KHUTBAH PETAMA
ORANG TUAKU, KELUARGAKU DAN ANAK-ANAKKU YANG TERCINTA dan Diridhoi Oleh
Allah SWT
Ditengah-tengah terjadinya Pandemi Covid-19 yang melanda Dunia Dewasa ini ada tiga (3)
peristiwa penting pada bulan Sulhijja 1441 H/2020 M yang kita hadapi setiap tahunnya
yaitu :
1. Pelaksan Ibadah Haji
Kebijakan Pemerintah Arab Saudi dalam pelaksanaan Ibadah Haji tahun 1441 H/2020 M
ditengah-tengah Pandemi Covid 19 ditetapkan hanya kurang lebih 1000 Jamaah Calon
Haji yang berasal dari beberapa Negara Arab secara terbatas dan pelaksanaannya tetap
mematuhi Protokol Kesehatan yang telah ditetapkan oleh WHO. Sedang WNI yang
menjadi Jamaah Calon Haji hanya ada 3 orang itupun WNI yang berdomisili di Makkah
Almukarrah yang terdiri dari 1 orang Guru dan 2 orang Tenaga Kesehatan yang
mengabdi disana. Oleh karena Kebijakan Pemerintah Arab Saudi, maka Pemerintah
Indonesia tidak memberangkatkan Jamaah Calon Haji tahun ini semata-mata karena
Pertimbangan Kesehatan dan Keselamatan Jiwa, sehingga diharapkan kepada seluruh
Jamaah Calon Haji yang sudah mendapat giliran tahun ini haruslah bersabar dan semoga
hal ini ada hikmanya Amin
2. Pelaksanaan Shalat Idil Adha
Dihari yang berbahagia ini kita merayakan Hari Raya Idil Adha, hari dimana kita
dianjurkan untuk bertakbir yang dilaksanakan ditengah-tengah wabah Pandemi Covid
19.
Shalat Id dirumah akan lebih bermanfaat dan lebih aman dibandingkan Shalat ditempat
lain guna menghindari kontak yang berdampak pada penularan Covid-19 sehingga
berlaku qaidah Fiqhi “La Dharoro Wala Dhiror” , artinya jangan membahayakan
dirisendiri dan jangan membahayakan orang lain.
Meskipun Perayaan Idil Adha ini dilksanakan ditengah-tengah pandemi Covid 19 yang
tak kunjung meredah, namun disisi lain tali silaturrahim harus tetap dijalin dan terjaga
yang walaupun dengan cara yang berbeda dari biasanya.
3. Pelaksanaan Kurban
Pelaksanaan Ibadah Qurban adalah Ibadah yang mengingatkan kita kepada keimanan,
kesabaran, kejujuran, serta ketaatan Nabi Ibrahim Alaihissalam. Beliau adalah Nabi yang
dikasihi Allah karena keimanan yang sangat kuat dan ketaqwaan yang sangat tinggi.
Allah SWT berfirman :
Laqad Kaana Lakum Fiihim Uswatun Hasanatun Liman Kana Tarjullaaha Wal Yaumil
Akhiri Waman Yatawalla Fainnallaha Huwal Ghaniyyul Hamiidu
Artinya :
Sesungguhnya mereka itu (Ibrahim dan Keluarganya) adalah teladan yang baik bagimu,
(yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah SWT dan (Keselamatan) pada
hari kemudian. Dan barang siapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dialah yang
maha kaya lagi maha terpuji (Almumtaha ; 6)
Nabi Ibrahim meyakini bahwa apapun yang diperintahkan Allah sebagai suatu kebaikan
yang harus ditunaikan tanpa ada penolakan.
Maka ketika ada perintah Allah untuk meninggalkan Istri dan Anaknya yang masih bayi
dilembah tandus dan sunyi sepi beliau melaksanakannya dengan penuh ketaatan. Yang
akhirnya berujung kebaikan yang besar, yaitu keluarnya mata air Zam-zam sebagai daya
tarik bagi manusia lain untuk ikut menetap, hingga menjadi perkampungan dan sampai
saat ini menjadi sebuah kota yang terkenal yaitu Kota Makkah Al Mukarramah yang
dikunjungi jutaan kaum Muslimin yang berziarah setiap tahunnya.
Ketaatan pada perintah Tuhan yang dilakukan Nabi Ibrahim sangat luar biasa, walau
sesulit apapun dengan perasaan yang sangat dalam beliau tetap melaksanakannya.
Seperti halnya ketika Nabi Ibrahim diperintan mengorbankan putra tersayangnya Ismail,
dengan penuh keyakinan dan ikhlas beliau tetap melaksanannya, walau pada akhirnya
Allah mengganti kurbannya dengan seekor Domba yang besar, tetapi beliau sudah
tercatat dalam sejarah sebagai Nabi yang sangat beriman kepada Allah dengan segenap
jiwa raganya, mentaati perintah Allah SWT dengan ketaatan yang luar biasa.
Allah SWT. Berfirman :
Inna A’taina Kalkautsar Fasalli Lirabbika Wanhar Inna Chaaniaka Huwal Abtar
Artinya :
Sesungguhnya kami telah memberi kamu nikmat yang banyak, maka laksanakan Shalat
kepada Tuhanmu dan berkurbanlah, sesungguhnya orang yang membencimu adalah
orang yang terputus (QS. Al- Kautsar 1-3)
Ketaatan, keihlasan dan pengorbanan harus menjadi bagian dari kehidupan kaum
Muslimin.
Dalam situasi darurat wabah Covid-19 sekarang ini banyak saudara-saudara kita yang
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, oleh karenanya kepada
kaum muslimin yang memiliki kemampuan untuk dapat mengulurkan tangannya guna
meringankan beban saudara-saudara kita yang tidak berdaya.
Keluargaku tercinta :
Merenungi momentum Idul Adha, dimana kesanggupan Nabi Ibrahim mengorbankan
anak kandungnya sendiri yaitu Nabi Ismail, disamping menguji ketaatan beliau bahwa
perintah Allah SWT yang harus dipatuhi, juga Allah SWT memberi peringatan kepada
ummat yang akan datang termasuk kita bahwa setiap muslimin harus memiliki jiwa rela
berkorban dalam bentuk apapun demi menegakkan perintah Allah SWT
(DUDUK SEBENTAR)
KHUTBAH KE DUA
YAA ALLAH, AMPUNILAH KAMI, AMPUNI KEDUA ORANG TUA KAMI, AMPUNI ANAK-
ANAK KAMI, DAN AMPUNI SAUDARA-SAUDARA KAMI SESAMA MUSLIM. LINDUNGI
KAMI DARI PENYAKIT, MUSIBAH DAN FITNAH. DAN BERIKAN KAMI KEBAIKAN DUNIA
DAN AKHIRAT” AMIIN YARABBAL ALAMIN.
KHUTBAH PETAMA
(DUDUK SEBENTAR)
KHUTBAH KE DUA
YAA ALLAH, AMPUNILAH KAMI, AMPUNI KEDUA ORANG TUA KAMI, AMPUNI ANAK-
ANAK KAMI, DAN AMPUNI SAUDARA-SAUDARA KAMI SESAMA MUSLIM. LINDUNGI
KAMI DARI PENYAKIT, MUSIBAH DAN FITNAH. DAN BERIKAN KAMI KEBAIKAN DUNIA
DAN AKHIRAT” AMIIN YARABBAL ALAMIN.