DENGAN DIALISIS
Oleh :
Kuntio S Herlambang, Dr.SpPD.
PENDAHULUAN
- Volume dialisat
- Lamanya cairan dalam rongga peritoneum
- Besar molekul suatu zat
- Derajat ikatan plasma protein
- Suhu cairan dialisat
- Sifat larutan dialisat( standart atau hipertonis)
Volume cairan dialisat yang dimasukkan kedalam rongga
Peritoneum maksimal 2 liter.
Makin sering penggantian cairan dialisat kedalam rongga
Peritoneum makin tinggi derajat penjernihan.
1. Indikasi Umum :
- Gagal ginjal akut
- Gagal aginjal terminal
- Intoksikasi (barbiturat, alkohol, antidepresan, logam berat)
2. Indikasi Khusus
Indikasi mutlak pada pasien dgn gagal ginjal akut dan terminal
bila :
- Keadaan umum buruk, mual, mutah, paru uremia, koma
- Hiperkalemia dengan K serum > 7 mEq/L
- Asidosis dengan HCO3 < 10 mEq/L atau pH < 7,15
- Ureum darah > 200 mg% atau kenaikan > 100 mg%/hr
- Gangguan keseimbangan air dan elektrolit
KONTRA INDIKASI
1. Penyulit teknik :
- Perforasi organ : dapat dihindari dengan membuat asites
buatan sebelum pemasangan kateter peritoneal
- Kebocoran larutan dialisat
Pendahuluan
Hemodialisis (HD) diterpkan sebagai terapi pengganti ginjal
pada pasien GGA dan GGT sejak tahun 1960.
HD pada saat ini sudah menjadi terapi baku untuk GGA, GGT
dan keracunan atau intoksikasi.
Indikasi Terapi HD
-Indikasi mutlak :
* Perikarditis
* Paru uremia
* Ensefalopati
* Overhidrasi
* Hipertensi berat yang refrakter dengan antihipertensi
* Ureun > 120 mg% dan Kreatinin > 10 mg%
Indikasi elektif :
-LFG antara 5-8 ml /mnt
-Keluhan saluran cerna
• Hipotensi
• Kram otot
• Mual dan mutah
• Sakit kepala
• Sakit dada
• Gatal-gatal
• Febris
Selamat Presentasi
Minggu Depan