Anda di halaman 1dari 17

Debat Surat At Taubah

DEBAT ALI SINA Vs. WAQAS,


TTG AYAT 9:5
Mengenai Surat AT TAUBAH. Terjemahan ini sengaja saya ambil
bagian yg hanya bahasan utk Surat ini. Kalian bisa baca lengkapnya
di-link-ini.

Debat Ali Sina's dg Waqas dan Imamnya

Bismillah hir rehman nir raheem


Mr Ali Sina,
Pertanyaanmu adalah : Allah berkata bahwa membunuh kaffir
didalam Quran adalah OK.
Beberapa ayat yg dipilih dari Quran sering disengaja salah kutip utk
menghidupkan mitos bahwa Islam mendukung kekerasan, dan
mendesak umatnya utk membunuh mereka yg ada diluar islam.

Ayat dari Surat At Taubah


Ayat berikut Surat At Taubah sangat sering digunakan oleh para
pengritik Islam, utk menunjukan bahwa Islam mendukung kekerasan,
banjir darah dan kebrutalan: “bunuhlah orang-orang musyrikin itu di
mana saja kamu jumpai mereka.” Al-Quran 9.5.

Konteks dari ayat ini selama peperangan.


Para pengritik Islam sebenarnya mengutip ayat ini keluar dari
konteksnya. Untuk mengerti didalam konteksnya, kita perlu membaca
dari ayat 1 surat ini. Dikatakan bahwa ada Perjanjian Damai antara
Kaum Muslim dan Kaum Musrik (Pagan) di Mekkah. Perjanjian ini
dilanggar oleh kaum Musrik Mekah. Periode empat bulan diberikan
kepada kaum musrik Mekah utk memperbaikinya. Jika tidak maka
perang akan dikibarkan melawan mereka. Ayat 5 dari Surat Taubah
berkata: “Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah
orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan
tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat
pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan
menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk
berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Al-Quran 9:5).
Ayat ini dikutip selama peperangan.
---------------------------------------------

Jawaban A SINA:

Dear Waqas:
Saya telah menjelaskan hal ini dalam debat saya dg Edip Yuksel, salah
satu pemimpin kelompok yg percaya “Quran Only” (tanpa Hadis). Saya
ulangi disini.

Dlm Surat yg disebut Bara’at atau At Taubah (Deliverance, declaration


of immunity atau ultimatum), Muhammad mengklaim bahwa Allah
telah melepaskan dia dari noda dan mengijinkan dia utk memutuskan
semua perjanjiannya dg kaum musrik (Pagan). Dalam ayat 3
Muhammad sendiri berkata bahwa dialah yg memutuskan perjanjian.

“Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya


kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa
sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari kewajiban
(perjanjian dg) orang-orang musyrikin.“

Mari kita lihat latar belakangnya.

Dua tahun sebelumnya, Muhammad dgn 1500 orangnya memutuskan


berangkat ke Mekah utk berhaji. Mekah tidak suka ini. Bertahun-tahun
lamanya Muhammad mencela mereka, merampok karavan mereka
dan membunuh orang-orang mereka. Sekarang dia datang lagi, dgn
anak buah sampai lebih dari seribu, bersenjata pula !

Muhammad menempatkan orang-orangnya di Hudaibiyah dan


perundinganpun dimulai. Akhirnya mereka setuju bahwa Muhammad
dan orang-orangnya harus mundur. Mereka juga tidak boleh
merampok karavan-karavan orang Mekah. Juga jika ada anak muda
yg kabur ke Medinah dan ingin bergabung dng gerombolan
gangsternya, dan orang tua anak itu tidak setuju, dia wajib
mengembalikan anak tsb pada orang Mekah. Sebagai imbalannya, jika
semua syarat-syarat dari perjanjian itu dijalankan oleh Muhammad
dan gangnya, mereka dapat kembali tahun depan, tanpa senjata dan
melakukan kegiatan hajinya. Sementara orang-orang Mekah akan
menunggu diluar kota, agar tidak terjadi keributan.

Hal ini sulit dimengerti bagi kita utk. Tapi Mekah adalah tempat
keramat bagi orang Arab dan meskipun mereka bermusuhan, mereka
tidak akan berperang didalam lingkungan kota. Mekah juga tidak
pernah menolak siapapun yg datang kesana. Bahkan semua suku Arab
menyimpan patung sembahannya didalam Kabah – sampai berjumlah
360 patung.

