Anda di halaman 1dari 5

BENARKAH QURAN ADALAH SABDA TUHAN?

Apakah Quran
Perkataan Tuhan?

Muslim sangat percaya – haqul yaqin – bahwa Quran adalah perkataan langsung dari
tuhan yg ditujukan kepada manusia. Tetapi benarkah keyakinan itu? Ayo kita buktikan
kebenarannya...

Dalam Quran terdapat ayat-ayat yg memberitahu bahwa kata-kata didalamnya adalah


kalimat-kalimat tuhan seperti:
1) Surat Al-An’am 6:19: “Dan Al Qur'an ini diwahyukan kepadaku”
2) Surat Al-Kahf 18:1: “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-
Nya Al Kitab (Al Qur'an)
3) Surat An-Najm 53:4 : Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya)

1) Perkataan Muhammad:
Ensiklopedi Islamik, halaman 8166-8167 dibawah judul Muhammad and the Quran:
Menurut Sunnah muslim, terdapat ayat-ayat quran yg mengatakan bahwa isi Quran
adalah dari kalimat tuhan yg diwahyukan, dimana tuhan sebagai pembicara dan
Muhammad penerima, tapi ada ayat-ayat lain dari Quran yg punya indikasi lain,
didalamnya kelihatan bahwa Muhammad adalah sang pembicara (bukan tuhan): seperti
Surat At Takwir 81:15-21 dan Surat Al-Inshiqaaq 83:16

Terdapat ayat-ayat lain seperti: “Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti
yang terang; maka Barang siapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya
sendiri; dan barang siapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudaratannya
kembali kepadanya. Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara (mu).” Surat
Al-An’am 6:104.

· “Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah
menurunkan kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah
Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Qur'an itu
diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk
orang yang ragu-ragu.” [6.114]
· “dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika
kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik
(terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan
memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.
Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari
kiamat.,” [11.3]
· “Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah
menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan
supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” [27.91]
· “Dan supaya aku membacakan Al Qur'an (kepada manusia)” [27.92]
· “itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya lah aku bertawakal” [42.10]

Jadi jika ayat-ayat tsb adalah perkataan tuhan, dia tidak mengatakan ayat itu seakan-akan
dialah pembicaranya, adalah Muhammad yg mengatakan perkataannya sendiri.

Al-Tabari menjelaskan bahwa mengatakan, kelihatannya bahwa tuhan yg mengatakan “O


Muhammad katakan aku begini dan begitu” Tapi itu tidak rasional bagaimana seseorang
berani menyisipkan kedalam ayat tsb kata-kata yg sebenarnya tidak ada dalam teksnya,
dan bagaimana mengenai kata-kata sisipan tsb, apa kata-kata itu ada pada “buku yg ada
dan dipelihara” sebelum dimulainya jagat raya ini?

2) Perkataan Malaikat
Terdapat ayat-ayat yg diucapkan oleh malaikat, seperti:
“Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.” [19.64]

Para Isnad melaporkan:


Diceritakan oleh ibn Abbas: Jibril berhalangan muncul dihadapan rasul, rasul jadi
berduka, dan kemudian Jibril datang pada Muhammad dan berkata “Dan tidaklah kami
(Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu”

Diceritakan oleh Mugahed: Malaikat terlambat datang pada rasul (kena macet kaleee),
lalu Jibril datang padanya terlambat, Muhammad bertanya: Kenapa kau terlambat?, dia
menjawab, “bagaimana kita bisa datang sementara kau tidak memotong kuku dan kumis
dan tidak membersihkan gigi menggunakan miswak (sejenis kayu, kebiasaan Arab jaman
dulu) Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.”

Saya bertanya-tanya kenapa malaikat-malaikat tidak bisa datang pada Muhammad, hanya
karena dia tidak menggosok giginya, memotong kukunya, apa mereka jijik? Apa itu
alasan kenapa mereka terlambat?

“Tiada seorang pun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang
tertentu, dan sesungguhnya Kami benar-benar bersaf-saf (dalam menunaikan perintah
Allah). Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah).” 37.164-166

Al-Galaleen bercerita: Jibirl berkata pada rasul: kita malaikat punya kedudukan tertentu
disurga dalam memuja tuhan dan tidak melampaui itu. Jadi malaikat berkata bagi diri
mereka sendiri dalam ayat itu dan tidak diilhami oleh perkataan tuhan (hal ini juga
disebutkan dalam ‘the perfection in the quran sciences’ oleh Al-Syouty).

