Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu bentuk pendidikan dengan cara

memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah-tengah

masyarakat di luar kampus, dan secara langsung dapat mengidentifikasi serta menangani

masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan

oleh Perguruan Tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi

mahasiswa dan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan

Dharma Pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat

sekaligus dalam suatu kegiatan. Selain itu KKN merupakan suatu proses belajar untuk

menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan di masyarakat dengan maksud

meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat

akan ilmu pengetahuan, teknologi serta seni untuk melaksanakan pemabangunan yang

semakin meningkat serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi materi

kurikulum di kampus dengan realita pembangunan masyarakat

B. Tujuan KKN Profesi Kesehatan

Kuliah kerja Nyata (KKN) adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama

untuk memberikan pendidikan kepada Mahasiswa. Namun demikian, karena

1
pelaksanaannya mengambil lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat,

maka realisasinya harus sekaligus bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat.

Secara eksplisit, adapun tujuan yang dapat dicapai melalui Kuliah kerja Nyata

(KKN) adalah:

a. Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja

nyata pembangunan.

b. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian Mahasiswa dan bertambah luasnya wawasan

mahasiswa.

c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri.

d. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat.

C. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa dari pelaksanaan kegiatan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) ini adalah:

a. Mahasiswa dapat mempraktekkan ilmu yang telah mereka peroleh

langsung kepada masyarakat.

b. Mahasiswa dapat belajar bagaimana cara berorganisasi di masyarakat sehubungan dengan

menyelesaikan suatu permasalahan yang ada di masyarakat.

c. Mahasiswa dapat langsung melihat jelas permasalahan kesehatan apa yang biasa timbul

dalam masyarakat.

d. Melalui kemampuan adaptasi dan interaksi mahasiswa dengan masyarakat dan instansi

terkait untuk membangun partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan.

e. Menumbuhkan rasa kebersamaaan dan kekeluargaan antar sesama anggota kelompok

serta masyarakat.
2
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI

KKN PROFESI KESEHATAN

A. Keadaan Geografis

Desa Ujung Bulu merupakan salah satu desa di Kecamatan Rumbia dengan luas wilayah

3,50 km2 yang terdiri dari tujuh dusun, yaitu :

a. Dusun Bungayya

b. Dusun Balewang

c. Dusun Panakukang

d. Dusun Kayu Colo

e. Dusun Kambutta Toa

f. Dusun Bontojai

g. Dusun Bontomanai

Adapun batas-batas dari desa ini adalah :

a. Sebelah Utara berabatasan dengan Kabupaten Gowa

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gowa

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Loka

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jene’talasa

Keadaan cuaca di daerah ini pada umumnya sama dengan keadaan cuaca di daerah lain,

dengan iklim tropis dan mempunyai dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Musim hujan terjadi pada bulan November sampai April dengan curah hujan terbesar pada

bulan Desember sampai Januari. Sedangkan musim kemarau berkisar dari bulan Mei sampai

Oktober, terutama pada bulan Agustus sampai September.


3
B. Keadaan Demografis

1. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data monografi desa tahun 2010, penduduk desa Ujung Bulu berjumlah

2.192 jiwa.

Dari hasil pendataan diperoleh bahwa dusun yang terpadat penduduknya adalah

dusun Kayu Colo (19,07%) dan dusun yang berpenduduk paling sedikit penduduknya

adalah dusun Bontojai (10,63%).

Berikut tabel distribusi penduduk menurut dusun di Desa Ujung Bulu :

Tabel 2.1
Distribusi Penduduk Menurut Dusun di Desa Ujung Bulu
Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2010

Dusun N %
Kayu Colo 418 19,07
Bontomanai 408 18,61
Bontojai 233 10,63
Kambutta Toa 325 14,83
Bungayya 306 13,96
Balewang 264 12,04
Panakukang 238 10,86
Total 2192 100.0
Sumber Data : Data Skunder Desa Ujung Bulu

2. Umur

Dari hasil pendataan diperoleh bahwa jumlah penduduk di Desa Ujung Bulu yang

paling banyak berada pada kisaran umur 25-40 tahun (26,3%) dan yang paling sedikit pada

kisaran umur 0-11 bulan (1,6%).

4
Berikut tabel distribusi penduduk menurut kelompok usia di Desa Ujung Bulu :

Tabel 2.2
Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Usia di Desa Ujung Bulu
Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009

Kelompok Usia N %
0-11 bulan 47 1.6
12-59 bulan 172 5.8
5-14 tahun 595 20.0
15-24 tahun 559 18.8
25-40 tahun 783 26.3
41-64 tahun 660 22.2
>64 tahun 161 5.4
Total 2977 100.0
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

3. Jenis Kelamin

Dari pendataan yang dilakukan diperoleh bahwa jumlah penduduk Desa Ujung

Bulu yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak (51,96%) dibandingkan dengan

penduduk yang berjenis kelamin laki-laki (48,04%).

Berikut tabel distribusi penduduk menurut jenis kelamin di Desa Ujung Bulu :

Tabel 2.3
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Ujung Bulu
Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2010

Jenis Kelamin N %
Laki-Laki 1053 48,04
Perempuan 1139 51,96
Total 2192 100.0
Sumber Data : Data Skunder Ujung Bulu

5
C. Sosial Ekonomi/Budaya

1. Agama

Ditinjau dari agama yang dianut, 100 % penduduk Desa Ujung Bulu adalah

beragama Islam. Desa ini memiliki 8 buah masjid dan 1 buah mushallah.

2. Tingkat Pendidikan

Pada umumnya tingkat pendidikan penduduk desa Ujung Bulu hanya tamat SD

sedangkan yang sampai tingkat perguruan tinggi terhitung sangat sedikit.

Berikut tabel distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Ujung Bulu

Tabel 2.4
Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Ujung Bulu
Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009

Tingkat Pendidikan N %
Tidak pernah sekolah 360 12.1
Belum sekolah 340 11.4
Tidak Tamat SD/MI 109 3.7
SD/MI 1000 33.6
SMP/MTs 534 17.9
SMA/MA 502 16.9
Perguruan Tinggi 132 4.4
Total 2977 100.0
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

3. Pekerjaan

Dari hasil pendataan diperoleh bahwa penduduk Desa Ujung Bulu sebagian besar

adalah petani (12,1%) dan IRT/Tidak Bekerja (66,3%).

6
Jenis pekerjaan penduduk Desa Makkawaru dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.5
Distribusi Penduduk Menurut Pekerjaan Utama di Desa Ujung Bulu
Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009

Pekerjaan Utama N %
PNS/TNI/POLRI/Pensiunan 101 3.4
Peg./Karyawan swasta 133 4.5
Petani 361 12.1
Pedagang/Penjual 171 5.7
Pengusaha 63 2.1
Tukang 123 4.1
Tukang Ojek 11 0.4
Sopir 28 0.9
Nelayan 12 0.4
IRT/ Tdk Bekerja 1974 66.3
Total 2977 100.0
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

4. Suku dan Bahasa

Dari hasil pendataan diperoleh bahwa 98.9 % masyarakat desa Ujung Bulu berasal

dari suku Makassar. Bahasa yang digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari adalah

bahasa Makassar dan sebagian kecil menggunakan bahasa Indonesia.

Berikut ini merupakan tabel distribusi penduduk menurut suku di desa Ujung Bulu :

Tabel 2.6
Distribusi Penduduk Menurut Suku di Desa Ujung Bulu
Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto

7
2009

Suku N %
Bugis 19 0.6
Makassar 2943 98.9
Toraja 6 0.2
Jawa 4 0.1
Lainnya 5 0.2
Total 2977 100.0
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

D. Status Kesehatan

Desa Ujung Bulu memiliki posyandu sebanyak 5 buah, yang berada pada tiap dusun dan

pelaksanaannya setiap sebulan sekali. Kelima posyandu tersebut masih aktif hingga saat ini.

Kegiatan yang dilakukan di posyandu adalah penimbangan berat badan bayi dan balita

sedangkan imunisasi terpusat di puskesmas kecamatan.

Menurut data yang diambil dari Puskesmas Rumbia, 10 penyakit terbanyak yang

diderita oleh penduduk adalah :

1. Infeksi Saluran Napas Atas

2. Penyakit Kulit

3. Penyakit Sistem Otot dan Jaringan Ikat

4. Gastritis

5. Anemia

6. Infeksi Akut Lain pada Saluran Napas

7. Hipertensi

8. Penyakit Gigi

9. Diare

10. Konjungtivitis

8
Dari hasil pendataan diperoleh bahwa gejala penyakit yang paling banyak diderita oleh

penduduk di desa Ujung Bulu dalam enam bulan terakhir adalah batuk pilek (15,1%).

Berikut ini merupakan distribusi penduduk menurut gejala penyakit enam bulan terakhir

di desa Ujung Bulu :

Tabel 2.7
Distribusi Penduduk Menurut Gejala Penyakit 6 Bulan Terakhir
Desa Ujung Bulu Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009

Gejala Penyakit 6 Bulan Terakhir N %


Tidak Sakit 1225 41.1
Batuk Pilek 449 15.1
Demam 387 13.0
Gangguan Pendengaran 15 0.5
Kelainan Kulit/Bercak 58 1.9
Mata Merah 31 1.0
Diare 61 2.0
Mual Mules 24 0.8
Pegal Linu 154 5.2
Sakit Kepala 392 13.2
Sakit Tenggorok 12 0.4
Sakit Ulu Hati 129 4.3
Sesak Nafas 40 1.3
Total 2977 100.0
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

Berdasarkan hasil pendataan pada tabel di atas maka bisa dikatakan bahwa masalah

kesehatan yang ada di desa Ujung Bulu adalah masalah sanitasi sehingga jenis penyakit yang

timbul umumnya karena infeksi.

Berikut ini merupakan tabel distribusi penduduk menurut masalah gigi dan mulut satu

tahun terakhir di desa Ujung Bulu:

Tabel 2.8
Distribusi Penduduk Menurut Masalah Gigi dan Mulut 1 Tahun Terakhir
Desa Ujung Bulu Kecamatan Rumbia

9
Kabupaten Jeneponto
2009

Masalah Gigi dan Mulut


N %
1 Tahun Terakhir
Ya 937 31.5
Tidak 2040 68.5
Total 2977 100.0
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

Tabel di atas menunjukkan bahwa 31,5 % dari penduduk desa Ujung Bulu mengalami

masalah gigi dan mulut.

Berikut ini merupakan tabel distribusi penduduk menurut pengobatan dan perawatan

gigi dan mulut satu tahun terakhir di desa Ujung Bulu:

Tabel 2.9
Distribusi Penduduk Menurut Pengobatan Dan Perawatan Gigi Dan Mulut
1 Tahun Terakhir di Desa Ujung Bulu
Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009

Pengobatan dan Perawatan Gigi


N %
dan Mulut 1 Tahun Terakhir
Ya 770 25.9
Tidak 2207 74.1
Total 2977 100.0
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya 25,9 % dari penduduk desa Ujung Bulu yang

mengalami masalah gigi dan mulut yang berobat.

10
BAB III

HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

KKN profesi kesehatan dilaksanakan selama tujuh pekan dimulai pada tanggal 3 Juli-20

Agustus 2009 di 3 Kecamatan di Kabupaten Jeneponto dan di semua kecamatan di Kabupaten

Bantaeng. Kami ditempatkan di Desa Ujung Bulu Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto,

memiliki program-program kerja yang berbasis kesehatan guna memecahkan masalah-masalah

kesehatan yang ditemukan di tengah-tengah masyarakat dan terwujudnya masyarakat desa yang

sehat, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya, berdasarkan

observasi lapangan dan kajian hasil pendataan.

A. Persiapan observasi

Persiapan observasi dilakukan dengan mengadakan pertemuan antara mahasiswa KKN

PK dengan kepala desa berserta staf desa & kepala dusun, untuk menentukan waktu untuk

melakukan observasi Lapangan.

B. Observasi Lapangan

Observasi lapanngan kita lakukan pada tanggal 3-5 Juli 2009, observasi kami lakukan

dengan melakukan sosialisasi dengan kepala desa dan semua kepala dusun di Desa Ujung

Bulu untuk mengetahui keadaan penduduk masyarakat, batas wilayah serta keadaan

lingkungan secara umum, selain itu kami juga berkunjung ke Puskesmas Rumbia untuk

mengetahui masalah kesehatan yang ada di Rumbia serta program-program kerja yang dapat

disesuaikan dengan program Mahasiswa KKN-PK.

11
C. Program Kerja

Berdasarkan hasil Pendataan yang kami lakukan ditemukan berbagai masalah

kesehatan yang menjadi acuan dalam penentuan program kerja kegiatan yang kami lakukan

yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat

untuk hidup sehat sehingga indikator Desa sehat di Desa Ujung Bulu tetap dipertahankan.

Program kerja tersebut selanjutnya diseminarkan di hadapan masyarakat pada hari

Sabtu tanggal 17 Juli 2009, untuk mendapatkan dukungan & kerjasamanya serta membangun

komitmen bersama dalam rangka mensukseskan program kerja tersebut.

Adapun program kerjanya, antara lain :

1. Penyuluhan tentang Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

a. Tujuan umum

Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang SPAL yang memenuhi standar

kesehatan.

b. Tujuan Khusus

Meningkatnya kesadaran masyarakat sekitar untuk membuat SPAL sederhana.

c. Sasaran

Masyarakat Desa Ujung Bulu yang belum memiliki SPAL yang sesuai dengan standar

kesehatan.

d. Lokasi

Mesjid Nurul Amin Dusun Tamaona

e. Waktu Pelaksanaan

14 Agustus 2009

f. Biaya

Swadaya Mahasiswa sebesar Rp 10.000,-


12
g. Penanggung Jawab

Yudisvion P. S. dan Mohd. Saifuddin

2. Penyuluhan tentang Tempat Sampah Yang Baik

a. Tujuan umum

Masyarakat mampu mengetahui tempat sampah yang memenuhi standar kesehatan

b. Tujuan Khusus

Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk membuat sistem

pembuangan limbah (tempat sampah) yang baik dan sesuai dengan standar kesehatan.

