Anda di halaman 1dari 2

INNAL HAMDA LILLAAH, NAHMADUHUU Jemaah khutbah Jumat yang berbahagia,

WA NASTA’IINUHUU WA NASTAGHFIRUHU Akhlak merupakan salah satu indikator tercapainya kesempurnaan iman seseorang,
WA NA’UUDZUBILLAAHI MIN SYURUURI ‘ANFUSINAA yaitu tingginya nilai akhlak baik dan berbudi pekerti luhur. Sedangkan iman
WA MIN SYAYYI-AATI A’MAALINAA sendiri merupakan sesuatu yang paling tinggi nilainya di sisi Tuhan.
MAN YAHDILLAAHU FALAA MUDHILLALAHU Ia merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya karena ia merupakan landasan
WA MAN YUDHLIL FALAA HAADIYALAHU dari segala-galanya dalam setiap langkah aktivitas hidup dan kehidupan manusia,
dapat juga dikatakan seorang muslim yang akhlaknya mulia, orang tersebut tebal
ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA imannya. Sebaliknya seseorang yang buruk budi pekertinya, tergolong orang yang
SYARIIKALAAHU WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN ‘ABDUHUU tipis imannya. Setiap orang wajib menghormati orang tua mereka terutama ibu.
WA RASUULUHUU LAA NABIYYA BA’DAHU Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, ia bertanya: "Wahai
ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SYAYYIDINAA MUHAMMADIN WA Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak saya kasihi dengan baik?"
‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII ‘AJMA’IIN Rasulullah menjawab: Ibumu, kemudian ia bertanya lagi, "Lain siapa Nabi?"
YA AYYUHALLADZIINA AAMANU ITTAQULLAH HAQQOTU QOOTIHI Beliau menjawab: ibumu. Kemudian laki-laki itu bertanya pula, "Lalu siapa lagi
WA LAA TUMUTUNNA ILLA WA ANTUM MUSLIMUUN Nabi?" Beliau menjawab pula: ibumu. Selanjutnya laki-laki itu bertanya pula?
Beliau menjawab pula. Ibumu. Selanjutnya laki-laki itu bertanya pula. Lalu siapa?
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah, Nabi menjawab, "Kemudian bapakmu."(HR Bukhari)
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah menganugerahkan
nikmat-Nya kepada sekalian manusia. Nikmat yang tak pernah bisa diganti dan tak Dalam hadits tersebut di atas digambarkan bagaimana seseorang berbakti kepada
ternilai harganya di hadapan manusia. Nikmat iman dan kesehatan yang sekarang ibunya. Sampai di tekankan tiga kali baru disebutkan ayahnya. Hal ini
dirasakan adalah bagian dari nikmat-Nya, dan tak pemah kita bisa mencoba untuk menunjukkan betapa seseorang harus berbakti kepada ibunya kemudian kepada
menghitung nikmat tersebut karena sesungguhnya nikmat Allah itu tidak akan ayahnya. Namun demikian perlu dipahami juga bahwa berbuat baik dan berbakti
pernah dapat terhitung oleh hitungan matematis manusia. kepada bapak juga harus tetap dilakukan.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
penyelamat umat manusia dari jurang kehinaan dan kenistaan menuju alam penuh Banyak sekali ayat Al-Qur'an yang memerintahkan agar seseorang berbakti kepada
berkah dan keselamatan dalam nuansa Islam. Moga hal tersebut juga tercurahkan orang tuanya, antara lain surah Luqman ayat 14 yang Artinya: "Dan Kami
atas keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa taat dan patuh perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya;
menjalankan sunnah Rasulullah SAW sampai akhir zaman kelak, aamiin. ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
Dalam khutbah ini, khatib berpesan kepada diri sendiri dan para kaum muslimin menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu
sekalian yang hadir untuk tetap senantiasa secara konsisten, komitmen dan bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."
kontinuitas dalam keadaan bertakwa kepada Allah SWT dengan menjalankan
segala perintah-Nya dan menjauhi bahkan meninggalkan segala yang dilarang oleh Terhadap orang tua diharapkan kita selalu berbuat baik dan berbakti, seperti
Allah. disebutkan dalam Al-Qur'an surah AI lsra ayat 23-24. Artinya: "Dan Tuhanmu
Pada kesempatan ini, kita akan sama-sama mempelajari sebagian ilmu agama yang telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
semoga dapat bermanfaat bagi khatib dan para hadirin semuanya. Maka akan kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
khatib sampaikan khutbah tentang akhlak terhadap orang tua. antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada INNAKAS SAMII’UN QARIIBUN MUJIIBUD DA’WAT WA YAA
mereka perkataan yang mulia." QAADHIYAL HAAJAAT ALLAHUMAGH FIR LANA DZUNUBANA WA
KAFFIR ANNA SAYYIAATINA WA TAWAFFANA MA’AL ABROR.
ALLAHUMMA INNAA NAS ALUKA DAULATAN KHILAFATAN
BARAKALLAHU LII WA LAKUM FILL QUR’AANIL AZHIIM
ROOSYIDATAN 'ALA MINHAJIN NUBUWWATI
WA NAFA’NII WA IYYAKUM BIMA FIIHI MINAL AAYAATI WA DZIKRIL
HAKIIM, AQUULU QAWLI HAADZA WA ASTAGHFIRULLAAHAL ROBBANAA LAA TUZIGH QULUBANA BA’DA IDZ HADAITANA WA
‘AZHIIM, LII WA LAKUM WA LII SYAA-IRIL MU’MINIINA WAL HABLANA MIL LADUNKA ROHMA INNAKA ANTAL WAHHAAB.
MU’MINAAT WAL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAAT MIN KULLI RABBANAA AATINAA FID DUN-YAA HASANAH WA FILL AAKHIRAATI
DZANBIIN FASTAGHFIRUUHUU INNAHUU HUWAL GHAFUURUR HASANAH WA QINAA ‘ADZAABAN NAAR.
ROHIIM
‘IBAADALLAH INNALLAAHA YA’MURUU BIL ‘ADLI WAL IHSAAN
ALHAMDULILLAH, ALHAMDULILLAAHI HAMDAN KATSIIRAAN
WA IITAA-I DZIL QURBAA WA YANHAA ‘ANIL FAHSYAA-I WAL
THAYYIBAN MUBAARAKATAN FIIHI KAMAA YUHIBBU RABBUNAA
MUNKARI WAL BAGHYI YAIZHZHUKUM LA’ALLAKUM
WA YURIIDUHU WA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH
TADZAKKARUUN FADZKURULLAAHAL ‘AZHIIMA YADZKURKUM
WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU WA ASYHADU ANNAA
WASTAGHFIRULLAA HAL AZHIMA YASTAJIB LAKUM
MUHAMMADAN ‘ABDUHUU WA RASUULUHU AMMA BA’DU
WASYKURUUHU ‘ALAA NI’AMIHI YAZIDKUM WA LADZIKRULLAAHI
AKBARU WA AQIIMUSH SHALAH
YA AYYUHALLADZIINA AAMANU ITTAQULLAH WA QULUU QOULAN
SADIDAH YUSHLIH LAKUM  A’MALAKUM WA YAGHFIRLAKUM
DZUNUBAKUM WA MAN YUTI’ILLAHA WA ROSULAHU FAQOD FAAZA
FAUZAN AZHIMAN