Syarat-syarat dari perjanjian itu tidak menyenangkan Muslim. Bahkan


Omar sangat marah hingga dia mulai meragukan Muhammad. Abu
Bakr membujuknya agar pergi saja.

Muhammad merasakan bahwa anak buahnya mulai risih dan


memutuskan utk memberi mereka kemenangan dan harta rampasan
agar mereka senang dan tidak berontak terhadap muhammad. Dia
korbankan untanya di Hudaibiyyah dan para pengikutnya yg marah itu
juga melakukan hal sama. Kemudian dia menyuruh mereka utk
berangkat kearah utara dan mereka tidak masuk Medinah melainkan
melewati kota itu dan menyerang Khaibar. Benteng Khaibar diserang
mendadak. Penduduknya tidak siap sama sekali. Mereka tidak
bersenjata dan sebagian besar sedang keluar rumah.

Diceritakan oleh Abdul Aziz:


Anas bilang, ‘Waktu rasul menyerbu Khaibar, kita ditawarkan sholat
ied disana (sekali setahun dipagi hari) ketika itu masih gelap. Nabi
menunggang onta dan Abu Talha juga dan saya menunggang
dibelakang Abu Talha. Nabi menunggang melalui jalan kecil di Khaibar
dan lutut saya menyentuh paha sang nabi. Ketika dia masuk kota, dia
berkata, ‘Allahu Akbar! Khaibar hancur. Setiap kita mendekat (utk
menyerbu) sebuah bangsa (yg bermusuhan) maka kehancuran dipagi
hari bagi mereka yg telah diperingatkan.” Dia mengulang ini tiga kali.
Banyak orang yg berangkat kerja berteriak, “Muhammad!!
(datang).’ (Yang lain berteriak menambahkan, “dg tentaranya.”) Kita
menaklukan Khaibar, mengambil tawanan dan barang rampasan
dikumpulkan (Sahih Bukhari 1.367).

Dua tahun setelah ia menandatangani perjanjian dg orang Mekah, ia


telah cukup kuat utk melanggarnya. Ia bergabung dg sekelompok
arab2 lain yg dg bodohnya berpikir bahwa jika mereka bergabung
dgnya, mereka tidak akan diserang. Salah sekali ! Jadi mereka
menemani dia dan menempatkan tentara mereka disekeliling Mekah.
Muhammad mengancam orang-orang Mekah utk menyerah atau mati.
Kota itu menyerah karena Bani Quraish melihat bahwa Muhammad
membawa 10.000 orang. Dan juga karena ada pengkhianatan dan akal
bulus dari pamannya Muhammad, Abbas. Jadi Muhammadlah yg
melanggar perjanjian dan bukan kaum Musrikin. Quran memastikan
hal ini.

Surat 9 adalah surat terakhir yg ditulis Muhammad. Bagian pertama


dari teksnya adalah pidato dari Ali yg membaca atas nama Muhammad
selama naik haji sesudah Mekah jatuh ketangan uslim. Muhammad
sakit dan sekarat, shg tidak datang. Ali membaca pesan in utk semua
yg hadir, kaum muslim dan kaum musrik, yg sedang melakukan Haji
mereka. Ini terakhir kali kaum musrik melakukan haji disana.

Dalam pidato ini (Bara’at), dia mengumumkan kpd kaum musrik utk
masuk islam atau mati. Dia beri mereka waktu empat bulan
perlindungan utk kembali kerumah dan setelah itu mereka menjadi
target pemerasan bagi muslim. Setelah empat bulan ini, mereka harus
menerima islam dan membayar Jizyah/pajak atau mereka akan
diburu dimana saja mereka ditemukan dan dibunuh. (Quran 9:5)

Perihal pelanggaran janjinya, Muhammad tidak pernah menunjukkan


sedikitpun keraguan. Dia melanggar janji kapanpun selama itu
menguntungkan dia. Utk membenarkan pengkhianatannya dia bilang
bahwa pihak musuh toh akan melanggar janjinya maka tidak apa-
apa jika dia melanggar lebih dahulu.

“(Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian


dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada
setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).”
8:56

“Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari


suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada
mereka dengan cara yang sama. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berkhianat. 8:58

Perhatikan benar-benar kalimatnya. Jika kamu khawatir akan


pengkhianatan, kembalikan perjanjian itu pada mereka. Dg kata lain
berkhianatlah jika kamu ‘takut’ yg lain akan mengkhianatimu.
Ini mengijinkan Muhammad utk melanggar perjanjiannya secara
berkhianat kapanpun dia mau dg hanya mengatakan bahwa dia takut
dikhianati.

Ini ciri khas cara pikir orang narsisis yg merasa kurang dihormati
orang lain dan paranoid bahwa orang lain akan melanggar perjanjian.

Dalam Surat ini Muhammad bilang bahwa jika satu dari antara kaum
Musrik meminta suaka haruslah dikabulkan agar dia dapat masuk
islam. Dgn begitu korban2 islam tidak dapat meminta suaka dan tidak
dapat hidup dg bebas. Mereka hanya akan diberi suaka secara
bersyarat : jika mereka masuk islam dan membayar zakat dan ikut
serta dlm Jihad dikemudian hari atau menjadi dhimmi dan membayar
jizyah, dgn kata lain: menyerah dan tunduk pada Islam.

Anda harus ingat bahwa Muslimlah sang penyerang. Jadi tidak


masuk akal utk bilang: 'Biarkan korbanmu pergi dan temani sampai
selamat jika mereka berhenti membela diri sendiri.' Jika itu memang
arti dari ayat ini, mengapa dong dlm Ayat 7, Muhamad berjanji utk
membiarkan hidup mereka yg tetap tidak percaya padanya selama
empat bulan tapi tidak lebih dari itu?

Dalam Ayat 8 ia mencoba membenarkan pengkhianatannya dg


menyalahkan korban dan mengklaim bahwa mereka juga akan
berkhianat. Tapi apa kita punya bukti bahwa kaum Musyrik pernah
memutuskan perjanjian mereka dg Muhammad?

Tidak Ada!

Sejarah yg ditulis oleh Muslim hanya menunjukan bahwa


Muhammadlah yg melanggar semua perjanjian. Tapi dalam setiap
peristiwa pengkhianatan itu dia selalu menyalahkan korbannya,
menuduh mereka ‘berkomplot’ dan ‘bermaksud’ utk melanggar
perjanjian dan dg begitu dia tidak punya pilihan lain tapi utk
melanggar perjanjian dan menyerang mereka secara tiba-tiba.

Dalam Ayat 9 dan 10 ia menuduh kaum pagan tidak hormat bahkan


pada hubungan kekerabatan. Ini betul-betul bohong habis ! Kaum
Pagan mencintai anak-anak mereka yg telah menjadi korban dari grup
pemujaan Muhammad. Mereka tidak ingin membunuh mereka dan
inilah titik yg mudah diserang yg menjadi kelemahan mereka. Ini
memberi Muhammad kekuatan ekstra yg menyuruh para pengikutnya
bahwa mereka harus menghindari ayah dan saudara mereka yg
tidak percaya dan bahkan membunuh mereka.

Sekarang, dinamisme inilah penyebab kelemahan dunia beradab.


Sementara dunia beradab tidak mau berurusan dg muslim lewat jalan
kasar dan mencoba menghormati hak-hak azasi mereka, muslim tidak
sedikitpun memiliki perasaan ini. Malah mereka siap membunuh
berapapun orang-orang non muslim dg tenang, tanpa rasa bersalah.

Contoh yg tepat utk ini adalah Peperangan Badar.

Abu Sufyan diperingatkan akan rencana Muhammad utk menyerang


karavan pimpinannya. Dia minta tolong kaum Quraish. Namun tanpa
pertolonganpun, ia berhasil lolos dg cara merubah rute karavannya.
Tetapi ketika mencapai Mekah, dia diberitahu bahwa kaum Quraish
telah berangkat utk membantunya, menghadapi Muhammad. Dia kirim
utusan utk menarik mereka kembali. Para penatua berdebat dan
banyak dari mereka yg kembali. Tapi ditolak oleh Abul Hakam dan
mereka yg bosan dg tantangan dan ejekan terus menerus dari
Muhammad memutuskan utk terus maju.

