OLEH :
A Joesoef I, MHA
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah pertukaran pikiran, perasaan,
pendapat, dan pemberian nasihat antara 2 orang
atau lebih yang bekerja sama (Tappen, 1995)
Komunikasi adalah, Proses dimana seseorang
berusaha utk memberikan pengertian kepada
oranglain melalui pesan (Stoner, Freeman & Gilbert,
1995)
Komunikasi adalah sebuah tindakan untuk berbagi
informasi, gagasan/pendapat dari setiap partisipan
komunikasi yang terlibat didalamnya guna
mencapai kesamaan makna.
PERSEPSI
Dibentuk oleh harapan dan pengalaman
Pesepsi individu pada situasi yang sama
dapat berbeda
Komuikator
Faktor Eksternal
Tertulis
Pesan
Verbal
Non-verbal
Komunikan
Faktor Internal
Faktor Eskternal
Diagram Proses Komunikasi (Marquis&Huston,1998:290)
DIAGRAM PROSES KOMUNIKASI
Umpan B alik
IKLIM UNTUK KOMUNIKASI
Iklim komunikasi harus harmonis dengan kultur
perusahaan dan harus dimanfaatkan untuk
meningkatkan nilai-nilai positif diantara pegawai-
pegawai perawatan.
Nilai-nilai : kualitas kemandirian, obyektivitas,
pelayanan klien.
Komunikasi dimanfaatkan untuk mendukung visi
dan misi organisasi keperawatan
Komunikasi digunakan untuk menyampaikan
kepada konsumen bahwa perawatan berkualitas
tinggi
Media : penampilan, catatan keperawatan,
pemasaran
IKLIM UNTUK KOMUNIKASI 2
Walaupun kultur organisasi sulit diubah daripada
iklim organisasi, keduanya dapat dimodifikasi melalui
upaya manajerial dan keterampilan
Langkah pertama manajer perawatan adl
mengadakan sampel perilaku pegawai, bagaimana
mereka menerima informasi dan dampak dari
komunikasi
Agenda kultur : menjelaskan terdiri dari apa saja
organisasi (penilaian bagian perawatan, departemen
atau unit lain)
Agenda kultur digunakan untuk mengkomunikasikan
promosi , prestasi yang menonjol (riset perawatan
luka bakar), tenaga-tenaga baru, perkawinan,
kematian, dan berita pribadi lainnya
Agenda kultur dipublikasikan melalui : surat kabar,
TV, upacara pemberian hadiah dll
IKLIM UNTUK KOMUNIKASI
Agenda kultur efektif dipakai untuk mengubah
iklim organisasi.
Manajer perawat harus menciptakan suasana
komunikasi yang efektif, wlody menganjurkan :
1. Tinjau ulang komunikasi anda sendiri
2. Konsentrasikan perhatian staf pada komunikasi
sebagai suatu keterampilan yang diperlukan
3. Bimbing staf ke arah interaksi positif
4. Adakan kunjungan harian dg seluruh staf
5. Bentuk kelompok untuk mengurangi stres
Sifat iklim komunikasi : iklim yang mendukung
akan mendorong pegawai untuk menanyakan
suatu pertanyaan&menerangkan karakteristik
iklim komunikasi yang mendukung dan
menentang
KOMPONEN KOMUNIKASI
Pertemuan
Penyelia
Pertanyaan : adanya pertanyaan adalah
mengharapkan adanya respon dari orang
yang ditanya
Wawancara: seorang pegawai harus
diwawancara
Publikasi komunikasi : merupakan media
untuk berkomunikasi antara perawat
eksekutif dan pegawai
BENTUK KOMUNIKASI
Komunikasi intrapersonal [intrapersonal communication]
Komunikasi antarpersonal [interpersonal communication]
Komunikasi Kelompok [Group Communication]
Komunikasi kelompok kecil [small group communication] Ceramah
[lecture], diskusi panel [panel discussion], simposium [symposium],
forum, seminar, curah saran [brain storming], komunikasi antara
manager dengan sekelompok karyawan,
Komunikasi kelompok besar [large group communication] Public
speaking,
Rhetorika
Komunikasi Massa [Mass Communications]
Pers cetak [koran, majalah, tabloid]
Pers elektronik [radio, tv, film]
¨Pers digital [internet : www.detik.com, www.koridor.com,
www.berpolitik.com, www.kompas.com, www.jawapos.com, . news
portal
Komunikasi medio [Media communication] Surat, telepon, e-mail,
pamflet, poster, brosur, spanduk, dll.
Tujuan Komunikasi
Tiap klien tidak sama oleh karena itu diperlukan penerapan tehnik
berkomunikasi yang berbeda pula. Tehnik komunikasi berikut ini,
treutama penggunaan referensi dari Shives (1994), Stuart & Sundeen
(1950) dan Wilson & Kneisl (1920), yaitu:
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian
Berusaha mendengarkan klien menyampaikan pesan non-verbal
bahwa perawat, perhatian terhadap kebutuhan dan masalah klien.
Ketrampilan mendengarkan sepenuh perhatian adalah dengan:
a. Pandang klien ketika sedang bicara
b. Pertahankan kontak mata yang memancarkan keinginan untuk
mendengarkan.
c. Sikap tubuh yang menunjukkan perhatian dengan tidak
menyilangkan
kaki atau tangan.
d. Hindarkan gerakan yang tidak perlu.
e. Anggukan kepala jika klien membicarakan hal penting atau
memerlukan umpan balik.
f. Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.
TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK 2
2. Menunjukkan penerimaan
Menerima tidak berarti menyetujui. Menerima berarti
bersedia untuk mendengarkan orang lain tanpa
menunjukkan
keraguan atau tidak setuju. Berikut ini menunjukkan sikap
perawat yang baik :
a. Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan.
b. Memberikan umpan balik verbal yang menapakkan
pengertian.
c. Memastikan bahwa isyarat non-verbal cocok dengan
komunikasi verbal.
d. Menghindarkan untuk berdebat, mengekspresikan
keraguan, atau mencoba untuk mengubah pikiran klien.
TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK 3
3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan.
Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan informasi yang
spesifik mengenai klien. Paling baik jika pertanyaan dikaitkan dengan
topik yang dibicarakan dan gunakan kata-kata dalam konteks sosial
budaya klien. Selama pengkajian ajukan pertanyaan secara berurutan.
6. Memfokuskan
Tujuan membatasi bahan pembicaraan sehingga lebih spesifik dan dimengerti.
Perawat tidak seharusnya memutus pembicaraan klien ketika menyampaikan
masalah yang penting, kecuali jika pembicaraan berlanjut tanpa informasi yang
baru.
Contoh: “ Hal ini nampaknya penting, nanti kita bicarakan lebih dalam lagi ”.
9. Diam
Diam memberikan kesempatan kepada perawat&klien untuk mengorganisir
pikirannya. Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi terhadap dirinya
sendiri, mengorganisir pikirannya,&memproses informasi. Diam terutama
berguna pada saat klien harus mengambil keputusan .
10. Meringkas
Meringkas adalah pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan
secara singkat. Contoh: - “Selama beberapa jam, anda dan saya telah
membicarakan…”
TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK 6
11. Memberikan penghargaan
Memberi salam pada klien dengan menyebut
namanya, menunjukkan kesadaran tentang
perubahan yang terjadi menghargai klien
sebagai manusia seutuhnya
Contoh: - “Selamat pagi Ibu Sri.”
- “Saya perhatikan Ibu sudah menyisir rambut
ibu”.
Salam menunjukkan betapa perawat peduli
terhadap orang lain dengan bersikap
ramah&akrab
TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK 7
12. Menawarkan diri
Klien mungkin belum siap untuk berkomunikasi secara verbal dengan
orang lain. Seringkali perawat hanya menawarkan kehadirannya, rasa
tertarik, tehnik komunikasi ini harus dilakukan tanpa pamrih.
Contoh: - “Saya ingin anda merasa tenang dan nyaman”
17. Refleksi
“Refleksi menganjurkan klien untuk mengemukakan dan
menerima ide danperasaanya sebagai bagian dari dirinya
sendiri. Apabila klien bertanya apa yang harus ia pikirkan dan
kerjakan atau rasakan maka perawat dapat menjawab:
“Bagaimana menurutmu?” atau “Bagaimana perasaanmu?”.
Contoh: K: “Apakah menurutmu saya harus mengatakannya
kepada dokter?”
P: “Apakah menurut anda,anda harus
mengatakannya?”
K: “Suami saya sudah lama tidak datang mengunjungi