Ali Sina
KEKONYOLAN
ALLAH-NYA ISLAM
Quote:
Tanggal: Kamis 31 Aug 2006 15:52:30 -0700 (PDT)
Dari: "Abdul Rafay" <rafayshah@yahoo.com>
Subject: Observasi sederhana…..
Anda menulis:
Quote:
1. Yang anda sebut sebagai tantangan itu didasarkan
pada pilihan sembarang yang bertujuan hanya untuk
mendongkolkan perasaan Muslim (permainan yang
kelihatannya anda suka mainkan dengan psikologi
manusia dan bukan untuk benar-benar mencapai
kebenaran). Inilah kegagalan anda yang pertama
dalam mengklaim mendasarkan diri pada logika kuat.
Maksud saya, akan menjadi logika jika tantangan
pertama anda adalah menentang keberadaanya
Tuhan. Anda lebih suka mentargetkan muhammad,
yang membuktikan bahwa anda sendiri lebih
mendongkol daripada telah menemukan kebenaran.
Contohnya, jika Mr. A berkata, “Ikan-ikan di lautan
Atlantik sedang mati! Airnya tercemar! Klaim ini lemah
karena Mr A tidak pergi men-test air di lautan Atlantik.
Kedengaran mengada-ada? OK… coba yang ini… Mr B
masuk ke satu rumah dan mencoba menarik
seseorang keluar dari rumah itu dan ketika dilawan dia
memukul babak belur orang itu. Mr A berkata bahwa B
adalah seorang penjahat dan tamu tak diundang…. Mr
A adalah seorang bodoh jika ternyata Mr B itu dari FBI
dan punya hak kekuasaan. Karena itu poin nya adalah
untuk menemukan apakah Mr B itu benar-benar dari
FBI dan mematuhi hukum dan bukan apa yang
dilakukan Mr B. Jadi jika anda mengatakan,
“Muhammad melakukan ini… muhammad melakukan
itu…,” saya tidak melihat poin menentang konsep
keberadaan Tuhan… hanyalah nada-nada frustrasi si
pembicara. Ini karena bukan hanya muhammad yang
menunjukkan pada Tuhan. Keberadaan Tuhan tidak
tersentuh tak peduli apa yang dilakukan muhammad
atau siapa saja. Yang ingin saya katakan adalah, “Jika
target anda hanyalah muhammad, anda tidak menurut
logika ketika berbicara menentang keberadaan Tuhan.
Jika target anda hanyalah Tuhan saja, berbicara
tentang muhammad hanya akan menarik turun level
anda begitu jauh (muhammad hanyalah seorang nabi).
Jika target anda adalah kedua-duanya…, pakailah
urutan yang benar. Begitu keberadaan Tuhan telah
terbukti, membuktikan status muhammad adalah
langkah berikutnya. Jadi… tantangan anda sekarang
bukanlah tantangan sama sekali jika anda melangkahi
debat tentang keberadaan Tuhan.
Quote:
2. Kebanyakan bahan yang telah anda kumpulkan
dalam USAHA anda untuk membuktikan Islam itu salah
adalah CONTOH muslim-muslim yang tidak soleh.
Ketika surfing melalui pandangan anda, saya jelas-
jelas melihat target utama anda adalah Muslim dan
bukan Islam… Jangan bilang “Muslimlah yang
membentuk Islam”… Anda tidak kedengaran seperti
anak kecil. Saya harap anda mengerti bahwa tingkah
laku Muslim tidak berakibat dalam keaslian Islam…..
Seperti kesalahan Amerika tidak berarti hukumnya
salah. Movie clips, berita tentang Muslims, blah blah
blah…. Kendengarannya anda takut pada Islam dan
ingin menghancurkannya dengan cara apapun. Maaf
saja, tak semudah itu! Tantanglah Islam dan bukan
Muslim, untuk mendapatkan jawaban balik yang
bagus.
Quote:
3. Anda telah menantang Dr. Zakir Naik? Apakah anda
mengatakan anda akan berseru pada seorang dokter
bedah yang sibuk operasi dari belakangnya dan
berkata, “jadi itukah keahlian anda? Gunting jepit dan
semua penyakit keluar? Jika anda berani, datang ke
apotek saya, pakai obat saya dan tunjukkan pada saya
bagaimana anda menarik tumor itu keluar!”
Saya masih juga tersenyum…. Untuk menantang
seorang ahli bedah, anda perlu pergi ke lingkungan
dia. Tapi jika anda ingin mengundangnya ke tempat
anda, tunggu tantangannya dan berhenti memukul
dada dalam kemenangan orang tolol. Anda perlu CPR
nanti jika ngomong dengan saya… bukan sekarang.
Quote:
Saya tidak membela Islam…. Saya ingin mencapai
kebenaran… di mana pun dia. Tantangan saya adalah
berdasarkan logika saya bisa membuktikan
keberadaan Tuhan. Menunggu balasan anda.
Quote:
Theodore M. Drange menuduh Tuhan mengaku
mempunyai beberapa sifat tertentu pada saat yang
sama, yang menurut dia adalah bertentangan satu
dengan lainnya dan tidak ada orang yang bisa memiliki
semua sifat itu.
Dia menulis:
10. Argumen Keadilan vs Belas Kasih. Argumen
terakhir untuk dipertimbangkan dalam survei ini
mengadu sifat (j) melawan sifat (k) dan dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Jika Tuhan itu ada, maka dialah hakim yang penuh
keadilan.
2. Jika Tuhan itu ada, maka dialah hakim yang penuh
belas kasih.
3. Hakim yang penuh keadilan menghukum setiap
orang yang bersalah dengan benar-benar hukuman
yang pantas baginya.
4. Seorang hakim yang penuh belas kasih menghukum
setiap orang yang bersalah dengan hukuman yang
lebih ringan daripaa yang pantas baginya.
5. Tidak mungkin memperlakukan seorang yang
bersalah dengan memberi hukuman yang pantas dan
juga memberi hukuman yang lebih ringan dari yang
semestinya.
6. Karena itu, tidak mungkin seorang hakim yang
penuh keadilan juga menjadi hakim yang penuh belas
kasih (dari 3-5)
7. Karena itu, tidak mungkin Tuhan itu ada (dari 1,2
dan 6).
Menurut saya:
Theodore M. Drange jelas-jelas telah mengajukan poin
point pembelaan dengan menyatakan secara salah
bahwa Tuhan itu maha kasih dan maha adil pada saat
yang sama. Kata “ArRahman” dalam bahasa Arab
tidak berarti “penuh belas kasih”, tetapi “yang
berbelas kasih” dan kata “Al Adl” berarti “yang adil”.
Orang-orang bisa berkata, “Sama saja…”. Tetapi itu
tidak tepat. Tidak ada unsur penuh dalam arti-arti itu
yang memperbolehkan kedua-dua sifat itu untuk ada
dalam Satu pada saat yang sama. Sekarang
pertanyaan yang tersisa adalah, “Bagaimana bisa
seseorang adil dan penuh kasih pada saat yang
sama?” Sederhana saja. Adil menurut Dictionary.com:
1. diarahkan oleh kebenaran, pikiran, keadilan: Kami
berharap bersifat adil dalam pengertian kami tentang
situasi yang sulit ini.
2. dilakukan menurut prinsip; sama rata; pantas
3. berdasarkan hak, hukum.
4. sesuai dengan kebenaran atau fakta.
5. diberikan atau dihadiahkan secara benar; pantas;
seperti dalam hukuman atau hadiah.
6. menurut standar atau keperluan.
7. (terutama dalam Bible) taat pada hukum.
8. benar atau asli.
Quote:
Theodore menulis lagi:
1. Argumen Kesempurnaan vs. Penciptaan
Pertimbangkan pasangan a-l, yang menganggap
Tuhan itu sempurna dan juga pencipta dunia.
Kelihatannya kedua sifat itu tidak sesuai dalam banyak
hal. Yang pertama adalah berikut:
Versi 1 1. Jika Tuhan itu ada, dia itu sempurna.[2]
2. Jika Tuhan itu ada, maka dialah pencipta dunia.
3. Makhluk sempurna tidak punya kebutuhan atau
keperluan.
4. Jika suatu makhluk menciptakan dunia, dia pasti
punya kebutuhan.
5. Karena itu, tidak mungkin bagi makhluk yang
sempurna untuk menjadi pencipta dunia (dari 3 dan 4).
KEKONYOLAN ALLAH
Part II - 2006/09/07
Quote:
Abdur Rafay: Baiklah. Ini jawaban saya, yang mesti
dipajang di bagian debat jika anda benar-benar berani
menghadapi kebenaran. Jika tidak anda muat,
kesimpulannya adalah anda tidak mau berdebat sama
sekali dan debat-debat di situs utama anda adalah
palsu dan lemah. Jadi anda tidak bersubstance.
Ali Sina:
Tak usah membual, langsung saja.
Quote:
A. Anda menulis: Andaikan saja anda membuktikan
keberadaan Tuhan, itu tidak membuktikan bahwa
muhammad adalah nabinya. Namun, karena anda
kelihatan sahat tertarik pada hal ini, mari kita mulai
dengan Tuhan.Sebelum menjawab, saya ingin
menjelaskan bahwa berbicara tentang muhammad itu
nabi Tuhan atau bukan memerlukan perumpamaan
logika bahwa Tuhan itu ada. Sama seperti berkata,
“Sinar ini bukan datang dari matahari” berarti sumber
sinar itu bukan matahari tetapi sesuatu yang lain.
Namun, debat tentang “apakah sinar ini datang dari
matahri” memerlukan kedua pihak untuk percaya
bahwa matahara itu ada. Jadi dari pernyataan di atas,
dimengerti bahwa situs anda mulai dengan
perumpamaan bahwa Tuhan itu ada. Jika ini benar,
situs anda diumpamakan sudah punya bahan-bahan
melawan muhammad saja dan bukan melawan Tuhan.
Jika ini tidak benar, target situs ini haruslah Tuhan
saja. Karena hanya jika Tuhan itu ada barulah timbul
pertanyaan apakah apa yang dilakukan muhammad itu
benar atau salah. Jika titik tuju situs anda itu sesuatu
di antaranya, di manakah itu?Jadi jawaban anda untuk
email saya mesti berdasarkan kaitannya dengan
tujuannya dan bukan hanya ketertarikan saya pada hal
ini seperti yang anda tulis di atas. Setuju?
Cukup jelas bahwa jawaban ini datang dari logika anda yang
terbatas. Anda gagal menjawab pertanyaan.
Misalkan saja ada sesuatu yang salah dalam diri kita dan kita
tidak bisa melakukan tujuan yang dikehendaki pencipta kita,
dia hanya perlu membuang kita. Mengapa begitu banyak
racun? Mengapa begitu banyak dendam?
Quote:
Tidak, tidak .. Saya tidak memberi anda alasan untuk
berkata, “Tidak sempurnakah Tuhan dalam
memprogram kita?” Ini hanya contoh yang saya
berikan untuk menyanggah pemikiran anda di atas
dan memberi tahu anda apa yang akan ANDA lakukan
jika anda telah menciptakan sesuatu. Walaupun anda
mencoba setengah mati, anda tidak bisa membuat
program komputer untuk membuat keputusan dengan
sendirinya. Tuhan punya kekuasaan untuk
melakukannya dan karena itu dia menciptakan
hukuman bagi ketidakpatuhan.
Quote:
Katakan saja Tuhan menciptakan saya. Tapi dia tidak
pernah memelihara saya. Saya dibiarkan di dunia ini
berjuang sendiri. Saya telah menghadapi berbagai
bencana yang sudah pasti bisa dihindari jika Tuhan
menjaga saya. Saya pasti sudah mati kelaparan jika
tidak mencari duit sendiri. Puluhan ribu anak-anak
mati kelaparan setiap hari. Di mana tuhan yang maha
kasih itu? Dia tidak ada di mana-mana ketika kita
membutuhkannya. Doa-doa dan sembah sujud kita
tidak pernah didengar. Aku, dalam segala hal,
memperlakukan kucingku lebih baik dibandingkan
perlakuan Tuhan terhadapku. Dan masih juga aku
mencintai kucingku tanpa syarat dan tanpa
menginginkan dia menyembahku atau berterima
kasih. Tuhan mampu mencintai ciptaannya tanpa
syarat. Dia menaruh kita di dunia ini tanpa menanyai
kita terlebih dahulu. Di sini kita harus menghadapi
hidup dengan segala kesulitan dan kesakitan sendiri.
Dia mengambil pergi orang-orang yang kita cintai dan
mengisi hati kita dengan kesedihan mendalam. Dia
menghancurkan harapan-harapan kita. Dia
mengirimkan bencana demi bencana dan membunuh
ribuan orang tidak berdosa dan meskipun begitu dia
masih menginginkan kita menyembah dan melayani
dia. Mengapa kita mesti berterima kasih pada tuhan
seperti itu? Apa hutang kita padanya? Kita tidak
berhutang apa-apa padanya! Dia tidak pantas
menerima penghormatan dari kita. Tuhan yang nekat,
perajuk dan penyiksa seperti itu pantas dibenci kita.
Tuhannya muhammad itu sakit. Dia sakit jiwa.Seluruh
pernyataan di atas berdasarkan ketidak dewasaan
yang telah saya sanggah sebelumnya. Anda merasa
dikutuk karena anda tidak peduli bahwa kematian
bukanlah akhir kehidupan. Ini adalah poin tersendiri
yang mungkin anda mau diskusikan nanti. Jika
seseorang yang mati kelaparan mendapat hidup yang
ratusan ribu kali lipat lebih baik dari yang ini, menurut
anda apakah yang ditunjukkan Tuhan? Keganasan
atau hadiah?Kekanak-kanakan lagi. Anda semestinya
hanya menyanggah apa yang Tuhan berikan pada kita
di hidup ini jika anda tahu apa yang terjadi setelah
kematian.
Quote:
Sesungguhnya Allah adalah alter ego muhammad
sendiri. Dialah segalanya yang muhammad si narcist
inginkan bagi dirinya sendiri. Dia lakukan apa saja
yang dia mau dan tidak perlu bertanggung jawab pada
siapapun. Dia ingin disembah, dipatuhi dan ditakuti. Ini
mimpi basah semua narcist. Hanya orang yang lugu
polos yang percaya pencipta dunia ini adalah tuhan
gila yang digambarkan muhammad. Bagaimana bisa
makhluk yang memiliki dunia yang menakjubkan ini
perduli jika segerombolan monyet di planet kecil
menyembah dia atau tidak? Bisakah kita menyakiti
perasaan pencipta dunia besar ini hanya dengan tidak
mempercayainya? Ada banyak lubang-lubang dalam
konsep tuhan yang diciptakan orang arab buta huruf
yang mengaku nabi itu.Pembaca di sinilah yang akan
memutuskan apakah saya telah menjawab komentar-
komentar di atas secara tepat. Namun saya mau
menambahkan dua hal di sini.1) Seorang narsis akan
lebih suka hidup mewah dan akan mampu
mengumpulkan orang-orang serakah dengan janji
hidup mewah melulu. Muhammad sebaliknya hidup
sederhana, keras dan tidak mementingkan diri sendiri.
Quote:
Sebaliknya, seorang atheis bisa dengan tepatnya
disebut sebagai seorang narsis seperti menurut
definisi anda di atas sebagai berikut: Dia melakukan
apa yang disukainya dan tidak harus bertanggung
jawab kepada siapa pun di atasnya. Dia suka
disembah, dipatuhi dan ditakuti. Inilah mimpi basah
semua orang narsis.
Quote:
2) Apakah muhammad itu orang yang mengaku nabi
sendiri adalah masalah belakangan. Jangan
memperindah pidato anda dengan loncat sana loncat
sini. Nanti juga kita akan sampai di sana, inshaallah.
(Tak usah mengulang ulang bahwa tujuan situs ini
hanya untuk mentargetkan muhammad saja). Sudah
saya tanggapi klaim tak berdasar ini dalam poin a di
atas.
Quote:
Andaikan definisi anda di atas tentang tuhan
menyatakan bahwa tuhan itu BEBAS dari semua sifat.
Karena itu dia mesti bebas dari hidup juga. Jika itu
benar, pernyataan yang paling tak masuk akal adalah
“makhluk mati menciptakan makhluk hidup” sperti
yang baru saja anda katakan.
Quote:
Jika tuhan itu satu prinsip, baiklah. Tak ada masalah.
Prinsip ini mengakibatkan hidup. Dan karena itu prinsip
itu hidup juga.Kalau tidak, ini berlawanan dengan
logika seperti yang saya katakan di atas. Di sinilah
debat yang sebenarnya dimulai.
Quote:
Kita tidak bisa, atau tidak mampu, mengerti seperti
apa Tuhan itu. Pertanyaannya adalah apapun Tuhan
itu, sudahkan dia memulai komunikasi dengan kita?
Jawaban saya adalah ya. Bukti dari komunikasi ini
adalah Quran. Saya harap di sinilah tingkat kedua
debat ini dimulai. Seperti yang sudah saya katakan
tujuan saya adalah untuk mencapai kebenaran akhir
dan bukan untuk membela Islam (Islam tidak perlu
dibela), saya kemukakan dua hal untuk
menyimpulkan:
1. Debat HE dan IT itu sungguh kekanak-kanakan.
Anda memanggil kucing anda “he” (dia, bagi
binatang), dan memilih “it” (dia, bagi benda) untuk
Tuhan walaupun Dia adalah Prinsip menurut anda.
Ingatlah, di pihak lain anda memanggil Tuhan sebagai
realitas tertinggi. Saya setuju bahwa Allah tak berjenis
kelamin dan penggunaan kata “he” menunjukkan
bahwa Dia itu hidup dan bukan jenis kelaminnya.
“Subhaan Allah i amma yasifoon.” (Allah itu murni dari
segala sifat yang mereka ajukan baginya)
2. Bagi saya, Tuhan telah berkomunikasi dengan
manusia dan buku tanda terakhir yang dia kirimkan
bagi kita adalah Quran.
***