Melalui tiga pilar kerja sama yang disebutkan dalam Bali Concord II dan ditegaskan
kembali dalam Pembukaan Piagam ASEAN, jelaslah bahwa komunitas ASEAN mendatang
akan terdiri dari tiga komunitas, yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASEAN Security
Community/ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC),
dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio Cultural Community/ASCC).Untuk
mewujudkan suatu Komunitas ASEAN 2015, banyak hal yang perlu dilakukan secara
intensif guna mengintegrasikan ASEAN, terutama pada masa awal pengimplementasian
Piagam ASEAN yang terkait dengan rules dan regulations yang masih harus dirumuskan
bersama.
Peran Indonesia
Keberhasilan ASEAN menandatangani suatu piagam bersama merupakan
dasar yang kuat bagi terbentuknya suatu komunitas ASEAN dan memperkuat
peran ASEAN dalam menghadapi berbagai perubahan arsitektur kerja sama
global.
Di tengah perubahan arsitektur kerja sama global dan battle of ideas inilah peran dan daya
tawar Indonesia dapat dilihat dalam menerjemahkan konsep- konsep besar ke dalam
ketentuan-ketentuan yang harus disepakati bersama.
Pandangan bahwa dengan terwujudnya Komunitas ASEAN maka Indonesia akan dirugikan
karena lemahnya daya tawar politik dan ekonomi yang disebabkan lemahnya posisi ekonomi
nasional di mata negara tetangganya adalah tidak kuat. Memang harus diakui sejak
ambruknya Orde Baru dan krisis ekonomi 1997 yang berkepanjangan, Indonesia terlihat
sebagai negeri yang tak berdaya di tengah beberapa negara anggota ASEAN.
Namun di balik itu semua, secara perlahan namun pasti, Indonesia mulai
memperlihatkan taringnya kembali dengan berbagai pencapaian yang diraihnya.
Di bidang politik dan keamanan, pascareformasi, Indonesia menjadi negara
terdepan yang menerapkan demokrasi dalam kehidupan bernegara.
Indonesia pulalah yang berada di garda terdepan dalam penghormatan serta penegakan hak-
hak asasi manusia (HAM). Keberhasilan Indonesia melaksanakan pemerintahan yang
demokratis menjadikan Indonesia sebagai negara demokratis ke-4 di dunia.
Semua keberhasilan ini tentu saja merupakan aset berharga untuk memperjuangkan
kepentingan nasional Indonesia, bukan hanya di ASEAN, tetapi juga di forum internasional.
kerja sama politik dan keamanan yang kemudian dituangkan dalam Piagam ASEAN dan
cetak biru kerja sama politik dan keamanan.Untuk memperlihatkan tingginya daya tawar
Indonesia dalam ASEAN, dapat disampaikan bahwa pada awal perundingan, usulan
Indonesia untuk memasukkan elemen-elemen demokratisasi dan HAM ditentang oleh semua
negara anggota ASEAN.Namun dengan argumen yang kuat yang didasarkan pada
pengalaman berdemokrasi dan melakukan penegakan dan penghormatan HAM, akhirnya
elemen-elemen tersebut dapat masuk Piagam.
•
Tidak ada gading yang tak retak, begitu pun peran dan kepemimpinan Indonesia dalam
ASEAN. Untuk itu, terus meningkatkan kepemimpinan Indonesia dalam ASEAN menjadi
kepentingan dan tugas bersama kita semua untuk menaikkan daya tawar Indonesia