Kemana semua itu yg katanya dalam ayat “Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu
yang diwahyukan (kepadanya).” Jadi sebagai perkataan tuhan, ayat-ayat itu seharusnya
tidaklah diucapkan seakan-akan sebagai ucapan Muhammad atau malaikat.

3) Kata-kata tanpa Pesan apa-apa:


Ensiklopedi Islamik menyebut dihalaman 8166: ‘Analisa dari teks Quran menunjukkan
bahwa ayat-ayat lama dari quran lebih rumit, karena ayat-ayat tersebut tidak
menunjukkan bukti-bukti adanya pesan apapun dari tuhan bagi manusia, seperti:

“Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang
apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan langit serta
pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya
(ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya,” [91.1-8]

“Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari
itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang
dihambur-hamburkan. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya,
maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang
ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan
tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” [Surat 101]

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.


Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah
begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan
pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan
sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan `ainulyaqin, kemudian kamu
pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di
dunia itu).” [Surat 102]

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya
menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” [Surat 103]
4) Perkataan Doa:
Ensiklopedi Islamik menyebut ini dihalaman 8246: ‘terdapat kata-kata dalam Quran dg
memakai pola seperti doa:

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji
bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai
hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada
Engkaulah kami mohon pertolongan Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan
orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” [Al Fatihah Surat
Pembuka]

Dapatkah tuhan mengatakan dengan menyebut namanya sendiri? Dan dapatkah tuhan
mengatakan: “kami menyembah” dan meminta pertolongan dan minta petunjuk utknya
sendiri?

5) Perkataan Pujian:
Ensiklopedi Islamik juga menyatakan ayat-ayat yg berisi kata-kata pujian ;
· “Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [62.1]
· “Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak
ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan (dengan Dia).” [28.68]
· “Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan.”
[37.180]
· “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi” [36.36]
· “Maha Suci Tuhan Yang empunya langit dan bumi, Tuhan Yang empunya Arasy, dari
apa yang mereka sifatkan itu.” [43.82]

Jadi apakah tuhan memuliakan dan memuji diri sendiri (narsis)? Perkataan ini pastilah
bukan perkataan tuhan.

6) Perkataan memberkati
Dihalaman 8247 ensiklopedi yg sama menyebutkan ayat-ayat Quran yg berisi kata
pemberkatan seperti “Diberkatilah Allah (Blessed be Allah)”:
(Surat Al-A'raf) 54:"Blessed be Allah, the Lord of the 'Alamîn (all that exists)"
The Believers chapter (Surat Al-Mu'minun) 14:" So blessed be Allah, the Best of
creators."
The Dominion chapter (Surat Al-Mulk) 1:" Blessed is He in Whose Hand is the
dominion"

Juga dalam Surat Ghafir dan Al-Furqan disebutkan “blessed be Allah"


Jadi mungkinkah pembicara ayat-ayat ini tuhan itu sendiri dan dia memberkati dirinya
sendiri??
Atau pastilah itu adalah perkataan manusia yg memuji tuhan.
7) Perkataan Terima kasih
Juga menurut ensiklopedi Islamik ada ayat-ayat yg berisi ucapan-ucapan terima kasih:
The opening chapter (Surat Al-Fatihah):"All the praises and thanks be to Allah"
The Originator of Creation chapter (Surat Fatir) 1:" All the praises and thanks be to
Allah, the Originator of the heavens and the earth"

Juga dalam surat Al-An’am, Al-Kahf dan Saba terdapat ucapan yg sama. Dan ucapan
terima kasih tidaklah dapat menjadi perkataan tuhan karena dia tidak mungkin berterima
kasih pada dirinya sendiri. Jadi kesimpulannya, perkataan dalam Quran bukanlah
perkataan Tuhan!

Sumber:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=11230
http://www.fatherzakaria.net/books/Is_the_Qouran_the_Gods_words.doc

Anda mungkin juga menyukai