c. Sasaran

Masyarakat Desa Ujung Bulu

d. Lokasi

Mesjid Nurul Amin Dusun Tamaona

e. Waktu Pelaksanaan

14 Agustus 2009

f. Biaya

Swadaya Mahasiswa sebesar Rp 10.000,-

g. Penanggung Jawab

Yudisvion P. S. dan Mohd. Saifuddin

3. Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

a. Tujuan Umum

Penanaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada siswa (i) SD

13
b. Tujuan Khusus

Menumbuhkan budaya hidup bersih dan sehat pada siswa (i) SD

c. Sasaran

Siswa (i) sekolah dasar di Desa Ujung Bulu

d. Lokasi

- SD Inpres Ujung Bulu I di dusun Timporongan

- SDN No. 58 Ujung Bulu di dusun Tamaona

- SDN No. 175 Bontobaddo di dusun Ujung Bassi

e. Waktu Pelaksanaan

28 Juli, 29 Juli dan 4 Agustus 2009

f. Biaya

Swadaya Mahasiswa sebesar Rp. 30.000,-

g. Penanggung jawab

Ismirayanti F. A. & Dwi Rahmayanti

4. Sikat Gigi Massal

a. Tujuan Umum

Memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang tata cara sikat gigi yang baik dan

benar kepada siswa (i) sekolah dasar di desa Ujung Bulu.

b. Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa (i) sekolah dasar di desa Ujung

Bulu tentang tentang tata cara sikat gigi yang baik dan benar.

c. Sasaran

Siswa (i) sekolah dasar di Desa Ujung Bulu


14
d. Lokasi

- SD Inpres Ujung Bulu I di dusun Timporongan

- SDN No. 58 Ujung Bulu di dusun Tamaona

- SDN No. 175 Bontobaddo di dusun Ujung Bassi

e. Waktu Pelaksanaan

28 Juli, 29 Juli dan 4 Agustus 2009

f. Biaya

Swadaya Mahasiswa dan bantuan dari Puskesmas sebesar Rp. 150.000,-

g. Penanggung jawab

Andressa Alambara

5. Pelatihan Dokter Kecil

a. Tujuan Umum

Menambah pengetahuan siswa (i) SD tentang pentingnya peranan dokter kecil dalam

meningkatkan derajat kesehatan di sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakat.

b. Tujuan Khusus

Memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan kepada siswa (i) SD mengenai

pertolongan pertama pada penyakit diare dan kecelakaan

c. Sasaran

Siswa (i) sekolah dasar di Desa Ujung Bulu

d. Lokasi

- SD Inpres Ujung Bulu I di dusun Timporongan

- SDN No. 58 Ujung Bulu di dusun Tamaona

- SDN No. 175 Bontobaddo di dusun Ujung Bassi


15
e. Waktu Pelaksanaan

28 Juli, 29 Juli dan 4 Agustus 2009

f. Biaya

Swadaya Mahasiswa sebesar Rp. 50.000,-

g. Penanggung jawab

Ismirayanti F. A. & Dewi Ramdhayani

6. Penyuluhan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

a. Tujuan Umum

Memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu mengenai Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)

b. Tujuan Khusus

Memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu mengenai :

1. Manfaat penimbangan secara teratur

2. Manfaat Makan Makanan beraneka ragam

3. Manfaat menkonsumsi garam beryodium

4. Manfaat memberikan ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan

5. Manfaat mengkonsumsi suplementasi Gizi

c. Sasaran

Ibu-ibu di desa Ujung Bulu yang memiliki bayi dan balita.

d. Lokasi

- Posyandu Kembang Dusun di Dusun Tamaona

- Posyandu Melati Indah di Dusun Timporongan

e. Waktu Pelaksanaan

- 18 Juli 2009 di Posyandu Kembang Dusun Dusun Tamaona


16
- 22 Juli 2009 di Posyandu Melati Indah Dusun Timporongan

f. Biaya

Swadaya Mahasiswa sebesar Rp 10.000,-

g. Penanggung jawab

Linda Hairunnisa & Santi Aprilian

7. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

a. Tujuan Umum

Meningkatkan status gizi ibu dan anak

b. Tujuan Khusus

- Memberikan pengetahuan kepada ibu tentang pentingnya makanan bervariasi

untuk anak.

- Memperkenalkan contoh bahan makanan tambahan kepada ibu

c. Sasaran

Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah ibu, bayi dan balita di desa Ujung Bulu.

d. Lokasi

Posyandu Melati Indah di Dusun Timporongan

e. Waktu Pelaksanaan

22 Juli 2009 di Posyandu Melati Indah Dusun Timporongan

f. Biaya

Swadaya Mahasiswa sebesar Rp. 50.000,-

g. Penanggung jawab

Dewi Ramdhayani dan Nisrinah Naopal

17
8. Penyegaran Kader

a. Tujuan Umum

Memberikan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu dalam melaksanakan

fungsi dan perannya sebagai kader posyandu.

b. Tujuan Khusus

Memberikan pengetahuan kepada kader posyandu tentang :

- Sistem lima meja di Posyandu

- Cara mengisi dan membaca KMS dengan benar

- Sembilan langkah cara penimbangan

- Menyuluh sasaran posyandu dengan melihat hasil penimbangan pada KMS

c. Sasaran

Kader posyandu desa Ujung Bulu

d. Lokasi

Adapun kegiatan ini akan kami laksanakan di kantor desa Ujung Bulu

e. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan ini akan kami laksanakan pada tanggal 6 Agustus 2009

f. Biaya

Swadaya Mahasiswa sebesar Rp. 100.000,-

g. Penanggung jawab

Linda Hairunnisa & Santi Aprilian

18
9. Pembuatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Percontohan

a. Tujuan Umum

Masyarakat Desa Ujung Bulu mampu mengetahui khasiat tanaman obat di

lingkungan sekitar

b. Tujuan Khusus

Masyarakat dapat membuat TOGA di pekarangan rumah

c. Sasaran

Masyarakat Desa Ujung Bulu

d. Lokasi

Posyandu Melati Indah Dusun Timporongan, Posyandu Kembang Desa Dusun

Tamaona

e. Waktu Pelaksanaan

23 Juli 2009

f. Biaya

Swadaya Mahasiswa sebesar Rp. 50.000,-

g. Penanggung jawab

Jainer P. Siampa & Anna Novita Sari Ahmad

10. Pendistribusian Vitamin A

a. Tujuan Umum

Melakukan distribusi kapsul vitamin A di desa Ujung Bulu

b. Tujuan Khusus

Memberikan kapsul vitamin A kepada seluruh anak balita di desa Ujung Bulu

19
c. Sasaran

Balita di desa Ujung Bulu

d. Lokasi

- Posyandu Melati Indah di Dusun Timporongan

- Posyandu Ujung Bahagia di Dusun Ujung Bassi

- Posyandu Kembang Dusun di Dusun Tamaona

- Posyandu Kembang Rosi di Dusun Bontomanai

- Posyandu Melati Putih di Dusun Bontobaddo

e. Waktu Pelaksanaan

13 dan 14 Agustus 2009

f. Biaya

Bantuan dari Puskesmas

g. Penanggung jawab

Seluruh mahasiswa KKN – PK Posko Ujung Bulu

11. Penyuluhan APD

a. Tujuan Umum

Masyarakat memahami bahaya pestisida bagi kesehatan

b. Tujuan Khusus

Mengetahui jenis pestisida, bahaya, dan pencegahannya & pentingnya penggunaan

Alat Pelindung Diri (APD)

c. Sasaran

Masyarakat petani desa Ujung Bulu

20
d. Lokasi

Mesjid Nurul Qalbi di dusun Bontobaddo

e. Waktu Pelaksanaan

14 Agustus 2009

f. Biaya

Swadaya Mahasiswa sebesar Rp. 10.000,-

g. Penanggung jawab

Yudisvion P. S. dan Mohd. Saifuddin

12. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut

a. Tujuan Umum

Memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang tata cara sikat gigi yang baik dan

benar kepada masyarakat desa Ujung Bulu.

b. Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat desa Ujung Bulu tentang

tentang tata cara sikat gigi yang baik dan benar.

c. Sasaran

Masyarakat Desa Ujung Bulu

d. Lokasi

Mesjid Nurul Jihad di dusun Ujung Bassi

e. Waktu Pelaksanaan

14 Agustus 2009

f. Biaya

Swadaya Mahasiswa sebesar Rp 10.000,-


21
g. Penanggung jawab

Andressa Alambara

13. Pembagian leaflet DBD, Diare, dan GAKY

a. Tujuan Umum

Memberikan pengetahuan tentang penyakit diare dan demam berdarah serta

pentingnya penggunaan garam beryodium bagi kesehatan.

b. Tujuan Khusus

Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan kesadarannya tentang pencegahan DBD,

diare dan gondok.

c. Sasaran

Masyarakat desa Ujung Bulu

d. Lokasi

Mesjid Nurul Qalbi di Dusun Bontobaddo

e. Waktu Pelaksanaan

14 Agustus 2009

f. Biaya

Swadaya Mahasiswa sebesar Rp. 30.000,-

g. Penanggung jawab

Yudisvion P. S. dan Mohd. Saifuddin

22
14. Pengadaan Poster Kesehatan

a. Tujuan Umum

Memperlihatkan kepada Masyarakat dan Posyandu tentang contoh media

penyuluhan.

b. Tujuan Khusus

Masyarakat dan Posyandu memiliki poster yang dapat dijadikan sebagai media

pendidikan kesehatan

c. Sasaran

Masyarakat desa Ujung Bulu

d. Lokasi

- Posyandu Melati Indah di Dusun Timporongan

- Posyandu Ujung Bahagia di Dusun Ujung Bassi

- Posyandu Kembang Dusun di Dusun Tamaona

- Posyandu Kembang Rosi di Dusun Bontomanai

- Kantor Desa Ujung Bulu

- Kantor Pajak

- Pangkalan Ojek

- SD Inpres Ujung Bulu I di dusun Timporongan, SDN No. 58 Ujung Bulu di dusun

Tamaona, dan SDN No. 175 Bontobaddo di dusun Ujung Bassi

e. Waktu Pelaksanaan

12 dan 13 Agustus 2009

f. Biaya

Swadaya mahasiswa sebesar Rp 100.000,-

23
g. Penanggung jawab

Seluruh mahasiswa KKN – PK Posko Ujung Bulu

15. Kerja Bakti

a. Tujuan Umum

Menggalang kebersamaan masyarakat dalam menciptakan lingkungan Desa Ujung

Bulu yg bersih dan sehat

b. Tujuan Khusus

- Terbentuknya kebersamaan antar warga dusun

- Terciptanya lingkungan yg bersih di setiap dusun di Desa Ujung Bulu

- Menimbulkan rasa tanggung jawab akan kebersihan lingkungannya masing-

masing.

c. Sasaran

Masyarakat desa Ujung Bulu

d. Lokasi

- Mesjid Nurul Qalbi dusun Bontobaddo

- Kuburan desa Ujung Bulu

- Kantor Desa Ujung Bulu

e. Waktu Pelaksanaan

24 Juli dan 16 Agustus 2009

f. Biaya

Swadaya mahasiswa sebesar Rp 30.000,-

g. Penanggung jawab

Seluruh mahasiswa KKN – PK Posko Ujung Bulu


24
D. Pelaksanaan Program Kerja

1. Pendataan dan Pemetaan

Pelaksanaan program kerja yang kami lakukan dilapangan disesuaikan dengan

hasil pendataan dan observasi yang kami lakukan dengan metode total sampling dan

berdasarkan hasil penilaian nilai desa sehat yang kami lakukan. Adapun hasil

pendataannya kemudian diinput dan dianalisis dengan menggunakan Program SPSS

sebagai bahan kajian untuk penilaian desa sehat. Pemetaan (mapping) dilaksanakan pada

tanggal 13 Agustus 2009. Hasil pendataannya, antara lain :

a. Lingkungan Pemukiman Air dan Udara Bersih

1) Sumber Air Minum

Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi KK Menurut Sumber Air Minum Keluarga di desa Ujung Bulu
Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009
Sumber Air Minum Keluarga Total
Sumur Pompa
Sumur Mata Dibeli
Dusun PAM tidak tangan/
tembok air (galon)
ditembok mesin
n % n % n % n % n % n % n %
Bontomanai 0 0 74 77,1 5 5,2 8 8,3 0 0 9 9,4 96 100
Tamaona 0 0 116 76,8 15 9,9 16 10,6 0 0 4 2,6 151 100
Bonto Baddo 0 0 48 50,5 4 4,2 42 44,2 0 0 1 1,1 95 100
Ujung Bassi 0 0 132 77,6 2 1,2 6 3,5 0 0 30 17,6 170 100
Timporongan 0 0 161 80,1 1 5 9 4,5 0 0 30 14,9 201 100
Total 0 0 531 74,5 27 3,8 81 11,4 0 0 74 10,3 713 100
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

Data di atas menunjukkan bahwa Sumber Air Minum keluarga di Desa

Ujung Bulu yang paling banyak digunakan adalah sumur tembok, dengan Dusun

Timporongan sebagai Dusun pengguna sumur tembok terbanyak yaitu sekitar 80,1 %

atau sekitar 161 KK.

25
2) Cakupan Air Bersih

Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi KK Menurut Kualitas Fisik Air Minum di Desa Ujung Bulu
Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009

Kualitas Fisik Air Minum


Total
Dusun Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat
n % n % n %
Bontomanai 706 99 7 1 713 100
Tamaona 706 99 7 1 713 100
Bonto Baddo 713 100 0 0 713 100
Ujung Bassi 701 98,3 12 1,7 713 100
Timporongan 708 99,3 5 0,7 713 100
Total 682 95,6 31 4,4 713 100
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa persentase penduduk yang kualitas

fisik air minumnya memenuhi syarat kesehatan mencapai 95,6 %. Hal ini

menunjukkan bahwa masyarakat desa Ujung Bulu selalu memperhatikan kebersihan

dan kesehatan terutama yang berhubungan dengan air minum. Air tersebut

dipergunakan untuk minum, mandi, mencuci dan keperluan rumah tangga lainnya.

26
3) Perilaku Memasak Air

Tabel 3.3
Distribusi Frekuensi KK Menurut Perilaku Memasak Air di Desa Ujung Bulu
Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009

Perilaku Memasak Air Minum


Total
Dusun Ya Tidak
n % n % n %
Bontomanai 74 77,1 22 22,9 96 100
Tamaona 138 91,4 13 8,6 151 100
Bonto Baddo 69 72,6 26 27,4 95 100
Ujung Bassi 143 84,1 27 15,9 170 100
Timporonga
175 87,1 26 12,9 201 100
n
Total 599 84 114 16 713 100
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

Data di atas menunjukkan bahwa masyarakat Desa Ujung Bulu telah memasak

airnya sebelum dikonsumsi. Hal ini dibuktikan dengan tingginya persentase perilaku

memasak air sebelum dikonsumsi pada tiap dusun, dengan Dusun Timporongan

sebagai dusun dengan perilaku memasak air sebelum dikonsumsi tertinggi yaitu

sebesar 87,1 % atau sekitar 175 KK.

27
4) Alasan Tidak Memasak Air

Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi KK Menurut Alasan Tidak Memasak Air
Desa Ujung Bulu Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009

Alasan Tidak Memasak Air


Air
Air sudah Malas Total
Dusun Kemasan/air Lainnya
Bersih Memasak
galon
n % n % n % n % n %
Bontomanai 5 22,7 3 13,6 5 22,7 9 41 22 100
Tamaona 4 44,4 4 44,4 0 0 1 11,2 9 100
Bonto Baddo 1 3,6 9 32,1 0 0 18 64,3 28 100
Ujung Bassi 1 3,6 4 14,3 21 75 2 7,1 28 100
Timporonga
1 3,8 2 7,7 22 84,7 1 3,8 26 100
n
Total 12 10,6 22 19,5 48 42,5 31 27,4 113 100
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

Data di atas menunjukkan bahwa alasan terbanyak masyarakat Desa Ujung Bulu

tidak memasak air adalah karena mereka menggunakan air kemasan/air galon, yaitu

sebesar 42,5 %. Adapun alasan lainnya sehingga sebagian masyarakat desa Ujung

Bulu tidak memasak air, yaitu tidak adanya bahan bakar untuk memasak air seperti

kayu bakar atau ketidakmampuan untuk membeli minyak tanah. Adapula yang

mengatakan bahwa memasak air dapat membuat sakit perut.

28
5) Kepemilikan Jamban

Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi KK Menurut Kepemilikan Jamban Keluarga
Desa Ujung Bulu Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009

Kepemilikan Jamban Keluarga


Total
Dusun Ya Tidak
n % n % n %
Bontomanai 47 49 49 51 96 100
Tamaona 100 66,2 51 33,8 151 100
Bonto Baddo 39 41,1 56 58,9 95 100
Ujung Bassi 134 78,8 36 21,2 170 100
Timporongan 167 83,1 34 16,9 201 100
Total 487 68,3 226 31,7 713 100
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

Data di atas menunjukkan bahwa persentase kepemilikan jamban keluarga

masyarakat Desa Ujung Bulu adalah 68,3 % atau sekitar 487 KK, dengan Dusun

Timporongan sebagai dusun dengan persentase kepemilikan jamban keluarga tertinggi

sebesar 83,1 atau sekitar 167 KK. Yang tidak memiliki jamban keluarga sebesar 31,7

% atau sekitar 226 KK, dengan Dusun Bontobaddo sebagai dusun dengan persentase

terbesar yang tidak memiliki jamban keluarga yaitu sekitar 58,9% atau sekitar 56 KK.

29
6) Jenis Jamban

Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi KK Menurut Jenis Jamban Keluarga Yang Dimiliki
Desa Ujung Bulu Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009

Jenis Jamban Keluarga Yang dimiliki


Total
Dusun Leher Angsa Cemplung
n % n % n %
Bontomanai 41 87,2 6 12,8 47 100
Tamaona 74 71,8 29 28,2 103 100
Bonto Baddo 37 92,5 3 7,5 40 100
Ujung Bassi 129 96,3 5 3,7 134 100
Timporongan 159 94 10 6 169 100
Total 440 89,2 53 10,8 493 100
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

Data di atas menunjukkan bahwa persentase distribusi frekuensi KK menurut

jenis jamban keluarga yang dimiliki masyarakat Desa Ujung Bulu adalah jenis

jamban leher angsa dengan persentase sebesar 89,2 % atau sekitar 440 KK, dan

sisanya memiliki jamban keluarga jenis cemplung sebesar 10,8 % atau sekitar 53 KK.

Dusun Ujung Bassi adalah dusun dengan persentase kepemilikan jamban keluarga

jenis leher angsa tertinggi yaitu sebesar 96,3 % atau sekitar 159 KK, dan Dusun

Tamaona adalah dusun dengan persentase kepemilikan jamban keluarga jenis

cemplung terbesar yaitu sekitar 28,2 % atau sekitar 29 KK.

30
7) Kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi KK Menurut
Kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Desa Ujung Bulu Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009

Kepemilikan SPAL
Total
Dusun Ya Tidak
n % n % n %
Bontomanai 12 12,5 84 87,5 96 100
Tamaona 9 6 142 94 151 100
Bonto Baddo 6 6,3 89 93,7 95 100
Ujung Bassi 85 50 85 50 170 100
Timporongan 114 56,7 87 43,3 201 100
Total 226 31,7 487 68,3 713 100
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

Data di atas menunjukkan bahwa persentase distribusi frekuensi KK menurut

kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), rata – rata masyarakat Desa

Ujung Bulu tidak memiliki Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) yaitu sebesar

68,3 % atau sekitar 487 KK. Dusun Timporongan sebagai dusun dengan persentase

kepemilikan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) tertinggi yaitu sebesar 56,7 %

atau sekitar 114 KK, namun belum memenuhi standar atau syarat kesehatan. Adapun

Dusun Bontobaddo adalah dusun terbanyak yang tidak memiliki Saluran Pembuangan

Air Limbah (SPAL), dengan persentase sebesar 93,7 % atau sekitar 89 KK.

31
8) Tempat Pembuangan Limbah dari Kamar Mandi/Tempat Cuci Piring/Dapur

Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi KK Menurut
Tempat Pembuangan Limbah Dari Kamar Mandi / Tempat Cuci / Dapur
Desa Ujung Bulu Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009

Tempat Pembuangan limbah Dari Kamar Mandi / Tempat Cuci / Dapur Total
Penampungan Penampungan Penampungan Tanpa
Langsung ke
Dusun tertutup di Terbuka Di di Luar Penampungan
got/sungai
Pekarangan/SPAL Pekarangan Pekarangan (di tanah)
n % n % n % n % n % n %
Bontomanai 0 0 13 13,5 2 2,1 78 81,3 3 3,1 96 100
Tamaona 5 3,3 15 9,9 6 4 121 80,1 4 2,6 151 100
Bonto Baddo 1 1,1 7 7,4 0 0 86 90,5 1 1,1 95 100
Ujung Bassi 10 5,9 38 22,4 0 0 106 62,4 16 9,4 170 100
Timporongan 9 4,5 44 21,9 3 1,3 119 59,2 26 12,9 201 100
Total 25 3,5 117 16,4 11 1,5 510 71,5 36 5,1 713 100
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

Data di atas menunjukkan bahwa persentase distribusi frekuensi KK menurut

tempat pembuangan limbah dari kamar mandi / tempat cuci / dapur masyarakat Desa

Ujung Bulu rata – rata memiliki tempat pembuangan limbah berupa tempat

pembuangan limbah tanpa penampungan (di tanah). Hal ini dibuktikan dengan

tingginya persentase tempat penampungan tanpa penampungan (di tanah) yaitu

sebesar 71,5 % atau sekitar 510 KK.

32
9) Kepemilikan Tempat Sampah di Rumah

Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi KK Menurut Kepemilikan Tempat Sampah Di Rumah
Desa Ujung Bulu Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009

Kepemilikan Tempat Sampah Di Rumah


Total
Dusun Ya Tidak
n % n % n %
Bontomanai 18 18,7 78 81,3 96 100
Tamaona 55 36,4 96 63,6 151 100
Bonto Baddo 21 22,1 74 77,9 95 100
Ujung Bassi 110 64,7 60 35,3 170 100
Timporongan 152 75,6 49 24,4 201 100
Total 356 50 357 50 713 100
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

Data di atas menunjukkan bahwa persentase distribusi frekuensi KK menurut

kepemilikan tempat sampah di rumah masyarakat Desa Ujung Bulu masih cukup

rendah, yaitu 50 %. Dusun Bontomanai adalah dusun dengan persentase tertinggi

yaitu sebesar 81,3 % atau sekitar 78 KK.

33
10) Tempat Membuang Sampah/Pengelolaan Sampah

Tabel 3.10
Distribusi Frekuensi KK Menurut
Tempat Paling Sering Membuang Sampah / Pengolahan Sampah
Desa Ujung Bulu Kecamatan Rumbia
Kabupaten Jeneponto
2009

Tempat Paling Sering Membuang Sampah / Pengolahan Sampah Total


Dibuang di
Tempat
Jalan
Pembuangan Dibuang ke Sembarang
Dusun Ditimbun Dibakar
Sampah Got
Tanpa
Tempat
dibungkus
Umum
Tertutup
n % n % n % n % n % n % n %
Bontomanai 2 2,1 83 86,5 1 1 2 2,1 0 0 8 8,3 96 100
13 15
Tamaona 9 6 89,4 1 7 1 7 0 0 5 3,3 100
5 1
Bonto Baddo 3 3,2 64 67,4 1 1,1 6 6,3 1 1,1 20 21,1 95 100
13 17
Ujung Bassi 5 2,9 77,1 15 8,8 7 4,1 3 1,8 9 5,3 100
1 0
14 20
Timporongan 10 5 70,6 16 8 18 9 2 1 13 6,5 100
2 1
55 71
Total 29 4,1 77,8 34 4,8 34 4,8 6 0,8 55 7,7 100
5 3
Sumber Data : Data Primer KKN – PK UNHAS

Data di atas menunjukkan bahwa persentase distribusi frekuensi KK menurut

tempat paling sering membuang sampah / pengolahan sampah masyarakat Desa Ujung

Bulu adalah dibakar dengan persentase sebesar 77,8 % atau sekitar 555 KK. Dusun

Tamaona adalah dusun dengan persentase tertinggi yaitu sebesar 89,4 % atau sekitar

135 KK.

34

Anda mungkin juga menyukai