Sebuah Batu, hitam warnanya dengan sedikit kemerahan, ada titik2 merah, panjang
sekitar 30 cm dan lebar 10 cm, dipasang didinding Kabah disudut Tenggara, punya
penutup dan rangka perak.
Diriwayatkan oleh Ibn Abu Abbas: “Hajar Aswad turun dari surga berwarna
lebih putih dari susu lalu berubah warnanya jadi hitam akibat dosa-dosa
bani Adam." (HR. Timirzi, An-Nasa`I, Ahmad, Ibnu Khuzaemah dan Al-
Baihaqi).
Diceritakan bahwa Malaikat Jibril membawanya turun dari Surga, juga dikatakan
bahwa batu ini muncul setelah air bah jaman Nuh dan Ibrahim menempatkannya
disitu sebagai pertanda untuk memulai ritual keliling Kabah.
Beberapa pakar yang memiliki penjelasan sains bagi batu tersebut mengatakan;
Batu itu adalah meteroid yang datang dari angkasa dan terbakar
sebelum mencapai bumi.
Menurut sejarah, ada banyak Kabah dan semua Kabah punya batu meteor demikian
didalamnya, dan Kabah di Mekah adalah salah satunya yang punya batu hitam.
Ya. Batu itu dianggap suci sampai2 Kabah mendapatkan kesuciannya karena adanya
batu hitam tersebut.
Dalam buku “The Methodological Way for Arabs” oleh Mahmoud Al-Hoot, hal.59:
Kabah di Mekah sebenarnya adalah rangka / rumah bagi batu hitam, dan kabah2
lainnya juga punya fungsi yang sama, karena semua kabah itu dianggap sebagai
rumah Tuhan, ditiap kabah itu ada batu spesial, kepunyaan Tuhan, yang datang dari
Angkasa.
Disucikannya batu tersebut karena batu tersebut berasal dari dunia yang tidak
diketahui, seperti meteorid yang datang dari angkasa dengan gegap gempita seakan
berasal dari surga.
Hal itu juga dibenarkan dalam buku “The Simplified Arabic Encyclopedia” hal 1097:
Meteor adalah sepotong kecil materi jagat yang masuk ke atmosfir bumi dengan
kecepatan sangat tinggi hingga membakar dan kelihatan seperti garis kemilau yang
mengagumkan. Demikian hingga orang Bedouin menyucikan batu ajaib itu di jaman
Paganisme (berhala).
Tapi jika Bedouin membuat batu itu jadi suci dijaman Pagan, kenapa Muslim juga
melakukan hal yang sama?
Pada artikel terdahulu kita telah mengetahui bahwa Kabah sebenarnya adalah
sebuah Kuil Hindu yang direkayasa Muhammad sebagai bangunan yang didirikan
Ibrahim. Lihat penjelasan Kabah adalah kuil Hindu di link
http://www.hinduism.co.za/kaabaa.htm
Kabah dalam agama hindu kuno merupakan rumah bagi patung2 seperti Shiva,
Hanoman, dll. Kabah juga merupakan rumah bagi Sanghey Ashweta (bahasa
sansekerta), yaitu simbol lingga, atau alat kelamin Shiva. Bagi kaum Hindu kuno,
mencium dan berdoa pada lingga mewakili doa bagi syahwat dan kesuburan. Orang2
Arab kuno kemudian mengambil batu meteor hitam tersebut sebagai simbol lingga
karena keajaibannya jatuh dari langit. Sanghey Ashweta tersebut mereka sebut
dalam bahasa Arab sebagai Hajar Aswad
Dalam buku “The Islamic Encyclopedia” Part 22, hal.6960, dikatakan: Batu hitam
berumur tua hingga jaman pagan kuno; batu itu punya peran sangat keramat dalam
ritual2 religius bagi orang2 Arab kuno. Mereka memutari Kabah yang berisi Batu
Hitam, batu yang telah dianggap suci sejak jaman kuno.
Muhammad mengikuti tradisi kuno itu ketika dia menetapkan ritual2 agama
ciptaannya dan dia menganggap Kabah sebagai pusat dari ritual2 tersebut.
Kita akan memfokuskan pada beberapa ritual aneh dan menarik sebagai cara
penyucian / pemujaan dari Batu Hitam tersebut.
Dalam buku “The Methodological Way for Arabs” oleh Mahmoud Al-Hoot, hal.123:
Salah satu ritual2 peziarah Pagan ada sebuah ritual yang menarik dan menakjubkan,
yaitu lelaki dan wanita memutari Kabah sambil bertelanjang bulat.
Dalam buku “The Father of Prophets Ibrahim”, oleh Muhammad Hosny Abdul-
Hammid, diterbitkan di Kairo, halaman 92, dikatakan: Ada sebuah ritual Pagan
yang dilakukan oleh wanita, ketika mereka menyentuh batu hitam itu
dengan darah mens mereka, karena darah mes bagi pagan kuno adalah
rahasia kelahiran, mereka percaya bahwa wanita yang memberikan darah dan
lelaki yang memberikan air maninya akan dianugerahi roh oleh Tuhan.
Mereka meniru tindakan yang dilakukan oleh Allah (Dewa Bulan) ketika
meniduri Dewa Matahari (Allat).
Jadi mereka menyelenggarakan perayaan itu semirip seperti yang dilakukan oleh
dewa2 (matahari dan bulan) lakukan sebelumnya.
(lihat juga “The Legendary and the Heritage” oleh Sayed al-Kemny, halaman 160,
162)
Hal ini juga disebutkan dalam Buku “Rites and Denominations (Al-Melal Wal-Nahl)"
oleh Abe Al-Kasim Al-Shahrestany, halaman 247, dikatakan:
Ada sebuah ritual yang mendominasi saat itu, yaitu menggesekan alat vital ke batu
hitam, ini dilakukan karena bentuk dari batu hitam tersebut.
Dan kata “Hajj” itu sendiri berasal dari kata “Hack” (dalam bahasa arab artinya
menggesekkan).
(Ini juga disebutkan dalam buku “The Legendary in Quran”, halaman 17, 19)
Karena semenanjung Arab itu sangat luas, dan sedikit orang yang menempati tanah
begitu luas, jadi mereka sangat memperhatikan tentang hal kelahiran, hingga para
wanita yang tidak subur membentuk kelompok2 saat itu, dan mereka akan
bertelanjang bulat ketika saatnya musim Haji dan menggesek-gesekkan bagian vital
mereka, dengan darah mens yang mereka sengaja simpan, ke batu hitam, agar
mendapat karunia dan bisa hamil, ini melambangkan Dewa telah memberi mereka
roh.
The Islamic Encyclopedia mengatakan: Kita bisa memastikan dari apa yang para
muslim lakukan saat ini bahwa ritual2 tsb juga dilakukan pada masa Pagan sebelum
islam. Muhammad mencium Batu Hitam sebagai pertanda ia menganggapnya suci.
Rasul Allah datang ke mesjid dan dia mengambil batu hitam, orang2 Quraish bilang
mereka tidak berjalan tapi melompat seperti kijang, jadi dia melakukan hal tersebut
tiga kali.
Ini adalah hadits diceritakan oleh ibn Hisham…. ketika kami sampai Rukn Aswad
(batu hitam) dia berkata, “O Abu Muhammad, “Perintah apa yang kau ingin
sampaikan mengenai batu hitam ini ?” Ata’ berkata: Abu Huraira bilang padaku
bahwa dia dengar Rasul Allah berkata, “Dia yang menyentuhnya sama
seperti menyentuh tangan Allah yang maha pemuarah.”…
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.: Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik
unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu
hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya
dan berkata, “Allahu-Akbar.”
MUHAMMAD MENUNJUK HAJAR ASWAD DAN
BERKATA ALLAHU-AKBAR..
Apakah sikap dari Kalifah Umar Ibn Al-Khatab terhadap Batu Hitam?
Umar melihat Muhammad mencium batu hitam, dia berkata ketika mencium batu
hitam tersebut: Aku tahu kau hanya batu, tidak membuat celaka atau membuat
untung. Aku tidak akan menciummu jika tidak kulihat rasul Allah melakukannya.
Umar juga melihat Muhammad meloncat2 ketika memutari Kabah dan berkata: Apa
kita lakukan kemunafikan dari kaum pagan? (Sahih Bukhari, 26:675)
Umar berkata pada batu hitam: Aku tahu kau hanya batu, tidak membuat celaka
atau membuat untung. Aku tidak akan menciummu jika tidak kulihat rasul Allah
melakukannya, kami melakukan kemunafikan seperti kaum pagan, sekarang mereka
telah dimusnahkan oleh Allah, tapi karena nabi melakukannya maka kita harus
melakukan hal itu juga.
Kita tahu apa alasannya batu itu disucikan oleh kaum pagan, tapi kenapa
Muhammad juga mensucikannya? Ini butuh pemikiran lebih lanjut:
Apa ada satu alasan suci untuk itu? Dan jika cara Muhammad menghormati batu
hitam adalah semacam kemunafikan untuk memenangkan hati kaum Pagan seperti
yang Umar katakan, apakah pantas bagi seorang nabi untuk melakukan hal2
demikian, menyembah patung2 kaum pagan, hanya untuk memenangkan hati
mereka? Sebenarnya ada ratusan pertanyaan tentang hal ini.
Sirat Rasul Allah karangan Ibn Ishaq dan diedit oleh Ibn Hisham, edisi Mesir,
bagian pertama, hal. 27 dan 28. Di buku itu tertulis bahwa kaum Arab pagan Quraish
(suku Muhammad sendiri di Mekah) di jaman pra-Islam, biasa mengadakan ibadah
agama yang dinamakan Ihlal dan mereka pun mengucapkan kalimat yang
menyatakan keesaan Tuhan yang berbunyi: “Labbaika, Allahumma, Labbaik”
yang artinya “kami datang ke hadiratMu, wahai Tuhan; kami datang ke hadiratMu”.
Dan talbiya berhala ini pun dipakai Muhammad dalam ritual Islamnya;
Dikisahkan oleh Jabir Bin Abdullah; Saat bersama sama dengan Rasulullah kami
mengucapkan "Labbaika Allahuma Labbaik" ketika berhaji
Jadi batu hitam yang sekarang disembah oleh para muslim adalah patung /
sesembahan orang2 kaum pagan jaman sebelum islam.
Ada sebuah artikel dalam koran Al-Ahram tanggal 15 Agustus 2004 oleh Dr. Ahmed
Showky Ibrahim, yang mengatakan:
Kita tidak mencium batu hitam sebagai sebuah ritual tradisi, tapi sebagai
kepatuhan pada perintah Allah yang Maha Kuasa.
Ini hanyalah sebuah perjanjian antara sang nabi dengan orang2 Mekah untuk
mempertahankan tradisi Haji dengan segala ritual2 nya, dengan dipertahankannya
ritual ini bukan saja Muhammad bisa menjadi kaya dari kedatangan para peziarah
tapi juga memenangkan hati orang2 Mekah (yang ternyata tidak bisa dia dapatkan
kecuali dengan peperangan). Juga memperkaya Arab pada jaman itu, bahkan hingga
sampai saat ini.
Batu Hitam waktu ada di surga, punya mata, mulut dan bibir. Tuhan
berkata buka mulut dan makanlah kertas2.
Apakah tiap muslim yang pergi ke Mekkah melihat mata dan mulut dari Batu hitam?
Mana kebenaran legendaris dari hal tersebut?
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala
sesuatu. (QS 112:1-2)
IRONIS SEKALI !