Anda di halaman 1dari 1

Pengalaman artistik

- Manusia sebagai mahluk atau organisma yang berbeda dengan organisma yang lain
- Satu diantaranya ialah strutur emosionalnya yang lebih kompleks dari mahluk jidup lainnya. Ini
terpelihara dan terjaga sebagai bagian yang esensial dari masing-masing individu, tercermin dalam
kualitas keputusan dari aspek-aspek kehidupan seperti cinta, benci, cemas, senang, dsb
- Juga dalam seni sebagai cerminan manusia beda dengan mahluk lainnya. Keberadaan manusia tidak
sekedar untuk mencari makan, cari selamat dan berkembang biak.
- Seni terbagi kedalam dua besar: aural (kata-kata dan bunyi-bunyian) dan visual (gerak, lukis, pahat,
dll). Sudah tentu terdapat seni-seni gabungan.
- Semua itu untuk melahirkan rasa puas (estetis) dan pelepasan aspek emosi (sudah tentu dengan
bantuan aspek inteleksi)
- Tampilan seni dalam berbagai level. Dari gambar kartun yang sederhana hingga lukisan yang kompleks,
dari lagu rakyat yang sederhana hingga orkes symphony, dari tari-tarian rakyat yang sederhana hingga
ballet. Ada yang dominan emosi, ada yang dominan inteleksi dan ada yang kombinasi diantaranya.
- Apapun level atau kadarnya, mediumnya, kenisnya, persepsinya, semuanya menyangkut kesadaran
dan reaksi yang tidak terelakan untuk setiap manusia. Entah corat-coret dinding, memilih-milih
pakaian, bernyanyi, menari, dsb.
- Ada kesepakatan umum, gratifikasi emosi atau inteleksi (atau kedua-duanya) sebagai akibat dari
interaksi kita dengan objek seni itu, dimana objek itu digambarkan sebagai ‘yang indah’. Tidak ada
rumus pasti untuk hal ini walaupun jutaan kata-kata sudah ditulis untuk menerangkannya.
- ‘indah’ lebih dalam dari sekedar ‘bagus’ atau ‘cantik’. ‘Cantik’ bisa saja tidak indah dan sebaliknya.
- Tidak ada karya musik yang diterima secara sama oleh dua orang. Dan rasa estetispun dapat bergeser
geser melahirkan genre, periode, ‘aliran’, dsb.
- Seni merupakan sarana kontak manusia. Antara kreasi dan persepsi, antara yang membuat dan
mendengar/melihat. Idealnya terjadi kontak yang saling menerima dan mengerti.
- Musik merupakan seni yang lebih menempati waktu daripada ruang. Sebagai seni yang ‘memaksa’,
menembus dinding.
- Selain itu, seni musik sering dianggap sebagai seni yang paling murni sejak kelahirannya, bahkan ada
yang mengatakan sebagai superior art.
- Karena musik mengalir pada dimensi waktu, maka rata-rata eksistensinya tidak dapat ‘ditangkap’
secara utuh dalam sekali mendengarnya. Dapat dikatakan dalam mendengarkannya pertama kali
hanya faktor emosi saja yang bekerja (sudah tentu ini secara umum saja). Disini kita perlu apresiasi
musik.

Latihan kesadaran musik


Dengarkan sebuah musik lalu buat pertanyaan/pernyataan untuk diri sendiri
a. Adakah bagian yang menyentuh sisi emosi kita (menimbulkan rasa haru, keindahan, dsb)
b. Ada di beberapa tempat?
c. Apa sumbernya?
d. Dibagian mana yang paling menarik
e. Suasana indah apa yang didapat? Manis? Gagah? Menakutkan? Atau apa?

1 | P e n g a l a m a n A r ti s ti k [ s e n i m u s i k s m p t b . t u m b l r . c o m ]

Anda mungkin juga menyukai