Salmah
Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Kimia
Universitas Sumatera Utara
BAB I
1
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
Grafik 2.1 Skema dengan proses nitrifikasi cara lumpur aktif tingkat ke-2. Tingkat ke-1 adalah proses
pembersihan karbon dengan mesin aerasi, mengingat tingkat ke-2 adalah proses difusi
nirtifikasi udara.
Grafik 1.2 Pengaruh Jumlah Beban Organik Pada Pembesihan Amonia Dalam Saringan Aliran.
2
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
BAB II
DENITRIFIKASI
2.1 Pendahuluan
Dalam suatu keadaan di mana tanpa pemberian oksigen yang telahn larut, maka
kegunaan dari oksigen sebagai penerima elektron yang terakhir untuk pernafasan
terhambat. Dalam keadaan seperti ini, maka kebanyakan dari mikroorganisme fakultatif
harus bertumpu pada fermentasi guna menimbulkan lagi NAD+. Bagaimanapun, tentu
chemoorganotrops mampu di dalam menempatkan O2 dengan NO3- sebagai penerima
elektron terakhir dan respirasi dapat dilakukan dengan cara mereduksi nitrat ke dalam
bentuk nitrit, oksidasi nitrit dan oksidasi nitrous atau nitrogen sebagaimana yang
ditunjukkan pada reaksi 2.1.
(2.1)
Reaksi +5 +3 +2 +1 0
Redoks
Pernyataan No3- No2- NO N2O N2
dari Nitrogen Nitrat Nitrit Oksidasi Oksidasi Nitrogen
Nitrit Nitrous
Di mana produksi akhir asterik ditunjukkan seperti gas diketahui sebagai anaerob atau
respirasi nitrat dan dibawa ke luar oleh pergantian bakteri tertentu seperti Alcaligenes,
Achromobacter, Micrococcuss dan Pseudomonas. Tidak semua genera ini mempunyai
kemampuan untuk melengkapi oksidasi ke dalam bentuk nitrogen dan juga berbagi jenis
produksi seperti gas tertentu dapat dihasilkan.
Pernyataan reaksi redoks sebagai perantara dalam denitrifikasi (Reaksi 2.1),
menunjukkan bahwa reaksi dapat diproses dengan jalan menserikan suatu langkah-
langkah tertentu, di mana tiap-tiap langkah (bentuk) dengan mendapat sutu elektron.
Suatu donor elektron kemudian dibutuhkan sebagai suatu suatu sumber dari elektron-
elektron ini. Dalam perlakuan air selokan (limbah), reaksi dibawa ke luar secara awal
oleh bakteri heterotopic dan juga sumber karbon organik dapat digunakan. Walaupun air
limbah itu sendiri memuat suatu sumber yang sesuai dari karbon organik, namun hal ini
tidak mencukupi (sebanding) untuk aliran-aliran anak sungai yang telah diperlakukan
(perlakuan air limbah), dengan demikian dalam dua sistem pemberhentian suatu sumber
pelengkap dari karbon harus dihasilkan hal ini secara berulang-ulang dapat dicapai
dengan penggunaan limbah-limbah industri, dan pertanian seperti limbah buah-buahan,
cairan gula atau selasi biji-bijian. Dalam keadaan suatu alternatif maka methanol secara
umum dapat diterima sebagai sesuatu yang sempat tidak sesuai, secara komersial sesuai
dengan sumber karbon. Stoikiometri dari pertumbuhan methanol sebagai kedua dari suatu
karbon dan sumber energi diberikan dengan rumus :
NO3- + 1,08 CH3OH + H+ Æ 0,065 C5H7O2N + 0,47 N2 + 0,76 CO2 + 2,44 H2O (2.2)
Reaksi nyala terang ini berbeda di antara pertumbuhan bakteri penitritan (Persamaan
2.1) dan pendenitrifikasi. Oksigen ini tidak dibutuhkan untuk denitrifikasi,sesungguhnya
ketika ia ada, hal ini lebih cocok dieksploitasi sebagai suatu penerima elektron yang
terakhir. Dalam tambahan, sebagai suatu kegunaan proton-proton organisme dalam suatu
3
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
reduksi nitrat, kemudian air limbah akan menuju kepada menjadi alkali yang
dibandingkan dengan produksi jenis-jenis asam selama nitrifikasi akhirnya sebagai
pendenitrifikasi adalah bakteri heterotopic, bakteri-bakteri ini lebih bersumber daya dan
lebih banyak efisiensinya dan penitrifikasi dengan demikian daerah dan rata-rata
pertumbuhannya akan lebih memuncak.
(2.3)
(2.4)
Hal ini berarti bahwa denitrifikasi adalah suatu reaksi orde pertama denagn cenderung
kepada konsentrasi biomas dan orde nol cenderung kepada konsentrasi nitrat. Untuk
suatu kelengkapan mencampur pereaksi dari volume V, di mana persamaan
keseimbangan dari suatu tipe yang telah dilukiskan oleh persamaan 2.3 dapat dibentuk
sekarang :
(2.5)
(2.6)
4
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini, istilah µm sering disebut rata-rata denitrifikasi spesifik (q)DN.Hal ini
dihubungkan dengan temperatur dengan persamaan empiris :
(2.7)
5
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Pemindahan Nitrogen dalam suatu pereaksi lumpur yang terbuat dari lumpur tunggal.
Kantong pertama adalah anoksik dan menerima lumpur yang kembali dalam tempat
limbah. Kantong peninggalan adalah anaerobik dan dijalankan pada suatu umur lumpur
yang lama supaya dapat menjamin nitrifikasi penuh
Gambar 2.2 Sistem dua tempat kejadian untuk pemindahan Nitrogen. Bagan I adalah suatu
pereaksi aerobik yang dioperasikan dengan suatu lumpur yang berumur panjang
untuk meyakinkan nitrifikasi. Bagan II adalah suatu penambahan pemersatuan dari
suatu sumber karbon untuk meyakinkan denitrifikasi.
6
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
Daftar Pustaka
N.J.Horar, “Biological Waste water Treatment System”, John Wiley & Sons.
7
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara