Anda di halaman 1dari 24

PENYAKIT PEMBULUH DARAH

kelompok pakar :
Nasdiansyah
Hendra Rumansyah
Nurdin Yusuf Siregar
Pembuluh Darah
 Definisi
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi
dan berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Klasifikasi
1. Pembuluh darah arteri (nadi)
2. Pembuluh darah vena (balik), dan
3. Pembuluh darah kapiler
1. Pembuluh darah arteri atau nadi
Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang
berasal dari bilik jantung yang berdinding tebal dan
kaku.
- Pembuluh arteri yang datang dari bilik sebelah kiri
dinamakan aorta yang tugasnya mengangkut oksigen
untuk disebar ke seluruh tubuh.
- Pembuluh arteri yang asalnya dari bilik kanan
disebut sebagai pembuluh pulmonalis yang betugas
membawa darah yang terkontaminasi karbon dioksida
dari setiap bagian tubuh menuju ke paru-paru.
2. Pembuluh darah vena atau balik
Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang
datang menuju serambi jantung yang bersifat tipis dan
elastis.
Lanjutan….

- Pembuluh vena kava anterior adalah pembuluh


balik yang berasal dari bagian atas tubuh.
- Pembuluh vena kava pulmonalis adalah pembuluh
balik yang berasal dari bagian bawah tubuh.

3. Pembuluh darah kapiler


pembuluh darah kapiler adalah ujung yang berada
di paling akhir dari pembuluh arteri. Jaringan
pembuluh darah kapiler membentuk suatu anyaman
rumit di mana setiap mili meter dari suatu jaringan
memiliki kurang lebih sekitar 2000 kapiler darah.
Penyakit Pembuluh Darah
1. VARISES
2. TROMBOANGIITIS OBLITERANS
/PENY. BURGER

6
 VARISES
 Pelebaran pemb.balik yg berkelak kelok ditandai
oleh atup didalamnya yg tidak berfungsi
 Bila melebar saja disebut VENEKTASI.
 Dijumpai juga kelainan vena yg berbeda-beda
 Hilangnya elastisitas dinding vena sehingga katup
tidak berfungsi lagi
 Dpt terjadi pd>
 Tungkai
 Vulva
 Skrotum
 Esofagus>distal
 Rektum.

7
 Etiologi
 Pelebaran suatu vena belum Diketahui
 Faktor resiko>
 Kehamilan
 Berat badan yg berlebih
 Peradangan
 Keturunan
 Umur tua
 Pekerjaan yg kurang pergerakan.

8
Patofisiologi
Varises primer>bermula pd. Kerusakan
dinding pemb. Vena perifer yg krna suatu hal
melebar kemudian diikuti oleh katup yg tidak
berfungsi.
Varises skunder
Bermula dari insufisiensi vena perforantes,vena
dalam ,kemudian diikuti oleh meningginya
tekanan darah dlm vena perifer
Tidak berfungsinya katup vena perforantes
biasanya sisebabkan oleh kelainan pd sistem
vena dalam.

9
 Klinis:
 Bisa terjadi tanpa gejala.
 Bisa varises kecil ditimbulkan bermacam gejala.

• Gejala varises:
1. Rasa pegal pd ekstremitas yg akan bertambah bila
berdiri lama dan berkurang bila ekstremitas
ditinggikan.
2. Kadang2 terjadi penyulit berbentuk koreng di daerah
mata kaki yg sukar sembuh.biasanya didahului oleh
klainan kulitberupa eksim yg sering disertai
peradangan.
3. Perdarahan dpt terjadi kalau kulit di atas varises
perifer menjadi sangat tipis,biasanya trauma ringan.
4. Keluhan dr segi kosmetik.
10
 Pemerikaan fisik:
1. Untukmenentukan kompetensi katup2 vena
superfisial dan vv. Komunikantes digunakan tes
Brodie Trendelenburg.
 Vena2 dikosongkan dgn mengangkat tungkai beberapa
waktu
 Muara vena safena magna ditekan dgn kuat atau dipasang
torniket pada paha bagian atas.
 Pasiendiminta berdiri,lalu tiba2 penekanan dilepas.
 Bila vena terisi dgn segera,berartikatupinkompeten.
 Kemudian tes dicoba untuk ke2 kalinya tanpa melepas
penekanan.
 Bila selama kira2 20-30 detik vena2 terisi,maka berarti
vena komunikantes tdk kompeten lagi.

11
 Untuk menentukan kompetensi katup2
Profunda digunakan:
1. Tes perthes> Torniket dipasang pd pangkal
paha,pasien diminta berjalan-jalan berkeliling.
1. Bila vena2 tungkai jadi melebar,berartiada obstruksi.
2. Bila tidak melebar berarti vv. Komunikantes profunda
masih baik dan darah terus naik lewat sistim
profunda
2. Tes perban>
vena2 superfisial tungkai
bawah ditekan dgn perban elastis.
a) Pasein berjalan-jalan 10 menit
b) Bila ada obstruksi pd sistem profunda>pasien akan
merasa nyeri.

12
Penatalaksanaan
1. Perawatan non pembedahan:
a) Balutan elastis dr ujung kaki sampai ke paha dgn maksud
memberikan panel anan yg merata untuk membantu aliran darah
vena.
b) Latihan untuk memperkuat otot2 betis.mis> banyak berjalan.
c) Kaki ditinggalkan pd waktu tidur untuk mengurangi edema.
2. Perawatan dengan pembedahan
3. Perawatan dgn suntikan sklerotik:
Bila pasien tidak mau dioprasi atau bila varises masih sedikit.
Dua macam larutan yg banyak dipakai adlh monoetanolamin
oleat(diberikan 2ml) dan fenol 2% dalam gliserin 30%(dosis
maksimum 6ml).
Larutan disuntikan dari bagian distal.
Di bagian proksimal dipasang torniket agar obat tidak segera
masuk ke sirkulasi umum dan bisa bekerja lokal semaksimum
mungkin.
13
TROMBOANGIITIS OBLITERANS

/dikenal dgn peny.BURGER.

