al-Qur’an itu adalah hujjah
untuk memberimu pahala (apabila kamu mengamalkannya) dan hujjah untuk menghukummu (apabila kamu tidak
mengamalkannya), setiap manusia berusaha dan menjual dirinya, maka di antara mereka ada yang membebaskannya (dengan
kebaikan) atau menghancurkannya (dengan dosa dan kemaksiatan).” (HR. Muslim)

5.      Sedekah itu sebagai tebusan bagi seorang Muslim dari belenggunya.
Belenggu seorang Muslim adalah semua dosa dan kemaksiatan dirinya, dan betapa banyak kita dibelenggu oleh dosa dan
kemaksiatan. Dan seorang Muslim sangat membutuhkan seseorang yang melepaskannya dari belenggu tersebut, dan di antara
sebab-sebab yang membantu hal tersebut adalah sedekah, sebagaimana yang telah ada dalam hadits Nabi shallallahu ‘alayhi
wa sallam yang mengabarkan tentang Nabi Yahya ‘alayhissalam.
“Saya memerintahkan kalian untuk bersedekah, karena yang demikian itu adalah seperti seseorang yang ditawan oleh musuh,
dan mereka mengikat erat tangannya pada lehernya lalu mereka menghadapkannya untuk memenggal lehernya, kemudian dia
berkata, ‘Saya tebus perkara ini dari kalian dengan hartaku yang sedikit dan yang banyak,’ hingga akhirnya ia menebus dirinya
dari mereka.” (HR. Tirmidzi)
6.      Allah memberikan ganti kepada orang yang memberi sedekah Allah subhanahu wa ta’ala,

“Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan
menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan
menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39)
Kaum Muslimin rahimakumullah…
Ini adalah sebuah kabar dari Allah ‘azza wa jalla kepada para pemberi sedekah dan pemberi nafkah, bahwa Allah akan
menggantinya untuk mereka, dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?

Penutup

BARAKAULOHU LIWALAKUM FIL QURAN NIL AZIM, WANA FANI WAI YAKUM BIMA FIHI MINAL AYATI WAZIKIR HAKIM
WATAQ BALAHU MINI WAMINKUM TILA WATAHU INAHU HUAL GHOFU RUROHIM…

Khutbah II

ALHAM DULILAH HILAZI ARSALA ROSULLULOHU FILHUDA WADINIL HAQ,LIYU DIROHU ALA DINI KULIHI WALAU KARIHAL
MUSYRIKUN..

ASHADU ALLAH ILLAH HAILLOH WA ASHADUANA MUHAMMAD ABDUHU WAROSULLUH…

YA AYUHALAZI NAAMANU TAQULLOH HAQO TUQOTI WALA TAMUNTUN ILA WAANTUM MUSLIMUN..
INALOHA AMALA IKATAHU YU SOLU NA ALAN NABI YA AYUHAL LAZI NAAMANU SOLU ALAIHI WASALIN MUTASLIMA..

ALLAH HUMA SOLI ALLAH MUHAMMAD WAALA ALIHI WAAS HABIHI AJMAIN AL HAMDULILAH HIROBIL ALAMIN..

ALLAH HUMA FIR LIL MUKMININ NA WAL MUMINAT, WAL MUSLIMIN NA WAL MUSLIMAT AL AHYA MINHUM WAL AMWAT,
INAKA SAMIUN QORIBUM MUJI DU AMWAT ROBANA ZALAMNA ANFUSANA, WAILAM TAQ FIRLANA WATAR HAMNA LANA
KUNANA MINAL KOSIRIN..

ROBANA ATINA FIDUNIA HASANAH WAFIL A HIROTI HASANAH WAKINA AZA BANAR WAL HAMDULILAH HIROBIL ALAMIN….

IBADOLLOH INNA LOHA YA MURU BIL ADLI WAL IHSANI WAI TAIZIL QURBA WAYANHA ANIL FASAI WAL MUNKAR WAL BAGYI
YAI ZUKUM LA ALAKUM TAZAKARUN..

FAZ KURULLOH HAL AZIM YAZ KURKUM WAS KURUHU ALA HI MATIHI YAZIKUM WALA ZIKRULLOH
HUAKBAR…..AKIMUSOLLAH…

Anda mungkin juga menyukai