Anda di halaman 1dari 22

RIHADINI

 Boissier Lacroix (1706-1777) Nosologia


Methodica  daftar penyakit dan klasifikasi
 William Cullen (17010-1790)  Synopsis
Nosologiaie Methodicae
 Dr. William Farr & Dr. Mare d’Espine (1853-
1893) Klasifikasi Bertillon  klasifikasi
internasional tentang penyebab kematian
 WHO (1947)  Glossary Gangguan Jiwa &
Penuntun klasifikasinya  sekarang ICD-10
 WHO (1965)  International Classification of
Diseases 8th revision atau ICD-8
 Memudahkan komunikasi
 Memudahkan pendidikan
 Membuka jalan penelitian
 Klasifikasi bisa berdasarkan etiologi,
patologi, atau simtomatologi
 Departemen Kesehatan  Diektorat
Kesehatan Jiwa (1973)  menyusun glossary
gangguan jiwa  Prof. Kusumanto. WM
Roan, R. Salan  konsep gangguan jiwa 
PPDGJ I  merujuk dari DSM II & ICD-8 
PPDGJ II  PPDGJ III (saat sekarang)
 PPDGJ I  istilah gangguan mental atau
gangguan jiwa, tidak mengenal istilah
“penyakit jiwa”
 PPDGJ II (merujuk DSM III)  sindrom atau
pola perilaku atau psikologik seseorang yang
secara klinik cukup bermakna dan yang
secara khas berkaitan dengan suatu gejala
penderitaan (distres) atau hendaya
(impairment/ disability)di dalam satu atau
lebih fungsi yang penting dari manusia
 DSM IV (rujukan PPDGJ III)  mental disorder
is conceptualized is clinically significant
behavioral or psychological syndrome or
pattern in an individual and that is
associated with present distress (eg. A
painful symptom) or disability (ie,
impairment in one or more important area of
functioning) or with of significant risk of
suffering death, pain, disability, or an
important loss of freedom
 Konsep disability dari ICD-10 :
 Gangguan kinerja tidak digunakan dalam
komponen essensial diagnosis gangguan jiwa,
karena hal ini berkaitan dengan variasi sosial
budaya yang sangat luas.
 Disability adalah keterbatasan/ kekurangan
kemampuan untuk melaksanakan suatu aktifitas
pada tingkat personal, yaitu melakukan kegiatan
hidup sehari-hari yang biasa dan diperlukan
untuk perawatan diri serta kelangsungan hidup
(mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri,
buang air besar dan kecil)
 Disimpulkan konsep gangguan jiwa adalah :
 Adanya gejala klinis yang bermakna, berupa
 Sindrom atau pola perilaku
 Sindrom atau pola psikologik
 Gejala klinis tersebut menimbulkan penderitaan
(distress)  nyeri, tidak nyaman, tidak tentram,
terganggu, disfungsi organ tubuh dll.
 Gejala klinis tersebut menimbulkan disabilitas
(disability) dalam aktifitas kehidupan sehari-hari
yang biasa dan diperlukan untuk perawatan diri
dan kelangsungan hidup (mandi, berpakaian ,
makan, kebersihan diri dll)
 Pendekatan ateoritik dan deskriptif
 Tidak menganggap adanya batas-batas yang jelas
antara gangguan jiwa tertentu dengan gangguan jiwa
lainnya
 Antara adanya gangguan jiwa dan tidak ada gangguan
jiwa
 Yang digolongkan adalah gangguan-gangguan
yang diderita seseorang, bukan menggolongkan
orang-orang. Harus dihindarkan istilah seorang
neurotik, seorang skizofrenia. Sebaiknya
digunakan istilah sorang dengan gangguan
neurotik, seorang dengan gangguan
ketergantungan zat.
 Anggapan salah  orang dengan gangguan
jiwa sama juga serupa dalam pelbagai hal
penting
 Yang benar  orang dengan gangguan jiwa
sama  persamaan pada ciri-ciri gangguan
jiwa tersebut, tetapi dapat menunjukkan
perbedaan dalam banyak hal yang penting
yang dapat pengaruhi terapi dan hasil terapi
 Pengelompokan diagnosis gangguan jiwa
kedalam 100 kategori diagnosis mulai dari
F00-F98
 Berdasarkan hierarki  dimana suatu
gangguan yang terdapat dalam urutan
hierarki yang lebih tinggi, mungkin
mempunyai ciri-ciri dari gangguan yang
terletak dalam hierarki yang lebih rendah,
tetapi tidak sebaliknya.
I. Gangguan Mental Organik & Simtomatik
 Ciri : etiologi organik/fisik yang jelas, primer/II
II. Skizofrenia, Gg. Skzotipal, & Gg. Waham
 Ciri : gejala psikotik, etiologi organik tidak jelas
III. Gg. Suasana Perasaan (Mood/ Affective)
 Ciri : gejala Gg. Afek(psikotik & non psikotik)
IV. Gg. Neurotik, Gg. Somatoform, Gg. Stres
 Ciri : gejala non psikotik, etiologi non organik
V. Sindrom Perilaku Yg Berhubungan dg. Gg.
Fisiologik dan Faktor Fisik
 Ciri : gejala disfungsi fisiologis, etiologi non organik
VI. Gg. Kepribadian & Perilaku Masa Dewasa
 Ciri : gejala perilaku, etiologi non organik
VII. Retardasi Mental
 Ciri : gejala perkembangan IQ, onset masa kanak
VIII. Gg. Perkembangan Psikologis
 Ciri : gejala perkembangan khusus, onset masa
kanak
IX. Gg. Perilaku & Emosional dg. Onset Masa
Anak & Remaja  onset masa kanak
X. Kondisi LainYg. Menjadi Fokus Perhatian
Klinis  tidak tergolong gg. jiwa
 Tujuan
1. Mencakup informasi yang komprehensif (gangguan
jiwa, kondisi medik umum, masalah psikososial dan
lingkungan, taraf fungsi secara global)  membantu
dalam hal perencanaan terapi dan meramalkan
prognosis/ out come.
2. Format mudah & sistimatik  memudahkan
 Menata & mengkomunikasikan informasi klinis
 Menangkap kompleksitas situasi klinis
 Menggambarkan heterogenitas individual dengan
diagnosis klinis yang sama
3. Memacu penggunaan model bio-psiko-sosial dalam
klinis, pendidikan & penelitian.
 Aksis I :
 Gangguan klinis
 Kondisi lain yg menjadi fokus perhatian
 Aksis II :
 Gangguan kepribadian
 Retardasi mental
 Aksis III :
 Kondisi medik umum
 Aksis IV :
 Masalah psikososial & lingkungan
 Aksis V :
 Penilaian fungsi secara global
 Kelompok ini termasuk dalam gangguan jiwa
yang berat, dimana memepengaruhi proses
berpikir dan fungsi otak
 Penderita biasanya mempunyai kesulitan dalam
berpikir secara rasional dan pertimbangan
mereka seringkali kacau
 Gangguan ini tidak hanya mempengaruhi proses
berpikir saja, tetapi juga berdampak pada
kondisi fisik, mental, emosional dan sosial dari
penderita
 Gejala umum darri gangguan psikotik adalah
waham dan halusinasi
 Kelompok besar gangguan psikotik adalah :
 Skizofrenia
 Skizofreniform
 Gangguan skizoafektif
 Gangguan waham
 Gangguan psikotik yang muncul akibat
penyalahgunaan zat
 Penderita dengan gangguan psikotik
menunjukkan perubahan yang nyata dan
berlangsung lama dengan ciri sebagai berikut
1. Menarik diri dari lingkungan dan hidup dalam
dunianya sendiri
2. Merasa tidak mempunyai masalah dengan dirinya
3. Kesulitan untuk berpikir dan memusatkan
perhatian
4. Gelisah dan bertingkah laku atau bicara kacau
5. Mengalami sulit tidur
6. Mudah tersinggung dan mudah marah
7. Mendengar, melihat atau merasa sesuatu yang
tidak nyata
8. Berkeyakinan yang keliru (tidak terbantahkan)
seakan-akan ada seseorang yang membuntuti
atau ingin membunuhnya
9. Keluhan fisik yang aneh, misalnya ada hewan
atau benda yang tidak lazim di dalam tubuhnya
10. Tidak merawat diri dan kadang berpenampilan
kotor
 Gangguan mental organik dikelompokkan
menjadi
1. Penyakit degeneratif :
 Penyakit Huntington
 Multiple sclerosis
 Senile Dementia-Alzheimer’s type
 Parkinson’s Disease-Nervedisorder : tremor &
paralysis
2. Gangguan kardiovaskuler : stroke TIA hipertensi
3. Trauma : kerusakan jaringan otak, pendarahan
4. Efek yang ditimbulkan dari obat dan alkohol :
efek putus zat
Beberapa gangguan utama dikategorikan dalam
1. Depresi (Major Depressive Disorder)
2. Rasa ketakutan yang berlebihan dan tidak
rasional terhadap suatu obyek atau situasi
(Phobia)
3. OCD (Obsessive Compulsive Disorder)
4. Gangguan bipolar
5. PTSD (Post Traumatic Disorder)
6. Gangguan Panik
Terdapat 3 kelompok gangguan kepribadian,
yaitu :
1.Perilaku aneh yang tidak biasa (Odd Unusual
Behavior), termasuk kepribadian Paranoid dan
kepribadian Skizoid.
2.Perilaku dramatis, emosional dan eratic,
termasuk : kepribadian antisosial, kepribadian
Ambang, kepribadian Histerionic (manipulator)
dan kepribadian Narsistik
3. Anxious Fearful, termasuk :
a) Avoidant personality Disorder
b) Dependent Personality
Disorder
c) Obsessive – Compulsive
Personality – Anxiety Disorder

Anda mungkin juga menyukai