Sebelum berpapasan dg pihak muslim, kelompok lain dari mereka yg


dikepalai oleh Haakim Ibnu Hizam, keponakan Khadijah (yg
mengirim makanan pada Muhammad dan gangnya ketika mereka ribut
dg Abu Talib beberapa tahun sebelumnya) disebut-sebut mendesak
menawarkan nasihatnya: “Bila kita nanti bertempur dan mengucurkan
darah saudara dan kerabat kita, lalu apa gunanya semua itu bagi kita?
Mari kita kembali, dan kita akan mengurus dan bertanggung jawab
mengenai uang darah utk Amir yg terbunuh di Nakhlah.”

Amir yg disebut diatas tadi dibunuh oleh gangnya Muhammad


beberapa bulan sebelumnya dan dialah darah pertama yg mengalir
oleh Islam. Namun Abul Hakam tetap mendorong tentara utk maju.
“Jika kita kembali sekarang” katanya, “pasti kita dikatakan pengecut.”

Jadi kau bisa melihat bahwa meski dg fakta bahwa walau Muslim telah
membunuh seorang Mekah, orang-orang Mekah tetap tidak mau
membunuh orang-orang Muslim karena orang-orang tidak bermoral ini
adalah anak-anak dan saudara-saudara mereka sendiri. Dan
inilah sebab utama kekalahan mereka di Badar. Mereka ragu utk
membunuh kerabat mereka sendiri sedangkan muslim tidak punya
keraguan itu.

Dalam peperangan, Haakim Ibnu Hizam ditangkap dalam perang Uhud


dan walau ia sebelumnya orang yg selalu memperlakukan Muhamad
dgn baik, ia tetap dibunuh tanpa rasa terima kasih.

Bandingkanlah sikap orang-orang Mekah ini dgn apa yg diperintahkan


Muhammad kpd pengikutnya ttg bagaimana mereka harus
memperlakukan para kerabat mereka yg kafir: Suku Quraish,
terpancing oleh serangan berulang-ulang thd karavan mereka dan
darah mereka telah mengalir di Nakhlah. Tapi itu belum cukup bagi
mereka utk melancarkan perang dan bahkan pada detik menjelang
perangpun, mereka masih terbujuk oleh perasaan kasih mereka
terhdp Muslim dan memilih utk kembali ke Mekah.

Dilain pihak, Muslim, meski mereka adalah penyerang, mereka


membiarkan diri dipanas-panasi oleh ingatan akan luka mereka
sebelumnya, oleh pepatah bahwa iman mereka memutuskan semua
hubungan keduniawian kalau mereka keluar dari islam dan oleh
fanatisme dashyat bagi nabi mereka.

Waqidi (hal.89) mengungkapkan bahwa Muhammad memimpin para


muslim dalam sholat dan berdiri setelah bersujud, lalu meneriakkan
kutukan Allah pada kaum Mekah dan berdoa:

“O Allah! Jangan biarkan Abu Jahil (Abul Hakam) lolos,


Pharaoh mereka! Tuhan, jangan biarkan Zamaa lolos; lebih baik
jadikan mata ayahnya berlinang air mata, dan menjadi buta!”

Kebencian Muhammad tidak melunak dan para pengikutnya sama-


sama meminum semangat yg menggebu-gebu.

Diceritakan mengenai Abu Hodhaifa, Muslim muda Mekah yg ikut


dalam perang Badar melawan ayahnya yg berada di pihak Quraish.
Diceritakan, ketika Muhammad menyuruh pengikutnya utk meloloskan
Abass, pamannya, yg juga dipihak Quraish, Hodhaifa berteriak, “Apa?
Bukankah kita membunuh ayah kita, saudara kita, paman kita
dll, tapi tidak (membunuh) Abbas? Tidak, tapi saya akan
membunuhnya jika menemukannya.”
Mendengar komentar yg tidak sepantasnya ini, Omar, dgn gaya
biasanya yaitu menjilat utk menunjukan kesetiaan, menarik
pedangnya dan menatap sang nabi menunggu isyarat utk memancung
anak muda tak sopan ini seketika juga. [Waqidi hal 75].

