Halaqoh yang keenam dari Silsilah Ilmiyyah – Belajar Tauhid adalah tentang
apa itu tauhid.
1. Nafi atau pengingkaran yaitu pada kalimat “Laa ilaha” yang artinya
tidak ada tuhan yang berhak disembah. Ini adalah kalimat
pengingkaran yakni mengingkari tuhan-tuhan selain Allah Subhanahu
Wata’alaa.
2. Itsbaat yaitu penetapan pada kalimat “illalLaah” yang artinya kecuali
Allah. Ini adalah kalimat penetapan yakni menetapkan Allah
Subhanahu Wata’alaa sebagai satu-satunya sesembahan.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
Allāh berfirman :
ار
ٍ ص ّللا َي ْعلَ ُمهُ ۗ َو َما ِل ا
َ لظا ِل ِمينَ ِم ْن أَ ْن َ َو َما أَ ْنفَ ْقت ُ ْم ِم ْن نَفَقَ ٍة أَ ْو نَذَ ْرت ُ ْم ِم ْن نَ ْذ ٍر فَإِ ان ا
’’Dan apa yang kalian infaqkan atau yang kalian nadzarkan maka sesungguhnya Allāh
Subhānahu wa Ta’āla mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada
seorang penolongpun baginya.’’ (Al-Baqarah 270)
Allāh Ta’āla mengabarkan bahwasanya Allāh mengetahui nadzar para hambaNya di
dalam ayat ini dan akan membalas dengan balasan yang baik. Ini menunjukan
bahwasanya nadzar adalah ibadah yang seorang Muslim akan diberikan pahala atas
nadzar tersebut.
Menunaikan nadzar apabila dalam keta’atan hukumnya adalah wajib, berdasarkan
firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla: