Anda di halaman 1dari 26

Chapter

Chapter 05
05
ANGGARAN
ANGGARAN SEKTOR
SEKTOR
PUBLIK
PUBLIK

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Taushiyah
Taushiyah
“Sebaik-baik kekayaan adalah kaya hati; Sebaik-baik bekal adalah
takwa; Seburuk-buruk buta adalah buta hati; Sebesar-besar dosa
adalah dusta; Sejelek-jelek usaha adalah memungut riba; Seburuk-
buruk makanan adalah memakan harta anak yatim; Siapa
memaafkan orang, maka dimaafkan oleh Allah, dan siapa
mengampuni orang akan diampuni oleh Allah”
(Abdullah ibnu Mas’ud)

“Awal fitnah itu karena hawa nafsu yang selalu dituruti, peraturan
baru yang dibuat-buat, penyimpangan dari Kitabillah dan diskriminasi
sekelompok manusia terhadap manusia lain di luar agama Allah”
(Ali bin Abi Thalib r.a.)

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Pengertian Anggaran Negara
 Anggaran adalah: “suatu pernyataan tentang perkiraan
pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi
dalam suatu periode di masa depan, serta data dari pengeluaran
dan penerimaan yang sunggguh-sungguh terjadi di masa yang
lalu. (John F. Due, 1975)
 Anggaran negara adalah gambaran dari kebijaksanaan
pemerintah yang dinyatakan dalam ukuran uang
 Dari anggaran negara dapat diketahui realisasi pelaksanaan
kebijaksanaan pemerintah di masa yang lalu
 Melalui anggaran negara dapat diketahui tercapai atau tidaknya
kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah di masa yang lalu

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Lingkungan Anggaran
Sistem
Kebutuhan dan Sistem
pemerintahan
kepentingan administrasi
negara (kabinet
rakyat banyak negara
presidensial)

 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


 Presiden
 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
 Kabinet/Menteri Negara
 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Fungsi Anggaran Sektor Publik
 Budget as a Planning Tool
 Budget as a Control Tool
 Budget as a Fiscal Tool
 Budget as a Political Tool

 Budget as a Coordination And Communication Tool


 Budget as a Performance Measurement Tool
 Budget as a Motivatioan Tool
 Budget as a tool to create Public Sphere

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Prinsip Anggaran Sektor Publik
Kompre-
Kompre-
hensif
hensif
Otorisasi Akurat
Akurat
Otorisasi

Keutuhan
Keutuhan Budget Periodik
Periodik
anggaran
anggaran Principles

Diketahui
Diketahui
Jelas
Jelas Nondis-
Nondis- publik
publik
cretionary
cretionary
Appropri-
Appropri-
ation
ation

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Faktor Dominan
Dalam Proses Penganggaran
 Tujuan dan target yang hendak dicapai
 Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang
dimiliki pemerintah)
 Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target
 Faktor-faktor lain yang mempengaruhi anggaran, seperti:
munculnya peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi
pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam, dan
sebagainya

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Tiga Pertimbangan Ekonomis Mengapa Pemerintah Perlu
“Terlibat” Dalam “Bisnis” Pengadaan Barang Dan Jasa Bagi
Masyarakat

 stabilisasi ekonomi Atas


Atasketiga
ketigapertimbangan
pertimbangan
inilah
inilahanggaran
anggarandiperlukan
diperlukan
 redistribusi pendapatan untuk
untukperencanaan
perencanaan
dan
danpengendalian
pengendalian
 alokasi sumber daya

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Siklus Anggaran
 Tahap persiapan anggaran
(preparation)

 Tahap ratifikasi
(approval/ratification)

 Tahap implementasi
(implementation)

 Tahap pelaporan dan evaluasi


(reporting & evaluation)

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Bagan Arus Siklus Anggaran
PersiapanAnggaran
Persiapan Anggaran
(Preparation)
(Preparation)

Pelaporan Dan
Pelaporan Dan Ratifikasi
Ratifikasi
Evaluasi (Reporting
Evaluasi (Reporting &
& (Approvalratification)
(Approvalratification)
Evaluation)
Evaluation)
Implementasi
Implementasi
(Implementation)
(Implementation)

Penerimaan
Penerimaan
Pendapatan
Pendapatan
Penelaahan
Penelaahan
Pembukuan
Pembukuan dan
dan Otorisasi
Otorisasi Kredit
Kredit
Perhitungan
Perhitungan Anggaran
Anggaran
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Belanja
Belanja

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Jenis Anggaran Sektor Publik
Cara Penyusunan Incrementalism
Incrementalism
Traditional
Traditional
Budget
Budget
Struktur & Susunan Line-item
Line-item

Planing
PlaningProgramming
Programmingand
and
Budgeting-system
Budgeting-system(PPBS)
(PPBS)

New
NewPublic
Public Zero
ZeroBased
BasedBudgeting
Budgeting
Management
Management (ZBB)
(ZBB)

Performance
PerformanceBudgeting
Budgeting

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Incrementalism Budget
Penekanan dan tujuan utama pendekatan tradisional adalah
pengawasan dan pertanggungjawaban yang sentralistik

Incrementalism; hanya memodifikasi jumlah rupiah pada item anggaran yang


sudah ada berbasis data tahunan sebelumnya tanpa kajian

incrementalism cenderung menerima konsep harga pokok pelayanan historis


(historic cost of service)

Tanpa memperhatikan pertanyaan seperti:


 Apakah pelayanan tertentu masih dibutuhkan/masih menjadi prioritas?
 Apakah pelayanan yang diberikan telah terdistribusi secara adil & merata?
 Apakah pelayanan diberikan secara ekonomis dan efisien?
 Apakah pelayanan yang diberikan mempengaruhi pola kebutuhan publik?
Copyright by Ihyaul Ulum MD.
Line-item Budget
Metode line-item budget tidak memungkinkan untuk
menghilangkan item-item tertentu yang telah ada dalam struktur
anggaran meski secara riil item tersebut sudah tidak relevan

Tidak memungkinkan untuk dilakukan penilaian kinerja secara


akurat

Satu-satunya tolok ukur yang dapat digunakan semata-mata pada


ketaatan dalam menggunakan dana yang diusulkan.

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Kelemahan Anggaran Tradisional
 Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan
dengan rencana pembangunan jangka panjang
 Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran
tidak diteliti secara menyeluruh efektivitasnya
 Lebih berorientasi pada input dari pada aoutput
 Sekat-sekat antar departemen yang kaku
 Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran
modal/investasi
 Anggaran tradisional bersifat tahunan
 Sentralisasi penyiapan anggaran
 Persetujuan anggaran yang terlambat
 Sistem informasi finansial yang tidak memadai

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


New Public Management
“Reinventing Government” (Osborne dan Gaebler, 1992):
 Pemerintah katalis: fokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan
publik
 Pemerintah milik masyarakat: memberdayakan masyarakat daripada melayani
 Pemerintah yang kompetitif: menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian
pelayanan publik
 Pemerintah yang digerakkan oleh misi: mengubah organisasi yang digerakkan
oleh peraturan menjadi organisasi yang digerakan oleh misi
 Pemerintah yang berorientasi hasil: membiayai hasil bukan masukkan
 Pemerintah berorintasi pada pelanggan: memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan
birokrasi
 Pemerintah wirausaha: mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar
membelanjakan
 Pemerintah antisipatif: berupaya mencegah daripada mengobati
 Pemerintah desentralisasi: dari hierarkhi menuju partisipatif dan tim kerja
 Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar: mengadakan perubahan
dengan mekanisme pasar (sistem insentif) dan bukan mekanisme administratif
Copyright by Ihyaul Ulum MD.
(sistem prosedur dan pemaksaan)
Karakteristik
Karakteristik Umum
Umum
Pendekatan
Pendekatan NPM
NPM
 Komprehensif/komparatif
 Terintegrasi dan lintas departemen
 Proses pengambilan keputusan yang rasional
 Berjangka panjang
 Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas
 Analisis total cost dan benefit (termasuk opportunity cost)
 Berorientasi input, output, dan outcome, bukan sekedar input
 Adanya pengawasan kinerja

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Perbandingan Anggaran Tradisional Dengan
Anggaran Berbasis Pendekatan NPM
Anggaran Tradisional New Public Management

Sentralisasi Desentralisasi & develoved management


Berorientasi pada input Berorientasi pada input, output dan
outcome (value for money)
Tidak terkait dg. Perenc. jangka panjang Utuh dan komprehensif dengan
perencanaan jangka panjang
Line-item dan incrementalism Berdasarkan sasaran kinerja
Batasan dept. yang kaku (rigid department) Lintas departemen (cross department)
Menggunakan aturan klasik: Zero-Base Budgeting, Planning,
Vote Accounting Programming Budgeting System
Prinsip anggaran Bruto Sistematik dan rasional
Bersifat tahunan Bottom-up budgeting
Spesifik Komprehensif

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Performance Budgeting
PP No. 105/2000
Dasar Hukum
PP No. 108/2000

Performance
Performance
Budgeting
Budgeting
didasarkanpada
didasarkan pada
Mengharuskan
Mengharuskanadanya
adanya Tujuandan
Tujuan dan
Indikator
IndikatorKinerja,
Kinerja,Standar
Standar SasaranKinerja
Sasaran Kinerja
Kinerja,
Kinerja,Standar
StandarBiaya
Biayadan
dan
Benchmark
Benchmarkdaridarisetiap
setiapjenis
jenis
pelayanan
pelayanan
Penilaian
Penilaiankinerja
kinerja
didasarkan
didasarkanpada pada
pelaksanaan
pelaksanaanvalue valuefor
for
money
moneydan danbudget
budget
effectively
effectively
Copyright by Ihyaul Ulum MD.
Zero
Zero Based
Based Budgeting
Budgeting
Konsep Zero Based Budgeting dapat menghilangkan incrementalism
dan line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero-
based).
Penyusunan anggaran yang bersifat incremental mendasarkan
besarnya realisasi anggaran tahun ini untuk menetapkan anggaran
tahun depan.
Penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini, bukan
data tahun sebelumnya.
Dengan ZBB seolah-olah proses anggaran dimulai dari hal yang
sama sekali baru.

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Keunggulan
Keunggulan
Zero
Zero Based
Based Budgeting
Budgeting
 Menghasilkan alokasi sumber daya secara lebih efisien
 Fokus pada value for money
 Memudahkan untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan
inefektivitas biaya
 Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer
 Meningkatkan partisipasi manajemen level bawah dalam
proses penyusunan anggaran
 Sistematik untuk menggeser status quo dan mendorong
organisasi untuk selalu menguji alternatif aktivitas dan pola
perilaku biaya serta tingkat pengeluaran

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Kelemahan
Kelemahan
Zero
Zero Based
Based Budgeting
Budgeting
 Time consuming, teoritis dan tidak praktis
 Cenderung menekankan manfaat jangka pendek
 Implementasinya membutuhkan teknologi yang maju
 Proses merangking dan mereview ribuan paket keputusan
berpotensi mempengaruhi keputusan yang tidak objektif
 Dibutuhkan staf yang memiliki keahlian yang mungkin tidak
dimiliki organisasi
 Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua
paket keputusan harus masuk dalam anggaran
 Menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi
Copyright by Ihyaul Ulum MD.
Planning, Programming,
Planning, Programming, And
And
Budgeting System
Budgeting System (PPBS)
(PPBS)
PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori
sistem yang berorientasi pada output dan tujuan.
Sistem anggaran PPBS tidak mendasarkan pada struktur organisasi
tradisional yang terdiri dari divisi-divisi, namun berdasarkan
program.
PPBS ditujukan untuk membantu manajemen pemerintah dalam
membuat keputusan alokasi sumber daya secara lebih baik, karena
sumber daya yang dimiliki pemerintah terbatas, sementara tuntutan
masyarakat tidak terbatas jumlahnya.

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Karakteristik PPBS
Karakteristik PPBS
 Berfokus pada tujuan dan aktivitas (program) untuk mencapai
tujuan
 Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun
anggaran yang akan datang
 Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi
 Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternatif
program, yang meliputi:
(a) identifikasi tujuan
(b) identifikasi secara sistematik alternatif program
(c) estimasi biaya total dari masing-masing alternatif program
(d) estimasi manfaat (hasil) yang ingin diperoleh

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Kelebihan PPBS
Kelebihan PPBS
 Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari
manajemen puncak ke manajemen menengah
 Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja
 Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya
(cost-consciousness/cost awareness) dalam perencanaan program
 Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi,
koordinasi, dan kerja sama antar departemen
 Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan
dengan pencapaian tujuan organisasi
 Menggunakan teori marginal utility, sehingga mendorong alokasi
sumber daya secara optimal.

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Kelemahan PPBS
Kelemahan PPBS
 Membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan data,
adanya sistem pengukuran, dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi
 Membutuhkan biaya yang besar karena PPBS membutuhkan
teknologi yang canggih
 Sulit untuk diimplementasikan
 Mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulan
manusia yang kompleks
 Merupakan teknik anggaran yang statistically oriented.
 Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis. Hal ini terkait
dengan sifat program atau kegiatan yang lintas departemen sehingga
menyulitkan dalam melakukan alokasi biaya. Sementara itu sistem
akuntansi dibuat berdasarkan departemen, bukan program

Copyright by Ihyaul Ulum MD.


Proses Implementasi
Proses Implementasi PPBS
PPBS
 Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit
organisasi dengan jelas
 Mengidentifikasi program-program dan kegiatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
 Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan
menghitung cost-benefit dari masing-masing program
 Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan
biaya yang kecil
 Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang
disetujui

Copyright by Ihyaul Ulum MD.

Anda mungkin juga menyukai