Afiana Rohmani
(patogenesis)
SEL SEL
NORMAL SAKIT
Perubahan inti
& sitoplasma
-Gangguan fungsi
- Timbul gejala &tanda
(patofisiologi)
RADANG/
INFLAMASI
INFLAMASI : respons protektif , proses
pertahanan dengan mengencerkan,
menghancurkan, menetralkan agen berbahaya,
menyusun kembali tempat terjadinya jejas
(proses perbaikan )
Mengganti jaringan rusak dgn regenerasi sel
parenkim dengan atau tanpa pengisian
jaringan parut.
Acute inflammation is a short-term process,
usually appearing in a few minutes or hours and
ceasing once the injurious stimulus has been
removed. It is characterized by five cardinal
signs:
rubor (redness),
calor (increased heat),
tumor (swelling),
dolor (pain), and
functio laesa (loss of function).
Terjadi 5 tanda klasik radang :
- Rubor (merah)= arteriole berdilatasi, darah banyak
mengalir ke dalam mikrosirkulasi lokal.
- Kalor (panas ) = bersamaan dengan kemerahan
- Tumor (bengkak) = cairan dan sel-sel yang
terakumulasi ke jaringan interstitial pada daerah radang.
- Dolor (nyeri) = perubahan pH lokal, pelepasan
mediator2 kimia, peningkatan tekanan lokal => merangsang
ujung2 saraf lokal.
- Fungtio laesa (fungsi hilang) =semua tanda2
klasik radang dpt menyebabkan gangguan fungsi..
Terjadi 2 perubahan penting :
Perubahan Vaskuler :
-Perubahan caliber p.d ( vasodilatasi)
peningkatan aliran darah warna merah ,
hangat
-Perubahan strukur p.d peningkatan
permeabilitas vaskuler protein plasma
keluar, masuk ke jaringan ekstravaskuler
bengkak
Viskositas darah meningkat, sirkulasi menjadi
lambat = stasis
Leukosit (terutama netrofil) keluar dr aliran
darah bermigrasi melewati dinding p.d
menuju jar.interstitial,
Vasodilatasi p.d tekanan hidrostatik
meningkat cairan keluar dari kapiler =
transudat permeabilitas meningkat cairan
kaya protein keluar = eksudat. mengalirnya
cairan &ion ke jar ekstravaskuler = udem
Perubahan seluler : perpindahan lekosit ke
tempat jejas. (Lekosit ekstravasasi)
Lekosit pada p.d yang terkena jejas
terakumulkasi pada dinding p.d. =marginasi.
Lekosit melekat kuat pada permukaan sel endotel
=adhesi., merayap diantaranya untuk keluar ke
ruang ekstravaskuler
Lekosit bermigrasi menuju tempat jejas
mendekati gradient kimiawi =kemotaksis
Aktivasi lekosit terjadi fagositosis dan
degranulasi
Neutrophils migrate
from blood vessels to
the inflamed tissue
via chemotaxis,
where they remove
pathogens through
phagocytosis and
degranulation
Resolusi : perbaikan,
Kematian dan kerusakan sel
Scarring (pembentukan jaringan parut), /
fibrosis
Kemajuan kearah inflamasi kronik, bila respon
akut tidak teratasi karena agen cedera menetap
atau gangguan proses penyembuhan normal.
Inflammasi memanjang, (berminggu2 –
bertahun2)
Inflamasi kronik dapat berkembang dari
inflamasi akut .
Terjadi pada :
Infeksi virus
Infeksi mikroba persisten
Jejas yang persisten, misal silikosis, aterosklerosis
Penyakit autoimun, misal arthritis rhematoid,
multiple sklerosis.
Ditandai :
infiltrasi makrofag, berasal dari monosityang
beremigrasi dari p.d
Limfosit
sel Plasma
Eosinofil, khusus pada tempat radang terinfeksi
parasit, Rx imun yang diperantarai IgE (alergi)
sel Mast.
RADANG GRANULOMATOSA
Mrpkn inflamasi kronis khusus, ditandai dgn
agregasi makrofag yang teraktivasi yang
gambarannya mirip sel skuamus (epiteloid)
Terbentuk granulomatos akibat respon sel limfosit
yang persisten terhadap mikroba tertentu,
Misal Micobacterium Tuberculosis, Treponema
palidum (gumma sifilitika)
Macam radang berdasar morfologinya :
Radang serosa
Radang kataral
Radang fibrinosa
Radang supuratif
RAdang membranosa
Banyak cairan eksudat kaya protein, sedikit sel
Faktor yang mempengaruhi : permeabelitas
vaskuler
Contoh :
Lepuh pada kulit akibat luka bakar
Peritonitis
Sinovitis akut
Hipersekresi mucus
Eksudatnya terbentuk di atas membran mukosa,
tempat sel-sel yang dapat mensekresi mukus.
Jadi merupakan sekresi seluler bukan dari aliran darah.
=>radang membrane mukosa
Common cold (pilek)
Banyak cairan eksudat : mengandung banyak
fibrinogen fibrin tebal
Peningkatan permeabelitas vaskuler..
Contoh : perikarditis akut
pleuritis
Radang disertai cedera vaskuler hebat.
FAktor yang mempengaruhi ialah
penurunan factor koagulasi
Contoh : - pancreatitis akut
Radang yang memproduksi pus (nanah)
Merupakan respon terhadap infeksi bakteri
(cedera aseptik)
Pus terdiri atas : netrofil, organism yang telah