Anda di halaman 1dari 10

Amalan Agar Mudah Dalam Mendatangkan Rejezi

Islam merupakan agama yang memberikan barokah / berkah. Tidak hanya di sunia tetapi juga di
akhirat. Dan merupaka agama yang menjadi solusi artinya semua permasalahan manusia apapun
bentuknya dapat dipecahkan oleh Agama Islam. Salah satu contoh adalah masalah rizki.

Kemudahan dan kesukaran rizki adalah salah satu aspek pokok bekal manusia dalam mengarungi
bahtera kehidupan. Tapi terkadang manusia / muslim sering mengalami kendala dalam mencari
rizki ini, karena memang mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan agar rizki ini mudah untuk
datang dan didapat. Sehingga tidak sedikit manusia / muslim yang terjebak dalam pencarian rizki
ini dengan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Sehingga tatkala rizki yang didapat
itu sudah tidak halal lagi maka sungguh-sunggum yang mereka dapati adalah api neraka, dan
mereka sungguh telah menjadi orang yang paling celaka.

Dalam sebuah ayat Al-qur’an Alloh SWT berfirman dalam surat Allail ayat 15 yang artinya
Tidak ada yang masuk kedalamnya (neraka) kecuali orang yang paling celaka.

Jelaslah disini bahwa yang dibutuhkan oleh kita sebagai umat muslim adalah rizki yang benar-
benar halal untuk bekal kita beribadah di dunia yang insya Alloh paedahnya akan kita rasakan di
kehidupan akhirat nanti… amiiin. Karena memang kehidupan di dunia ini hanyalah sementara
yang di berikan dari Alloh SWT untuk melaksanakan ibadah sebagai bekal di kehidupan akhirat
yang abadi.

Disini akan di bahas amalan apa dan bagaimana cara mendatangkan rizki yang halal dan mudah.
Intinya memang ada 2 prasyarat agar kita dimudahkan untuk mendapatkan rezeki :

1. Ibadah dan Doa


2. Ikhtiar / Berusaha / Bekerja

1.Doa

Banyak amalan / doa agar memudahkan kita dalam mendapatkan rizki yang halal :

a. Doa untuk menarik rezeki dari setiap penjuru dunia


Artinya: “Wahai Allah limpahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad sebanyak
aneka rupa rezeki. Wahai Dzat yang maha meluaskan rezeki kepada orang yang dikehendaki-
Nya tanpa hisab. Luaskan dan banyakkanlah rezekiku dari segenap setiap penjuru dari
perbendaharaan rezeki-Mu tanpa pemberian dari makhluk, berkat kemurahan-Mu juga. Dan,
limpahkanlah pula rahmat dan salam atas dan para sahabat beliau”

Di amalkan minimal 7 kali setiap selesai sholat fardu. Di anjurkan sebanyak-banyaknya.

b. 3. Doa untuk mendapatkan rezeki yang melimpah

ALLAHUMMA YAA AHADU YAA WAAHIDU YAA MAUJUUDU YAA


JAWWAADU YAA BAASITHU YAA KARIIMU YAA WAH-HAABU YAA DZATH
THOULI YAA GHANIYYU YAA MUGHNII YAA FATTAHU YAA RAZAAQU YAA
‘ALIIMU YAA HAYYU YAA QAYYUMU YAA RAHMAANU YAA RAHIIM YAA
BADII’AS SAMAAWAATI WAL ARDHI YAA DZAL JALAALI WAL IKRAANI YA
HANNAANU YAA MANNAANU INFAHNI MINKA NAFHATIN KHAIRIN TUGHNINII
‘AMMAN SIWAAKA

Artinya: Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Tunggal tidak memiliki bagian, wahai Dzat Yang
Maha Tunggal, tidak menyerupai makhluk dan tidak sekutu, wahai Dzat Yang Maujud, wahai
Dzat yang amat murah hati, wahai Dzat yang Melempangkan rezeki, wahai Dzat Yang memiliki
anugerah, wahai Dzat Yang maha kaya, wahai Dzat yang Maha membuka, wahai Dzat Yang
Maha member rizki, wahai Dzat Yang Maha Mengetahui, wahai Dzat Yang Maha Hidup, wahai
Dzat yang Maha berdiri sendiri, wahai Dzat Yang Maha Pengasih, wahai Dzat yang Maha
Penyayang, wahai Dzat Yang Menciptakan langit dan bumi, wahai Dzat Yang Memiliki
keagungan dan Kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Memberi, semerbakkanlah aku dari-Mu
dengan semerbak yang bagus yang dapat memcukupi aku dari selain Engkau”

Diamalkan setelah sholat fardu dan di anjurkan sebanyak-banyaknya.

c. Doa memudahkan dalam mencari mata penceharian

Ridhailah kamu dengan ketetapan-Mu dan berilah kami berkah kepada kami pada segala apa
yang Engkau percepat apa yang Engkau akhiri dan tidak pula menyukai mengakhiri apa yang
Engkau cepatkan”

Diamalkan setelah sholat fardu dan di anjurkan sebanyak-banyaknya.

d. Doa untuk memudahkan mendapatkan rezeki yang halal


ALLAHUMMA YAA GHANIYYU YA HAMIIDU YAA MUBDI’U YAA MU’IIDU YAA
RAHIIMU, YAA WADUUDU AGHNINII BI HALAALIKA‘AN HARAAMIKA WAKFINII
BI FADHLIKA ‘AMMAN SIWAAKA WA SHALLALLAHU ‘ALAA MUHAMMADIN WA
AALIHI WA SALLAMA.

Artinya: “Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Kaya, wahai Dzat Yang Maha Terpuji, wahai
Dzat Yang memulai, wahai Dzat yang mengembalikan, wahai Dzat yang mencintai. Cukupilah
kami dengan kehalalan-Mu dari keharaman-Mu. Cukupilah kami dengan anugerah-Mu dari
selain Engkau semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi
Muhammad, keluarga dan sahabat beliau.”

Diamalkan dibaca 3x setelah sholat jumat/sholat fardhu dianjurkan sebanyak-


banyaknya

e. Doa wirid memudahkan membuka pintu rezeki

Yang mulia Sayyid Ali Akbar At-Tabrizi mengatakan: Sesungguhnya ayat tentang kerajaan
(surat Al-Imran: 26-27), juga jika ditulis dan bawanya, dapat meluaskan pintu rizki. Selanjutnya
beliau mengatakan: amalan ini telah ditajrib (dieksperimen) berkali-kali. Ayat dan cara
mengamalkannya sebagai berikut:

ِ ‫ُقِل الَّلُهَّم َم اِلك اْلُم ْلِك ُتْؤ ِتى اْلُم ْلَك َم ْن َتَشاُء َو َتْنِز ُع اْلُم ْلَك ِم َّم ْن َتَشاُء َو ُتِع ُّز َم ْن َتَشاُء َو ُتِذ ُّل َم ْن َتَشاُء ِبَيِد َك اْلَخ ْيُر ِإَّنَك َع َلى ُك ِّل‬
‫ ُتْو ِلُج اَّلْيَل ِفى الَّنَهاِر َو ُتْو ِلُج الَّنَهاَر ِفى اَّلْيِل َو ُتْخ ِر ُج اْلَح َّي ِم َن اْلَم ِّيِت َو ُتْخ ِر ُج اْلَم ِّيَت ِم َن اْلَح ِّي َو َتْر ُز ُق َم ْن َتَشاُء‬. ‫َش ْي ٍء َقِدْيٌر‬
(surat Al-Imran: 26-27), ‫ِبَغيِر ِحَس اٍب‬

Qulillâhumma mâlikal mulki tu’til mulka man tasyâu wa tanzi’ul mulka mimman tasyâu, wa
tu’izzu man tasyâu wa tudzillu man tasyâu, biyadikal khayru innaka ‘alâ kulli syay-in qadîr.
Tûlijul layla fin nahâri wa tûlijun nahâra fil layli, wa tukhrijul hayya minal mayti wa tukhrijul
mayyita minal hayyi wa tarzuqu man tasyâu bighayri hisâb.

Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang
yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau
muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di
tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau
keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan
Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan (batas).” (Ali-Imran: 26-27).

Caranya Mengamalkan :
» tersebut dibaca 40 kali selama 40 hari.
» Setiap sesudah membaca dua ayat tersebut membaca Yâ Allâh 3 kali. Kemudian membaca doa
berikut 3 kali

. ‫ َو َتَعَّظْم َت َاْن َيُك وَن َلَك َو ِز ْيٌر‬،‫ َو َتَعاَلْيَت َاْن َيُك وَن َلَك َش ِر يٌك‬،‫ َتَج َّبْر َت َاْن َيُك وَن َلَك َو َلٌد‬،‫َاْنَت ُهللا َال ِاَلَه ِاَّال َاْنَت َو ْح َدَك َال َش ِر ْيَك َلَك‬
‫ ِاْقِض َح اَج ِتي ِبَح ِّق ُم َح َّم ٍد َو آِلِه َص َلَو اُتَك َع َلْيِه َو َع َلْيِهْم َاْج َم ِع يَن‬،‫َيا ُهللَا َيا ُهللَا َيا ُهللَا‬

Antallâhu lâ ilâha illâ Anta wahdaka lâ syarîka lak, tajabbarta ay yakûna laka walad, wa ta’âlayta
ay yakûna laka syarîk, wa tazhzhamta ay yakûna laka wazîr. Yâ Allâhu Yâ Allâhu Yâ Allâh,
iqdhi hâjatî bihaqqi Muhammadin wa âlihi shalawâtuka ‘alayhi wa ‘alayhim ajma’în.

Engkaulah Allah tiada Tuhan kecuali Engkau Yang Maha Esa tida sekutu bagi-Mu. Terlalu
Agung Engkau untuk mempunyai anak, Terlalu Tinggi Engkau untuk memiliki sekutu, Terlalu
Besar Engkau untuk mempunyai menteri. Ya Allah Ya Allah Ya Allah, tunaikan hajatku dengan
hak Muhammad dan keluarga Muhammad. Semoga semua shalawat-Mu selalu tercurahkan
kepadanya dan kepada mereka semua.

f. Taubat dan istighfar

Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan perbuatan dosa. Dan istighfar adalah
memohon perlindungan kepada Allah dari dampak buruk dosa yang dilakukan. Yang dimaksud
dengan taubat dan istighfar di sini bukan sebatas ucapan tanpa bukti nyata perbuatan sebab jika
demikian maka ia berarti dusta. Taubat yang benar adalah taubat yang memberi bekas pada
perbuatan pelakunya inilah taubat pembuka pintu rizki Allah. Firman Allah,

‫ ويمددكم بأموال وبنين ويجعل لكم جنات ويجعل لكم أنهارا‬. ‫ يرسل السماء عليكم مدرارا‬. ‫ فقلت استغفروا ربكم إنه كان غفارا‬.

?Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia
adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.? (Nuh: 10-12).

Kita baca bagaimana ayat di atas menetapkan janji Allah dari istighfar yakni kemakmuran hidup:
hujan turun deras, harta dan anak-anak diperbanyak sebagai bukti kemakmuran, kebun-kebun
ditumbuhkan yang ditopang oleh sungai-sungai sebagai sumber hidup.
Amirul Mukminin Umar bin Khattab berpegang kepada ayat di atas manakala dia keluar
meminta hujan, yang dilakukannya adalah beristighfar. Begitu pula al-Hasan al-Basri, ketika dia
didatangi oleh tiga orang pengadu. Yang pertama mengadukan kekeringan, yang kedua
mengadukan kesempitan hidup dan yang ketiga meminta doa agar dikaruniai anak. Al-Hasan
menjawab dengan satu jawab, ?Beristighfarlah.?

g. Bertakwa

Bertakwa kata Imam an-Nawawi adalah mentaati perintah Allah dan larangan Allah. Yang
pertama dengan melaksanakannya dan yang kedua dengan menjauhinya. Takwa merupakan
sebab dibukanya rizki oleh Allah bahkan ia merupakan sebab diangkatnya kesulitan. Firman
Allah,

‫ ويرزقه من حيث ال يحتسب‬. ‫ ومن يتق هللا يجعل له مخرجا‬.

?Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.? (Ath-Thalaq: 2-3).

Hafizh Ibnu Katsir berkata, ?Maksud ayat ini adalah barangsiapa bertakwa kepada Allah dengan
melakukan apa yang diperintahkanNya dan meninggalkan apa yang dilarangNya niscaya Allah
akan memberinya jalan keluar serta rizki dari arah yang tidak diduga yakni tidak terlintas di
benaknya.?
Senada dengan ayat di atas firman Allah,

‫ ولو أن أهل القرى ءامنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء واألرض ولكن كذبوا فأخذناهم بما كانوا يكسبون‬.

?Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat
Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.? (Al-A?raf: 96).

h. Tawakal

Tawakal adalah menyandarkan diri kepada Allah yang diikuti dengan usaha maksimal dalam
batas-batas yang dibolehkan, ia merupakan salah satu sebab yang dengannya Allah membukan
rizkiNya bagi hamba-hambaNya. Rasulullah saw bersabda,

‫ لو أنكم كنتم توكلون على هللا حق توكله لرزقتم كما ترزق الطير تغدو خماصا وتروح بطانا‬.

?Sungguh, seandainya kalian bertawakal kepada Allah sebenar-benar tawakal, niscaya kalian
akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan
lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang.? (HR. At-Tirmidzi).

Hadits ini menjelaskan bahwa barangsiapa bertawakal kepada Allah niscaya dia dilimpahi rizki
yang cukup seperti burung-burung yang pergi pagi dalam keadaan perut kosong dan pulang sore
dalam keadaan kenyang. Bagaimana tidak demikian sementara dia telah bertawakal kepada dzat
di mana barangsiapa bertawakal kepadaNya niscaya Dia akan mencukupinya, firman Allah,

‫ ومن يتوكل على هللا فهو حسبه‬.

?Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.?
(Ath-Thalaq: 3).
Perlu ditekankan di sini bahwa tawakal tidak berarti berpangku tangan dan meninggalkan usaha
dan jerih payah, justru usaha dan jerih payah itu termasuk termasuk bagian dari tawakal. Lihatlah
burung dalam hadits di atas, ia bertawakal tetapi ia tetap berangkat pagi menyongsong rizkinya
di hari itu.

i. Bersyukur

Perbanyaklah bersyukur dan membaca hamdalah dalam kondisi apapun, karena dengan
bersyukur Alloh SWT insya Alloh akan semakin menambahkan rizki pada kita.

j. Silaturrahim

Silaturrahim adalah menyambung rahim yakni kerabat dekat dengan berbuat baik kepada mereka
melalui ucapan dan perbuatan sesuai dengan tuntutan kondisi. Nabi saw telah menetapkan bahwa
salah satu sebab rizki adalah silaturrahim. Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah
bahwa Nabi saw bersabda,

‫ وأن ينسأله في أثره فليصل رحمه‬،‫ من سره أن يبسط له في رزقه‬.


?Siapa yang senang dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka
hendaklah ia menyambung (tali) silaturrahim.?

Dalam hadits ini Nabi saw menetapkan bahwa silaturrahim menghasilkan dua perkara: keluasan
rizki dan bertambahnya umur. Dari sini Imam al-Bukhari meletakkan bab untuk hadits di atas, ?
Bab orang yang dilapangkan rizkinya sebab silaturrahim.?
Silaturrahim mempunyai pengaruh besar dalam berkembangnya harta dan menepis kemiskinan
dan kesulitan hidup bahkan orang-orang yang bermaksiyat bisa berkembang hartanya disebabkan
oleh silaturrahim. Ini adalah barokah silaturrahim. Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abu Bakrah
bahwa Nabi saw bersabda, ?Sesungguhnya ketaatan yang paling disegerakan pahalanya adalah
silaturrahim. Bahkan hingga suatu keluarga yang ahli maksiat pun, harta mereka bisa
berkembang dan jumlah mereka bertambah banyak jika mereka saling bersilaturrahim. Dan tidak
ada suatu keluarga yang saling bersilaturrahim kemudian mereka membutuhkan (kekurangan).?

k. Infak / shodaqoh di jalan Allah

Yang dimaksud dengan infak di jalan Allah adalah memberikan sebagian harta kepada jalan
Allah yakni jalan-jalan agama dan kebaikan seperti membantu fakir miskin, menyokong amal
dakwah, mendukung jihad melawan orang-orang kafir dan yang sejenisnya.
Berinfak di jalan Allah adalah salah satu kunci rizki hal ini ditetapkan oleh beberapa dalil dari al-
Qur`an dan hadits. Allah berfirman,

‫ وما أنفقتم من شيء فهو يخلفه وهو خير الرازقين‬.

?Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah
pemberi rezki yang sebaik-baiknya.? (Saba`: 39).

Perhatikanlah, ?Allah akan menggantinya,? dengan apa Dia menggantinya? Bisa menggantinya
dalam bentuk pahala dan bisa pula dalam bentuk rizki karena Dia-lah pemberi rizki sebaik-
baiknya. Jadi barangsiapa berinfak berarti dia meraih janji penggantian dari Allah sebaliknya
adalah sebaliknya, artinya hartanya lenyap tanpa ada janji penggantian dari Allah. Harta adalah
pinjaman, ia pasti akan habis karena kita pasti menggunakannya maka beruntunglah orang yang
pada saat dia menghabiskan hartanya diberi janji penggantian, dengan begitu hartanya akan tetap
mengalir silih berganti ditambah dengan pahala tentunya.
Nabi saw bersabda dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairah bersabda,

‫ يا ابن آدم ! أنفق أنفق عليك‬:‫ قال هللا تبارك وتعالى‬.


?Allah SWT berfirman, ?Wahai anak Adam! Berinfaklah, niscaya Aku berinfak (memberi rizki)
kepadamu.?
Imam an-Nawawi berkata, ?firman Allah dalam hadits ini adalah makna dari firman Allah dalam
al-Qur`an surat Saba` ayat 39 di atas.

l. Sholawat Nariyah

Perbanyaklah membaca sholawat nariyah, karena membaca sholawat nariyah 11 kali saja satu
hari Insya Alloh rizki kita dijaga oleh Alloh SWT (Baca tentang sholawat nariyah di
http://www.mediaumatislam.blogspot.com)

m. Sholat Dluha

Perbanyaklah sholat dluha, karena menurut keterangan dua rakaat saja kita sholat dluha di waktu
dluha Alloh SWT akan mencukupi rizki kita pada hari itu. (baca cara sholat dluha dan paedah
besarnya di http://www.mediaumatislam.blogspot.com)

o. Wirid Asmaulhusna

Perbanyaklah membaca asmaulhusna misalnya :

Yaa Malik (Yang Maha Merajai)

Fadilahnya : Jika di baca 121 kali setiap pagi atau sesudah tergelincir matahari, niscaya
Alloh Akan melimpahkan Rizky.

(Baca Asmaulhusna vol1 dan vol2 di http://www.mediaumatislam.blogspot.com)

p. Doa yang benar

Penting kiranya hal-hal ini dilakukan dengan benar / berdoa yang benar atau sesuai dengan tata
cara dan berdoa yang di anjurkan oleh Al-qur’an dan Sunnah, sehingga apa yang diinginkan oleh
kita yaitu limpahan rizki akan di Kabul oleh Alloh SWT (Baca Doa makbul di
http://www.mediaumatislam.blogspot.com)

q. Istiqomah / yakin
Yang tidak kalah penting adalah bahwa kita harus istiqomah atau yakin bahwa dengan apa yang
kita lakukan sesuai dengan syariat akan menjadi jalan kita sehingga Alloh SWT akan
memudahkan kita dalam rizki yang halal sehingga menuju jalan yang husnul khotimah di dunia
dan di akhirat.. amiiiinnn.

2 Ikhtiar

Dalam sebuah ayat Al-qur’an Alloh SWT berfirman dalam surat ar-raad ayat 11 yang artinya :
Sesungguhnya Alloh SWT tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan mereka sendiri.

Jelaslah dalam ayat diatas bahwa selain kita berdoa kita harus berusaha ikhtiar dalam hal ini
usaha / bekerja. Dalam pekerjaan itu kita diharuskan dengan sungguh-sungguh dan jangan
bermalas-malasan.

Dalam surat Alamnasyrah ayat 7 Alloh SWT berfirnan : Maka apabila kamu telah selesai (dari
sesuatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.

Disadur dari beberapa sumber, agar menjadi faedah dan kebaikan.

Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai