PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepemimpinan
2
kepemimpinan menurut Hadari Nawawi (1995:15) adalah:
1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin.
2. Adanya oang lain yang dipimpin.
3
memimpin kelompoknya.
7. Ketegasan dalam mengambil keputusan, yaitu mengambil keputusan secara tepat,
tegas, dan cepat sebagai hasil dari kearifan dan pengalamannya.
8. Kecerdasan, yaitu kemampuan pemimpin untu melihat dan mematuhi
dengan baik, mengerti sebab dan akibat kejadian, menemukan hal-hal yang
krusial, dan cepat menemukan cara-cara penyelesaiannya dalam waktu yang
singkat.
9. Keterampilan mengajar, yaitu pemimpin harus mampu menuntun, mendidik,
mengarahkan, mendorong, dan menggerakkan anak buahnya atau anggotanya
untuk berbuat sesuatu.
10.Kepercayaan, yaitu bahwa para anggota pasti dipimpin dengan baik, dipengaruhi
secara positif dan diarhkan pada sasaran-sasaran yang benar.
* Integritas
Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang Anda katakan akan
Anda lakukan. Integritas membuat Anda dapat dipercaya. Integritas membuat orang
lain mengandalkan Anda. Integritas adalah penepatan janji-janji Anda. Satu hal yang
membuat sebagian besar orang enggan mengikuti Anda adalah bila mereka tak
sepenuhnya merasa yakin bahwa Anda akan membawa mereka kepada tujuan yang
Anda janjikan.
* Optimisme
Tak ada orang yang mau menjadi pengikut Anda bila Anda memandang suram
masa depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan dan
memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang lebih baik
dan mereka dapat mencapai tempat itu.
4
* Menyukai perubahan
* Ulet
* Katalistis
Pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang
lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zona kenyamanan
dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka mampu membangkitkan gairah,
antusiasme, dan tindakan para pengikut.
5
senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa pentingnya
pencapaian tugas-tugas dan tujuan.
1. Integritas.
Integritas adalah melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang anda katakan akan
anda lakukan. Integritas membuat anda dapat dipercaya. Integritas membuat
orang lain mengandalkan anda. Integritas adalah penepatan janji-janji anda.Satu
hal yang membuat sebagian besar orang enggan mengikuti anda adalah bila
mereka tak sepenuhnya merasa yakin bahwa anda akan membawa mereka
menuju ke tujuan yang anda janjikan.
2. Optimisme.
Takkan ada orang yang mau mengikuti anda bila anda memandang suram masa
depan. Mereka hanya mau mengikuti seseorang yang bisa melihat masa depan
dan memberitahukan pada mereka bahwa di depan sana terbentang tempat yang
lebih baik, dan mereka dapat mencapai tempat itu.
3. Menyukai perubahan.
Kapan pun kita mencoba sesuatu yang baru, kita mengambil resiko. Keberanian
untuk mengambil resiko adalah bagian dari pertumbuhan yang teramat
penting.Kebanyak orang menghindari resiko. Karena itu, mereka bukan
pemimpin. Para pemimpin menghitung resiko dan keuntungan yang ada di balik
6
resiko. Mereka mengkomunikasikanny a pada pengikut mereka dan melangkah
pada hari esok yang lebih baik.
5. Ulet.
Kecenderungan dari pengikut adalah mereka menyerah saat sesuatunya menjadi
sulit. Ketika mereka mencoba untuk yang ke dua atau ke tiga kalinya dan gagal,
mereka lalu mencanangkan motto, "Jika anda gagal di langkah pertama,
sudahlah menyerahlah dan lakukan sesuatu yang lain." Jelas saja mereka
melakukan itu, karena mereka bukan pemimpin. Para pemimpin itu tahu apa
yang ada di balik tembok batu, dan mereka akan selalu berusaha menggapainya.
Lalu mereka mengajak orang lain untuk terus berusaha.
6. Katalistis.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu
menggerakkan orang lain untuk melangkah. Mereka bisa mengajak orang lain
keluar dari zone kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka. Mereka
mampu membangkitkan gairah, antusiasme, dan tindakan dari para pengikut.
7. Berdedikasi/ komit.
Para pengikut menginginkan seseorang yang lebih mencurahkan perhatian dan
komit ketimbang diri mereka sendiri. Pengikut akan mengikuti pemimpin yang
senantiasa bekerja dan berdedikasi karena mereka melihat betapa pentingnya
pencapaian tugas-tugas dan tujuan.
1) Kepemimpinan,
3) Hubungan masyarakat/komunikasi,
4) Anggaran,
7
5) Pembangunan ,
7) Negosiasi.
Gaya di artikan sebagai suatu cara penampilan karakteristik atau tersendiri. Menurut
Follet (1940), gaya di definisikan sebagai hak istimewa yang tersendiri dari si ahli
dengan hasil akhir yang dicapai tanpa menimbulkan isu sampingan. Gillies (1970),
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat didefinisikan berdasarkan perilaku
pemimpin itu sendiri.
Menurut kedua ahli, gaya kepemimpinan dapat di jelaskan melalui dua titik ekstrim
yaitu kepemimpinan berfokus pada atasan dan kepemimpinan berfokus pada bawahan.
Jika pemimpin memandang bahwa kepentingan organisasi harus didahulukan jika
dibandingkan dengan kepentingan individu, maka pemimpin akan lebih otoriter, akan
tetapi jika bawahan mempunyai pengalaman yang lebih baik dan menginginkan
partisipasi, maka pemimpin dapat menerapkan gaya partisipasinya.
1) Sistem Otoriter-eksplotatif
2) Sistem Benevolent-Authoritative
8
3) Sistem konsultatif
4) Sistem partisipatif
Teori ini dikemukakan oleh Douglas Mc Gregor dalam bukunya The Human Side
Enterprise (1960), dia menyebutkan bahwa perilaku seseorang dalam suatu organisasi
dapat di kelompokan dalan dua kutub utama yaitu sebagai teori x dan teori y. gaya
kepemimpinan dibedakan menjadi 4 macam yaitu:
9
D. Gaya kepemimpinan menurut Robert House
1) Directive
2) Supportive
3) Participative
4) Achievement oriented
1) Instruksi
2) Konsultasi
3) Partisipasi
4) Delegasi
1) Otoriter
2) Demokratis
3) Parsipatif
4) Bebas Tindak
1. Diri Pemimpin.
2. Ciri Atasan.
3. Ciri Bawahan.
11
Respon yang diberikan oleh bawahan akan menentukan efektivitas
kepemimpinan manajer. Latar belakang pendidikan bawahan sangat
menentukan pula caramanajer menentukan gaya kepemimpinannya.
4. Persyaratan Tugas.
Ini akan mempengaruhi harapan dan prilaku anggota kelompok serta gaya
kepemimpinan yang dipilih oleh manajer.
12
padasifat-sifat umum yang dimilki pemimpin, yaitu sifat-sifat yang dibawa sejak lahir.
Teori ini mendapat kritikan dari aliran perilaku yang menyatakan bahwa pemimpin
dapat dicapai lewat pendidikan dan pengalaman.Sehubungan dengan hal tersebut ,
Keith Davis (dalam Kartini Kartono, 1994:251) merumuskan empat sifat umum yang
nampaknya mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan efektifitas kepemimpinan
yaitu:
c. Motivasi diri dan dorongan berprestasi, para pemimpin secara relatif mempunyai
dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi. Mereka bekerja berusaha
mendapatkan penghargaan yang intrinsik dibandingkan dengan ekstrinsik.
Dalam gaya ini pemimpin akan mendapatkan kepuasan apabila terjadi hubungan
yang mapan diantara sesama anggota kelompok dalam suatu pekerjaan.
13
Pemimpin menekankan hubungan pemimpin degan bwahan atau anggota
sebagai teman sekerja.
Dalam gaya ini pemimpin akan merasa puas apabila mampu menyelesaikan
tugas-tugas yang ada padanya. Sehingga tidak memperhatikan hubungan yang
harmonis dengan bawahan atau anggota, tetapi lebih berorentasi pada
pelaksanaan tugas sebagai prioritas yang utama.
a. Kepemimpinan direktif.
Gaya ini menganggap bawahan tahu senyatanya apa yang diharpkan dari
pimpinan dan pengarahan yang khusus diberikan oleh pimpinan. Dalam model
ini tidak ada partisipasi dari bawahan atau anggota.
c. Kepemimpinan partisipatif.
14
Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuanyang menantang para
bawahannya untuk berprestasi.Demikian juga pemimpin memberikan keyakinan
kepadamereka mampu melaksnakan tugas pekerjaan mencapaitujuan secara baik.
16
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
18
19