‘IBAADALLAAH INNALLAAHA YA’MURUKUM BI AMRI HATSUMA


KHALAQOKUM. KAMAA QOULUHU TA’ALA FIT TANZIL: WA MAA
KHOLAQTUL JINNA WAL INSA ILLA LIYA’BUDUUUN.

WA INNALLAAHA WA MALAAIKATAHUU YUSHALLUUNA ‘ALAN


NABII YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANUU SHALLUU ‘ALAIHI WA
SALLIIMU TASLIIMAAN

ALLAAHUMMA SHALLI WA SALLIM WA BAARIK ‘ALAA ‘ABDUKAA


WA RUSUULIKAA MUHAMMAD WA ARDHOLLAHU ‘AN KHULAFAA-
UR RAASYIDIIN ABI BAKRI WA ‘UMAARA WA ‘UTSMAANA WA
‘ALIYIN WA ‘AN SAA-IRIL AALI MUHAMMAD WASH SHAHBIHI
AJMA’IIN WAT TAABI’IINA WAT TAABI’IT TAABI’IINA WA MAN
TABI’AHUM BI IHSAANIN ILAA YAUMID DIINWA ‘ALAINA MA’AHUM
BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR RAAHIMIIN

ALLAHUMMAGH FIR LIL MU’MINIINA WAL MU’MINAAT WAL


MUSLIMIINA WAL MUSLIMAAT AL-AHYAA-I MINHUM WAL AMWAAT

Anda mungkin juga menyukai