Anda di halaman 1dari 36

Referat

Spondilitis Ankilosa
Dosen Pembimbing :
dr. Ronald Munthe, Sp. OT
Disusun oleh :
Elisabet Catherine Manurung (09-024)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


PERIODE 11 Mei 25 Juli 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN
INDONESIA
JAKARTA

Anatomi Tulang Belakang

Tulang belakang atau vertebrae (columna vertebralis) adalah


serangkaian tulang tak beraturan yang membentuk punggung yang
mudah digerakkan

Merupakan pilar utama tubuh yang berfungsi sebagai menyangga


cranium, gelang bahu, ekstremitas superior dan dinding thoraks serta
melalui pinggul meneruskan berat badan ke ekstremitas inferior

Columna vertebralis terdiri dari 33 ruas tulang yang terdiri terdiri dari:
7 tulang cervical (vertebrae servicalis)
12 tulang thorakal (vertebrae thorakalis)
5 tulang lumbal ( vertebrae lumbalis)
5 diantaranya bergabung membentuk bagian sacral (vertebrae sacral)
4 tulang membentuk tulang ekor.

Vertebrae servikal
- Secara umum memiliki bentuk tulang yang kecil dengan spina atau
procesus spinosus (bagian seperti sayap pada tulang belakang) yang
pendek
- Diberi nomor sesuai urutannya dari C1-C7 (C dari cervikal)
- Beberapa memiliki sebutan khusus seperti C1 atau atlas, C2 atau aksis.
Vertebrae thorakalis
- Prosesus spinosusnya akan berhubungan dengan tulang thoraks
- Vertebrae thorakal memiliki ruang lingkup yang sedikit karena adanya
tulang rusuk yang membentuk thoraks dan beberapa gerakan memutar
dapat terjadi
- Bagian ini diberi nomor T1 hingga T12.

Vertebrae Lumbalis
- Bagian ini (L1-L5) merupakan bagian paling tetap konstruksinya
dan menanggung beban terberat dari yang lainnnya
- Bagian ini memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi tubuh dan
beberapa gerakan rotasi
Os Sakral
- Terdapat 5 tulang di bagian ini (S1-S5).
- Tulang-tulang bergabung dan tidak memiliki celah atau diskus
intervertebralis satu sama lainnya.
Os Coccygeal
Terdapat 4 tulang (Co1-Co4) yang saling bergabung dan tanpa celah.
Beberapa hewan memiliki tulang coccyx atau tulang ekor yang
banyak, maka dari itu disebut tulang kaudal berarti ekor.

Spondilitis Ankilosa

Definisi
Ankylosing spondylitis berasal dari bahasa Yunani, yaitu
Ankylot (melengkung) dan Spondylos (tulang belakang).
Ankylosing Spondylitis (AS) adalah penyakit inflamasi
kronis yang terutama menyerang pada persendian
kerangka aksial (spine, sacroiliac joints).

Kondisi ini ditandai dengan kekakuan progresif dari


sekelompok sendi danligamendi tulang belakang
sehingga akan menyebabkan rasa sakit kronis dan
gangguan mobilitas tulang belakang.

Penyakit ini dapat melibatkan sendi-sendi perifer,


sinovia, dan rawan sendi, serta terjadi osifikasi anulus
fibrosis pada sendi inetrvertebralis yang memberikan
gambaran radiologi tulang belakang seperti batang
bambu

Terserangnya sendi sakroiliaka merupakan tanda khas


penyakit ini
Nama lain SA adalah Marie Strumpell disease atau
Bechterew's disease

Etiologi
Idiopatik
Namun di duga dipengaruhi oleh faktor genetik, yaitu
adanya HLA-B27

Epidemiologi
Prevalensi spondilitis ankilosis antara pria dan wanita
sebanyak 2:1 - 3:1

Biasanya terjadi sejak dekade kedua hingga ketiga


kehidupan dengan rata-rata usia 23 tahun

Sebanyak 5% pasien, gejala dapat timbul pada usia lebih


dari 40 tahun
Usia yang rinci sulit ditentukan karena diagnosis
seringkali tidak dikenali selama bertahun-tahun.

Patofisiologi

Pemeriksaan Fisik
Sikap atau postur tubuh
Mobilitas tulang belakang
Ekspansi dada
Enthesis
Sakroilitis

Diagnosis Spondilitis Ankilosa


Kriteria spondilitis ankilosa berdasarkan Modified New York Criteria for Ankylosing
Spondylitis (1984) :
Clinical criteria
Low back pain and stiffness for more than 3 months, which improves with exercise but is
not relieved by rest
Limitation of motion of the lumbar spine in both the sagital and frontal planes
Limitation of chest expansion
Radiological criteria
Sacroilitis : grade 2 bilateral or grade 3 or 4 unilateral
Grading :
Definite AS if the radiologic criteria is associated with at least one clinical variable
Probable AS if :
- The three clinical criteria are present
- The radiologic criteria is present without the clinical criteria

Menentukan gradenya yaitu :


Grade 0= Normal spine
Grade 1 = Tepi sendi menjadi kabur
Grade 2 = Adanya sklerosis periartikular
Grade 3 = Adanya erosi dan jembatan tulang atau sindesmofit
Grade 4 = Ankilosis lengkap

Radiographic classification in the evaluation of sacroiliac joints. Grade 0 normal (A).


Grade I Suspicious. Grade II mild irregularity and sclerosus of articular surface
with preserved joint space (B). Grade III joint space narrowing beside intense
irregularity and subchondral sclerosis (C). Grade IV bilateral ankylosis (D)

Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboraturium
Pemeriksaan HLA B27 dapat digunakan sebagai pembantu diagnosis
dan tes darah rutin untuk melihat adanya infeksi.
b. Pemeriksaan Radiologi
o Foto Polos
- Akan terlihat gambaran squaring (segi empat sama sisi) pada kolumna
vertebrae
- Terlihat osifikasi lapisan superfisial anulus fibrosus yang akan
mengakibatkan timbulnya jembatan di antara badan vertebrae yang
disebut sindesmofit
- Apabila jembatan ini sampai pada vertebrae servikal, akan membentuk
bamboo spine
- Keterlibatan sendi panggul memperlihatkan adanya penyempitan celah
sendi yang konsentris

Foto Polos

Gambar: Pada foto A proyeksi lateral mempelihatkan gambaran bamboo spine


sedangkan pada foto B proyeksi AP memperlihatkan penyempitan sacroiliaca joint

Computed Tomography

Magnetic Resonance Imaging

Nuclear Imaging

Penatalaksanaan
Non medikamentosa:
a. Fisioterapi
Tujuan utama fisioterapi pada SA adalah untuk memperbaiki mobiltas dan
kekuatan serta mencegah atau menurunkan terjadinya abnormalitas kurva
tulang belakang
b. Berenang
Merupakan latihan fisik yang terbaik selama otot-otot masih boleh
menahan dalam keadaan ekstensi.
c. Operasi pembedahan
Pembedahan mungkin dibutuhkan dalam beberapa kasus SA. Menurunnya
fleksibilitas akan mengakibatkan terjadinya berbagai kelainan pada tulang
belakang seperti fraktur, dislokasi, deformitas tulang belakang dan
stenosis tulang belakang untuk itu tindakan pembedahan mungkin dapat
dibutuhkan.

Medikamentosa
- OAINS
o Untuk mengurangi nyeri, mengurangi inflamasi, dan memperbaiki
kualitas hidup pasien
o Menggunakan indometacyn, naproxen ataupun ibuprofen
o Dosis untuk dewasa indometacyn yaitu 100-150 mg/hari dalam dua
atau tiga dosis

Prognosis
Pada umunya prognosis untuk Ankylosing Spondylitis
berlangsung baik dengan pemberian obat anti inflamasi
nonsteroid secara berkala.
Cacat fisik parah tidak umum di antara pasien dengan AS,
namun masalah mobilitas terjadi sekitar 47% pasien.
Cacat dapat terjadi apabila berkaitan dengan durasi
penyakit, perifer arthritis, usia yang lebih muda saat onset
gejala, dan penyakit sistemik lainnya

Diagnosis Banding
1. Spondilitis Tuberkulosa

Lateral radiograph of spinal TB in a 23 yo


man showing endplate erosion, loss of disk
space (*)

Computed Tomography

2. Scheuermanns Disease
Foto Polos

Computed Tomography

Kesimpulan
- Spondilitis adalah inflamasi pada tulang belakang
vertebrae yang bisa disebabkan oleh beberapa hal,
misalnya proses infeksi maupun imunitas.
- Spondilitis dibagi menjadi dua yaitu spondilitis ankilosa
dan spondilitis tuberkulosa.
- Spondilitis ankilosa adalah penyakit inflamasi kronik
dengan etiologi yang belum diketahui, dan menyerang
terutama pada persendian kerangka aksial (spine,
sacroiliac joints).

- Penatalaksanaan spondilitis ankilosa berupa non medikamentosa dan


medikamentosa.
- Non medikamentosa berupa fisioterapi, olahraga dan pembedahan sedangkan
medikamentosa berupa OIANS
- Pada umunya prognosis untuk Ankylosing Spondylitis berlangsung baik
dengan pemberian obat anti inflamasi nonsteroid secara berkala.
- Cacat fisik parah tidak umum di antara pasien dengan AS, namun masalah
mobilitas terjadi sekitar 47% pasien.
- Cacat dapat terjadi apabila berkaitan dengan durasi penyakit, perifer arthritis,
usia yang lebih muda saat onset gejala, dan penyakit sistemik lainnya

Anda mungkin juga menyukai