Ancaman ini punya efek langsung. Perubahan dramatis terjadi pada


kelakuan Hodhaifa dan kita melihat hal ini setelah peperangan. Ia
tunduk total dan menjadi orang yg berbeda. Waktu ia melihat ayahnya
yg sudah terbunuh dan mayatnya diseret tanpa upacara dan dibuang
kedalam sumur, dia diliputi kesedihan dan mulai menangis. “Apa?”
tanya Muhammad “kamu sedih atas kematian ayahmu?” “Bukan
begitu, ya rasul Allah!” jawab Hodhaifa, “Saya tidak ragu akan
keadilan terhdp takdir ayah saya; tapi saya kenal bagaimana
bijaksananya dia dan baik hatinya, dan saya percaya bahwa Tuhan
akan membimbingnya kedalam keimanan (Islam). Tapi sekarang
melihat dia terbunuh, harapan (agar ayah masuk Islam) saya hancur!
– karena itu saya berduka.” Kali ini Muhammad senang dg
jawabannya, dia menghibur Abu Hodhaifa, memberkahi dia; dan
berkata, “Ini hal baik.” [Waqidi, hal 106; Sira hal 230; Tabari hal 294]

Ketidaksenangan Muhammad akan ketidaksopanan Hodhaifa karena


menolak mentaati kata-katanya dan reaksi langsung dari Omar yg
mengancam membunuhnya seketika itu juga, merupakan perangsang
kuat hingga Hodhaifa langsung mengubah sikapnya dan sehari
kemudian dia bahkan melihat “keadilan” dalam pembunuhan ayahnya.
Sekali Hodhaifa kehilangan ayahnya, yg mana pembunuhannya
merupakan hasil dari tindakannya yg berkomplot dg para pembunuh
ini, tidak ada jalan kembali baginya. Dia harus membenarkan apa
yg telah dilakukannya dan merasionalisasi pembunuhan ayahnya.
Sadar akan hal ini dan suara hatinya merasa salah pastilah sangat
menyakitkan dan memalukan. Dia harus terus berjalan dijalan yg telah
dia ambil utk membenarkan tindakan-tindakannya.

Bukti sejarah ini menunjukan, Muslim adalah pihak penyerang, bukan


kaum pagan dan Muhammadlah yg menyuruh para pengikutnya
utk membenci dan membunuh kerabat mereka sendiri, bukan
sebaliknya. Setelah kejadian 11 September 2001, dunia dikagetkan
melihat bagaimana kaum muslim tidak malu-malu melakukan
kejahatan dan lalu menyalahkan korbannya. Ini adalah Sunah yg telah
ditetapkan oleh nabi mereka. Inilah cara berpikir Muslim.

Pada Perang Badar, Nadir Ibnu Harith, keponakan Muhammad


menjadi tawanan perang. Ia dibawa menghadap Muhammad. Tawanan
sial ini memohon pada Musab, penangkapnya, utk membelanya.
Musab mengingatkan bahwa dia telah menyangkal iman (Islam) dan
mengejek Muhammad dg puisi-puisinya. “Ah!” kata Nadir, “kalau saja
kaum Quraish menangkapmu, mereka tidak akan pernah
membunuhmu!” “Mungkin,” kata Musab, “Tapi saya tidak spt kalian;
Islam telah memutuskan semua ikatan.”

Memang muslim tidak punya perasaan kasih terhadap kerabat mereka


yg non-Muslim dan bahkan tega membunuh orangtua dan saudara
mereka yg tidak percaya dg sikap tanpa ragu, tanpa rasa bersalah.

Ayat berikut dari Quran memastikan fakta bahwa Muhammad bilang


pada pengikutnya utk bahkan membenci ayah dan saudara mereka
sendiri jika mereka tidak percaya.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi


pelindung bagi bapak-bapak dan saudara-saudaramu, jika
mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan...” 9.23

Muhammad berulang-ulang menginstruksikan para pengikutnya agar


jangan berteman dg orang-orang kafir 31:15 dan bahkan membuat
tuhan
khayalannya berkata: “Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-
orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi
orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu
adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka,
bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka
Jahanam.” 9.113

Ketakutannya begitu besar hingga dia bilang pada pengikutnya “Dan


(terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah,
maka tidak ada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi
mereka, sebelum mereka berhijrah” 8.72

