Anda di halaman 1dari 1

National Cardiovascular Center Harapan Kita

Cedera Otot Saat Olahraga


Contributed by irfan arief
Monday, 28 April 2008

Dalam melakukan kegiatan berolahraga sering terjadi cedera bila tidak melakukan pemanasan, peregangan, stretching,
beban berlebih atau tidak melakukan gerakan dengan benar.

Namun, dengan diagnosis yang tepat, penanggulangan yang benar dan cepat serta adekuat cedera dapat diatasi
sehingga aktivitas secara bertahap dapat dilakukan. Demikian paling tidak pendapat yang disampaikan oleh dokter
olahraga dari FKUI Dr. Ira Linasari dan Dr. Imran Agus Nurali, SpKO.

Cedera dapat mengenai otot, ligamen, maupun tulang. Cedera yang paling sering terjadi adalah strain (cedera otot)
dan sprain (cedera ligamen).

Strain adalah kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak langsung (overloading). Pada
cidera strain rasa sakit adalah nyeri yang menusuk pada saat terjadi cedera, terlebih jika otot berkontraksi.

Strain ringan ditandai dengan kontraksi otot terhambat karena nyeri dan teraba pada bagian otot yang mengaku. Strain
total didiagnosa sebagai otot tidak bisa berkontraksi dan terbentuk benjolan.

Cidera strain membuat daerah sekitar cedera memar dan membengkak. Setelah 24 jam, pada bagian memar terjadi
perubahan warna, ada tanda-tanda perdarahan pada otot yang sobek, dan otot mengalami kekejangan.

Sedang cedera sprain adalah cedera pada ligamen di sekitar persendian tulang yang dibentuk oleh permukaan tulang
rawan sendi yang membungkus tulang-tulang yang berdampingan. Kerusakan serat ligamen sering dibarengi oleh
perdarahan yang menyebar di sekeliling jaringan dan terlihat sebagai memar.

Sebagai penyebabnya adalah persendian tulang dipaksa melakukan suatu gerak yang melebihi jelajah sendi atau
range of movement normalnya. Trauma langsung ke persendian tulang, yang menyebabkan persendian bergeser ke
posisi persendian yang tidak dapat bergerak.

Memar, bengkak di sekitar persendian tulang yang terkena cedera, termasuk perubahan warna kulit. Terjadi
haemarthrosis atau perdarahan sendi. Nyeri pada persendian tulang, nyeri bila anggota badan digerakkan atau diberi
beban, fungsi persendian terganggu, terjadi kekakuan sendi, ketidakstabilan persendian tergantung jenis cederanya.

Terapi yang harus dilakukan adalah rest atau istirahat, ice atau mendinginkan area cedera, compression atau balut
bagian yang cedera, elevasi atau meninggikan, dan membebaskan dari beban.

Jika nyeri dan bengkak berkurang 48 jam setelah cedera, gerakkan persendian tulang ke seluruh arah. Hindari tekanan
pada daerah cedera sampai nyeri hilang (biasanya 7 sampai 10 hari untuk cedera ringan dan 3 sampai 5 minggu untuk
cedera berat). Jika dibutuhkan, gunakan tongkat penopang ketika berjalan.

Sebagai upaya pencegahan, saat melakukan aktivitas olahraga memakai sepatu yang sesuai, misalnya sepatu yang
bisa melindungi pergelangan kaki selama aktivitas. Selalu melakukan pemanasan atau stretching sebelum melakukan
aktivitas atletik, serta latihan yang tidak berlebihan.

Cedera dapat terjadi pada setiap orang yang melakukan olahraga dengan jenis yang paling sering adalah strain dan
sprain dengan derajat dari yang ringan sampai berat. Cedera olahraga terutama dapat dicegah dengan pemanasan dan
pemakaian perlengkapan olahraga yang sesuai. (keluargasehat.com - idionline)

http://www.pjnhk.go.id Powered by Joomla! Generated: 3 November, 2010, 20:23

Anda mungkin juga menyukai