Anda di halaman 1dari 5

ALIRAN KEYNESIAN

• Keynes dengan bukunya “The General Theory of Employment, Interest, and Money (1936)”,
memberi resep untuk mengatasi pengangguran. Ada dua elemen kebijakan dalam revolusi
Keynes.

• Pertama, Keynes membahas AD

• Kedua, Kenyes menyajikan teori Penawaran. Jika aliran klasik dengan asumsi harga dan gaji
fleksibel, maka AS vertikal, Keynes menunjukkan bahwa AS berslope positif.

• AD dapat mempengaruhi produksi dan kesempatan kerja, jika output di bawah potential
output (ada pengangguran).

• Karena AS berslope positif, jika AD naik, selain harga, output dan kesempatan kerja juga
meningkat.

• Pemerintah dapat menggunakan kebijakan moneter dan fiskal untuk menjaga tingkat
kesempatan kerja dan tingkat produksi.

DAMPAK REVOLUSI KEYNESIAN

• Meskipun perekonomian dalam keseimbangan, tetapi dapat terjadi pengangguran.

• Pemerintah dengan menggunakan kebijakan fiskal dan moneter dapat mencapai


perekonomian dengan kesempatan kerja penuh.

• Keynes membawa cara berfikir yang lain untuk membuat kebijakan ekonomi dan mengatasi
permasalahan siklus bisnis

TEORI DAN KEBIJAKAN

• Orientasi kebijakan fiskal dan moneter pemerintah sangat ditentukan oleh aliran ekonomi
yang dianut.

• Kaum klasik selalu berpendapat bahwa pemerintah tidak perlu campur tangan dalam
masalah siklus bisnis

• Kaum Keynesian berpendapat bahwa peran pemerintah dapat secara efektif mempengaruhi
perekonomian.
B. ALIRAN MONETARIS

• Kaum moneteris berpendapat bahwa JUB merupakan faktor utama yang mempengaruhi AD.

• Keynesian berpendapat bahwa kebijakan fiskal paling berperanan mempengaruhi AD.

KECEPATAN UANG BEREDAR

• MV = PQ = (p1q1 + p2 q2 +…..)

• V = (PQ / M)

• V = Kecepatan Uang Beredar

• Kecepatan uang beredar menunjukkan jumlah perputaran uang yang sama dalam
perekonomian.

• Kecepatan uang beredar diukur dengan rasio antara GDP nominal terhadap jumlah uang
beredar.

CONTOH KECEPATAN UANG BEREDAR

• Produksi 48 roti per tahun.

• Harga a roti Rp 1000,-

• PDB = 48 x Rp 1000,- = Rp 48.000,-

• JUB = Rp 4.000,-

• Kecepatan Uang Beredar = PDB / JUB = Rp 48.000/ Rp 4000,- = 12

• Setiap bulan lembar uang berpindah tangan, atau terjadi transaksi.


Kecepatan JUB M1(MONNS) dan M2(LIQNS) di Indonesia

3.5

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

0.0
84 86 88 90 92 94 96 98 00 02

GDPNL/M ONNS GDPNL/LIQNS

INTERPRETASI GAMBAR

• Kecepatan uang (M1) beredar di Indonesia sekitar 2.5 kali per kuartal, atau mendekati 1 kali
putaran perbulan.

• Kecepatan uang beredar relatif stabil dalam jangka panjang, walaupun M1 , dan harga cukup
fluktuatif (ingat tahun 1997)

• Dengan kemajuan teknologi perbankan, dan alat pembayaran, kecepatan uang beredar
perlahan tapi pasti turun. Gaji tidak diterima kas, tapi melalui check. Alat pembayaran tidak
lagi kas, tapi melalui kartu kredit.
TEORI KUANTITAS HARGA

• Kecepatan uang beredar menunjukkan pola penggajian dan belanja masyarakat.

• Jika gajian tiap bulan, dan seluruh gaji langsung dibelanjakan, maka kecepatan uang beredar
akan sebesar 12 per tahun.

• Hubungan antara kecepatan uang beredar dan harga

– P = MV/ Q = (V/Q). M = k M

KONSEKUENSI TEORI KUANTITAS HARGA

• Jika perekonomian dalam full employent, real output tumbuh stabil, dan pola penggajian
dan belanja masyarakat ajeg, maka k relatif ajeg.

• Jika k konstan, maka P ditentukan hanya oleh M

C. ALIRAN KLASIK BARU

• Aliran Klasik Baru dipelopori oleh Robert Lukas (Chicago), Thomas Sargent (Chicago dan
Stanford), Robert Barro (Havard).

• Ciri aliran tersebut selain menekankan adanya fleksibilitas gaji dan harga, juga peran asa
nalar (rational expectation) dalam perekonomian.

CIRI ALIRAN KLASIK BARU

• Harga dan Gaji yang fleksibel memungkinkan tercapainya keseimbangan baru AS dan AD
dengan cepat.

• Pelaku ekonomi mempunyai informasi yang penuh, dan menggunakan informasi tersebut
untuk membuat keputusan (rational expectation hypothesis). Pelaku ekonomi tak dapat
dibodohi oleh kebijakan pemerintah.

• Ciri yang lain ialah adanya penjelasan baru mengenai siklus bisnis. Kaum Klasik Baru percaya
bahwa siklus bisnis disebabkan oleh faktor teknologi, bukannya faktor lain. Maka teorinya
disebut Real Business Cycles (RBC).

Pengangguran disebabkan karena faktor nonacdelerating inflation rate of unemployment


(NAIRU), seperti perubahan pajak, dan aturan pemerintah
Penjelasan Baru Mengenai Siklus Bisnis

• Keynesian menjelaskan bahwa siklus bisnis terjadi karena adanya rigiditas harga dan gaji.
Pengangguran yang terjadi adalah pengangguran yang tidak dikehendaki, sebab mereka
tidak dapat memperoleh pekerjaan pada tingkat gaji yang diinginkan.

• Kaum Klasik Baru menjelaskan bahwa sebagian besar pengangguran adalah pengangguran
yang dikehendaki. Mereka menganggur karena berhenti bekerja untuk mencari pekerjaan
lain yang gajinya lebih tinggi, tetapi tidak ada lowongan kerja.

• Pada masa ekspansi pertumbuhan dan kesempatan kerja tinggi, sebab pekerja dibodohi
dengan bekerja keras karena mereka salah duga dengan tingkat gaji yang diharapkan.

D. ALIRAN SISI PENAWARAN (Supply Side Economics)

• Teori ini dikembangkan semasa Presiden Ronald Reagan (1981-1989) dan Margaret Thatcher
(1979-1990)

• Pemotongan Pajak diharapkan mampu mendorong produktivitas, sehingga output


meningkat dan penerimaan pajak akhirnya meningkat.

• Setelah kedua orang tersebut tidak menjabat, teori ini tidak banyak diacu, dan bukti empiris
juga tidak mendukung kemanjuran teori tersebut.

Implikasi Kebijakan Teori Setelah Keynesian

• Kebijakan fiskal dan moneter dalam mengurangi Pengangguran tidak efektif.

• Kebijakan yang fixed rule lebih baik daripada yang discretion. Kebijakan lebih baik yang
predictable daripada unpredictable. Kebijakan pemerintah tidak dapat membuat
perekonomian lebih baik, tetapi dapat membuat perekonomian lebih buruk, jika
unpredictable.

• Lucas juga tidak sependapat dengan kaum moneteris yang mengatakan bahwa perilaku
kecapatan uang beredar ajeg. Lucas berpendapat bahwa perilaku kecepatan uang beredar
berubah sejalan dengan perubahan kebijakan pemerintah (Lucas Crituque).

Anda mungkin juga menyukai