Dan lebih jauh lagi dia mengatakan pada mereka jika ada orang
beriman yg berontak “Maka jika mereka berpaling, tawan dan
bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan
janganlah kamu ambil seorang pun di antara mereka
pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong,” 4.89

Mari kita lanjutkan dg Surat Bara’at. Ayat 11 dan 12 bilang bahwa


hanya jika orang kafir masuk islam mereka akan dianggap sebagai
saudara (dalam iman) tapi jika mereka memutuskan utk
mempraktekkan kebebasan kepercayaan mereka harus dilawan dan
ditangkap. Ayat 13 lebih mengobarkan kebencian dan keteguhan
Muslim dalam permusuhannya dg orang kafir dan ayat 14 menjelaskan
bahwa orang kafir harus dilawan dan dihukum oleh tangan Muslim.
Inilah ayat yg oleh Osama Bin Laden dan teroris lain dipakai utk
membenarkan kejahatan kemanusiaan mereka. Ayat ini menjelaskan
bahwa hukuman utk kafir tidak berada ditangan Tuhan saja tapi juga
ditangan Muslim.

Ini menjawab bualan para pembela islam yg munafik yg menipu dg


mencoba menggambarkan islam sebagai agama damai, dan tidak
henti2nya merengek bahwa para teroris salah menafsirkan Quran.
Dalam ayat 17 hingga 19 Muhammad melarang kaum pagan utk
mengunjungi atau memelihara Mesjid Agung Kabah. Ini pertama
kalinya dalam sejarah dunia bahwa sebuah kuil dijadikan obyek
'religious apartheid.' Selama ribuan tahun, Mekah mengijinkan
pengikut semua kepercayaan utk datang ke Kabah dan memuja
dewa-dewi mereka dalam suasana hubungan yg akrab. Hal itu
berubah ketika Muhammad berkuasa dan mulai memperkenalkan
sebuah era yg ditandai dg kefanatikan dan kebencian agama, yg
masing berlangsung hingga hari ini.

Ayat 25 dan 26 membicarakan mengenai kekalahan muslim di Hunai,


meski mereka berjumlah besar dan kemudian detail kemenangan
mereka kemudian bisa ditemukan didalam Sirat Rasulullah.

Dibawah ini adalah seluruh Surat Bara’at. Sisa dari surat in disebut
Taubah dan hal ini berhubungan dg kejadian lain yg tidak bertalian.

009:001* (Inilah pernyataan) pemutusan perhubungan daripada Allah


dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang
kamu (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan
mereka).

009:002* Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi


selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak
akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan
orang-orang kafir.

009:003* Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya


kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya
Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari (perjanjian dg) orang-orang
musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka
bertobat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah.
Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan
mendapat) siksa yang pedih.

009:004* kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah


mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak
mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian) mu dan tidak (pula)
mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka terhadap
mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.

009:005* * Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka


bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai
mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di
tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan
menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk
berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

009:006 Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu


meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia
sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat
yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak
mengetahui.

009:007* Bagaimana bisa ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya
dengan orang-orang musyrikin, kecuali dengan orang-orang yang
kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat
Masjidilharam? maka selama ini berlaku lurus terhadapmu, hendaklah
kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka.Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertakwa.

009:008* Bagaimana bisa (ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya
dengan orang-orang musyrikin), padahal jika mereka memperoleh
keuntungan terhadap kamu, mereka tidak menghormati hubungan
kekerabatan terhadap kamu dan tidak (pula mengindahkan)
perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang
hatinya menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik (tidak menepati perjanjian).

009:009* Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang


sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu.

009:010* Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap


orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan
mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.

009:011* Jika mereka bertobat, mendirikan salat dan menunaikan


zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan
Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.

009:012* Jika mereka merusak sumpah (janji) nya sesudah mereka


berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah
pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya
mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya,
agar supaya mereka berhenti.
009:013* Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang
merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya
untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama kali memulai
memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal
Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar
orang yang beriman.

009:014* Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka


dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan
mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati
orang-orang yang beriman,

009:015* dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. Dan


Allah menerima tobat orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

009:016* Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu


saja), sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang
yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman
yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

009:017* Tidak pantas menggabungkan tuhan (dewa) dg Allah, utk


mengunjungi atau memelihara mesjid-mesjid Allah, sedang mereka
mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia
pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka.

009:018* Mesjid Allah harus dikunjungi dan dipelihara oleh orang-


orang yang beriman kepada Allah dan hari terakhir, serta tetap
mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa
pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

009:019* Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada


orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam,
kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan
hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi
Allah; dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada kaum yang lalim.

009:020* Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di


jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi
derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat
kemenangan.
009:021* Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan
memberikan rahmat daripada-Nya, keridaan dan surga, mereka
memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal,

009:022* mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya


di sisi Allah-lah pahala yang besar.

009:023* Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadi


pelindung bapak-bapak dan saudara-saudaramu, jika mereka lebih
mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu
melindungi, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.

009:024* Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-


saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-
rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai
daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

009:025* Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para


mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah)
peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena
banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi
manfaat kepadamu sedikit pun, dan bumi yang luas itu telah terasa
sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-
berai

009:026* Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya


dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala
tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana
kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada
orang-orang yang kafir.

009:027* Sesudah itu Allah menerima tobat dari orang-orang yang


dikehendaki-Nya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

009:028* Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang


yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati
Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi
miskin, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari
karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
009:029* * Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah
dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak
mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya
dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu
orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka
membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan
tunduk.
----------------
WAQAS:

Contoh perang antara Amerika dan Vietnam.


Kita tahu bahwa AS pernah perang melawan vietnam. Seandainya
Presiden Amerika atau Jendral angkatan perang AS menyuruh tentara
AS agar Dimanapun kamu temukan orang vietnam, bunuhlah
mereka”. Tanpa memberi konteks kalimatnya, si Jendral AS akan
nampak seperti tukang jagal. Tapi jika saya membela pernyataannya
itu dgn mengutip konteksnya, bahwa ia berkata itu selama perang,
akan terdengar lebih logis, karena dia mencoba menaikkan moral dari
tentara amerika selama perang.

Ayat 9:5 dikutip utk menaikan moral dari muslim selama perang.
Sama juga dalam Surat Taubah bab 9 ayat 5 dalam Quran yg berkata,
‘bunuh para musrikin dimanapun kamu temukan”, selama perang utk
menaikan moral dari tentara muslim. Apa yg Quran katakan pada
tentara muslim adalah, jangan takut selama perang; dimanapun kamu
temukan musuh bunuh mereka.
-----------------------

A SINA:

Jika presiden AS manapun mengatakan hal itu dalam perang


manapun, maka dia harus diadili sebagai penjahat perang ('war
criminal'). Bahkan dalam Perang Vietnam tujuan AS bukanlah utk
membunuh orang-orang Vietnam dimanapun mereka temukan.
Kegilaan ini hanya muncul pada Muhammad dan para pengikutnya.
Amerika pergi ke Vietnam utk menjawab permintaan bantuan dan
mempertahankan pemerintahan sah dari jerat-jerat Komunis. Mereka
kesana utk menolong dan melindungi penduduk dan bukan utk
membunuh orang Vietnam dimanapun mereka temukan.

Ya, tentara AS terlibat banyak kasus pelanggaran hak azasi, tapi


bagaimanapun, bukan itu maksud dari orang-orang Amerika. Sudah
beratus-ratus kali saya mendengar jawaban Muslim yg klise ini, yg
akhirnya hanya menunjukkan ketidakmampuan muslim utk
membedakan mana yg salah dan mana yang benar. Mereka mencoba
membenarkan tindakan jahat Muhammad dengan hipotesa yg salah.

Sekarang, misal sebuah pemerintahan, bukan AS, tapi rejim yg benar-


benar jahat seperti Hitler menyuruh tentaranya utk membunuh, misal
orang Yahudi, dimanapun mereka temukan. Okay, jadi Muhammad
bukan satu-satunya yg bicara begitu. Tapi Hitler adalah monster. Tidak
ada yg mengikuti orang jahat itu. Tapi Muslim malah menganggapnya
sebagai nabi tuhan. Disini terletak sintingnya Muslim.
------------------

WAQAS:

Pengritik loncat dari ayat 5 ke ayat 7.


Pengritik dari islam mengutip ayat yg sama, Surat Taubah bab 9 ayat
5 setelah mengutip ayat 5 mereka loncat ke ayat 7 dari Surat Taubah.
Orang yg berpikiran sehat akan sadar bahwa ia melewati ayat 6.
Surat Taubah Bab 9 ayat 6 memberi jawaban pada dugaan bahwa
islam menganjurkan kekerasan, kebrutalan dan banjir darah. Katanya:

“Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta


perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat
mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang
aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak
mengetahui.” [Al-Quran 9:6]

Quran tidak hanya bilang bahwa seorang musrik mencari perlindungan


selama perang harus diberi perlindungan, tapi juga bahwa dia harus
diantar ketempat yg aman. Dalam skenario international saat ini,
bahkan Jendral yg cinta damai dan baik, selama perang mungkin akan
membiarkan tentara musuh bebas, jika mereka ingin damai. Tapi
Jendral mana yg akan bilang pada tentaranya, bahwa jika tentara
musuh ingin damai selama perang, jangan cuma biarkan mereka
bebas, tapi juga antar mereka ketempat aman?
Ini tepatnya yg Allah (swt) bilang dalam Quran mulia utk
menganjurkan damai didunia.
------------------------------
A SINA :

Saya sudah terangkan arti ayat ini. Konteks dari ayat in bukanlah
perang. Seperti yg saya katakan, Surat ini dikeluarkan ketika
Muhammad telah menaklukan Mekah dan secara de-facto menjadi
penguasa seluruh Arab. Sekarang kaum pagan adalah minoritas. Dia
meminta mereka utk masuk islam atau mati. Dia bilang, jika mereka
minta padamu utk menyelamatkan mereka agar mereka masuk islam
(jadi dia bisa mendengar kata-kata Allah;) maka antar dia kemana dia
bisa aman.

Ini bukan berarti non muslim dapat tetap memegang kepercayaan


mereka dan hidup bahagia selamanya. Tujuan keseluruhan dari surat
ini adalah utk memaksakan islam pada orang lain. Non muslim
disini tidak menyerang siapapun. Muhammad bilang: jika mereka tidak
melawan dan menyerah, jangan bunuh mereka. Ini seperti seorang
gangster memegang pistol kekepalamu dan bilang kamu harus bekerja
sama agar bisa selamat. Keseluruhan surat ini adalah peringatan bagi
kaum Pagan. Surat ini tidak berisi anjuran damai. Surat ini
memaksakan setiap orang untuk tunduk. 'Dama'i dalam Islam berbeda
dengan arti damai bagi orang-orang normal (non Muslim). Dlm Islam
hanya ada penundukan. Seluruh dunia harus tunduk pada Muhammad
atau menghadapi kematian. Ini arti sesungguhnya dari Islam.

Dalam salah satu email anda bilang bahwa dalam banyak negara,
Islam disebarkan tanpa perang. Jihad berkaki dua, satu adalah teror
dan yg lainnya adalah penipuan. Muslim berkembang dg keduanya. Di
Indonesia mereka menggunalan tipuan dan sekarang mereka
menggunakan tekanan. Baru-baru ini, Muslim memancung kepala 3
gadis sekolah Kristen di Kota Poso, sama seperti yg mereka lakukan di
Pakistan dan tempat lain. Terjadi juga 2 kali pemboman di Bali. Ini
adalah taktik utk mengintimidasi non Muslim, membuat hidup mereka
sengsara, mereka bebas dibunuh mereka ataupun bebas dipaksa
masuk Islam.

Saya akan merespon point-point lain dalam email anda dalam


beberapa hari berikutnya:

Sementara itu saya undang anda utk membaca –klik- FAQ #70, yg
membicarakan subjek yg sama dg yg kita diskusikan. Disitu
ditunjukkan bagaimana Muslim sengaja menampilkan dg salah sebuah
kebenaran, hanya utk membuat Islam terlihat damai. Padahal
faktanya jelas tidak.
Sumber:
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=8764
http://www.faithfreedom.org/debates/Waqasp3.htm

pod-rock (Translator)

Anda mungkin juga menyukai