 Etiologi:
 Sampai sekarang belum diketahui dgn jelas.
 Predisposisi> Faktor konstitusi dan nikotin rokok
 Freq. pd ekstremitas bawah adalah 60% ,pada
tangan saja 2%,dan pada kaki dan tangan sebesar
38%

14
Klinis:

1. Rasa nyeri
a) Klaudikasio intermiten> pasien jalan, pada jarak
tertentu akan merasakan nyeri pada ekstremitas, dan
setelah beristirahat sebentar dpt berjalan lg.
• Gejala tersebut biasanya progresif.
b) Nyeri spontan
• Rasa nyeri yg hebat pd jari dan daerah
• sekitarnya, lebih hebat pada waktu malam.
• Biasanya merupakan tanda awal akan terjadi nya ulserasi
dan gangren.
• Rasa nyeri ini lebih hebat bila ekstremitas ditinggikan dan
berkurangbila di rendahkan.
c) Bila terjadi osteoporosis kaki akan sakit bila
diinjakan.>saraf juga terganggu,akan ada perasaan
hiperestesia.
15
2. Pulsasi arteri pada arteri dorsalis pedis dan
arteri timbialis posterior biasanya menghilang.
3. Terjadi perubahan warna pada jari2 yg terkena
menjadi merah,normal /sianotik,tergantung
dari lanjutnya penyakit.
4. Suhu kulit pada daerah yg terkena akan
lebih rendah pada palpasi.
5. Ulserasi dan gangren, sering terjadi spontan
atau karena mikrotrauma. Gangren biasanya
unilateral dan terdapat pada ujung jari.
6. Troboflebitus superfisial biasanya mengenai
vena kecil dan sedang.
16
BUERGER’S DISEASE
DIAGNOSIS

Hal dibawah ini menjadi dasar diagnosis


tromboangiitis oliterans:
1. Adanya tanda insufisiensi arteri
2. Umumnya pria dewasa muda
3. Perokok berat
4. Adanya gengren yg sukar sembuh
5. Riwayat tromboflebitis yg berpindah
6. Tidak ada tanda aterosklerosis di tempat lain
7. Biasanya ekstremitas bawah
8. Diagnosis pasti dgn pemeriksaan patologi anatomi

DIAGNOSIS BANDING
Penyakit lain yg mirip dgn tromboangiitis obliterans perlu
diperhatikan seperti ateroklerosis yg memberi gambarn insufisiensi
arteri dgn koreng yg menahun.
18
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto rontgen anggota gerak untuk melihat:
1. Tanda-tanda osteoporosis tulang-tulang
2. Tanda-tanda klasifikasi arteri.
2. Arteriografi > ciri khas dari gambaran arteriografi
pd tromboangiitis yaitu bersifat segmental. Artinya
sumbatan terdapat pd beberapa tempat,tapi segmen
di antara tempat yg sumbat itu normal.pada khasus
lanjut biasanya terjadi kolateralisasi.
3. Pemeriksaan Doppler dpt membantu mengetahui
kecepatan aliran darah dalam pembuluh.

19
PENATALAKSANAAN
1. Tindakan untuk menghentikan progresivitas
penyakit, antara lain pasien harus mutlak berhenti
merokok.
2. Tindakan untuk menimbulkan vasodilatasi:
a) Simpatektomi jumbal> dengan mengangkat 2-3 buah
galon simpatik L I dan L III (L I – L I). Tindakan ini masih
kontroversi.
b) Mencegah vasokontriksi dgn menjaga suhu. Suhu paling
baik suhu kamar dan dianjurkan tinggal di daerah iklim
panas.
3. Cara memperbaiki sirkulasi ialah dgn oscillating bed
dan letak kaki 20-30 cm di bawah permukaan
jantung(bila edema diletakan setingi jantung).

20
4. Tindakan untuk menghilangkan rasa nyeri pada
klaudikasio inermiten ialah
dgn jangan banyak jalan. Bila terdapat keluhan nyeri spontan
tungkai diistirahatkan,bahkan tidak jarang di lakukan
amputasi untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut. Indikasi
amputasi ialah terdapatnya gengren yg luas atau infeksi yg tak
dpt di atasi, rasa nyeri yg tak dapat diatasi dgn obat-obatan
atau tindakan operatif lainya; danpada arteriografi tidak
menunjukan kolateralisasi.
5. Pencegahan dan pengobatan terhadap
ulserasi/gangren dgn cara:
1. Mencegah trauma/infeksi,penting untuk memelihara
kebersihan kaki
2. Direndam dgn larutan permanganat kalikus 1/5.000
selama 20 menittiap hari
3. Antibiotik

21
4. Pengobatan spesifik
Dari pengobatan spesifik yg telah ditemukan belum ada
yg diterima secara luas.

• Anti koagulan
• Dekstran
• Fenilbutazon
• Piridinolkarbamat
• Inositol niasinat, dan
• Steroid
• Prostaglandin(PGA1)
• Defibrotide sama baiknya.

22
Sama baiknya dgn zat pencegahagregasi
platelet.
Iskemia tangan yg berat akibat trombosis akut
pada tromboangiitis obliterans secara dramatis
membaik dengan infus urokinase intra-arteri
yang dilanjutkan dengan angioplasti dengan
kateter balon pada pembuluh darah kecil dan
pemberian antikoagulan

-----------------------------------------------------------------------------

23
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai